Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berkarakter subyektif. Metode yang
digunakan dalam penelitian kualitatif menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus. Penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif. Pendekatan pada kegiatan penelitian kualitatif dapat dikatakan sebagai upaya proses untuk mengetahui mengenai suatu masalah sosial atau kemanusiaan, berdasarkan pada usaha membangun suatu gambar yang kompleks dan menyeluruh (holistik), dibentuk dengan kata-kata atau deskripsi, dengan melaporkan pandangan-pandangan rinci dari informan, dilakukan dalam setting yang alamiah Banyak penelitian kualitatif yang merupakan sampel kecil. Hipotesa pada kegiatan penelitian kualitatif biasa disebut sebagai hipotesa kerja. Dapat disimpulkan secara singkat sifat-sifat pokok dalam penelitian kualitatif: a. Naratif, dilakukan dengan wawancara, sampai pada hal-hal yang terjadi dalam wawancara dicatat. Hal ini dilakukan karena kemungkinan ada makna transendental dibalik hal-hal kecil yang dilakukan. Hal-hal yang terjadi mungkin tidak terukur. Kebenarannya tidak absolut dan bahasa yang digunakan mungkin bahasa lokal. b. Situasi alamiah, hal ini menyatakan bahwa bukan berarti tidak ilmiah. Kebenaran lokal bisa ilmiah bila dipahami makna-maknanya. c. Tidak berjarak, yang berarti bahwa peneliti harus menyatu dan bertemu dengan obyek. Peneliti hendaknya membuat sebuah keadaan dimana obyek tidak menyadari kehadirannya. Bila mereka tahu sedang diteliti mungkin mereka akan beri data tidak benar. d. Berpikir induktif, eksploratif. Data primerlah yang digunakan, tidak menggunakan data sekunder. Data sekunder hanya digunakan sebagai pelengkap. Peneliti harus mendengar dan alami sendiri. e. Berpikir holistik, komprehensif dan sinkronik digabung. f. Dinamis, yang dilihat adalah yang tetap dan menerus, bukan yang berubah. Artinya melihat yang esensial. g. Unik, berarti muncul kasus-kasus berlaku untuk lokasi kasus, tidak berlaku umum (general). h. Data netral dan empatis. Peneliti harus membebaskan diri dari segala hal yang esensi bila berkaitan dengan keyakinan. Tidak diperkenankan meneliti dengan membawa keyakinannya. Atau dengan arti lainnya wawancara yang dilakukan harus tidak dengan membawa teori. Dilakuka dengan empati-simpati, menurut obyek bukan menurut peneliti. i. Desain fleksibel atau luwes sehingga harus memahami informan. Memperhatikan proses bukan pada hasil. j. Triangulasi, dalam kegiatan penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen penelitian atau peneliti sebagai alat. Tidak bisa diwakilkan orang lain. Data yang diperoleh dipilah-pilah, dilakukan coding, dan dikonfirmasikan ke sumber yang lain untuk mendapatkan pemahaman utuh.