Anda di halaman 1dari 5

 Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur
atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan. Limbah padat berasal dari
kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk
limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran,
peternakan, pertanian serta dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat,
antara lain kertas, kayu, kain, karet atau kulit tiruan, plastik, metal, gelas atau
kaca, organik, bakteri, kulit telur, dan sebagainya.
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti pabrik gula,
pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan buah, ikan, atau daging.
Secara garis besar limbah padat terdiri dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur.
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak
ada pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat di dalam
linkungan hidup, maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :
1) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan
(CH4), C02, dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun
dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan
kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur
dalam suasana aerob atau anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk,
akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika melebihi
NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50 ppm dapat
mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam
perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air
menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
4) Kerusakan permukaan tanah, dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas,
ada beberapa dampak limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda
secara umum. Dampak limbah secara umum ditinjau dari dampak terhadap
kesehatan dan terhadap lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.
2. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah–limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan
airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati
sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga
menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena
banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tangga ke sungai,
sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat
mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk (Anonim, 2010).

 Sumber dan Jenis Limbah Padat


Sumber limbah padat yang terdapat pada Fakultas Kedokteran Hewan
(FKH) berasal dari berbagai laboratorium di FKH yang fokus terhadap
pembedahan hewan. Sumber limbah padat tersebut juga dominan berasal dari
Rumah Sakit Hewan IPB dan rumah sakit hewan lainnya. Jenis limbah padat
tersebut antara lain berupa bangkai-bangkai hewan hasil pembedahan di
laboratorium, bangkai-bangkai hewan kiriman dari Rumah Sakit Hewan IPB dan
rumah sakit hewan lainnya, misalnya bangkai sapi, kerbau, kambing, kuda, anjing,
kucing, dan sebagainya, serta cangkang telur sisa hasil bahan baku proses
pembuatan vaksin hewan. Bangkai-bangkai hewan yang menjadi limbah padat ini
dapat berupa bangkai hewan akibat kecelakaan atau sakit.

 Metoda Pengolahan Limbah Padat


Diagram alir proses pengolahan limbah padat di FKH :

Limbah Padat
(bangkai hewan,
cangkang telur)

Pemotongan bagian tubuh


bangkai hewan

Pemasukan ke kamar dingin


(suhu 2oC, ± 2-3 hari)

Transportasi menuju
krematorium (ruang
pembakaran) dengan mobil
bak

Pembakaran limbah padat


(suhu 800oC, ± 10 jam )

Abu hasil pembakaran


dijadikan sebagai pupuk
Pada pengolahan limbah padat Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
dimulai setelah dilakukan pengumpulan berbagai limbah padat (bangkai hewan,
cangkang telur) yang dapat berasal dari laboratorium yang fokus pada
pembedahan hewan, Rumah Sakit Hewan IPB, dan rumah sakit hewan lainnya
yang mengirimkan limbah padatnya kepada pihak fakultas. Limbah padat
(bangkai hewan, cangkang telur) yang terkumpul dilakukan pemotongan bagian
tubuh untuk bangkai hewan dan diberi cairan formalin untuk mengawetkan dan
mengurangi bau yang timbul dari limbah padat tersebut. Selain itu, baik bangkai
hewan maupun cangkang telur dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Limbah padat yang telah dimasukkan ke dalam kantong plastik tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam kamar dingin dengan pengaturan suhu sebesar
2oC selama ± 2-3 hari. Pemasukkan limbah padat ke dalam kamar dingin
bertujuan agar bakteri atau virus yang terdapat pada limbah padat tersebut tidak
menyebar ke lingkungan sekitar. Setelah dibekukan di kamar pendingin, limbah
padat tersebut ditransportasikan dengan menggunakan mobil bak khusus
pengangkut limbah padat menuju ke ruang krematorium (ruang pembakaran
khusus limbah padat). Lama penyimpanan maksimal limbah padat di kamar
dingin adalah satu bulan (30 hari).
Di dalam ruang krematorium terdapat alat kremasi yang mana terdiri dari
empat tungku pembakaran dengan kapasitas maksimal limbah padat yang dapat
dimasukkan ke dalam alat kremasi sebesar ± 400 kg. Dalam menjalankan alat
kremasi ini dibutuhkan bahan bakar berupa solar. Semua limbah padat yang
berasal dari kamar dingin kemudian dimasukkan ke dalam alat kremasi. Proses
kremasi (pembakaran) limbah padat tersebut dilakukan oleh dua orang operator
yang menangani dan mengawasi proses kremasi tersebut. Lama waktu proses
kremasi (pembakaran) limbah padat adalah ± 10 jam dimana dalam satu jam
dibutuhkan bahan bakar solar sebanyak 50 liter (total bahan bakar solar yang
dibutuhkan untuk satu kali proses kremasi sebanyak 500 liter).
Hasil proses kremasi (pembakaran) limbah padat berupa abu yang mana
abu tersebut biasanya digunakan sebagai pupuk kompos untuk yang disebar ke
rumput sekitar FKH yang dijadikan pakan hewan di sana (kuda, domba, kambing,
sapi, dan sebagainya).
DAPUS :
Anonim. 2010. Limbah Padat. http://www.scribd.com. [29 November 2010].

Anda mungkin juga menyukai