Anda di halaman 1dari 9
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR, DAN PULAU-PULAU KECIL KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. NOMOR: K.01/KP3K-BNI/IX/2010 NOMOR: DIR/060 TENTANG PERCEPATAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Di BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN Pada hari ini Selasa, tanggal dua puluh delapan, bulan September, tahun due ribu sepuluh (28-09-2010), bertempat di Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini 4. Nama : SUDIRMAN SAAD Jabatan : Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kolautan dan Perikanan Republik Indonesia Alamat : Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16, Jakarta Pusat 10110, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia berdasarkan Keoutusan Presiden Nomor 97/M Tahun 2010 dan karenanya benwenang bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Keeil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 16, Jakerta Pusat 10110, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 2 Nama : KRISHNA R. SUPARTO Jabatan : Direktur Business Banking Alamat : Ji Jenderal Sudirman Kaveling 1, Jakarta Selatan 10220 dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut dan dengan demikian berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan-perubahannya yang terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 13, tanggal 12 Mei 2010 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat olch Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Nomar: AHU- dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut dan dengan demikian berdesarkan Anggaran Oasar Perseroan beserfa perubahan-perubahannya yang. terakhir Sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 43, tanggal 12 Mei 2010 yang dibuat oi hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik indonesia dengan surat Nomor: AYU. AH.01.10-713852, tanggal 07 Juni 2010, dan karenanya benvenang bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tok., berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakerta, dengan alamat JI. Jenderal Sudirman Kaveling 1 Jakarta Selatan 10220, untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Secara bersama-sama_untuk selanjutnya disebut PARA PIHAK. Dengan berdasarkan pada perfimbangan-pertimbangan sebagai berikut & bahwa PIHAK KESATU adalah sebagai salah satu unit kerja di tingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang melaksanakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bidang Kelautan dan Perikanan; b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Bank Umum milk negara yang ealah satu kegietan usahanya antara lain adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat: ¢. bahwa penyaluran KUR di Bidang Kelautan dan Perikanan, perlu dipercepat: 4. bahwa telah ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Kemerterian Kelautan dan Perikanan dan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Nomor: O8/MEN- KP/KB/IX/2010, dan Nomor: DIR/059, tanggal 27 September 2010. Olen karena ity PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerja sama dengan ketentuan dan syarat-syerat sebagaimana tertuang dalam pacal-pasal di bawal ini, Pasal 4 Pengertian Umum Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan : 1. Bank Perkreditan Rakyat Pesisir yang selanjutnya disebut BPR Pesisir adalah Bank Perkreditan Rakyat yang menjadi binaan PIHAK KESATU. 2. Koperasi adalah Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra Mina (LEPP-M3)/Perikanan_ yang menjadi binaen PIHAK KESATU. 3. Kelompok Mitra adalah Kelompok Pembudi Daya Ikan (POKDAKAN), Kelompok Usaha Bersama (KUB), Kelompok Pengolah Hesil Perixanan, Kelompok Pemasar Hasil Perikanan dan Kelompok Usaha Garam Rakyat yang menjadi binaan PIHAK KESATU 4. Debitur adalah BPR Pesisir, Koperasi, dan Kelompok Mitra dalam bidang Kelautan dan Perikanan yang memperoleh fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian Kredit, 8. Kredit adelah fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR} KEDUA kepada Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit. €. Perjanjian Kredit adalah kes EDUA dan Debitur sehuoun Lampiran, perubahan, p dibuat di kemudian hari 7 Tunggakan Kredit adalah seluruh kewajiban Debitur yang timbul berdasarkan Perlanjian Kredit, termasuk akan tetapi tidak terbatas pada kewajiban pembayaran pageural Pokok, bunga, denda, dan biaya yang belum diselesalkan oleh Debitur kepada PIHAK KEDUA pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. 8. Keadaan Memaksa (force majeure) adalch suatu peristwa atau keadaan yang teregi di Ivar kekuasaan atau kemampuan salah satu plhak, yang mengakibatkor saleh satu pihak tidak dapat melaksanakan hak-hak dan/ atau kewajiban-kewajiban Sesuai dengan ketentuan dalam Perjaniian Kerja Sama, termasuk namun tidak terbaias pada kebakaran, bencana alam, peperangan, aksi milter. huruchara, Malapetaka, pemogoken, epidemi, dan kebjaksanaan maupun peraturan Pemerintah atau penguasa setempat yang secara langsung dapat mempengarut Pemenuhan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini 8. Hari Kerja adalah hari dimana PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA menjalankan kegiatan operasionainya yang diberikan oleh PIHAK epakatan yang dibuat dan ditandatangani oleh PIMAK gan dengan pemberian fasilitas Kredit, berikut seluruh erpanjangan dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang Pasal 2 Tujuan Tuluan cilakukannya Perjanjian Kerja Sama ini adalah untuk membantu percepatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bidang Kelautan dan Perikanan. Pasal 3 Ruang Lingkup Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adeleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat dengan Pola Kerja Sama/Lingkage Program kepada Bank Perkreditan Rakyat Pesisi, Koperasi, dan Kelompok Mitra Pasal 4 Pelaksanaan (1) PIHAK KESATU memberikan cata dan rekomendasi tentang calon Debitur yang mengajukan permohonan Kredit kepada PIHAK KEDUA. (@) berdasarkan data dan rekemendasi yang diberikan oleh PIHAK KESATU tersebut, FINAK KEDUA melakukan analsis atas permohonan Krecit calon Debi sesuai dengen ketentuan yang berlaku pada PIHAK KED (3) pemberian fasilitas Kredit kepada calon Debitur akan dilakukan oleh PIHAK KEDUA Keo Gad Calon Debitur memenuhi ketentuan perkreditan yang beriaku pada PIHAK KEDUA, Pasal 5 Hak Para Pihak (1) PIHAK KESATU berhak untuk: 3 _menerima laporan deri PIHAK KEDUA mengenai Debitur yang telah menerima Kredit; b. menerima laporan dai PIHAK KEDUA mengenai Debitur yang mempunyai Tunggakan Kredit. (2) PIHAK KEDUA berhak untuk: 3. menerima data dan rekomendasi dari PIHAK KESATU mengenai calon Debitur yang akan mengajukan permohenan Kredit dan dinilai layak untuk diberikan Kredit; B. memutuskan untuk memberikan atau menolak permohonan Kredit yang diajukan oleh calon Debitur semata-mata berdasarkan pertimbangan dan risiko PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan perkreditan yang beriaku pada PIHAK KEDUA, Pasal 6 Kewajiban Para Pihak (1) PIHAK KESATU berkewajipan untuk: @. mengkoordinasikan dan memberikan rekomendasi kepada PIHAK KEDUA mengenai calon Debitur yang akan mengajukan permchonan Kredit dan layak untuk diberkan Kredit; b. mengarahkan dan metakukan supervisi atas perkembangan Debitur; memberkan teguran secara tertulis kepada Debitur, memfasilitasi penyelesaian Tunggakan Kredit dengan cara mediasi, melaksanaken Standar Operasional (2) 3) (4) (a) (2) (3) (4) dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat Umum, dalam hal Debitur tidak dapat melunasi pembayaran Kredit (wanprestasi) kepada PIHAK KEDUA Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dilakeanakan sampai dengan seluruh Kredit dinyatakan lunas oleh PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk: a. memproses permohonan Kredit yang diajukan calon Debitur yang diajukan melalui PIHAK KESATU sesuai dengan ketentuan dan persyaratan Kredit yang beilaku pada PIHAK KEDUA, dengan tetap memporhatikan prinsip kehati- hatian; 5. menyampaikan deftar calon Debitur yang telah menerima Kredit kepada PIHAK KESATU; ©. memberikan laporan perkembangan Kredit yang telah disalurkan kepada Debitur setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada PIHAK KESATU; 4. menyampaikan daftar Debitur yang mempunyai Tunggakan Kredit kepada PIHAK KESATU setiap bulan; Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf ¢ dan d wajib dilaksanakan sampai dengan seluruh Kredit dinyatakan lunas oleh PIHAK KEDUA. Pasal 7 Masa Berlaku Perjanjian Kerja Sama ini berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. Dalam hal salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhiri Perjaniian Kerja Sama ini sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka pihak yang bermaksud mengakhiri Perjanjian Kerja Sama ini wajib memberitahukan maksisd tersebut secara terlulis kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal yang diinginkan untuk diakhirinya Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK sepakat untuk menyampingkan berlakunya Pasal 1266 KUH Perdata, sehingga pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini dengan alasan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini secara sah cukup dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis dari salah satu Pihak dan tidak diperlukan adanya Keputusan Hakim. Dalam hal Kesepakatan Bersama ini tidak diperpanjang lagi, baik karena permintaan salah satu pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ataupun karona alasan lain, pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini tidak akan mempengeruhi hak dan kewajiban PARA PIHAK yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebagai akibat pelaksanaan sebelum berakhimnya Perjanjian Kerja Sama, (1) (2) (3) 4) Pasal8 Larangan/Pembatasan Pasal 9 Kerahasiaan Segala informasi yang sifatnya rehasia yang diterima dari salah satu piak hanya akan _dimanfaatkan/dipergunakan untuk’ hal-hal yang berkaiten dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini PARA PIHAK tidak dibolehkan memberikan informasi, data dan lainnya dan/atau alas segala sesuatu hasil kerja kedua belah pihak sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini kepada pinak Manapun yang tidak berkepentingan, Segala keterangan yang diungkapkan oleh salah satu Pinak kepada Pihak lainnya berdasarkan syaret-syarat dan Ketentuan dari Parjanjian Kerja Sama ini, kecuali Keterangan yang secara umum diperuntukkan bagi publik, dan seluruh keterangan yarg diperoleh PARA PIHAK adalah bersifat rahasia dan akan selalu tetap dimana untuk itu keterangan-keterangan tersebut dapat diungkapkan olch eaiee satu Pihak atas persetujuan Pihak lainnya, Kewaliban PARA PIHAK untuk menjaga kerahasiaan informasi sebagainana dimaksiid pada ayat (1) tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK meskipun Perianiian Kerja Sama ini telah berakhir. Pasal 10 Force Majeure PARA PIHAK dianggan tidak melalaikan kewajiban melaksanakan isi Petjanjian Kerja Sama ini, apabila pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini tidak cimungkinkan karena keadaan dan sebab-sebab di luar kemampuan masing-masing pihak atau karena edanye keadaan memaksa (force majeure). Dalam hal terjadi keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana tersebut di atas maka pihak yang mengalami Keadaan memaksa (force majeure) tersebut wai memberitanukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam Pejjanilan Kerja Sama ini disertai dengan bukti-bukti yang layak dari pihek atau instansi yang berwenang, paling lambat 14 (empat belas) hari Kerja setelah terjadinya keadaan memaksa dimaksud. (3) (2) (3) (4) Koterlambatan dan kelalaian untuk memberitahukan adanya keadaan memaksa {force majeure) mengakibaikan tidak diakuinya peristiwa tersebut olor pihak leinnya sebagal keadaan meraksa (force majeure) Dalam hal telah ierjadi keadaan memaksa (foreo majeure) dengan bukti-bukti febagaimana pada ayat (2), PARA PIHAK sopakat untuk menyelesalhen segala hak dan kewajiban masing-masing Pasal 11 Pemberitahuan Betiap pemberitahuan/korespandensi mengenai kerja seme ini dari satu Pihak kepada Pihak lainnya harus disamoaikan secara tertulis dan dapat melelui kurir, Surat tercatat faksimili dan suret elektronik kepada alamat sebagai berlcut PIHAK KESATU: Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik indonesia, Gedung Mina Bahari Ill, JI, Medan Merdeka Timur No. 16 Lt. 9 Jakarta Pusat 10110 Telepon : (021) 3519070, Ext. 6931, 3513258 Faksimili 2 (021) 3513258 Surat Elektronik: pmppu_kxp@dkp.go.id; PIHAK KEDUA: Divisi Usaha Kecil, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tok., Gedung BNI Lantai 11, J. Jend. Sudirman Kavling 1, Jakarta Pusat, 10220 Telepon (021) 2514948, Ext. 9010 Faksimili (021) 2511292, 2511162 Surat Elektronik : usk @bni.co.id. Setiap perubahan alamat yang tercantum/diatur pada ayat (1) wal dibentahuken Secara tertulis oleh Pihak yang bersangkutan kepada Pihak lainnya Apabila fidak ada pemberitahuan secara terulis, maka alamat yeng tercantum/diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini adalah alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing Pinak. Seaala pembaritahuan dan korespondensi sehubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini dianggap sah dalam hal a. melalui kurir, pada tanggal penerimaan surat; 5. melalul surat tercatat, 5 (ima) Hari Kerja setelah tanggal pengiriman surat: © melalul faksimil, pada saat berita tersebut diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan dan telah terdapat tanda penerimaannya; 4. melalui surat elektronix, pada tanggal penerimaan surat, 6) 6) a) @) Apabila dilakukan lebih dari satu cara tersebut di atas, maka pemberitahuan tersebut dlanggap telah disampaikan melalui cara yang paling efektif. Sesale_pemberitahuan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini dilaksanakan dalam Bahasa Indonesin Pasal 12 Perubahan Fembahan (addendum) yang merupakan salu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini Perjanjan Kerja Sama ini hanya dapat ciubah dan/atau ditambah, baik seluruh paybun sebagian dengan dokumen tertulis yang ditandatangani oleh PARA PIHAK, Pasal 13 Penyelesaian Porsolisihan Qpabia terjadi perselisihan berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini, akan diselesaikan socara musyawarah dan mufakat oleh PARA PIHAK Dalam hal tidak terdapat kesesuaian pandapat dalam musyawarah dan mufakat, maka PARA PIHAK sepakat menyerahkannya kepada Badan Arbiterase Nasional, Indonesia (BANI); Pasal 14 Tanggung Jawab PARA PIHAK menjamin kepada Pihak lainnya bahwa Pihaknya akan melaksanakan Perjanjian Kerja Sama ini dengan itikad baik, dan tidak satupun ketentuan dan/atau penafsiran ates ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan digunakan oleh satu pihak untuk mengambil keuntungan secara tidak walar dan/atau mengakibatkan kerugian bagi pinak lainnya. PARA PIHAK bertanggung jawab untuk dapat melaksanakan kerja sama dalam kegiatan sebagaimana cimaksud dalam rvang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada hari dan tanggal Sebagaimana tersebut di awal Peyjanjian Kerja Sama ini, dalam rangkem 2 (dua) masing-masing sama bunyinya di atas kertas dan bermeteral cukup, serts keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK. IHAK KESATU,

Anda mungkin juga menyukai