Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

KONSEP
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TUTI SARININGSIH,SE,MM
PENGERTIAN
Analisisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisi
dan Laporan Keuangan,
Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan suatu unit
menjadi berbagai unit kecil. Sedangkan Laporan Keuangan
adalah Neraca, Laba/Rugi dan Arus Kas (Dana)

Jika dua pengertian ini digabungkan Analisis Laporan Keuangan :


Menguraikan pos-pos Laporan Keuangan menjadi unit informasi
yang kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau
yang mempunyai makna antara saatu dengan yang lain antara
data kuantitatif maupun kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut Bernstein (1982:3)
Merupakan suatu proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan
hasil operasi perrusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan
tujuan utama untuk menentukan
estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.
Fisher (1986:58)
“Mempelajari hubungan-hubungan didalam suatu
Laporan Keuangan pada suatu saat tertentu dan
kecenderungan-kecenderungan dari hububngan ini
sepanjang waktu”

Halfert (1982)
Dalam kata pendahuluanya, walaupun tidak merupakan
difinisi eksplisit tetapi terkandung makna bahwa “ analisa
laporan keuangan” merupakan alat yang digunakan dalam
memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam
laporan keuangan. Halfert dalam bukunya ini
menekankan bahwa analisis laporan keuangan adalah
pada arus dana dalam suatu system bisnis dari gambaran
arus dana ini. Dia melihat prestasi erusahaan, proyeksi,
optimalisasi modal dan sumber dana perusahaan.
Menurut Drs.Djarwanto P,S,
Analisis Laporan Keuangan adalah merupakan suatu
proses analisis terhadap laporan keuangan dengan
tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada
para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan
keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang
diambil akan menjadi lebih baik.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia


Analisis Laporan Keuangan adalah analisis neraca dan
perhitungan rugi.laba serta segala keterangan
keterangan yang dimuat didalam lampiran lampiran
nya untuk mengetahui gambaran tentang posisi
keuangan dan perkembangan usaha perusahaan yang
bersangkutan.
Kalau kita gambarkan pengertian ini dapat dilihat
dari skema berikut :

Output
Metode dan tehnik. yang berguna
Input
Analisisi untuk mengambil
LK & data
Laporan Keuangan keputusan
lainnya

Informasi yang luas, informasi yang


saling membenarkan, informasi
lainnya (inter related information)
yang sangat berguna bagi
pengambilan keputusan.
Laporan Keuangan bisa saja
menyembunyikan sutau informasi
yang salah tetapi hasil anilisis laporan
keuangan tidak mungkin dapat
menyembunyikan semua informasi
yang salah. Hal ini juga membuktikan
bahwa akuntansi itu memiliki disiplin
ilmu tersendiri yang sifatnya objektif
dan ilmiah.
Hasil Analisis Laporan Keuangan dapat
membuka tabir sebagai berikut:

• Kesalahan proses akumulasi seperti : kesalahan


pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan
jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting
dan kesalahan jurnal.

• Kesalahan lain yang disengaja, misalnya tidak


mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar,
menghilangkan data, income smooting dll
Sifat Analisis Laporan Keuangan
1. Fokus laporan adalah Laporan Rugi Laba, Neraca, Arus
Kas yang merupakan akumulasi transaksi dari kejadian
histories dan penyebab terjadinya dalam suatu
perusahaan.
2. Prediksi analisis harus mengkaji implikasi kejadian yang
sudah berlalu terhadap dampak dan prospek
perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang
akan datang.
3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki
sifat dan prinsip tersendiri sehingga hasil analisis
sangaat tergantung pada kualitas laporan ini.
Pengesahaan pada sifat akuntansi, prinsip akuntansi,
sangat diperlukan dalam menganalisa laporan
keuangan.
Unsur-unsur terciptanya Laporan Keuangan
Unsur yang mempengaruhi:
• Faktor ekonomi
• Faktor industri
• Faktor orientasi bisnis melalui keputusan-keputusan yang
diambilnya berupa segmen bisnis, keputusan mengenai
keuangan dan operasi.

Gabungan faktor-faktor ini bercampur dalam suatu unit


entitas perusahaan, transaksi yang terjadi dicatat melalui
metode akuntansi yang standar akhirnya menghasilkan
laporan keuangan yang dapat dijadikan sebagai informasi
untuk pengambilan keputusan,
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
 Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk
menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan.

Secara lengkap analisis laporan keuangan dapat dikemukakan sbb:


 Dapat diberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam dari pada
yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
 Dapat menggali informasi yang tiada tampak secara kasat mata
(explisit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implisit)
 Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
 Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungan dengan suatu laporan keuangan baik kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
 Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk
prediksi, peningkatan (rating)
Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil
keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu
laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga
antara lain:
Dapat menilai prestasi perusahaan
Dapat memproyeksi keuangan perusahaan
Dapat menilai keuangan masalalu dan masa sekarang dari aspek
tertentu :
* Posisi keuangan (asset, neraca dan modal)
* Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)
* Likuiditas
* Solvabilitas
* Aktivitas
* Rentabilitas dan Profitabilitas
* Indikator Pasar Modal
Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria yang
sudah dikenal dalam dunia bisnis.
1. Dapat membandingkan situasi
perrusahaan dengan perusahaan lain
dengan periode sebelumnya atau dengan
standar industri normal atau standar ideal.
2. Dapat memahami situasi dan kondisi
keuangan yang dialami perusahaan baik
oisisi keuangan, hasil usaha, struktur
keuangan dsb.
3. Bisa juga untuk memprediksi potensi
yang mungkin dialami perusahaan
dimasa yang akan datang.
Dari sudut lain tujuan analisa laporan keuangan menurut
Berstein (1983) adalah sbb:
Screning
Analisis dilakukan dengan melihat secara analistis laporan
keuangan dengan tujuan untuk memilih keuntungan investasi
atau merger.
Forcasting
Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan
perusahaan dimasa yang akan datang.
Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk menilai kemungkinan adanya
masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi,
keuangan atau masalah lain.
Evaluation
Analisis ini dilakukan untuk menilai prestasi manajeman,
operasional, efesiensi dll
Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang
dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih
dalam.
Hubungan satu pos dengan pos yang lain akan dapat menjadi
indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan. Kondisi ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

Perusahaan

Laporan Keuangan

Screning, Forcasting,
Diagnosis,Evaluation,
Accuray, Improvment
Objek Analisis Laporan Keuangan

Analisis Laba/Rugi

Merupakan media untuk mengetahui


keberhasilan operasional perusahaan, keadaan
usaha nasabah, kemampuan memperoleh laba,
efektivitas operasinya.
Disini yang menjadi sorotan adalah :
Trend Penjualan
Harga Pokok Produksi
Biaya Overhead
Margin yang diperoleh
• Point-point ini dapat dibandingkan dengan rata-rata
prestasi perusahaan sejenis atau perusahaan yang dianggap
sebagai saingan atau yang berprestasi baik.

• Namun yang perlu diingat adalah faktor musiman,


kemungkinan adanya transaksi istimewa, transaksi
perusahaan seinduk,keadaan moneter dan kebijakan
operasional lainnya yang menyangkut biaya dan
penjualan. Kemungkinan dapat juga disorot mutu laba,
margin laba, mana yang paling banyak apa penyebab dan
unsur-unsurnya bila perlu dan memungkinkan melihat
hubungan antara volume penjualan dan biaya dengan
menganalisis biaya tetap dan biaya variable sebagaimana
dipergunakan dalam analisis Break Even.
Analisis Neraca
Analisi neraca merupakan refleksi hasil yang diperoleh
perusahaan selam periode tertentu dan modal yang
digunakan untuk melaksanakan dan mencapainya.
Disini disorot mutu dan kecukupan Aktiva dan modal
serta hubungan antara ketiganya, apakah ada overstated
antara satu dengan yang lain misalnya utang yang
terlalu besar atau asset atau modal yang mubazir.
Disini juga dapat dilihat fleksibilitas dan menurut
kombinasi antara utang jangka pendek dan utang
jangka panjang atau antara utang pihak luar dan
perusahaan seinduk aatau prioritas yang harus
didahulukan. Apakah ada ketimpangan antara utang
jangka pendek untukjangka panjang atau sebaliknya.
Analisis Arus Kas

Analisis Arus Kas akan menunjukan pergerakan


arus kas dimana sumber kas diperoleh dan
kemana dialirkan. Biasanya dalam leporan arus
sumber dan penggunaan kas diperoleh dari tiga
sumber : opersional, pembiyaan dan investasi.
Dari struktur pendanaan ini kita lihat
kemampuan dana operasional yang dipakai dan
tersedot untuk modal kerja. Arus kas juga dapaat
memprediksi arus kas perusahaan dimasa yang
akan datang.
KETERBATASAN ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN
Keterbatasan analisi laporan keuangan harus melihat
keterbatasan seperti berikut ini :

Laporan keuangan dapat bersifat histories yaitu merupakan


laporan atas kejadian yang telah lewat. Karena laporan
keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan mengenai
keadaan saaat ini, karenanya akuntansi tidak hanya satu-
satunyaatu-satunya seumber informasi proses pengambilan
keputusan ekonomi.

Laporan keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau


nilai pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan harga saat
ini.
1. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan
memenuhi kebutuhan pihak tertentu. Informasi disajikan
untuk dapat digunakan semua pihak, Sehingga terpaksa
selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang
sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan,
2. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari
penggunaan tafsiran dan berbagai pertimbangan dalam
memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang
sama sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan anaka
laba maupun asset.
3. Akuntansi tidak mencakup informasi yang tidak matrial.
Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu
fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal
ini tidak menimbulkan pengaruh yang matrial terhadap
kelayankan leporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan
jumlah agar kabur.
1. Laporan keuangan bersifat konserfativ dalam menghadapi
ketidakpastian bila terdapat beberapa kemungkinan
kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos
maka lazimnya dipilih alternatiive yang menghasilkan laba
bersih atu nilai aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain
disebutkan jika ada indikasi rugi maska harus dicatat tetapi
jika ada indikasi laba tidak dicatat. Sehingga ada holding gain
yang tidak diungkapkan.
2. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-
istilah teknis dan pemakai laporan diasumsikan memahami
bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
3. Akuntansi didominasi informasi kuntitatif, informasi yang
bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi kuantitatif
dapat gambaran baru atau indikasi informasi kualitatif.
Tiga Klasifikasi utama
Rasio Keuangan
 Rasio Solvabilitas
 Rasio Profitabilitas

 Rasio Aktivitas
Rasio SOLVABILITAS
 Kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajiban jangka
pendek dan panjang tepat pada
waktunya
 Kemampuan perusahaan untuk

memenuhi segala kewajiban


finansialnya apabila perusahaan di
liquidasi
Liquiditas

Kemampuan Perusahaan untuk membayar


kewajibanJangka pendek
tepat pada waktunya

Current Ratio: Quick Ratio


Aktiva lancar X 100% Aktiva lancar – persediaan X 100%
Hutang lancar Hutang lancar
Rasio Solvabilitas
Jangka Panjang

Aktiva Lancar + aktiva tetap X 100%


Total hutang

Debt to Equity Ratio:


Modal sendiri X 100%
Total hutang
RASIO
PROFITABILITAS

RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR


PENDAPATAN POTENSIAL
SUATU PERUSAHAAN

1. HASIL ATAS PENJUALAN


2. HASIL ATAS INVESTASI
3. LABA PER SAHAM
HASIL ATAS PENJUALAN

RASIO PROFITABILITAS YANG


MENINGDIKASIKAN PROSENTASE
PENDAPATANNYA

HASIL ATAS PENJUALAN=

PENDAPATAN NETTO
PENJUALAN
HASIL ATAS INVESTASI

RASIO PROFITABILITAS YANG MENGUKUR


KINERJA PENDAPATAN YANG DIPEROLEH
UNTUK SETIAP RUPIAH YANG DI
INVESTASIKAN

PENDAPATAN NETTO
TOTAL MODAL SENDIRI
LABA PER SAHAM

MENGUKUR BESARNYA DEVIDEN


YANG DAPAT DIBAYARKAN PERUSAHAAN
KEPADA PEMEGANG SAHAM

LABA BERSIH
JUMLAH SAHAM YANG DIKELUARKAN
RASIO AKTIVITAS

RASIO KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI


PENGGUNAAN ASSET SUATU PERUSAHAAN
OLEH MANAJEMENNYA
RASIO AKTIVITAS
 MENGUKUR EFISIENSI DALAM
PENGGUNAAN SUMBER DAYA SUATU
PERUSAHAAN BERKAITAN DENGAN
PROFITABILITAS
 MEMPERLIHATKAN PERUSAHAAN YANG
MEMPEROLEH LEBIH BANYAK
KEUNTUNGAN DIBANDING
PERUSAHAAN LAIN PADA SUMBER DAYA
YANG SAMA
RASIO PERPUTARAN
PERSEDIAAN

MENGUKUR RATA-RATA
JUMLAH PERSEDIAAN DIJUAL
DAN DI STOCK LANG SELAMA SETAHUN

HARGA POKOK PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN


RATA-RATA PERSEDIAAN = (PERSEDIAAN AWAL TAHUN- AKHIR TAHUN)/2
KOMPONEN LABA RUGI :

1. Pendapatan Penjualan (dari usaha utama)


2. Harga Pokok Penjualan
3. Biaya Pemasaran
4. Biaya Administrasi dan umum
5. Pendapata Luar Usaha (Non Operasional)
6. Biaya Luar Usaha (Non Operasional)
7. Taksiran laba Penghasilan

Anda mungkin juga menyukai