Syah Rayar Telah Mengetahui Kejadian Itu
Syah Rayar Telah Mengetahui Kejadian Itu
Pada zaman dahulu terdapatlah 2 orang bersaudara. Yang tua bernama Syah Rayar dan yang muda
bernama Syah Zaman. Keduanya tinggal di daerah yang berbeda. Syah Rayar menguasai daerah india
dan Indocina. Syah Zaman tinggal di daerah Kasamarakan
Pada suatu hari Syah Rayar merindukan adiknya Syah Zaman. Ia memerintahkaan Wazir untuk
menjemput adiknya dan membawanya keistana. Setelah beberapa ari diperjalanan, akhirnya sampailah
ke Kasamarakan. Syah Zaman yang mengetahui kedatangan Wazir, segera menemui wazir.
Wazir menyampaikan maksud kedatangaannya, bahwa Syah Rayar rindu kepada adiknya. Syah Zaman
menuruti keinginan kakaknya itu. Ketika hendak berpamitan dengan istrinya, dengan tidak sengaja Syah
Zaman melihat istrinya sedang berpelukan dengan salah seorang juru masak istana.
Dengan amarahnya yang luar biasa, Syah Zaman memenggal leher istri dan juru masak itu. Mayat
mereka dibuang Syah Zaman. Setelah itu barulah Syah Zaman berangkat dengan Wazir menuju istana
Syah Rayar.
Selama di perjalanan, Syah Zaman selalu terpikir dengan kejadian yang baru ia alami. Ia mengatakan
nasibnya yang sangat malang.
Ketika sudah bertemu dengan Syah Zaman, Syah Rayar mengajak adiknya untuk ikut berburu ke luar
kota. Syah Zaman menolak ajakan itu, ia ingin menenangkan diri saja di taman istana. Tidak sengaja ia
melihat istri kakaknya dan seorang permpuan mengndap-endap masuk ke dalam istana.
Kejadian itu dilakukan istrinya setiap hari selama Syah Rayar pergi berburu. Ketika kakaknya pulang dari
berburu, Syah Zaman menceritakan semua apa yan dilakukan istrinya di istana selama Syah Rayar
berburu. Syah Rayar tidak percaya dan marah besar kepada adiknya.
Syah Zaman mencari cara untuk membuktikan hal itu. Suatu hari, Syah Zaman mengajak Syah Rayar
memerintahkan Wazir untuk membunuh Istrinya dan perempuan-perempuan sekitar istana.
Sejak kejadian itu, Syah rayar bersumpah ‘Setiap wanita yang telah ditiduri akan dibunuh pada malam
harinya’. Suatu hari anak Wazir yang wanita pertama meminta kepada ayahnya untuk diserahkan
kepada Syah Rayar tujuannya agar dapat menghentikan pembunuhan kepada wanita. Wazir
menyerahkan anaknya kepada Syah Rayar dengan senang hati diterima oleh raja.
Pada malam ketika ia hendak dibunuh, anak Wazir Syah Razad meminta gar adiknya dijempu dan dibawa
ke kamar raja. Permintaan itu disetujui raja. Adiknya meminta agar Syah Razad bercerita dulu sebelum
meninggalkan mereka. Raja menyetujui. Karena ceritanya yang panjang dan bagus raja tertidur hingga
besok pagi. Cerita itu berlanjut hingga 1001 malam.