Oleh
Kelompok 7A
SEJARAH POSYANDU
Sebelum tahun 1993, posyandu RW 06 dan RW 16 digabung di satu tempat karena
jarak kedua RW tersebut yang dekat. Seiring berjalannya waktu dan semakin padatnya
penduduk, kader-kader posyandu sepakat untuk memisah tempat posyandu karena
kewalahan. Akhirnya pada tahun 1993 akhir, diadakanlah posyandu khusus RW 06.
Posyandu RW 06 memiliki kesulitan dengan tempat, oleh karena itu posyandu tersebut
bertempat di tempat praktek bidan Nuri. Bidan Nuri merupakan bidan yang aktif di
puskesmas. Bidan Nuri mempunyai kesibukan yang padat di puskesmas, oleh karena itu
posyandu dipindah ke tempat praktek Marwati sampai sekarang.
KEGIATAN POSYANDU
Tempat praktek bidan Marwati sendiri mempunyai beberapa kegiatan rutin.
Posyandu setiap bulan tanggal 6, poswindu setiap bulan tanggal 20, dan praktek bidan
Marwati sendiri. Pada posyandu, kegiatan yang dilakukan dimulai dengan registrasi,
penimbangan berat badan, pelaporan berat badan dan imunisasi bagi bayi berusia kira-kira 9
bulan yang dilakukan oleh bidan Nuri. Imunisasi yang tersedia adalah PPT, Polio, Hepatitis,
BCG, DPT Polio dan campak. Terdapat pula pemberian vitamin A yaitu dua kali per tahun
setiap bulan Februari dan Juli. Setiap anak yang telah diukur berat badannya akan diberi
snack dari kader posyandu.
FASILITAS ANTROPOMETRI
Fasilitas antropometri yang ada di posyandu tersebut antara lain Dacin, timbangan
manual dari puskesmas, dan timbangan bayi (milik bidan Marwati).
SUMBER DANA
Dana didapat dari puskesmas yaitu Rp 300.000,00 per tahun, dan sisanya dari
swadaya yang dilakukan kader-kader yang dipungut dari warga yang memeriksakan anaknya
di posyandu, yaitu sekitar Rp 5000,00 (dipungut hanya bila dilakukan imunisasi, untuk
pemeriksaan biasa tidak dipungut biaya). Dari dana swadaya tersebut Rp 1000,00 diberikan
kepada puskesmas, sisanya menjadi uang kas.
JUMLAH BALITA
Pengunjung yang datang ke posyandu RW 06 dapat berjumlah sampai dengan 120
bayi dan balita, dan biasanya sebanyak 90 bayi dan balita. Perbandingan jumlah bayi dan
balita kira-kira sama. Bila ada pemberian vitamin A, pengunjung yang datang dapat
berjumlah lebih.
INDIKATOR SKDN
Indikator pelayanan di Posyandu menggunakan indiktor-indikator SKDN yaitu:
1. S : jumlah seluruh balita yang ada dalam wilayah kerja posyandu
2. K : jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu yang mempunyai KMS (Kartu
Menujuh Sehat)/ buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
3. D : jumlah balita yang datang di posyandu dan menimbang berat badannya
4. N : jumlah balita yang ditimbang berat badannya mengalami peningkatan berat
badan dibanding bulannya sebelumnya
5. T : sasaran yang ditimbang dan tidak naik beratnya
6. O : sasaran yang ditimbang bulan ini tetapi bulan lalu tidak datang
7. B : sasaran yang baru pertama kali hadir
Jumlah sasaran yang datang ke posyandu ini dapat mencapai 150 orang. Jumlah ini
biasanya dicapai ketika ada pembagian vitamin A. Rata-rata jumlah sasaran ketika posyandu
buka yaitu sekitar 90 orang. Posyandu Rasa Mala RW 06 tidak hanya melayani sasaran yang
datang dari RW 06 saja tetapi banyak pula yang datang dari tempat lain yaitu dari RW 09,
RW 12, RW 15, RW 16, dan juga dari Beji Timur. Pada bulan ini jumlah sasaran (balita)
yang datang ke posyandu adalah 93 orang.
Hampir semua sasaran di posyandu ini memiliki KMS/buku KIA tetapi sebagian kecil
dari mereka tidak memiliki KMS/buku KIA karena alasan hilang. Pihak posyandu
menyediakan KMS/buku KIA baru diperuntukan bagi sasaran yang belum atau tidak
mempunyai KMS/buku KIA. Bagi sasaran yang mempunyai KMS/buku KIA maupun tidak,
hasil pengukurannya ataupun tindakan yang dilakukan akan dicatat dalam formulir yang
tersedia oleh kader. Akan tetapi, bulan ini semua sasaran yang datang di Posyandu Rasa Mala
RW 06 Kelurahan Kemiri Muka mempunyai KMS/buku KIA.
Semua sasaran yang datang di posyandu ini akan ditimbang oleh kader. Macam
timbangan ada 3 jenis yaitu timbangan Dacin (timbangan yang biasa untuk menimbang beras
dan untuk digunakan harus digantung) yang digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas,
timbangan pegas biasa digunakan untuk balita usia 5 bulan keatas yang tidak mau
menggunakan Dacin, dan timbangan bayi (baby scele) untuk bayi usia 0-5 bulan. Untuk
pengukuran panjang dan tinggi badan dilakukan setahun sekali yang biasanya dilaksanakan
pada awal tahun yaitu pada bulan Januari. Seperti yang telah disebutkan diatas maka ada
sebanyak 93 balita yang datang ke posyandu ini ditimbang dan dicatat hasilnya oleh kader.
Dari 93 balita yang ditimbang pada hari kunjungan, terdapat 60 balita atau sekitar
65% berat badannya naik dibandingkan bulan sebelumnya. Sisanya ada yang tidak naik
beratnya, ada yang bulan sebelumnya tidak menimbang, dan ada pula yang baru pertama kali
datang di posyandu tersebut.
Berikut adalah data SKDN Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka
pada bulan Juli dan Desember 2010.
1. Dacin
Dacin atau alat ukur sederhana dengan proses pemakaian memerlukan kepekaan dan keahlian
tertentu ini, masih dugunakan pada Posyandu. Dacin digantungkan pada kayu yang sudah
tidak berdiri kokoh lagi. Dacin yang digunakan pada Posyandu ini digunakan untuk
mengukur berat badan anak pada usia 0-3 tahun.
Alat ukur ini dipersiapkan tidak dalam waktu bersamaan. Yang paling pertama
dipersiapkan adalah Dacin kemudian Timbangan bayi dan Timbangan pegas biasa.
Timbangan diletakkan tidak jauh dari meja registrasi.
Pengukuran tinggi badan hanya dilakukan 1 tahun sekali pada Posyandu ini,
alasannya menurut kader Posyandu tersebut karena anak-anak susah untuk diukur tingginya.
Mungkin hal ini perlu diperhatikan karena tinggi badan juga merupakan indikator status gizi
anak.
KEGIATAN 5 MEJA
Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang
ditentukan oleh LKMD (Kades/Lurah), Kader, Tim
Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas
kesehatan dari KB. Pada hari buka Posyandu
dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5
(lima) meja yaitu :
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja V : Pelayanan Kesehatan :
• Imunisasi
• Pemberian vitamin A dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut
tiap Februari dan Agustus
• Pembagian pil atau kondom
• Pengobatan ringan
• Kosultasi KB-Kes
Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan
meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).
Pelayanan masyarakat di Posyandu Rasa Mala RW 06 Kelurahan Kemiri Muka
dilakukan dengan sistem 4 meja, yaitu pendaftaran, penimbangan, pengisian KMS, dan
pelayanan kesehatan. Padahal seharusnya terdapat satu kegiatan lagi yaitu penyuluhan
perorangan berdasarkan KMS, akan tetapi sewaktu kami melaksanakan kunjungan tidak
terdapat kegiatan ini. Berikut adalah penjelasan kegiatan yang ada pada Posyandu Rasa Mala
RW 06 Kelurahan Kemiri Muka:
1. Meja I Pendaftaran
Ibu dan balita yang baru datang langsung
menuju ke meja pendaftaran dan meletakkan
buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) atau
Kartu Menuju Sehat (KMS). Selanjutnya Ibu kader yang bertugas di bagian
pendaftaran mencari kertas panjang yang berisikan data balita, sementara itu Ibu dan
Balita bergerak menuju ke bagian penimbangan. Kertas panjang (gambar disamping)
terdiri dari beberapa kolom yaitu tanggal lahir, berat badan lahir bayi, identitas anak,
orangtua, alamat, dan kolom untuk mencatat hasil penimbangan setiap bulan. Kertas
ini diberikan langsung dari Puskesmas dan berfungsi untuk memback up data hasil
penimbangan balita tiap bulannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf