Anda di halaman 1dari 6

Resume Pengorganisasian Kesehatan Masyarakat

Tugas Mata Kuliah Administrasi Kesehatan Dasar

Dosen Puput Oktamianti, Kelas G404/405

Disusun oleh:

Alwina Fitria Maulidiani 0906562026

Annisa Ratnasari 0906628180

Farida Tasya 0906628445

Gustriani Utami 0906628483

Nur Annisa Faradilla Puteri 0906628634

Putri Melati Dinanti 0906509790

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA

2010
Kesehatan masyarakat menurut Winslow adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit-penyakit menular,
pendidikan untuk kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan
perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan, pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin
setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian itu sendiri adalah mengatur personel atau staf yang ada di dalam
institusi agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam perencanaan dapat berjalan dengan
baik sehingga semua tujuan dapat tercapai. Definisi lain dari pengorganisasian ialah keseluruhan
proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan
yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian mencakup beberapa unsur pokok, antara lain:
a. Hal yang diorganisasikan
1) Pengorganisasian kegiatan ialah pengaturan berbagai kegiatan yang ada di dalam
rencana sehingga membentuk satu kesatuan yang terpadu untuk mencapai tujuan.
2) Pengorganisasian tenaga pelaksana ialah mencakup pengaturan hak dan
wewenang setiap tenaga pelaksana sehingga setiap kegiatan mempunyai
penanggungjawabnya.
b. Proses pengorganisasian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana dapat berjalan sebaik-baiknya.
c. Hasil pengorganisasian ialah terbentuknya wadah atau “struktur organisasi” yang
merupakan perpaduan antara kegiatan dan tenaga pelaksana. Struktur organisasi adalah
visualisasi kegiatan dan pelaksana kegiatan di dalam suatu institusi.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Untuk menyelenggarakan fungsi pengorganisasian, perlu diketahui dan diterapkan
prinsip-prinsip organisasi, yaitu:
1. Kejelasan tujuan yang ingin dicapai
2. Pemahaman tujuan oleh anggota organisasi
3. Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi
4. Adanya kesatuan arah
5. Kesatuan perintah
6. Fungsionalisasi
7. Deliniasi berbagi tugas
8. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
9. Pembagian tugas
10. Kesederhanaan struktur
11. Pola dasar organisasi yang relatif permanen
12. Adanya pola pendelgasian wewenang
13. Rentang pegawasan
14. Jaminan pekerjaan
15. Keseimbangan antara jasa dan imbalan

Tipe-Tipe Organisasi
Dilihat dari segi pembagian kegiatan dan pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang, maka
organisasi secara umum dibedakan atas 3 jenis, yaitu:
a. Organisasi Lini ( Line Organization)
Dalam tipe organisasi ini terdapat perbedaan yang tegas dalam pembagian tugas dan
wewenang antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan sangat dominan, dimana
semua kekuasaan ditangan pemimpin. Organisasi lini sangat efektif untuk diterapkan
dalam institusi-institusi yang kecil karena keputusan cepat diambil dan pelaksanaannya
juga cepat. Kelemahan dari jenis organisasi ini adalah kurang manusiawi.
b. Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam organisasi ini tidak begitu tegas garis pemisah antara pimpinan dan staf pelaksana.
Peran staf bukan hanya sebagai pelaksana tetapi berperan sebagai pembantu pimpinan.
Bentuk organisasi muncul karena makin kompleksnya masalah-masalah organisasi
sehingga pimpinan sudah tidak dapat lagi menyelesaikan semuanya dan memerlukan
bantuan orang lain. Meskipun organisasi ini lebih baik dari organisasi lini karena
keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama, namun kadang-kadang
keputusan tersebut akan memakan waktu yang lama karena melalui perdebatan-
perdebatan.
c. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization)
Organisasi ini merupakan gabungan kedua jenis organisasi LIni dan Staff.
Dalamoganisasi ini, staff bukan ssekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang
untuk memberikan masukan. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberi perintah
atau nasihat, tetapi jua bertanggung jawab atas perintah atau nasihat tersebut.
Keuntungan organisassi ini adalah keptusan yang diambil oleh pimpinan lebih baik,
karena telah dipikikan oleh sejumlah orang dan tanggung jawab pimpinan berkurang
karena mendapat bantuan dari staf.

Teori Pengorganisasian (Carl Weick, 1979)


Proses pengorganisasiaan akan menghasilkan organisasi. Pengorganisasian adalah sebuah
proses dan aktivitas/kegiatan. Walaupun organisasi memiliki struktur namun bagaimana
organisasi bertindak dan bagaimana organisasi tersebut tampil ditentukan oleh struktur yang
ditetapkan oleh pola-pola reguler perilaku yang saling bertautan. (Weick, 1979, hal 90).

Komunikasi merupakan proses penting untuk menghasilkan struktur, sistemnya adalah


manusia. Manusia tidak hanya menjalankan organisasi, tetapi manusia merupakan organisasi itu
sendiri.

Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang


disahkan secara mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku
bijaksana atau pengalaman yang saling bertautan.

Program Teknis Organisasi Kesehatan


Pola oganisasi Dinas Kesehatan Daerah mengacu pada visi sebagaimana RPJMN
2004-2009 dan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Sebagai penjabaran visi
dan misi Departemen Kesehatan mempunyai 4 Strategi Utama (Grand Design) dan 17 Sasaran
sebagai berikut :
1. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
a. Seluruh desa menjadi desa siaga
b. Seluruh masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
c. Seluruh keluarga sadar gizi
2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
a. Setiap orang miskin mendapat pelayanan kesehatan bermutu
b. Setiap bayi, anak, ibu hamil dan kelompok masyarakat resiko tinggi terlindungi dari
penyakit.
c. Di setiap desa tersedia SDM Kesehatan yang kompeten
d. Di setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar,
e. Setiap Puskesmas dan jaringannya dapat dijangkau dan menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja
f. Pelayanan kesehatan di setiap RS, Puskesmas dan jaringannya memenuhi standar mutu
3. Meningkatkan survailans , monitoring dan informasi kesehatan
a. Setiap kejadian terlaporkan secara cepat kepada Lurah/Kades untuk diteruskan ke
instansi kesehatan terdekat.
b. Setiap KLB dan wabah penyakit dapat tertanggulangi secara cepat dan tepat sehingga
tidak menimbulkan dampak kesehatan
c. Semua sediaan farmasi, makanan dan perbekalalan kesehatan memenuhi syarat.
d. Terkendalinya pencemaran lingkungan sesuai standar kesehatan
e. Berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence baseds di seluruh Indonesia
4. Meningkatkan pembiayaan kesehatan
a. Pembangunan kesehatan memperoleh prioritas penganggaran di Pusat dan Daerah.
b. Anggaran kesehatan Pemerintah diutamakan untuk pencegahan dan promosi
kesehatan.
c. Terciptanya sistem jaminan pembiayaan kesehatan terutama, bagi rakyat miskin.
Referensi

Notoatmojo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Siagian, Sondang P. Fungsi-Fungsi Manajerial. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Arihezty. “Kom Lintas Budaya&Teori Transisional&Mutakhir(Kom Organisasi)”.


http://arihezty.blog.friendster.com. Di unduh tgl 28 Oktober 2010 (16.00 WIB)

Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah. www.depkes.go.id. Di


unduh tgl 28 Oktober 2010 (15.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai