Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 2

KALIMAT
EFEKTIF
KELOMPOK 2
 1. I Ketut Rusan Artha Yasa (0904105009)
 2. I. A. Intan Kusuma Anggreni

(0904105011)
 3. I Gusti Agung Gede

Wirawan(0904105013)
 4. I Gst. Bgs. Gd. Kesuma

Putra(0904105015)
 5. Selina Graciana Saragih (0904105017)
 6. Endys Meidy Liesnanta Putri

 (0704105067)
PENGERTIAN
KALIMAT EFEKTIF
Adalah kalimat yang berisikan gagasan
pembicara atau penulis secara SINGKAT,
JELAS , dan TEPAT.
Jelas : mudah dipahami pembaca.
Singkat : hemat pemakaian atau
pemilihan kata-kata.
Tepat : sesuai dengan kaidah bahasa
yang berlaku.
CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF
CIRI-CIRI KALIMAT
EFEKTIF YAITU :
1. KESATUAN GAGASAN.
2. KESEJAJARAN
3. KEHEMATAN
4. PENEKANAN
5. KEFOKUSAN
KESATUAN GAGASAN

Memiliki subjek, predikat, serta


unsur-unsur lain (objek dan
keterangan) yang saling
mendukung serta membentuk
kesatuan tunggal.
Contoh :
Ibu membeli sayur di pasar.
KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentuk atau imbuhan.
Contoh :
Jika bagian kalimat itu menggunakan kata
kerja berimbuhan me-, maka bagian
kalimat lainnya pun harus menggunakan
me- pula.
 Kakak menolong adik dengan
memapahnya ke pinggir jalan.
KEHEMATAN
 Setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur
yang tidak mendukung makna kalimat harus dihindarkan.
Untuk itu, hindarkanlah :
 1. Subjek Ganda, misalnya: Buku itu saya sudah baca.
Seharusnya : saya sudah membaca buku itu.
 2. Menggunakan bentuk singkat. Kalimat singkat bukan
berarti kalimat itu harus pendek-pendek.
 Kalimat itu harus menggunakan unsur kalimat yang benar-
benar berfungsi dan menghilangkan kata/ungkapan yang
tidak mendukung makna. Contoh: -Pimpinan
memperingatkan karyawan agar rajin bekerja.
 -memberikan teguran = menegur
 -mengambil tindakan = menindak
PENEKANAN
 Kalimat yang dipentingkan harus diberi
penekanan.
 Contoh :
 Menggunakan kata yang
bertentangan/berlawanan makna dalam
bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
 Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
KEFOKUSAN
• Kalimat efektif harus memfokuskan pesan
terpenting agar mudah dipahami maksudnya.
Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap
dan menghambat komunikasi.
• Contoh :
• Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas
produk holtikultura ini. (tidak efektif)
• --> Produk holtikultura ini sulit ditingkatkan
kualitas dan kuantitasnya. (efektif)
SEBAB-SEBAB
SEBAB-SEBAB KALIMAT
TIDAK EFEKTIF :
1. Pleonasme
2. Tidak memiliki subjek.
3. Adanya kata depan yang tidak
perlu.
4. Salah nalar.
5. Pengaruh bahasa asing.
6. Pengaruh bahasa daerah.
PLEONASME = berlebihan, tumpang tindih
 Contoh :
 Para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
 Para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
 Saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah
bermakana “saling”)
 Agar supaya (“agar” bersinonim dengan “supaya”)
 Disebabkan karena (“sebab” bersinonim dengan
“karena”)
TIDAK MEMILIKI SUBJEK
 Contoh:
 Di dalam buah mangga
mengandung vitamin C (KPS)
Adanya Kata Depan Yang Tidak Perlu
Contoh :
Perkembangan daripada teknologi
informasi sangat pesat.
Kepada siswa kelas VII berkumpul di
GOR.
Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.
Salah Nalar
Contoh :
Waktu dan tempat dipersilahkan.(Siapa
yang dipersilahkan?)
Silakan maju ke depan. (maju selalu ke
depan)
Adik mengajak temannya naik ke atas.
(naik selalu ke atas)
Pak, saya minta izin ke belakang.
(toilet tidak selalu berada di belakang)
Pengaruh Bahasa Asing

 Contoh :
 Sebab-sebab daripada
perselisihan….(cause of the
quarrel)
 Seharusnya kata daripada
dihilangkan.
Pengaruh Bahasa Daerah
….sudah pada hadir. (Jawa:
wis pada teka)
Seharusnya sudah hadir.

Jangan-jangan…..(Jawa: Ojo-

ojo)
Seharusnya mungkin.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai