Anda di halaman 1dari 2

Walking Mind

Walking mind merupakan proyek yang mencakup pembahasan secara konteks dan urban. Lokasi
proyek berada di kawasan Grogol , Jakarta Barat. Jakarta Barat diketahui memiliki perumahan yang
padat, khususnya daerah grogol ini dilengkapi dengan sarana pendidikan dari TK hingga Universitas.
Hal tersebut memberi dampak pada peningkatan kepadatan penduduk disana. Fenomena –
fenomena yang sering terlihat di daerah ini adalah transportasi dimana – mana dan yang
mendominasi sebagai pejalan kaki hanyalah murid – murid sd. Para mahasiswa maupun penduduk
yang disana jarang terlihat berjalan santai pada sore hari. Terutama mahasiswa yang tinggal di
lingkungan yang sangat dekat dengan kampus jarang berjalan kaki. Alhasil selalu terjadi kemacetan
dan tidak tersedianya lahan parkir baik di dalam kampus maupun di sekitar kampus. Hal ini cukup
menjadi sebuah isu yang baru dalam pembahasan karena kawasan grogol keseluruhannya masih
dalam radius 1 km.

Apabila dilihat dari segi fisik yang terdapat di grogol, penghijauan dinilai cukup untuk pejalan kaki
berteduh dan nyaman berada di bawahnya. Walaupun pada beberapa tempat, penghijauan sangat
kurang sehingga sangat panas apabila berjalan di sana. Para pejalan kaki yang dominasinya adalah
murid sd dan smp, dapat menempuh jarak hingga 800 km dari sekolah untuk sampai ke rumah.
Sehingga pemetaan jalur pejalan dapat diperoleh dari murid tersebut, mahasiswa, maupun
penduduk sekitarnya. Pada pemetaan diperoleh jalur yang memiliki intensitas pejalan kaki lebih
tinggi karena jalur tersebut merupakan jalur yang dinilai nyaman dan juga alasan lain yang
merupakan jalan pintas.

Melalui analisa para pejalan kaki sangat kurang karena jarak tempuh yang begitu jauh dan tidak ada
tempat pemberhentian bagi para pejalan kaki tersebut. Fasilitas – fasilitas urban landscape tidak
disediaka karena jalurnya yang sempit dan juga merupakan jalur transportasi, sehingga apabila
disediakan pun akan dinilai tidak berguna malah dirusak oleh warga setempat. Oleh karena itu
proyek ini menghadirkan sebuha tempat perhentian bagi para pejalan kaki dimana mereka juga
dapat menikmati informasi terkini yang disampaikan oleh panel – panel digital yang akan disediakan.

Sarana edukasi bagi pejalan kaki ini sangat penting mengingat wilayah grogol merupakan wilayah
dimana edukasi mendominasi terutama dengan hadirnya universitas tarumanegara dan trisakti
sehingga informasi – informasi terkini menjadi sangat penting.tidak hanya untuk mahasiswa, untuk
para pejalan kaki yang merupakan penduduk disana informasi juga merupakan data utama apabila
mereka tidak berlangganan koran atau media yang lainnya. Dengan berhenti sebentar dari sebuah
perjalanan dengan berjalan kaki, user dapat menerima kepuasan fisik dan juga pengetahuan.

Selain user yang merupakan mahasiswa dan penduduk sekitar, user jug aada yang merupakan murid
smp dan sd. Dihadirkan panel dalam bentuk yang sama dan interaktif . kemudian analisa berlanjut ke
site.

Site yang diperoleh dari jalur tersebut terdiri dari lahan kosong, rumah kosong, ataupun rumah yang
ingin dijual dengan total luasan site sekitar 3000 meter persegi. Site yang terletak terpisah pisah
dengan jarak jarak tertentu mepersulit penyatuan program. Terdapat 3 bagian dengan masing –
masing bagian terdapat 2 site yang saling berseberangan. Pada bagian awal dimana site tersebut
sangat kecil dan berada di perumahan 2 lantai serta berada pada jarak yang sangat dekat dengan
sebuha sekolah sd dan smp negeri merupakan site yang sulit. Bagaimanakah site ini dapat
bermanfaat bagi anak – anak tersebut dan bagaimana mengolah site yang sangat kecil di tengah
perumahan 2 lantai yang padat. Oleh karena itu pada bagian site didirikan sebuha bangunan dengan
konsep ekstrovert. Dimana ruang yang dihadirkan bersifat sangat terbuka. Dan akrena user yang
berada di kawasan ini 100 persen anak – anak maka ruang didesain lebih playdul dimana mereka
dapat duduk maupun berlarian. Ruang terbuka yang dihadirkan bersifat vertikal. Sehingga tetap akan
terbuka walaupun di perumahan yang padar.

Site pada bagian kedia memiliki luasan yang lumayan besar. Dimana user yang disini bercampur ,
yaitu antara anak – anak sekolahan dan juga ibu – ibu yang berdatangan atau ingin pergi ke pasar.
Wilayah ini cukup ramai karena campuran user tersebut tetapi tingkat keramaian berada pada waktu
yang berbeda. Ibu yang ke pasar akan ramai pada waktu pagi hari, sedangklan waktu pulang sekolah
berada di jam siang dan sore. Oleh karena itu konsentrasi solusi permasalahan terletak pada 2 arah.
Bagaimana menghadirkan sebuha ruang yang cocok bagi ibu yang istirahat di pagi hari dengan
barang bawaan yang banyak dan bagaimana menyediakan ruangan yang menarik untuk para
mahasiswa dan bagaimana semuanya dikaitkan dengan edukasi.

Secara pendekatan terhadap bangunan di sekitar, memiliki pendekatan pertama dengan site di
bagian pertama. Perumahan di bagian ini tidak tergolong padat dan juga hanya terdiri dari satu
lantai. Sehingga mulai ada ruang yang lebih tertutup dibanding yang pertama. Dan juga
ketinggiannya dijaga dengan perumahan sekitarnya. Untuk ibu –ibu disediakan tempat duduk dan
juga taman dan informasi yang dihadirkan adalah panel digital yang berisi berita – berita dimana
panelnya dapat interaktif sehingga akan berguna untuk menarik perhatian murid murid sd juga.

Site pada bagian ketiga mempunyai luasan yag paling luas dibanding dengan site – site yang lainnya.
Site ini berada di perumahan dimana kebanyakan dari penghuninya adalah mahasiswa. Dan juga
terdapat murid – murid sd dan smp karena site ini juga berdekatan dengan sekolah dasar negeri.
Perumahan di sekitar sini lebih tenang dibanding dengan yang lainnya dan mempunyai ketinggian 1
lantai dan 2 lantai.

Pendekatan desain terhadap bangunan yang di sekitarnya sama dengan desain desain yang
sebelumnya . site ini berdekatan dengan 2 level rumah yang berbeda. Sisi yang satu 1 lantai dan sisi
yang satu lagi 2 lantai. Dengan respon memberikan jarak terhadap bangunan yang lebih tinggi dan
menciptakan ruang terbuka dan begitu sebaliknya dengan level 1 lantai, kemudian menjadi sebuah
pendekatan desain yang baru.

Semua desain desain di semua site merespon terhadap jalan. Karena isu utama merupakan pejalan
kaki maka jalan merupakan area yang sangat penting untuk diolah. Salah satunya supaya pejalan
kaki melewati site adalah jika adanya jalan pintas. Maka setiap sis yang menghadap jalan akan dibuat
ramp untuk menghubungkan dengan jalan di sisi yang lain.

Dan untuk menjaga kesatuan dalam desain maka semua material yang di gunakan pada desain
adalah material yang sama dengan modfikasi yang berbeda. Dan untuk orientasi, pengawal dan
pengakhiran, pada site yang pertama dan yang terakhir digunakan sebuah bentuk yang sama dan
manarik perhatian dengan ketinggian tertentu.

Pada akhirnya seluruh desain kemudian berbicara dengan sendirinya sebagai sebuha jalur yang utuh
dan jelas dimana sangat membutuhkan keterkaitan antara user dan desain.

Anda mungkin juga menyukai