Kegiatan pendidikan di Amerika tidak terhenti sampai disini saja. Sejarah panjang
mewarnai kegiatan pendidikan di negeri Paman Sam tersebut. Tiga periode reformasi
pendidikan berikut ini akan mengisi catatan panjang sejarah pendidikan Amerika. Ketiga
periode reformasi pendidikan tersebut adalah gerakan sekolah umum pada tengah abad
19, alam progressive pada awal abad 20, dan gerakan fermentaso generasi terakhir. Setiap
periode selalu mempertanyakan dan mengubah pola-pola pendidikan yang telah ada.
Pada abad 19 Public School tersebar luas di seluruh Amerika, namun ironisnya tenaga
pendidik dan fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan ketika itu sangat minim. Dalam
perkembangan selanjutnya, terjadilah reformasi di bidang pendidikan yang berhasil
memunculkan gerakan yang bisa mempersatukan kelompok-kelompok sosial yang
berbeda keinginannya. Keberhasilan gerakan tersebut mendukung perkembangan Public
School. Pada tengah abad 19 ini Public School dirancang untuk memberikan pendidikan
dasar umum sehingga lulusannya diharapkan mampu berpartisipasi dalam kehidupan
politik dan dapat memasuki dunia kerja.
Pada zaman progressive terjadi sentralisasi pengawasan dan elaborasi dalam sistem
pendidikan Common School. Para ahli pendidikan menggunakan kekuatan negara untuk
memperkuat posisi, misalnya untuk memperoleh sertifikasi, dana, standarisasi fasilitas
dan kurikulum. Pada masa ini muncul pemikiran bahwa Common School tidak hanya
membekali siswanya dengan pendidikan dasar di bidang 3 R (reading, writing,
aritmathic) dan pendidikan moral saja, tetapi juga diharapkan mampu menyiapkan siswa
secara langsung agar dapat melakukan peranan dalam hidup bermasyarakat, sehingga
disini sekolah merupakan suatu lembaga yang menjadi pintu gerbang untuk mengarahkan
siswa ke arah dunia kerja.
Gerakan fermentaso generasi terakhir dalam sejarah pendidikan Amerika diawali pada
1958 sampai tengah tahun 1970-an. Pada masa ini terjadi reformasi di bidang pendidikan
yang berciri lebih menekankan fungsi daripada tujuan pendidikan. Sentralisasi kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan semakin bertambah sebagai akibat dari reformasi
pendidikan tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi guru
tumbuh, makin berpengaruh, dan memperoleh kekuatan politik. Hal itu menyebabkan
guru bersatu untuk menuntut perbaikan ekonomi dan sosial. Pada awal tahun 1980-an
peminat public school merosot. Ketika itu public school menghadapi suatu krisis
kepercayaan umum dan moral profesional yang rendah. Masyarakat menghendaki
terjadinya perubahan-perubahan pada public school, namun para pengambil keputusan
seringkali kurang memahami public education itu sendiri, sehingga mereka tidak dapat
menentukan prioritas untuk memperbaiki lembaga ini (public school). Reformasi datang
dan pergi silih berganti, tetapi pemecahan rasional yang dilakukan tidak menggarap
masalah yang sebenarnya (Dimyati, 1988).
Siapa yang harus bertanggung jawab atas runtuhnya budaya dan degradasi moral anak
bangsa. Inilah PR terbesar bagi kita. Lantas bagaimana tinjauan pendidikan secara
ekonomi dewasa ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa kritik-kritik terhadap komersialisasi
pendidikan adalah benar. Semakin mahalnya biaya-biaya penyelenggaraan pendidikan,
melejitnya harga buku, penyelenggaraan study tour yang kurang bermanfaat, dan kasus
yang akhir-akhir ini mencuat “ijazah palsu”, merupakan beberapa contoh komersialisasi
dalam bidang pendidikan. Dari sisi politik masalah pendidikan juga tidak kalah peliknya.
Pendidikan hanya dijadikan sebagai syarat untuk dapat memegang tampuk kekuasaan,
sehingga tidak mengherankan ketika muncul kasus ijazah palsu anggota DPR dan
penguasa lainnya. Pendidikan hanya semata-mata sebagai alat para elit politik untuk
memenangkan kampanye politiknya. Kasus-kasus yang baru saja dikemukakan tersebut
terlihat sepintas hanya menyangkut sisi ekonomi dan politik saja, tetapi sebenarnya
apabila dikaji lebih lanjut akan diperoleh gambaran tentang merosotnya nilai-nilai
keutamaan berbangsa dewasa ini.
Kepustakaan
Alif Lukmanul Hakim, Merenungkan Kembali Pancasila Indonesia, Bangsa Tanpa
Ideologi , Newsletter KOMMPAK Edisi I 2007.
http://aliflukmanulhakim.blogspot.com
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Abdurrohim, Pendidikan Sebagai Upaya Rekonstruksi Sosial, posted by Almuttaqin at
11:41 PM , http://almuttaqin-uinbi2b.blogspot.com/2008/04/
Adnan Khan(2008), Memahami Keseimbangan Kekuatan Adidaya , By hati-itb
September 26, 2008 , http://adnan-globalisues.blogspot.com/
Al-Ahwani, Ahmad Fuad 1995: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus
(terjemahan Pustaka Firdaus).
Ary Ginanjar Agustian, 2003: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual ESQ, Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (edisi XIII),
Jakarta, Penerbit Arga Wijaya Persada.
_________2003: ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al Ihsan, (Jilid II), Jakarta,
Penerbit ArgaWijaya Persada.
A. Sonny Keraf, Pragmatisme menurut William James, Kanisius, Yogyakarta, 1987
R.C. Salomon dan K.M. Higgins, Sejarah Filsafat, Bentang Budaya, yogyakarta, 2003
Avey, Albert E. 1961: Handbook in the History of Philosophy, New York, Barnas &
Noble, Inc.
Awaludin Marwan, Menggali Pancasila dari Dalam Kalbu Kita, Senin, Juni 01, 2009
Bernstein, The Encyclopedia of Philosophy
Bagus Takwin. 2003. Filsafat Timur; Sebuah Pengantar ke Pemikiran Timur. Jalasutra.
Yogjakarta. Hal. 28
Budiman, Hikmat 2002, Lubang Hitam Kebudayaan , Kanisius, Yogyakarta.
Chie Nakane. 1986. Criteria of Group Formation. Di jurnal berjudul. Japanese Culture
and Behavior. Editor Takie Sugiyama Lembra& William P Lebra.
University of Hawaii. Hawai.
Center for Civic Education (CCE) 1994: Civitas National Standards For Civics and
Government, Calabasas, California, U.S Departement of Education.
Dawson, Raymond, 1981, Confucius , Oxford University Press, Oxford Toronto,
Melbourne
D. Budiarto, Metode Instrumentalisme – Eksperimentalisme John Dewey, dalam Skripsi,
Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta, 1982
Edward Wilson. 1998. Consilience : The Unity of Knowledge. NY Alfred. A Knof.
Fakih, Mansour, Dr, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi . Pustaka Pelajar.
Yogyakarta : 1997
Fritjof Capra. 1982. The Turning of Point; Science, Society and The Rising Culture.
HaperCollins Publiser. London.
Hadiwijono, H, Dr, Sari Sejarah Filsafat 2, Kanisius, Yogyakarta, 1980
Kartohadiprodjo, Soediman, 1983: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4,
Bandung, Penerbit Alumni.
Kelsen, Hans 1973: General Theory of Law and State, New York, Russell & Russell
Lasiyo, 1982/1983, Confucius , Penerbit Proyek PPPT, UGM Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Filsafat Cina Bagi Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia , Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Filsafat
UGM, Yogyakarta
--------, 1998, Sumbangan Konfusianisme Dalam Menghadapi Era Globalisasi , Pidato
Dies Natalis Ke-31 Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta.
McCoubrey & Nigel D White 1996: Textbook on Jurisprudence (second edition),
Glasgow, Bell & Bain Ltd.
Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum
(sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III,
Malang, Laboratorium Pancasila.
---------2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural,
Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila.
Murphy, Jeffrie G & Jules L. Coleman 1990: Philosophy of Law An Introduction to
Jurisprudence, San Francisco, Westview Press.
mcklar(2008), Aliran-aliran Pendidikan, http://one.indoskripsi.com/node/ Posted July
11th, 2008
Nawiasky, Hans 1948: Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe,
Zurich/Koln Verlagsanstalt Benziger & Co. AC.
Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cet ke-6.
Radhakrishnan, Sarpavalli, et. al 1953: History of Philosophy Eastern and Western,
London, George Allen and Unwind Ltd.
Roland Roberton. 1992. Globalization Social Theory and Global Culture. Sage
Publications. London. P. 85-87
Sudionokps(2008)Landasan-landasan Pendidikan, http://sudionokps.wordpress.com
Titus, Smith, Nolan, Persoalan-Persoalan Filsafat, Bulan Bintang, Jakarta : 1984
UNO 1988: Human Rights, Universal Declaration of Human Rights, New York, UNO
UUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS – MPR RI dan UU yang berlaku. (1966;
2001, 2003)
Widiyastini, 2004, Filsafat Manusia Menurut Confucius dan Al Ghazali, Penerbit
Paradigma, Yogyakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Ya'qub, Hamzah, 1978, Etika Islam , CV. Publicita, Jakarta
Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New
York, Harvard College, University Press.
Andersen, R. dan Cusher, K. (1994). Multicultural and intercultural studies, dalam
Teaching Studies of Society and Environment (ed. Marsh,C.). Sydney:
Prentice-Hall
Boyd, J. (1989). Equality Issues in Primary Schools. London: Paul Chapman Publishing,
Ltd.
Burnett, G. (1994). Varieties of multicultural education: an introduction. Eric
Clearinghouse on Urban Education, Digest, 98.
Bogdan & Biklen (1982) Qualitative Research For Education. Boston MA: Allyn Bacon
Campbell & Stanley (1963) Experimental & Quasi-Experimental Design for Research.
Chicago Rand McNelly
Carter, R.T. dan Goodwin, A.L. (1994). Racial identity and education. Review of
Research in Education, 20:291-336.
Cooper, H. dan Dorr, N. (1995). Race comparisons on need for achievement: a meta
analytic alternative to Graham's Narrative Review. Review of Educational
Research, 65, 4:483-508.
Garcia, E.E. (1993). Language, culture, and education. Review of Research in Education,
19:51 -98.
Kemeny,JG, (l959), A Philosopher Looks at Science, New Hersey, NJ: Yale Univ.Press
Ki Hajar Dewantara, (l950), Dasar-dasar Perguruan Taman Siswa, DIY:Majelis Luhur
Ki Suratman, (l982), Sistem Among Sebagai Sarana Pendidikam Moral Pancasila,
Jakarta:Depdikbud
Liem Tjong Tiat, (l968), Fisafat Pendidikan dan Pedagogik, Bandung, Jurusan FSP FIP
IKIP Bandung
Oliver, J.P. dan Howley, C. (1992). Charting new maps: multicultural education in rural
schools. ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small School. ERIC
Digest. ED 348196.
Print, M. (1993). Curriculum Development and Design. St. Leonard: Allen & Unwin Pty,
Ltd.
Raka JoniT.(l977),PermbaharauanProfesionalTenagaKependidikan:Permasalahan dan
Kemungkinan Pendekatan, Jakarta, Depdikbud
Rosyid, Rum (1995) Kesatuan, Kesetaraan, Kecintaan dan Ketergantungan : Prinsip-
prinsip Pendidikan Islami, Suara Almamater No 4/5 XII Bulan Juli 7
Agustus, Publikasi Ilmiah, Universitas Tajungpura, Pontianak
Rum Rosyid(2010) Pragmatisme Pendidikan Indonesia Bagian I : Beberapa Tantangan
Menuju Masyarakat Informasi, Penerbit KAMI , Pontianak.
Rum Rosyid (2010) Pragmatisme Pendidikan Indonesia Bagian II : Perselingkuhan Dunia
Pendidikan Dan Kapitalisme, Penerbit KAMI, Pontianak.
Rum Rosyid (2010) Pragmatisme Pendidikan Indonesia Bagian III : Epistemologi
Pragmatisme Dalam Pendidikan Kita, Penerbit KAMI, Pontianak.
Rum Rosyid (2010) Pragmatisme Pendidikan Indonesia Bagian IV : Peradaban Indonesia
Evolusi Yang Tak Terarah, Penerbit KAMI , Pontianak.