Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah - Nya,
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada
halangan suatu apapun yang berarti. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurah dalam jungjungan nabi Muhammad SAW.

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan


yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai
regulasi di bidang keuangan dan perbankan termasuk pasar modal.

Mempelajari berbagai informasi mengenai pasar modal akan


memberikan pengetahuan bagi pembaca

Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan dapat


mengenal lebih dalam berbagai hal tentang pasar modal. Pembaca juga
dapat mengambil manfaat berupa penambahan wawasan dan dapat
mengembangkan ke dalam diskusi.

1
PENDAHULUAN

Aktivitas pasar modal di Indonesia telah berlangsung cukup lama yaitu sejak
tahun 1912, dan ketika itu masih dilakukan sepenuhnya oleh penjajahan Belanda.
Pada saat itu, efek yang di perdagangkan ialah saham dan obligasi milik
perusahaan dan pemerintahan Hindia Belanda. Setelah melewati masa
kemerdekaan, pemerintahan

Indonesia mengambil alih dan meneruskan kembali perdagangan efek yang


telah dirintis oleh pemerintahan Hindia Belanda itu.

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang


sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di
didang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar
modal telah menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang
cukup baik bagi mereka, dan sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi
perkembangan perekonomian negara kita

Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang
mempunyai kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga
merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan
perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal
dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal / dana.

Pengertianefek
Efek merupakan surat berharga yang meliputi antara lain surat pengakuan utang,
surat berharga komersial ( commercial paper ), saham, obligasi, tanda bukti
hutang, right issue, dan waran ( warrant ).

Pasar modal berbeda dengan pasar uang, dimana perbedaan terletak pada
jangka waktu atau jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang
menyediakan sarana peminjaman dana dalam jangka pendek ( jatuh tempo kurang
atau sama dengan satu tahun ). Pasar modal mempunyai jangka waktu panjang,
atau lebih dari satu tahun.

Perbedaan lainya terletak pada fungsinya, dimana pasar uang melakukan


kegiatan mengalokasikan dana secara efektif dan efesien dari pihak yang
mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang kekurangan sehingga terjadi
keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana.

Surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar uang terdiri dari surat
berharga jangka panjang, menengah, dan pendek, namun transaksi yang
dilakukan tetap jangka waktu pendek. Jenis surat berharga yang umumnya
diperdagangkan dalam pasar uang meliputi antara lain surat promes, surat
pembendaharaan Negara, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, surat
wesel yang diaskep oleh bank, sertifikat deposito, dan sertifikat yang dikeluarkan
oleh bank sentral atau sertifikat Bank Indonesia.

2
PEMBAHASAN

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk


mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang
disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis
dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu
perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka
semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di
perusahaan tersebut.

Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun


organisasi / perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal
adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya
karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah
Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang
disingkat BES.

Pasar Modal Kegiatan


Dasar hukum pasar modal adalah UU No.8/1995 tentang Pasar Modal kemudian PP
No. 45/1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Terdapat
beberapa aspek yang berkaitan dengan kegitan pasar modal, yang meliputi :

PELAKU
Pelaku pasar modal adalah pembeli dan penjual dana atau modal baik perorangan
maupun badan usaha yang sebagian dari mereka malakukan penyisihan dananya
untuk kegiatan produktif dan sebagian lain memerlukan tambahan dana/ modal
untuk mengembangkan usahanya.

KOMODITAS
Komoditas adalah barang atau produk yang diperjual belikan di pasar modal. Yang
termasuk komoditas antara lain bursa uang, modal, timah, karet, tembakau,
minyak, emas, perkapalan, asuransi, perbankan, dan lainnya.

Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang adalah profesi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar
modal. Lembaga ini antara lain penjamin emisi efek, penanggung (guarantor),
agen pembayar (paying agent), pedagang efek, broker, biro adminitrasi efek, dan
lainnya.

Hak dan Kewajiban


Hak dan kewajiban adalah ketentuan yang terkandung dalam kegiatan pasar
modal dan harus dipatuhi oleh semua anggota.

Pelaku di pasar modal yang ingin menanamkan modalnya dan memperoleh


keuntungan disebut melakukan kegiatan investasi. Kegiatan ini merupakan
aktivitas menanamkan modal, baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan harapan mendapatkan sejumlah keuntungan pada waktu tertentu.

3
Terdapat dua cara untuk melakukan inventasi di pasar modal, yaitu sebagai
berikut :
Pasar Perdana yaitu pasar yang pertama kali melakukan penawaran efek dari
penjual efek( emiten ) kepada masyarakat umum. Pembelian efek dapat dilakukan
di pasar perdana.
Pasar Sekunder dengan harga efek ditentukan oleh kondisi perusahaan emiten,
serta kekuatan permintaan dan penawaran efek di bursa. Pembelian efek dapat
dilakukan di pasar sekunder.

Pengelola Pasar Modal


Pasar modal di Indonesia dikelola oleh Badan Pengawasan Pasar Modal ( Bapepam)
yang struktur organisasinya berada di bawah Dapartemen Keuangan.

Tugas dan Fungsi Bapepam

1. Melakukan pembinaan, membuat peraturan, dan mengawasi kegitan pasar


modal sehari–hari.

2. Mewujudkan terciptanya kegitan pasar modal yang teratur, wajar, dan efesien
dengan tujuan melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

3. Melaksanakan pembinaan terhadap semua pelaku dan lembaga yang berkaitan


dengan pasar modal.

4. Mempertanggungjawabkan seluruh aktivitasnya ke Mentri Keuangan. Bapepam


juga dapat memberikan pendapat ke Mentri Keuangan berkaitan dengan
keputusan-keputusan yang berhubungan dengan pasar modal.

Kewenangan Bapepam-

1. Memberikan izin usaha, izin perorangan, persetujuan kepada pelaku pasar


modal.

2. Menetapkan persyaratan dan tata cara menjadi peserta pasar modal serta
dapat menyatakan penundaan atau pembatalan terhadap efektifnya
pernyataan pendaftaran.

3. Mengadakan pemeriksaan dan penyelidikan apabila diduga terjadi peristiwa/


aktivitas yang merupakan pelanggaran terhadap undang-undang dan
ketentuan pelaksanaan pasar modal.

4. Melakukan pemeriksaan terhadap emiten, perusahaan publik, pihak-pihak yang


memiliki izin usaha, izin perorangan, pendaftaran dari pasar modal.

5. Melaakukan penunjukan ke pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu


dalam rangkapelaksanaan wewenang Bapepam.

6. Membatalkan atau membekukan pencatatan efek tertentu pada bursa efek


atau menghentikan transaksi bursa atau efek tertentu.

7. Menetapkan instrumen tertentu sebagai efek.

PERATURAN NOMOR III.A.1 : PERIZINAN BURSA EFEK

PERATURAN BAPEPAM

Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

Nomor : Kep- 02 /PM/1996

4
Tanggal : 17 Januari 1996

1. Permohonan izin usaha Bursa Efek diajukan kepada Ketua Bapepam dalam
rangkap 4 (empat) dengan menggunakan Formulir Nomor III.A.1-1 lampiran 1
peraturan ini.

2. Permohonan izin usaha sebagaimana dimaksud dalam angka 1 peraturan ini


disertai dokumen sebagai berikut:

a. Akta pendirian Perseroan yang memuat anggaran dasar perseroan sesuai


dengan Peraturan Nomor III.A.5 yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman;

b. Daftar Perusahaan Efek yang menjadi pemegang saham Bursa Efek,


sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) Perusahaan Efek yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam;

c. Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

d. Pertimbangan ekonomi yang mendasari pendirian Bursa Efek termasuk


uraian tentang keadaan pasar yang akan dilayaninya;

e. Proyeksi keuangan 3 (tiga) tahu;

f. Rencana kegiatan 3 (tiga) tahun termasuk susunan organisasi, fasilitas


komunikasi, dan program-program latihan yang akan diadakan;

g. Daftar calon direktur dan komisaris sesuai dengan persyaratan Peraturan


Nomor III.A.3 serta pejabat satu tingkat di bawah direksi;

h. Daftar Pihak yang merencanakan untuk mencatatkan Efek di Bursa Efek;

i. Rancangan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan, perdagangan,


kesepadanan Efek, kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa, termasuk
mengenai penetapan biaya dan iuran berkenaan dengan jasa yang
diberikan;

j. Neraca pembukaan Perseroan yang telah diperiksa oleh Akuntan yang


terdaftar di Bapepam; dan

k. Bukti penyetoran modal yang memuat sekurang-kurangnya


Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).

3. Pertimbangan ekonomi pendirian Bursa Efek sekurang-kurangnya memuat:

a. Potensi kebutuhan dana jangka panjang bagi kegiatan usaha di wilayah


dimaksud;

b. Potensi akumulasi dana yang dapat terserap melalui pasar modal di wilayah
dimaksud;

c. Potensi pangsa pasar dalam arti calon Emiten yang diharapkan tercatat di
Bursa Efek di wilayah dimaksud (termasuk syarat Emiten dalam kaitannya
dengan kesehatan berusaha, potensi laba, penyebaran saham, dan
sebagainya);

d. Potensi jenis Efek yang diperdagangkan dilihat dari minat dan tujuan
investasi para pemodal di wilayah dimaksud;

e. Pertimbangan-pertimbangan yang bersifat teknis seperti kesiapan tenaga


ahli di bidang perdagangan Efek, kesiapan perangkat lunak dan perangkat
keras lainnya; dan

5
f. Faktor penunjang seperti keadaan dan prospek ekonomi, industri pada
umumnya (pendapatan per-kapita domestik, sirkulasi uang beredar,
keberadaan industri strategis, kondisi prasarana dan sebagainya) serta
keadaan dan potensi industri jasa keuangan (jasa perbankan, asuransi dan
sebagainya).

4. Proyeksi keuangan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut sekurang-kurangnya


memuat:

a. Neraca;

b. Perhitungan rugi/laba; dan

c. Laporan arus kas.

5. Rencana kegiatan Bursa Efek selama 3 (tiga) tahun sekurang-kurangnya


memuat:3

a. Perkiraan jumlah Efek yang tercatat serta jumlah Perusahaan Efek yang
menjadi Anggota Bursa Efek;

b. Susunan organisasi dilengkapi dengan diskripsi tugas, wewenang dan


tanggung jawab sampai unit organisasi/jabatan setingkat di bawah direksi
serta peraturan kepegawaian Bursa Efek;

c. Lokasi dan tata ruang, serta fasilitas penunjang Bursa Efek yang menjamin
keamanan pelaksanaan kegiatan perdagangan Efek yang teratur, wajar, dan
efisien;

d. Penerapan sistem perdagangan, sistem penyelesaian transaksi, dan sistem


pengawasan pasar serta sistem penyebaran informasi pasar yang akan
digunakan;

e. Pengadaan fasilitas komunikasi seperti jaringan telepon, teleks, faksimili,


dan komputer; dan

f. Kelayakan pengadaan pegawai serta program pendidikan dan latihan yang


diperlukan.

6. Daftar calon direktur, komisaris, dan pejabat satu tingkat di bawah direktur
disertai dengan dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. Riwayat hidup;

b. Surat keterangan pengalaman kerja yang bersangkutan;

c. Kartu Tanda Penduduk;

d. Surat pernyataan tentang hubungan afiliasi dengan Perusahaan Efek yang


menjadi Anggota Bursa Efek;

e. Keterangan mengenai pemenuhan atas persyaratan calon direktur dan


komisaris;

f. Fotokopi ijazah dan sertifikat keahlian yang menunjukkan tingkat


kemampuan yang bersangkutan; dan

g. Satu buah pas photo terbaru ukuran 4x6.

7. Peraturan keanggotaan Bursa Efek sekurang-kurangnya memuat hal-hal


sebagai berikut:

6
a. Persyaratan dan tata cara penerimaan, pengunduran diri, pemberhentian,
pembekuan, dan penerimaan kembali menjadi Anggota Bursa Efek;

b. Persyaratan yang menjamin integritas dan profesionalisme Anggota Bursa


Efek;

c. Hak dan kewajiban Anggota Bursa Efek yang menjamin perlakuan yang adil
terhadap masing-masing Anggota Bursa Efek;

d. Ketentuan mengenai disiplin dan sanksi bagi Anggota Bursa Efek;

e. Peraturan pengalihan pemegang saham serta penyelesaian perselisihan


Anggota Bursa Efek;

f. Jaminan kebebasan bagi Anggota Bursa Efek untuk dapat menjadi Anggota
Bursa Efek pada Bursa Efek lainnya; dan

g. Pemeriksaan atas kegiatan perdagangan Efek dan keadaan keuangan


Anggota Bursa Efek.

8. Peraturan dan pedoman pencatatan Efek sekurang-kurangnya memuat hal-hal


sebagai berikut:

a. Tata cara pencatatan, kriteria pembekuan pencatatan, dan kriteria


pembatalan pencatatan dengan maksud terwujudnya Bursa Efek yang likuid
dan efisien serta sesuai dengan sasaran pangsa pasar yang direncanakan;

b. Tata cara pencatatan, tata cara pembekuan pencatatan, dan tata cara
pembatalan pencatatan yang lengkap dan jelas;

c. Kewajiban menyampaikan laporan keuangan dan laporan lainnya dari


Emiten untuk keperluan keterbukaan informasi serta kegiatan pemantauan
agar persyaratan pencatatan Efek dapat dipenuhi;

d. Kenetapan biaya pencatatan Efek yang tidak menghambat perkembangan


pasar modal; dan

e. Persyaratan fisik warkat Efek untuk dapat diperdagangkan di Bursa Efek.

9. Peraturan perdagangan Efek sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai


berikut:

a. Pembentukan harga (kurs) yang didasarkan atas kekuatan pasar;

b. Ketentuan yang menjamin perdagangan Efek yang wajar berdasarkan


mekanisme pasar;

c. Ketentuan yang menjamin tersedianya informasi pasar yang akurat, aktual,


penyebarannya cepat, dan luas serta relatif murah;

d. Ketentuan yang menjamin penyelesaian transaksi dan registrasi yang aman,


cepat,

dan efisien;

e. Penetapan biaya transaksi dan biaya lain yang tidak menghambat


perkembangan pasar modal;

f. Pelaporan transaksi oleh Anggota Bursa Efek kepada Bursa Efek dan
nasabahnya; dan

7
g. Persyaratan perdagangan Efek di luar Bursa Efek atas Efek yang tercatat di
Bursa Efek tersebut.

10. Peraturan mengenai kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa yang meliputi
antara lain :

a. Penyelenggaraan kliring;

b. Hak dan kewajiban Anggota Bursa Efek yang melakukan Transaksi Bursa;
dan

c. Peraturan mengenai kesepadanan Efek.

11. Dalam rangka memproses permohonan izin usaha sebagai Bursa Efek,
Bapepam melakukan penelitian atas kelengkapan dokumen, melakukan
wawancara, serta dapat melakukan pemeriksaan setempat apabila dipandang
perlu.

12. Perusahaan Efek yang menjadi pemegang saham Bursa Efek dilarang
mempunyai hubungan dengan Perusahaan Efek lain yang juga menjadi
pemegang saham Bursa Efek yang sama melalui:

a. Kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, sekurang-kurangnya


20% (dua puluh perseratus) dari saham yang mempunyai hak suara;

b. Perangkapan jabatan sebagai anggota direksi atau komisaris, dan Wakil


PerusahaanEfek; atau

c. Pengendalian di bidang pengelolaan dan atau kebijaksanaan perusahaan


baik langsung

maupun tidak langsung.

13. Suatu Efek dapat dicatatkan pada lebih dari satu Bursa Efek.

14. Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 peraturan ini
tidak memenuhi syarat, Bapepam memberikan surat pemberitahuan kepada
pemohon yang menyatakan bahwa:

8
Uang seribu rupiah bergambar “GAYUS”

Uang seribu rupiah jaman dahulu

Contoh uang Indonesia jaman dahulu :

9
Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. [1] Pasar

10
Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan
bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar
Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan
ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka
panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Berlangsungnya fungsi pasar modal
(Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka
panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang
pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.[2]

Mata uang ini merupakan alat bagi


investor untuk melakukan pasar
modal

11
Struktur Pasar Modal
Struktur Pasar Modal di Indonesia tertinggi berada pada menteri Keuangan
menunjuk Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas untuk
melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari pasar modal
dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar,
efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal.[3]

Peran Pasar Modal


a. Pasar Modal

Pasar Modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Investor


dapat melakukan investasi pada beberapa perusahaan melalui pembelian efek-
efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di Pasar Modal.
Sebaliknya, perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan
menawarkan instrumen keuangan jangka panjang melalui Pasar Modal tersebut.

b. Pasar Modal sebagai alternatif investasi

Pasar Modal memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan


keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu

c. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional

Dengan keberadaan Pasar Modal, perusahaan - perusahaan akan lebih mudah


memperoleh dana, sehingga akan mendorong perekonomian nasional menjadi
lebih maju, yang sekanjutnya akan menciptakan kesempatan kerja yang luas,
serta meningkatan pajak bagi pemerintah

Manfaat Pasar Modal


[4]
1. Pasar Modal bagi emiten yaitu :

a. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

12
c. Tidak ada "convenant" sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan

d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

e. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

[5]
2. Pasar Modal bagi investor yaitu :

a. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan


tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital
gain

b. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan


bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi

c. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang


mengurangi resiko

Lembaga dan Struktur Pasar Modal


Indonesia
Pasar Modal di Indonesia terdiri atas lembaga-lembaga sebagai berikut:

• Badan Pengawas Pasar Modal


• Bursa efek, saat ini ada dua: Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
namun sejak akhir 2007 Bursa Efek Surabaya melebur ke Bursa Efek Jakarta
sehingga menjadi Bursa Efek Indonesia
• Perusahaan efek
• Lembaga Kliring dan Penjaminan, saat ini dilakukan oleh PT. Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI)
• Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, saat ini dilakukan oleh PT.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI)

13
Referensi
1. ^ sumber : Pasar Modal, penulis : Drs. Rusdin,M.Si. , penerbit : Alfabeta
2. ^ sumber : Pengantar Pasar Modal, penulis : Pandji Anoraga,S.E., M.M ; Piji
Pakarti, S.E, penerbit : Rineka Cipta
3. ^ sumber : Pasar Modal, penulis : Drs. Rusdin,M.Si. , penerbit : Alfabeta
4. ^ sumber : Pengantar Pasar Modal, penulis : Pandji Anoraga,S.E., M.M ; Piji
Pakarti, S.E, penerbit : Rineka Cipta
5. ^ sumber : Pengantar Pasar Modal, penulis : Pandji Anoraga,S.E., M.M ; Piji
Pakarti, S.E, penerbit : Rineka Cipta

14

Anda mungkin juga menyukai