Anda di halaman 1dari 16

Konsep

PROMOSI KESEHATAN

GHOZALI MH
DEFINISI SEHAT MENURUT
PROFESIONAL
WHO (1948): “Health is a state of
complete physical, mental and social well-
being and not merely the absence of
disease or infirmity”
(Kesehatan adalah suatu keadaan
kesempurnaan secara fisik, mental
dan sosial dan tidak hanya terbebas
dari penyakit atau kecacatan)
UU RI NO.36/2009 ttg
Kesehatan: “Kesehatan adalah
keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan
ekonomis”.
Apa itu PROMOSI KESEHATAN ? (1)

WHO (1980), merevitalisasi pendidikan


kesehatan dengan istilah promosi kesehatan,

kalau pendidikan kesehatan diartikan sebagai


upaya perubahan perilaku maka promosi
kesehatan tidak hanya untuk perubahan
perilaku tetapi juga perubahan lingkungan
yang memfasilitasi perubahan perilaku tersebut
(organizational, political and economic).
Apa itu PROMOSI KESEHATAN ? (2)

Ottawa Charter (1986)  Health promotion is the


process of enabling people to increase control
over, and improve their health (Proses
pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya).
Health promotion is directed towards action
on the
determinants or causes of health
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KESEHATAN (Hendrick L. Blumm)
Environment (Lingkungan):
 Fisik (alami & buatan)
 Sosiokultural (ekonomi, pendidikan,
pekerjaan)
Lifestyles (behavior)  Gaya hidup
(Perilaku)
Heredity (Genetic)  Keturunan
Medical care services (prevention, cure,
care)
 Pelayanan Kesehatan (Pencegahan,
pengobatan, Perawatan)
KATEGORISASI PROMOSI KESEHATAN

Health promotion is broadly categorized into 3 major categories


(Tannahill, 1985).
1. HEALTH EDUCATION: sbg komponen utama promosi kesehatan.
Health education is part of, but not the sum of health promotion
2. PREVENTION; mengurangi risiko terjadinya penyakit, injury dan
kecacatan.
There are three levels of prevention; primary, secondary and tertiary
3. HEALTH PROTECTION; terdiri dari peraturan2 dan kebijakan2
yg ditujukan utk perbaikan lingkungan dan pencegahan penyakit
Contoh: Usulan peraturan larangan merokok di t4 umum, legislasi
penggunaan seat belt , kebijakan food labeling, dsb.
Konsep Leavell & Clark
(3 Level pencegahan penyakit)

1. Primary Prevention (pencegahan Primer):


 Health promotion: peningkatan gizi, kebiasaan
hidup, perbaikan sanitasi lingkungan, kesehatan
perorangan dll
 Specific protection: misalnya immunisasi
2. Secondary Prevention (Pencegahan sekunder):
 Early diagnosis/identification
 Prompt treatment
3. Tertiary Prevention (Pencegahan tersier):
 Disability limitation
 Rehabilitation
Komponen-Komponen Utama Promkes
(Ottawa Charter, 1986)

Membangun kebijakan publik berwawasan


kesehatan (build healthy public policy)
Menciptakan lingkungan yang mendukung (create
supportive environments)
Memperkuat gerakan masyarakat (strengthen
community action)
Mengembangkan ketrampilan individu (develop
personal skill)
Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health
services)
Creating
Building a supportive
healthy public environments
policy

Strengthening
community
action

Developing Reorientating
personal skills health services

10
Strategi Promosi Kesehatan

 Strategi Promosi Kesehatan secara aplikatif di


Indonesia dikenal dengan singkatan ABG,
yaitu: Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan
Pemberdayaan Masyarakat
 Strategi tersebut juga menunjukkan ketiga
strata masyarakat yang perlu digarap
Gerakan Pemberdayaan
(Empowerment)
 PEMBERDAYAAN adalah proses pemberian informasi secara
terus-menerus dan berkesinambungan serta membantu sasaran,
agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau
sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan (aspek practice)
 Gerakan atau pemberdayaan dilakukan pada sasaran strata
primer yaitu individu, keluarga atau kelompok masyarakat
secara langsung (community development, PKMD, Posyandu,
Poskestren, Pos UKS, dll).
Bina Suasana
(Social Support = dukungan sosial)
 adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan
 Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan
sosial di mana pun ia berada (keluarga, orang2 yang menjadi panutan/idola,
kelompok arisan, majelis agama, dan bahkan masyarakat umum) memiliki opini
yang positif terhadap perilaku tersebut
 Sasarannya adalah strata sekunder yaitu para pembuat opini di masyarakat
 Ini dilakukan melalui pendekatan individu atau melalui media massa, media
tradisional, adat, atau media apa saja sesuai dengan keadaan, masalah dan
potensi setempat
Advokasi
 Advokasi adalah upaya strategis dan terencana
untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari
pihak-pihak yang terkait (stakeholders) sebagai
strata tersier
 Advokasi diarahkan untuk memperoleh dukungan
yang berupa kebijakan (misalnya dalam bentuk
peraturan perundang-undangan), dana, sarana, dll.
 Stakeholders yang dimaksud bisa berupa:
 Tokoh masyarakat formal (pejabat pemerintah, anggota
dewan, dsb) yang umumnya berperan sebagai penentu
kebijakan pemerintahan dan penyandang dana
pemerintah
 Tokoh masyarakat informal seperti tokoh agama, tokoh
adat, dan lain-lain yang umumnya dapat berperan
sebagai penentu “kebijakan” (tidak tertulis) di
bidangnya.
 Pengusaha: yang diharapkan dapat berperan sebagai
penyandang dana non-pemerintah.
Sasaran Promosi
Kesehatan
• Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu
hamil/menyusui, anak sekolah

• Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat,
tokoh adat, tokoh agama

• Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari
pusat sampai ke daerah

Anda mungkin juga menyukai