Anda di halaman 1dari 12

JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

ANALISIS PERBANDINGAN THROUGHPUT PADA


GENERAL PACKET RADIO SERVICE (GPRS)
DAN ENHANCED DATA RATE FOR
GSM EVOLUTION (EDGE)

Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo*


Dosen-Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti

Abstract
The Presence of Enhanced Data rate for GSM Evolution (EDGE) to give new solution in
high speed transfer. EDGE technology prepared for service data and prepare to wide
bandwitdh service. Throughput is one of kind way to measured network condition of GPRS
and EDGE. Throughput is total time that needed to send data so that we know the velocity
from data transmission of GPRS and EDGE. This paper is presence of throughput between
excessting network GPRS system and EDGE. Analysis result, EDGE Throughput almost 3
times of GPRS throughput

Keyword: Enhanced Data rate for Global Evolution (EDGE), General Packet Radio Service
(GPRS), throughput

1. Pendahuluan
Kebutuhan pelanggan akan layanan pita lebar menyebabkan terus
diadakan inovasi untuk memenuhinya. Enhanced Data rate for Global
Evolution (EDGE) merupakan salah satu teknologi untuk menuju kearah
layanan pita lebar yang berasal dari pengembangan jaringan Global System
for Mobile (GSM) dengan membagi sumber daya kanal radio secara
dinamis antara layanan packet service dengan layanan circuit switch GSM.

Standar EDGE menawarkan akses berbasis packet switch di mana


sumber daya kanal fisik yang ada akan dibagi secara efisien antara pemakai
yang sedang aktif. Kanal frekuensi yang ada diberikan kepada pelanggan
hanya ketika diperlukan oleh user.

Dengan menggunakan teknologi ini sejumlah user akan membagi


kanal radio dengan mengadaptasikan kecepatan data masing-masing,
sehingga kecepatan data yang tinggi akan diperoleh ketika banyak sumber
daya yang sedang tidak digunakan.

* Alumni Jurusan Teknik Elektro FTI, Universitas Trisakti


JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

Implementasi EDGE telah memberikan harapan suatu layanan baru


dengan biaya yang lebih bervariasi serta kemampuan untuk mengakses
layanan data dengan bit rate yang cukup tinggi.

Saat dilakukan implementasi EDGE pada jaringan GPRS maka


perlu diatur suatu pola alokasi timeslot tertentu yang diambil dari kanal
trafik pada GPRS serta pengubahan teknik moduasi dan error tolerant.

Pada penelitian ini dilakukan analisis perbandingan throughput


pada General Packet Radio Service (GPRS) dan Enhanced Data rate for
GSM evolution (EDGE). Throughput adalah jumlah waktu yang diperlukan
untuk mengirimkan pesan data, sehingga dapat diketahui kecepatan dan
kemampuan dari transmisi data. Rumus throughput () adalah:

 Paketdata 
   x 8 (kbps) (1)
  

Total waktu untuk transmisi:

 = assig + tx + error_correction + final_acks (second)

dimana:
assig = durasi untuk channel assignment = 2 second
tx = periode transmisi data block pertama kali
= 4 second
error_correction = menangani waktu untuk backward error contro l
= n second
n = packet data ( bytes)
final_acks = final Acknowledgement dan waktu transmisi
= 5 second

2. General Packet Radio Service (GPRS) dan Enhanced Data rate for
GSM Evolution (EDGE)
GPRS merupakan salah satu teknologi yang menjembatani
peralihan teknologi 2G ke 3G. Untuk mendukung GPRS, beberapa elemen
baru ditambahkan dalam jaringan GSM. Dalam pengalokasian kanal GPRS,
terdapat beberapa kombinasi pemakaian timeslot, tergantung dari
throughput yang akan dicapai oleh suatu operator, biasanya hanya

30
Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada

mengalokasikan 1 timeslot untuk GPRS (Reserved Timeslot GPRS) dalam


satu frekuensi pembawanya, 2 timeslot untuk switchable dan sisanya untuk
Circuit Switch. Laju bit yang dihasilkan tergantung dari Coding Scheme
(CS) yang digunakan.

Terdapat 4 Coding Scheme yang mendukung dalam aplikasi GPRS,


yaitu CS-1, CS-2, CS-3, dan CS-4 (Erric,2005: 6). GPRS yang
diimplementasikan menggunakan coding scheme 1 dan 2. Coding Scheme
berhubungan dengan koreksi kesalahan, semakin besar laju data dari suatu
CS maka koreksi kesalahannya semakin turun.

Penggunaan jenis Coding Scheme berdasarkan pada kondisi radio


link dari jaringan. CS 2 digunakan apabila kualitas radio link suatu MS
sangat tinggi, sehingga throughput yang tinggi dapat dihasilkan dengan
koreksi kesalahan yang minimal.

Apabila radio mengalami penurunan kualitas, maka pentransmisian


kembali akan diawali dengan meningkatkan level dari Forward Error
Corection (FEC).

Sehingga Coding Scheme yang digunakan adalah CS 1. GPRS


mempunyai laju data maksimum sebesar 171,2 kbps, angka tersebut
diperoleh apabila coding scheme yang digunakan oleh suatu operator
tersebut adalah CS 4 dan alokasi timeslot yang diberikan 8 GPRS reserved
timeslot (ETSI,1999: 5)

EDGE merupakan salah satu standar untuk wireless data yang


diimplementasikan pada jaringan selular GSM dan merupakan tahapan
lanjutan dalam evolusi menuju mobile multi media communication. EDGE
menggunakan kanal radio 200 kHz, yang berarti sama dengan yang
digunakan GSM. Jika dilihat secara teknis, EDGE mengijinkan jaringan
GSM untuk memberikan radio access bearers baru dalam core network.

EDGE didesain untuk menambah efisiensi spektral melalui link


quality control. EDGE memerlukan kanal transmisi yang lebar dan
kemudahan dalam mengatur penggunaan time slot serta mendukung semua
komunikasi, termasuk voice, data dan video.

Perubahan utama GSM untuk mendukung laju data yang tinggi


yaitu dengan memperkenalkan modulasi baru (8PSK). Modulasi 8PSK

31
JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

membawa 3 bit per simbol sedangkan modulasi GMSK hanya 1 bit per
simbol. Kecepatan laju data dalam EGPRS/EDGE dapat ditingkatkan
sampai 3 kali dengan menyesuaikan kanal fading fluctuation dan pemilihan
coding scheme yang sesuai (ETSI,1999: 7)

3. Implementasi EDGE pada Jaringan GSM-GPRS


Sebelum EDGE benar – benar diterapkan pada seluruh jaringan
eksisting, perlu dilakukan trial project. Dalam penelitian ini data diambil
secara sample pada 2 wilayah di daerah Jakarta Selatan yang hanya
menggunakan transceivers GSM 1800 MHz-Macro.

EDGE TRX perlu diupgrade pada tiap – tiap sektor yang akan
digunakan untuk EDGE. Peng-update-an perangkat lunak juga dilakukan
agar mendukung EDGE. Pengubahan parameter terpusat pada BSS,BSC
BTS dan TRX .

Pengalokasian timeslot pada EDGE berbeda dengan pengalokasian


timeslot pada GPRS. Untuk mendapatkan laju data antara 8.8 sampai 59.2
kbps, pengalokasian Abis secara tradisional, yang digunakan GPRS, tidak
lagi digunakan dalam transmision resouces.

Dynamic Abis feature diperkenalkan untuk mendapatkan


optimalisasi dalam pengiriman data, dengan pemisahan Pulse Code
Modulations(PCM) dalam timeslot permanen yang digunakan untuk
signalling dan voice serta menyediakan sebuah dynamic pool untuk data.

Modulasi yang digunakan pada GPRS adalah GMSK, sedangkan


pada EDGE menggunakan modulator 8-PSK. Hal ini merupakan salah satu
penyebab perbedaan laju data yang dimiliki GPRS dengan EDGE.

Modulasi 8-PSK memberikan perubahan fase tiap 3 bit, sedangkan


GMSK perubahan phase terjadi tiap bit. Selanjutnya akan dianalisis,
mengapa 8-PSK yang dijadikan standar dalam modulasi EDGE
(Smith,2002:40).

4. Hasil Uji Coba Berjalan (Drive Test ) GPRS dan EDGE


Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui waktu respon dari jaringan
pada saat MS terhubung dengan jaringan EGPRS. Tabel 1. di bawah ini

32
Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada

menunjukkan hasil drive test untuk pengujian throughput yang dihasilkan


pada jaringan GPRS dan EDGE .

Tabel 1. Hasil pengukuran throughput GPRS dan EDGE Wilayah 1


No. Sistem Bit rate transfer data Throughput
test
(FTP downlink)

1 GPRS 0 Kbytes 0 kbps

2 GPRS 200 Kbytes 42.8 kbps

3 GPRS 400 Kbytes 40.3 kbps

4 GPRS 600 Kbytes 41.0 kbps

5 GPRS 800 Kbytes 32.9 kbps

6 GPRS 1 Mbytes 38.1 kbps

7 EDGE 200 Kbytes 78.6 kbps

8 EDGE 400 Kbytes 96.6 kbps

9 EDGE 600 Kbytes 144.3 kbps

10 EDGE 800 Kbytes 163.5 kbps

11 EDGE 1 Mbytes 138.9 kbps

Tabel 2. Hasil pengukuran throughput GPRS dan EDGE Wilayah 2


No. Sistem Bit rate transfer data Throughput
test (FTP uplink)

1 GPRS 0 Kbyte 0 kbps

2 GPRS 200 Kbytes 27.3 kbps

3 GPRS 400 Kbytes 39.8 kbps

4 GPRS 600 Kbytes 41.2 kbps

33
JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

No. Sistem Bit rate transfer data Throughput


test (FTP uplink)

5 GPRS 800 Kbytes 32.7 kbps

6 GPRS 1 Mbytes 39.4 kbps

7 EDGE 0 Kbyte 0 kbps

8 EDGE 200 Kbytes 76.6 kbps

9 EDGE 400 Kbytes 89.8 kbps

10 EDGE 600 Kbytes 135 kbps

11 EDGE 800 Kbytes 163,5 kbps

12 EDGE 1 Mbytes 133,8 kbps

Dapat dilihat pada Tabel 1. dan 2. di atas bahwa hasil pengukuran


untuk pengujian throughput pada Wilayah 1 dan Wilayah 2 dengan besar
data yang akan dikirimkan 1 Mbytes untuk downlink dan uplink hasil
throughput pada FTP downlink masih 38,1 kbps dan 39,4 kbps sedangkan
saat EDGE test throughput menjadi 138,9 kbps dan 133,8 kbps.

Tabel 3. Hasil Perhitungan Throughput GPRS untuk Wilayah 1


Paket Data (Kbytes) Throughput Throughput (30 kbps)

0 0 0

200 55.45 90.90

400 68.50 131.52

600 74.33 154.83

800 77.65 169.94

1000 79.77 180.46

34
Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada

Tabel 4. Hasil perhitungan Throughput GPRS untuk Wilayah 2


Paket Data (kbytes) Throughput (kbps) Throughput (kbps)

0 0 0

200 55.45 29,26

400 68.50 29,62

600 74.33 29,75

800 77.65 29,81

1000 79.77 29,84

Gambar 1. Sampai dengan Gambar 4. berikut ini adalah perbandingan


grafik throughput yang diperoleh dari hasil perhitungan (Tabel 3. dan Tabel
4.) dan hasil pengukuran (measured) dengan menggunakan software Nokia
6630.

Gambar 1. Perbandingan Hasil Perhitungan dan Pengukuran Throughput


untuk jaringan GPRS dengan data rate 11.2 kbps pada Wilayah 1.

35
JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

Gambar 2. Perbandingan Hasil Perhitungan dan Pengukuran Throughput


untuk jaringan GPRS dengan data rate 11.2 kbps pada Wilayah 2.

Gambar 3. Perbandingan Hasil perhitungan dan pengukuran Throughput


untuk jaringan EDGE dengan data rate 30 kbps pada Wilayah 1.

36
Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada

Gambar 4. Perbandingan Hasil perhitungan dan pengukuran Throughput


untuk jaringan EDGE dengan data rate 30 kbps Wilayah 2

Dari Gambar 1. samapai dengan Gambar 2. di atas dapat diketahui bahwa:


1. PPerbandingan antara hasil perhitungan dengan hasil pengukuran
throughput GPRS , terlihat bahwa hasil pengukuran lebih rendah dan
lebih stabil dibandingkan dengan hasil perhitungan throughput GPRS
2. NNilai throughput EDGE lebih besar dari nilai throughput sistem
GPRS. Hal ini dikarenakan oleh perbedaan penggunaan Coding Scheme
dimana pada pengukuran GPRS ini menggunakan CS2 dan EDGE
menggunakan MCS 6.

Aplikasi internet seperti http merupakan kunci dari pengukuran


untuk mewakili throughput performance dari sisi aplikasi. Tes dilakukan
dengan MS yang mendukung 2 timeslot untuk download.

Tabel-tabel di bawah ini menunjukkan hasil dari pengukuran web


browsing dengan GPRS dan EDGE pada lokasi di Wilayah 1 dan di
Wilayah 2.

37
JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

Tabel 5. Hasil Web Browsing dengan GPRS pada wilayah 1

Data transfer Download Upload

Total data transfer 9,4 KB 2,0 KB

Maximum transfer rate 47,6 kbps 13,3 kbps

Average transfer rate 25,6 kbps 5,6 kbps

Tabel 6. Hasil Web Browsing dengan EDGE pada wilayah 1

Data transfer Download Upload

Total data transfer 20,2 KB 3,5 KB

Maximum transfer rate 47,6 kbps 13,3 kbps

Average transfer rate 15,0 kbps 2,6 kbps

Tabel 7. Hasil Web Browsing dengan GPRS pada wilayah 2

Data transfer Download Upload

Total data transfer 18,5 KB 2,2 KB

Maximum transfer rate 36,3 kbps 4,0 kbps

Average transfer rate 10,1 kbps 1,2 kbps

38
Yuli Kurnia Ningsih, Suhartati Agoes & Winer Sampekalo. Analisis Perbandingan Throughput Pada

Tabel 8. Hasil Web Browsing dengan EDGE pada wilayah 2

Data transfer Download Upload

Total data transfer 11,0 KB 0,3 KB

Maximum transfer rate 67,6 kbps 1,4 kbps

Average transfer rate 32,2 kbps 0,7 kbps

Dari hasil tes EDGE dengan web browsing di atas dapat dilihat saat
melakukan dial up network. Hasil pengukuran pada Wilayah 1
menunjukkan besar data yang di transfer saat pengujian GPRS 9,4 Kbytes
dimana pengujian maksimum transfer rate datanya pada saat download
sebesar 47,6 kbps dengan rata-rata transfer ratenya 25,6 kbps.

Bila dibandingkan dengan pengujian EDGE didapatkan dengan


data yang di transfer sebesar 20,2 Kbytes dimana selama pengujian
maksimum transfer rate datanya 47,6 kbps dan rata-rata transfer ratenya
15,0 kbps.

Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan transfer rate yang hampir


sama, EDGE mampu mengirimkan data yang lebih besar dibandingkan
GPRS. Dapat dilihat juga pada pengujian GPRS di daerah Wilayah 2
dengan data 18,5 Kbytes transfer ratenya 10,1 kbps dan pengujian EDGE
dengan data 11,0 Kbytes transfer rate 32,2 kbps.

5. Kesimpulan
Berdasarkan semua uraian dan analisis mengenai migrasi GPRS ke
EDGE pada site di Wilayah 1 dan Wilayah 2 , maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran throughput EDGE hampir 3 kali laju bit GPRS.
2. Hasil perhitungan nilai throughput GPRS dan EDGE menunjukkan
peningkatan kenaikannya yang lebih stabil bila dibandingkan dengan
hasil pengukuran di lapangan. Hal tersebut dikarenakan tergantung dari
kondisi kerja jaringan saat pengukuran.

39
JETri, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2007, Halaman 29 - 40, ISSN 1412-0372

3. Penggunaan modulator 8-PSK pada EDGE menghasilkan kecepatan


pengiriman data lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan data oleh
GPRS.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ericsson white paper. 2005. Introduction of high-speed data in
GSM/GPRS networks.
2. ETSI GSM specification 02.60. 1999. Digital Cellular Communication
System (Phase 2+); GPRS. Service Description , Stage 1.
3. ETSI GSM specification 03.60. 1999. Digital Cellular Communication
System (Phase 2+): GPRS. Service Description , Stage 2.
4. Smith. Clint P.E. & Collins. Daniel, 2002, 3G Wireless Network,
McGraw HillCompanies Inc. New York.

40

Anda mungkin juga menyukai