PENDAHULUAN
Maksud dilaksanakan fieldtrip kali ini adalah untuk menerapkan pembelajaran mata kuliah
Mikropaleontologi dengan melihat kesesuian yang ada dilapangan. Adapun tujuan
penyelenggaraan fieldtrip kali ini adalah:
1. Agar praktikan mampu menganalisis suatu singkapan dan membuat sketsa lapangan
yang proporsional
2. Agar praktikan dapat merekonstruksi dan menganalisa data fosil yang diperoleh
langsung dilapangan
• Palu Geologi
• Kompas
• Lup
• HCL
• Kertas sklala
• Tongkat Jacob
• Ponco
• Kolom MS
• Sepatu lapangan
• Alat tulis
• Pakaian lapangan
• Pensil warna
• Clip board
• Transparansi
• Pralapangan
• Lapangan
Pengambilan sampel
• Pengamatan
Ayak sampel
Memisahkan sampel mikrofosil menggunakan
mikroskop
Deskripsi sampel
• Penyusunan laporan
Konsultasi
Pembutan kolom MS
Pembuatan sketsa
GEOLOGI REGIONAL
Formasi Sentolo
Termasuk dalam formasi Sentolo. Litologi penyusun Formasi Sentolo ini di bagian
bawah, terdiri dari Aglomerat dan Napal, semakin ke atas berubah menjadi
Batugamping berlapis dengan fasies neritik. Batugamping koral dijumpai secara lokal,
menunjukkan umur yang sama dengan formasi Jonggrangan, tetapi di beberapa
tempat umur Formasi Sentolo adalah lebih muda (Harsono Pringgoprawiro, 1968,
hal.9).
Sistem miosen
Setelah pengendapan formasi andesit tua daerah ini mengalami penggenangan air laut,
sehingga formasi ini ditutupi oleh formasi yang lebih muda secara tidak selaras. Fase
pengendapan ini berkembang dengan batuan penyusunnya terdiri dari batu gamping
reef, napal, tuff breksi, batu pasir, batu gamping globirena dan lignit yang kemudian
disebut formasi jonggrangan, selain itu juga berkembang formasi sentolo yang
formasinya terdiri dari batu gamping, napal dan batu gamping konglomeratan.
Formasi Sentolo sering dijumpai kedudukannya diatas formasi Jonggrangan. Formasi
Jonggrangan dan formasi Sentolo sama – sama banyak mengandung fosil foraminifera
yang beumur burdigalian – miosen. Formasi – formasi tersebut memiliki persebaran
yang luas dan pada umumnya membentuk daerah perbukitan dengan puncak yang
relative bulat. Diakhir kala pleistosen daerah ini mengalami pengangkatan dan pada
kuarter terbentuk endapan fluviatil dan vulkanik dimana pembentukan tersebut
berlangsung terus – menerus hingga sekarang yang letaknya tidak selaras diatas
formasi yang terbentuk sebelumnya.