Anda di halaman 1dari 2

INILAH.

COM, Jakarta - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, memutuskan


untuk melanjutkan persidangan kasus Blowfish pada Senin (11/10) mendatang. Hal
tersebut dikarenakan dari tujuh saksi yang dijadwalkan, hanya satu yang hadir.

Sidang lanjutan kasus Blowfish dengan terdakwa David Too, Rando Lili, Bernadus, dan
Konor Lolo, hari ini (6/10) diagendakan mendengar keterangan tujuh saksi. Namun dari
sidang yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB itu, ternyata hanya satu saksi yang bisa
memberikan kesaksian yakni AKP Adri, perwira SPK Polres Jakarta Selatan.

Adapun enam saksi lain tidak hadir dan belum diketahui alasannya. AKP Adri, saat
ditanya oleh Ketua Hakim H Aksir dalam keterangannya mengatakan dirinya hanya
mengetahui bahwa kejadian di klub malam Blowfish hanya perkelahian saja.

"Mengenai motif-motifnya saya tidak tahu" ujar Adri.

Adri yang bertugas di Kapolres Jakarta Selatan, menjelaskan pada saat di tempat kejadian
perkara (TKP) pada pukul 00.15, dia sudah mendapati pecahan kaca bersama meja dan
kursi, di depan gerbang pintu masuk Blowfish. Dia juga mengaku menemui dua orang
yang tergeletak bersimbah darah yang diketahui salah satu korban bernama 'Boy'.

"Setelah saya identifikasi, saya ketahui bernama Boy, tapi saya tidak jelas juga nama
aslinya" ungkapnya. VIVAnews - Rabu 29 September 2010, Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan menggelar beberapa sidang di antaranya kasus kericuhan di cafe Blow Fish April
lalu dan sidang dakwaan mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Komisaris
Jenderal Susno Duadji.

Mulai pagi halaman pengadilan negeri jakarta selatan steril, tidak ada kendaraan yang
terparkir. Kendaraan pegawai dan pengunjung di parkir di halaman kosong yang terletak
di utara pengadilan.

Sekitar 200 personel disiagakan sejak pagi di pengadilan. Meski demikian tidak ada
pemeriksaan ketat pengunjung yang masuk ke pengadilan.

Susno Duadji tiba di pengadilan sekitar pukul 10.30, tidak lama sidang pembacaan
dakwaan dimulai. Jaksa membacakan dakwaan Susno setebal 62 halaman sekitar 1,5 jam,
kira-kira pukul 13.00 hakim mengetuk palu, tanda sidang usai, sidang berlanjut pekan
depan.

Usai sidang Jenderal Susno langsung dibawa kembali ke Mako Brimob, tempat dia
ditahan. Sidang kasus Blow Fish pun yang menunggu antrian dimulai. Belum sempat
sidang mulai, kericuhan terjadi.

Dua orang dari salah satu kelompok massa sudah dalam keadaan berdarah dibagian leher
dan lengan. Sebuah taksi dihentikan untuk mengangkut kedua korban. Lalu lintas di
depan pengadilan yang biasanya padat, bertambah padat. Sebab, kelompok massa
berhamburan di jalanan.
Beberapa orang di antara mereka sudah membawa senjata tajam berjalan di sekitar
pengadilan. Polisi kewalahan mengendalikan massa yang mulai beringas. Tiba-tiba saja
terdengar empat sampai lima kali letusan tembakan. Massa yang merangsek ke depan
kembali mundur.

Polisi segera mengalihkan lalu lintas di depan pengadilan. Kendaraan dari arah Kemang
diarahkan ke kanan, sementara dari arah Cilandak putar balik.

Sekitar pukul 14.30 polisi anti huru hara didatangkan. Mereka membuat barikade di
depan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Polisi anti huru hara itu memisah dua
kelompok yang bertikai tapi bentrokan sudah usai meski suasana masih mencekam.

Sekitar seratus meter dari pengadilan, Kopaja yang mengangkut salah satu kelompok
massa dirusak oleh kelompok yang berseberangan. Tidak ada kaca yang tersisa, semua
pecah. Kopaja itu

'parkir' di depan Bakmi Ampera.

Dua kelompok massa tersebut mulai bisa dikendalikan, meski suasana masih mencekam.
Mereka terlihat bergerombol, sesekali menelepon dan berbicara dalam bahasa daerah.

Sekitar pukul 15.00, salah satu kelompok massa pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Mereka pergi ke arah utara pengadilan."Ke rumah sakit," kata salah satu massa, kepada
rekannya yang masih berada di jalanan Ampera. Mereka menaiki mobil pribadi.

Polri kini sudah mendata mereka yang terlibat dalam kerusuhan itu. Polri menghimbau
agar mereka menyerahkan diri. Jika tidak agar diburu ke manapun mereka kabur.

Kemudian, setelah JPU meminta Adri untuk melihat barang bukti berupa pakaian, dia
menjelaskan dirinya hanya mengetahui barang bukti itu berupa dua jaket yang dipakai
oleh korban tragedi Blowfish.

Berhubung enam saksi lainnya tidak datang akhirnya Majelis Hakim memutuskan sidang
dilanjutkan hingga Senin mendatang. Sementara alasan enam saksi lain yang tidak hadir
belum diketahui, meski sebelumnya ke-6 saksi ini sempat memberikan keterangan dalam
sidang yang berakhir ricuh pada (29/9) lalu.[nic]

Anda mungkin juga menyukai