***
Colombus street , 2a.m [ 3Juli]
Tuk-tuk , tuk-tuk… suara yang berasal dari suara sepatu kuda
yang dipandu oleh seorang tukang kusir yang hendak pulang dari
PEKERJAANNYA. Tiba-tiba..
“Apa ini .. ? batu ..? siapa yang meletakan batu di tengah jalan
seperti ini .. ? menghalangi jalan saja. Tapi apa boleh buat, aku saja
yang memindahkan batu ini .”
Saat sedang mengangkat batu itu untuk dipindahkan , tiba-tiba.
‘’aaarrgh .. !!uhhhukk .. !!’’
“siapa kau??!!”
“siapa aku? Kau sudah tahu , kawan!”
“Hey!!!!” “apa yang….” Ahh..”
‘’bruk …..”
***
***
***
To Be Continue……...!!
“wha .. Nomero uno deh .. haha.” Ucap Sam. “ kopi buatan anda
Nikmat sekali, Mr.Roswald.”
“Ya. Kau benar,Sam.”ucapku. “memang pantas untuk ‘Nomero uno.
Haha,, Paman hebat deh.” kataku .
“hehe.. dengan ini, mungkin sudah 453 orang yang bilang begitu
setelah meminum Kopi khas Colombus Buatanku.”
“Ya ya. Oh,ya ,Sam. Bagaimana , apa yang harus kita lakukan
selanjutnya dalam menyelidiki kasus ini?” tanyaku.
“Ya , apa yang harus kita lakukan selanjutnya ?” juga tanya
Paman.”dan , sekarang juga sudah pukul 6.30p.m.”
“hmm? Ya , baiklah.” Jawab Sam. “mulai dari mana ya..?”
“yang mana saja, c’mon!”kataku.
“baiklah , begini. Bill! Apa kau ingat waktu McDonald[korban]
mengunjungi kediaman kita beberapa bulan lalu.?”
“hmm.. aku kira , ya. Aku ingat.” Jawabku.
“apa kau ingat apa tujuan dia mengunjungi kita?”
“sepertinya tidak.” Jawabku.
“benarkah?” tanya Sam.
“hmm .. tunggu tunggu” jawabku sambil mencoba mengingat.
Setelah beberapa detik .”ya. aku yakin aku tidak ingat akan tujuanya datang
ke kediaman kita beberapa bulan lalu.”
“Begitu ya” Ucapnya. “baiklah , akan kuberitahu.” Kata Sam.
“hmmm…” *Paman.
“Tujuan dia mengunjungi kita adalah untuk melampiaskan rasa
senangnya karena telah mendapatkan sebuah pekerjaan di Colombus. Yah ..
walaupun hanya sebagai tukang kusir. Tapi menurutku itu wajar. Karena
sebelumnya dia adalah seorang pengangguran berat.” Jelas Sam.
“oh, ya. Aku ingat. Ya… waktu itu wajahnya terlihat senang sekali”
“ya .. kau benar. Tapi apa kau ingat apa saja yang dia omongkan
kepada kita?” tanya Sam padaku.
“kalau tidak salah . dia menceritakan semua tentang pekerjaannya
yang baru didapat itu,kan?” Jawabku.
“Ya. Kau benar.” Tukas Sam. “Lalu..?”
“Ya.. itu .semuanya”
“emm.. akan kuucap yang kita butuh saja, ya” tukas Sam.
“ya . itu lebih baik.” Kata Paman.
“pada waktu itu, dia bilang bahwa dalam kelompok tukang kusir
‘itu , terdapat 5 orang tukang.”
“Kelompok? Maksudmu?” kata Paman.
“ya.. seperti itu . kalau di dunia ‘Helmi Alfath . bisa disebut sebagai,
yah . misalnya para tukang ojeg yang mendirikan kelompok para tukang
ojeg yang menempati sebuah wilayah tertentu yang disebut dengan ‘stand.
Ya..‘Stand Ojek’ . seperti itulah Kongkritnya.” Jelas Sam.
“hmm.. Ya ,aku mengerti.” Tukas Paman. “Lalu .. ?”
“Dia juga bilang bahwa ‘dia & para tukang kusir lainya mengikat
sumpah secangkir anggur.” Jelas Sam.
“Huh ..seperti anak kecil saja.” Kata Paman.
“Binggo!” seru Sam. “ ya , Mr.Roswald. pada saat dia bilang seperti
itu, aku juga mengatakan hal yang sama seperti apa yang anda katakan
tadi, ya..” ucap Sam.
*Sumpah Secangkir Anggur : Mitologi ‘Manga Onepiece, yang
menyatakan bahwa mereka[yang terlibat ‘Sumpah] adalah saudara sehidup
semati setelah cheers serta meminum anggur tersebut secara bersama-
sama.
“whaha , benarkah ? lalu.?” Tanya Paman.
“Setelah aku mengatakan ‘hal yang sama seperti apa yang anda
katakan tadi. Dia berkata ‘yah, itu…”
“‘itulah kami yang terbakar rasa semangat karena baru
mendapatkan pekerjaan’ .” potonku. “dia berkata seperti itu kan,Sam?”
tukasku.
“Ya. Kau benar,Bill.” Kata Sam.
“hmm.. Begitu.” Kata Paman . “lalu, Selanjutnya?”
“Setelah itu. Dia juga bilang ‘Sama seperti dengan yang lainya ,aku
akan menjalani profesi ini sebagai yang pertama dan yang terakhir, apapun
yang terjadi.’ Huhuh..“
“Tidak disangka ya . dia mendapat pekerjaan yang pertamanya pada
usia yang sudah sangat tua menurutku.” Kata paman.
“Ya. Anda benar.”
“Tapi. Aku masih bingung, Mr.Sebastian.” kata Paman.
“sebenarnya. Apa kaitanya cerita yang kau ceritakan itu dengan kasus yang
sedang kita selidiki ini.?” Tanya Paman.
“Justru itu, Mr.Roswald.” tukas Sam.“ menurutku ‘cerita yang tadi
adalah Kuncinya.”
“Kunci?”
“Ya.. Coba kau pikir baik baik, Mr.Roswald.” tukas Sam.
“Pertama .tidakah berpikir ada yang aneh dalam kasus ini, MrRoswald?.”
Tanya Sam
“hmmm .. bagaimana kalau kau saja yang menjelaskan?”
“Baiklah.” Tukas Sam. “begini. Aku pikir dalam kasus ini .Kau tahu?
3 diantara 4 korbanya adalah orang yang berprofesi sebagai tukang Kusir.
Hmm .. aneh,kan?”
“ya, aku tau itu.” Ucap paman.
“nah.. bagaimana kalau aku pikir bahwa para ‘kusir yang terbunuh
merupakan anggota dari kelompok ‘tukang kusir yang tadi aku ceritakan
tadi?”Kata Sam.
“Hmm..” pikir paman sambil menutup matanya. ”Ya.. benar. Masuk
akal juga. Lalu.”
“Kedua. Sumpah secangkir anggur.” Tukas Sam.
“Hmm….?”
“Melihat sikap mereka[kelompok tukang kusir] yang telah melakukan
Sumpah ‘secangkir anggur’. Kita pasti sudah tahu bahwa sifat mereka itu
seperti anak kecil.”jelas Sam.
“ya.. memangnya kenapa,Mr.Sebastian.?” tanya Paman.
“Polos.Seperti anak kecil.Mereka orang-orang yang polos”Kata
Sam.
“tapi, aku kira banyak orang yang polos di dunia ini.” Kata Paman.
“Ya.. tapi bigini,Mr.Roswald.” ucap Sam. “Pada saat kita masih
dalam usia yang ‘sangat’ muda atau masih kecil. Kemungkinan besar. Pasti
kita, dan orang lain di luar sana. Pernah melakukan ‘sumpah secangkir
anggur’ dengan sahabat sahabat atau orang terdekat kita.tapi , karena kita
pada waktu itu masih sangat kecil. Dan tidak tahu apa apa tentang dunia
ini, bisa dibilang bahwa kita pada saat itu masih belum bisa berpikir. dan
dengan seiiringya waktu berjalan, lama kelamaan sumpah yang pernah kita
lakukan pada saat itu-pun terlupakan oleh kita sendiri. Benarkan,
Mr.Roswald?”
“ya .. kau benar, tapi ap….”
“itu pada saat kita dalam usia yang sangat muda, Mr.Roswald!!”
seru Sam. “kita masih belum bisa berpikir. Bahkan tidak tahu arti
sesungguhnya dari ‘sumpah itu.” Kata Sam.
“Maksudmu.?” Tanya paman perasaan bingung.
“aku sudah bilang,kan? Yang tadi itu pada saat kita dalam usia yang
sangat muda.”ucap Sam. “Tapi bagaimana kalau dalam usia yang sudah
dewasa?” kata Sam.
“Dewasa?” tanya Paman.
“Ya.. Dewasa.” Ucap Sam. “Ada dalam cerita yang aku ceritakan
tadi. Yang menyebutkan bahwa mereka melakukan ‘sumpah. pada usia yang
dewasa kan?pasti. dan walaupun mereka berpikir seperti anak-anak , tetapi
tetap saja mereka itu dewasa. Dapat berpikir secara maksimal.”
“jadi apa kesimpulanmu?” tanya Paman.
“Anak-anak yang berpikir secara dewasa! Mereka sangat serius
dalam hal ini. Coba anda pikir baik-baik. Apa anda mau, melakukan
‘sumpah secangkir anggur’? tentu tidak,kan? Lalu. Apa anda bisa
menjelaskan mengapa mereka mau melakukanya.?”tanya Sam. “hanya
sebuah iseng?tidak. Konsukuensi dari sumpah itu . apalagi bagi orang yang
melanggarnya itu. Sangatlah berat.dan Ini adalah Inggris . negara yang
masih mempercayai Mitos dan hal-hal semacamnya .ditambah lagi dengan
Sifat mereka yang seperti anak kecil.” Jelas Sam.
“hmm .. apa hal itu membantu dalam penyelidikan kita?”
“Sangat! Kita tinggal menyambungkan dengan yang lainya.” Ucap
Sam. “Kita sudah tahu bahwa mereka serius tentang ‘sumpah itu, dengan
otomatis. Kita juga pasti tahu bahwa salah satu dari mereka telah mengikat
tali persaudaraan dengan yang lainya. Dan sebaliknya. Lalu dalam ceruta
tadi. Temanku,McDonald juga bilang. ‘Sama dengan yang lainya, aku akan
menjalani profesi ini sebagai yang pertama dan yang terakhir’. Hmm ..
mungkin sebaiknya kita bagi-bagi cerita ini.” Kata Sam.
“Sepaertinya aku mulai mengerti maksudmu.” Kata Paman.
“hmm . Begini , Kita sudah tahu bahwa para korban yang ‘berprofesi
sebagai kusir adalah orang-orang yang menjadi anggota dalam kelompok
tukan kusir yang aku ceritakan tadi.”kata Sam.” TETAPI.. kau tahu ?
setelah Insiden pertama terjadi , yang menyebabkan salah satu dari mereka
tewas terbunuh . mereka masih melanjutkan pekerjaan mereka sebagai
kusir,bukan?”
“Menurutmu?” tanya Paman.
“Tentu saja,Masih! Itu semua Bisa dipastikan, karena ada Insiden
kedua disini, dan salah satu dari mereka lagi yang terbunuh,kan. ?” kata
Sam.
“lalu.?”
“lalu?. apa menurutmu mereka masih beroprasi dalam menjalankan
pekerjaan mereka setelah terjadi insiden kedua yang menewaskan salah
satu dari mereka lagi, Bill?” tanya Sam.
“hmm .. sayangnya aku tidak memiliki kesimpulan,Sam.” kataku.
“tapi, bagaimana menurutmu sendiri.?”
“Tentu saja Masih! Karena ada insiden ketiga disini.dan , again!
Salah satu dari mereka tewas.” Jawab Sam.
“tetapi ,mengapa masih?” tanya Paman.
“Mungkin anda merasa aneh bukan,Mr.Roswald.” kata Sam. “tapi
akan kujelaskan lagi. Begini , Menurutku wajar saja bila mereka masih ber-
oprasi setelah insiden pertama terjadi. Itu semua mungkin karena mereka
hanya menganggap itu sebagai kebetulan belaka atau mereka memang
memiliki alasan lain. Dan.. Walaupun insiden kedua telah terjadi. Mereka
masih tetap ber-oprasi,bukan?dan kau tahu ? mengapa mereka masih tetap
ber-oprasi.?”tanya Sam. “ ‘Sama dengan yang lainya, aku akan menjalani
profesi ini sebagai yang pertama dan yang terakhir, apapun yang terjadi’.
Aku kira , itulah alasan mereka tetap beroprasi dalam pekerjaan sampai
insiden ketiga terjadi.dan sampai sekarang.” Ucap Sam dengan raut wajah
yang terlihat serius.
“Ya. Mungkin kau benar. Dan juga keseriusan mereka tentang
‘sumpah secangkir anggur’ sudah bisa dipastikan.” Kata Paman.
“Ya.. Pasti.”
“Yah. Jadi ..apa kesimpulanya?” tanyaku.
“Hm… dengan ini bisa dipastikan bahwa salah satu pembunuh
memang mengincar para anggota ‘kelompok tukang kusir. Dan kelompok
tersebut, masih akan ber-oprasi sampai ajal mereka tiba.” Kata Sam.
“Begitu..?” Tukasku.”bagaimana dengan pembunuh yang satu lagi?
apa ada kaitan atau ia memang mempunyai suatu hubungan dengan
pembunuh yang mengincar ‘kelompok tukang kusir’ itu?” Tanyaku.
“hmm .. agar lebih mudah. aku akan memperumpamakan saja. Begini
, untuk pembunuh yang mengincar ‘kelompok tukang kusir, kita umpamakan
sebagai ‘L’ . sedangkan pembunuh yang satu lagi . kita umpamakan sebagai
‘K’ . bagaimana , bisa dimengerti?” tanya Sam.
“Hm.. Ya, aku kira itu lebih baik.” Jawabku.
“nama samaran,ya.. ya lebih efektif.” Kata Paman.
“Baiklah. Kalau begitu, akan kujelaskan.” Tukas Sam. “tadi kau
tanya tentang kaitan dan adanya hubungan antara ‘L’dan ‘K’
,bukan?”tanya Sam. “Em.. mungkin tidak. Karena menurut perkiraanku, si
‘K’ hanya memanfaatkan situasi yang ada yang dibuat oleh ‘L’ . dia
sengaja membunuh dengan cara yang sama dan dengan selisih waktu yang
tidak jauh dengan pembunuhan yang dilakukan oleh ‘L’. jadi, dia ingin
membuat orang-orang dan Polisi memperkirakan. Bahwa korban yang
dibunuh olehnya[K] termasuk korban yang dibunuh juga oleh ‘L’ .” jelas
Sam.
“Jadi si ‘K’ ingin membuat kesan. Bahwa dalam kasus ini. Hanya
ada satu Pembunuh dalam kasus ini, Begitu?” kataku.
“dan Pembunuh yang dikira itu, adalah ‘L’, Bukan?” kata Paman.
“Ya !” Seru Sam. “Tepat sekali. Seperti itulah kira-kira.”
“Yaya .. aku kira, itu adalah kesimpulan yang sangat masuk akal
sekali,Mr.Sebastian.” Tukas Paman.
“ya .Munurutku juga begitu.” Tukasku.
“terimakasih.”
“oke. Kalau begitu.Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?”tanyaku
“Hey , tapi untuk sebelumnya,Bill . ada yang ingin kutanyakan
terlebih dahulupada Mr.Sebastian.” kata Paman.
“hmm..?”
“Mr.Sebastian. tentang kesimpulan dan perkiraan-perkiraan yang
anda katakan tadi.”
“ya..?”
“apa anda yakin akan hal itu?” tanya Paman.
“hmm.. Sangat Yakin,Mr.Roswald. Pasti.” Kata Sam.
“Begitu?” tukas Paman. “Baguslah.kalau begitu, tidak ada yang
dikhawatirkan.”
“Well. Apa yang kita lakukan selanjutnya.?” Tanyaku.
“Objek dan jalur pembunuhan sudah kita ketahui. Mungkin kita akan
mencari sisanya.” Tukas Sam.
“Sisa ?” tanyaku.
“Ya.” Tukas Sam. “Bukankah anggota dari kelompok tukang kusir
‘itu berjumlah 5 orang?” tanya Sam.
“Ya, kau sendiri,kan yang bilang begitu.” Jawabku.
“kau kira sudah berapa orang dari kelompok tukang kusir itu yang
dibunuh sampai saat ini.”
“3,,Orang.” Jawabku. Setelah beberapa saat. “ah , Jangan-jangan,”
“Tentu saja,Bill.” Ucap Sam. “masih ada 2 orang lagi yang masih
hidup dalam ‘kelompok itu. Dan aku yakin. Sampai saat ini-pun mereka
pasti masih beroprasi.”
“haha ,, keren.”
“kalau begitu ayo! Kita ketempat ‘kusir stand.”kataku.
“Stand? Ah , benar juga . sama sekali tidak terpikir olehku.” Tukas
paman.“baiklah. Akan kuantar kalian kesana.”kata Paman.
*Kusir Stand : Merupakan pusat dari para Kelompok tukang kusir [tidak
hanya ada satu kelompok tukang kusir di Colombus ini. #banyak.]. Tempat
konfirmasi,Booking, serta kebutuhan pangan kuda-kuda,dan sekaligus
tempat penyetoran pendapatan dan pembagian hasil dari kerja keras.
[ *** ]
08.07 p.m .
Setelah itu. Kami langsung bergegas untuk pergi ke ‘Kusir Stand
untuk mencari ‘sisa’.
[***]
08.40 p.m .
Kami sampai pada tujuan , ‘Kusir Stand.
“langsung masuk,ya?” tanya Bill.
“Ya .” jawab paman.
“kalau begitu , ayo masuk.” Ucap Bill.
Setelah kami masuk.
“Excuse me. Sir?” sapa Paman kepada pria yang berada di Lobi.
“Ya. Mr. ada yang bisa saya bantu.?” Kata pria yang berada di
Lobi.
“saya Roswald Newgate. Kep.Kepolisian Colombus.” Tukas Paman.
Sambil menunjukan kartu pengenal Kepolisian Colombus.
“oh, Mr. perkenalkan . saya Romy Seamus . pengurus Stand ini.”
Kata pria itu.
“baiklah . kalau begitu, Mr.Romy. bisakah saya meminjam sedikit
waktu anda?” tanya Paman. “ada yang ingin kami tanyakan dan sedikit
meminta bantuan kepada anda.”
“Tentu saja. Sir.dengan senang hati.” Jawabnya. “kalau begitu .
mari. Ikut ke ruangan saya. Sebaiknya kita bicaran disana,”
“Ya. Ayo . Bill, Mr.Sebastian.”
“Ya!” seru kami berdua.
[888]
“Silahkan duduk. Tuan-tuan.” Kata Mr.Romy.
“ya, terimakasih.”
“jadi. Apa yang ingin bicarakan dengan saya? Tanya Mr.Romy
dengan ramah kepada Paman.
“ini tentang kasus yang yang menyebabkan beberapa anggota dari
salah satu kelompok tukang kusir yang berlabuh di Stand ini tewas.” Jawab
paman.
“Hmm.. jadi , apa ada hubunganya dengan saya?”
“sebenarnya tidak,Mr.Romy.” kata Paman. “tapi , kami hanya perlu
informasi dan sedikit bantuan dari anda.”
“kalau begitu , saya sama sekali tidak akan keberatan.” Kata
Mr.Romy. “jadi, bantuan apa yang anda butuhkan dari
saya,Mr.Roswald?.” tanyanya.
“untuk sebelumnya , saya ingin bertanya tanya terlebih dahulu pada
anda. Sekalian ingin memastikan sesuatu.”
“oh, silahkan. Selama itu tidak akan merugikan saya” Kata
Mr.Romy.
“Baiklah. Akan saya mulai.” Kata Paman. “ Pertama. apa ketiga
kusir yang tewas tersebut. Adalah kusir yang berada dalam satu kelompok.
Atau, sekelompok?.”
“Benar. Mereka yang tewas adalah satu kelompok yang sama.”
Jawab Mr.Romy.
“huhuh.. ternyata perkiraan anda tepat, Mr.Sebastian.”
“yah . baguslah kalau begitu.” jawab Sam.
“lalu. Apakah kelompok ‘itu. Berjumlah 5 orang?”
“ya. Benar.”
“begitu. Lalu. pasti mereka memiliki hubungan yang.kurang
harmonis ,bukan?” tanya paman.
“maaf,Mr.Sebastian. mungkin kali ini anda salah. Yang saya kira.
Mereka mmliki hubungan baik, dan sangat kompak dalam bekerja.”
“Begitukah? Ha..ha.. ternyata aku salah ya.” Ucap paman sambil
tertawa.
“sangat bagus,Mr.Roswald.”
“Oh, ya.
KUSIR TEMPAT
Pada saat itu. Kami melihat sebuah bangunan tua di depan Bono vox
shop, bngunan itu trlihatsedikit kumuh, lembab, an tidak nyaman untuk
ditempati. Satu ari 3 jendela bangunan itu terbuka dan bergoyang goyang
akuibat tiupan angin malam. Dia depan pintu itu. Kami melihat sebuah
papan yang bertuliskan “kusirstand 05cab.Colombus.” s\kami yakin
mungkin tidak ada orang disana “apa kita langsung masuk saja.?”
“sepertinya begtu, coba lihat ini.” Kreekk.. suara pintu yang terbuka
oleh Sam. “mungkin merekalupa untuk menutup pintunya.”
“ya.. mungkin.” Kami masuk dengan paman yang memimpin.
“Memang tidak nyaman ya,Bill.” Kata paman.
“ya,paman benar. Dan.. apakah kita akan menunggu meraka?”
“tntu saja.”tukas Sam. “oh,ya . pukul berapa sekarang?” tanya Sam
kepadaku.
“em..