Anda di halaman 1dari 15

Ketahanan Ekonomi Indonesia

Definisi
Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi
dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional
dalam menghadapi serta mengatasi segala
tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang
datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin
kelangsungan perekonomian bangsa dan negara
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Ketahanan ekonomi mencakup aspek ekonomi dan
nilai-nilai Dasar Negara: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Musyawarah, Keadilan, Kemakmuran.
Ketahanan Ekonomi
Unsur mendasar ketahanan ekonomi suatu
negara dalam kerangka nilai Dasar Negara:
– Pangan (energi)
– Energi
– Daya Saing
– Pemerataan
Pangan: Beras
Konsumsi beras Indonesia sekitar 139
kg/kapita/tahun. Jepang 60 kg, Malaysia 80 kg per
kapita per tahun
Jumlah orang dengan kekurangan pangan sebesar
5,71 juta atau 2,55 persen dari total populasi.
Indonesia mengimpor beras sebagai cadangan
Masalah:
Beras dominan dan tidak terdiversifikasi. Resiko
masalah bila pasokan berkurang, misalnya
gagal panen
Konversi lahan pertanian menjadi fungsi lain
Taraf hidup petani kecil rendah
Produksi Gabah — 2007
(juta ton)[1]
 
187
Republik Rakyat Cin
a
 India 144
 Indonesia 57
 Bangladesh 43
 Vietnam 35
 Thailand 32
 Myanmar 31
 Filipina 16
 Brasil 11
 Jepang 10
Sumber:
fao.org
Produksi beras 200, 2008-2009 (juta ton) :
36,970; 40.34;
Antara 2006-2008 swasembada (produksi dalam
negeri cukup memenuhi kebutuhan)
Simpulan: Secara nasional ketahanan pangan cukup
baik karena telah swasembada namun kurang
terdiversifikasi dan masyarakat miskin kekurangan
pangan masih banyak.
Energi: Minyak Bumi
Sejak 2004 Indonesia menjadi Net Oil
Importing Country, volume ekspor minyak
mentah lebih kecil daripada volume impornya
produksi minyak tertinggi Indonesia terjadi
pada tahun 1977, dengan rata-rata sebesar
1685 ribu barrel/hari.
Konsumsi per hari 1,6 juta barel, dengan
produksi sekitar 900 ribu barel
Saat ini sekitar 53% energi berasal dari
minyak bumi.
Minyak bumi Indonesia akan habis dalam
waktu 15 tahun.
Skenario Energi 2025, minyak bumi berperan
sekitar 22%.
• Bila Ketergantungan terhadap minyak bumi
masih tinggi akan memperlemah ketahanan
ekonomi karena minyak bumi sekarang
menjadi komoditi yang dispekulasikan
Daya Saing
Ekspor Manufaktur
Ekspor manufaktur Indonesia adalah
berkandungan teknologi rendah yang
menghasilkan value added relatif rendah.
Masih tertinggalnya Indonesia dalam ekspor
manufaktur berteknologi tinggi membuat
kemampuan income generating menjadi
lemah.
Share ekspor manufaktur Indonesia menurun
% Export of % Export of Incremental
Manufactured Manufactured
in the World in the World
(1992) (2007)

China 2.5 11.9 9.4


Korea 2.7 3.5 0.8
Singapore 1.8 2.4 0.6

Thailand 0.8 1.2 0.4


Malaysia 1.0 1.3 0.3
Vietnam - 0.3 0.3
Philippines 0.2 0.3 0.1

Indonesia 0.6 0.5 - 0.1

Japan 12.2 6.8 - 5.4


Daya Saing
Human Capital
Pemerataan
“Gini “ rasio
Gini Rasio 2009 di kota (0,36) dan di desa (0,29).
Dibandingkan 2005 (0,34) angka lebih tinggi
menunjukkan ketimpangan lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai