Anda di halaman 1dari 14

Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Proses Kerja Mesin

Seperti kita ketahui bahwa mesin mobil (bensin/diesel)merupakan Reciprocating Engine yaitu
mesin yang cara kerjanya berdasarkan pada turun–naiknya piston untuk menghasilkan tenaga.
Pengubahan bahan bakar menjadi tenaga dilakukan melalui proses pembakaran, oleh karena
itu mesin ini disebut dengan motor bakar.

Dalam sejarah pengembangannya kita mengenal 2 macam motor bakar, yaitu :

1) Motor atau mesin bakar luar (External Combustion Chamber) yaitu mesin atau motor yang
proses pembakaranya terjadi diluar mesinnya, contohnya :

a) Mesin Uap

b) Turbin Uap

2) Motor atau mesin bahan bakar dalam (Internal Combustion Camber), yaitu mesin atau
motor yang proses pembakaranya terjadi didalam mesinnya sendiri, contohnya :

a) Mesin Diesel

b) Mesin Bensin

1 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Ada 3 kondisi (syarat) yang harus dipenuhi oleh suatu mesin agar dapat hidup atau berputar,
yaitu:

1) Adanya campuran bahan bakar dan udara yang sesuai.

2) Adanya tekanan kompresi yang cukup (memadai).

3) Adanya pengapian yang tepat.

Dalam proses perubahan dari bahan bakar menjadi tenaga, terdapat 2 cara proses kerja mesin
yaitu : proses 4 langkah dan proses 2 langkah..

1. Motor 4 langkah (4 Stroke Engine)

Dalam proses kerjanya untuk menghasilkan 1(satu) usaha/tenaga memerlukan 4 kali langkah
piston yaitu : langkah hisap (intake stroke), langkah kompresi compression stroke), langkah
usaha ( ex
pansion stroke
), dan langkah buang (
exhaust stroke
).

2. Motor 2 Langkah (2 Stroke Engine)

2 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Dalam proses kerjanya untuk menghasilkan 1 (satu) usaha/tenaga memerlukan 2 kali langkah
piston.

4 Langkah Engine

3 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Siklus Kerja Mesin 4 Langkah (lihat animasi diatas)

1) Langkah hisap (1)

Pada langkah ini intake valve terbuka dan exhaust valve tertutup. Piston bergerak dari TMA
(Titik Mati Atas) → TMB (Titik Mati Bawah) sehingga campuran bahan baker dan udara masuk
kedalam ruang bakar. Sesaat sebelum piston mencapai TMB, intake valve mulai tertutup.

2) Langkah kompresi (2)

Pada langkah ini kedua valve dalam keadaan tertutup. Piston bergerak dari TMB → TMA
sehingga gas yang sebelumnya telah dihisap, terkompresi sehingga tekanan dan
temperaturnya naik.

3) Langkah Usaha (3)

Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, busi (spark plug) mengeluarkan loncatan
bunga api listrik sehingga gas yang telah terkompresikan akan terbakar dan meledak sehingga
piston akan terdesak menuju TMB. Inilah saat dimana hasil pembakaran akan diubah menjadi
tenaga putar pada crankshaft melalui connecting rod. Sesaat sebelum piston mencapai TMB,
exhaust valve mulai terbuka.

4) Langkah buang (4)

Pada langkah ini intake valve tertutup dan exhaust valve terbuka. Piston bergerak dari TMB →
TMA. Gas hasil pembakaran terdorong keluar melalui exhaust manifold. Sesaat piston
mencapai TMA, exhaust valve mulai tertutup dan intake valve mulai terbuka. Pada saat inilah
yang disebut dengan over lapping dimana kedua valve akan terbuka secara bersamaan.

4 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Spesifikasi Mesin (Berdasarkan Susunan Silinder)

In-line (Straight Type)

Silinder-silinder disusun dalam satu baris, tipe ini banyak digunakan karena konstruksinya
sederhana.

V Type

5 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Blok silinder berbentuk V (V-Shape). Ciri mesin ini adalah tinggi dan panjang mesin lebih sedikit
dibanding jenis mesin lainnya.

Horizontally Opposed Type

Silinder-silinder disusun horizontal dan berlawanan satu sama lainnya.

6 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Mekanisme Katup

Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang pada setiap ruang
bakarnya. Campuran udara-bagan bakar masuk ke silinder melalui katup masuk,
dan gas bekas keluar melalui katup buang. Mekanisme yang membuka dan menutup
katup-katup ini disebut dengan mekanisme katup. Berikut ini tipe mekanisme katup yang
banyak dibuat oleh pabrik

Over Head Valve (OHV)

Mekanisme katup ini sederhana dan tahan lama, penenpatan chamshaft-nya pada cylinder bloc
k dibantu dengan valve lifter dan push rod antara rocker arm.

7 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Over Head Camshaft (OHC)

Camshaft ditempatkan diatas kepala cilinder dan cam, yang langsung menggerakkan rocker
arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros engkol melalui rantai
atau tali penggerak. Jenis mesin ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan OHV, namun tidak
menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak menjadi berkurang.
Kemampuannya pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-katup membuka dan menutup
lebih tetap pada kecepatan tinggi

Double Over Head Camshaft (DOHC)

8 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Dua camshaft ditempatkan pada kepada silinder, satu untuk menggerakkan katup masuk dan
yang lainnya untuk menggerakkan katup buang. Camshaft membuka dan menutup
katup-katup secara langsung tanpa menggunakan rocker arm, sehingga berat komponen
menjadi berkurang, proses membuka dan menutup katup menjadi lebih presisi pada putaran
tinggi.

Cylinder Bore dan Piston Stroke

Mesin dapat digolongkan menjadi 3 golongan melalui perbandingan langkah piston dengan


diameter lubang cylinder.

1. Long stroke engine : yaitu yang langkah pistonnya lebih panjang dari pada diameter silinder.

2. Square Engine : yaitu mesin yang langkah pistonnya sama dengan diamter silinder.

3. Short Stroke : yaitu mesin yang langkah pistonnya lebih pendek dari diameter silinder

9 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Pada kecepatan mesin yang sama (rpm sama) kecepatan piston pada square engine atauover-
square engine lebih rendah

dari pada long stroke engine. Artinya, cylinder, piston dan O-Ring tingkat keausannya dapat
berkurang dengan

menggunakan square engine atau over-square engine, karena itulah jenis mesin ini banyak
dipakai pada mobil penumpang.

Piston Displacement

Volume langkah (piston displacement) atau disingkat displacement adalah jumlah volume dari
TMA ke TMB (untuk mesin yang cylindernya lebih dari satu disebut dengan total
displaecment). Umumnya semankin besar displament-mua maka semakin besar pula tenaga
mesinya, karena campuran udara dan bahan bakarnya lebih banyak.

10 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

CATATAN :

Total piston displacement dari sebuah mesin dapat dihitung sebagai berikut :

V = -------- D2 x L x N

= 0.7854 x D2 x L x N

Π = perbandingan keliling lingkaran terhadap garis tengah lingkaran tersebut (=3.14159)

V = piston displament

D = diameter cylinder

L = Langkah pispon

N = Jumlah Cylinder

11 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Perbandingan Kompresi

Perbandingan kompresi adalah seberapa banyak campuran udara bahan bakar yang dihisap di
kompresikan dalam silinder selama langkah kompresi. Dengan kata lain perbandingan
silinder dengan piston pada posisi TMB (V2) dengan volume ruang bakar dengan piston
diposisi TMA (V1). Perhitungannya adalah sebagai berikut ;

V1 = Volume langkah

V2 = Volume langkah piston

12 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

Contoh :

V1 + V2 = 32 cc + 315 cc

---------- = ------------------ = 10.8

V1 V1

Jadi perbandingan kompresinya adalah = 10.8 : 1

Selanjutnya perbandingan kompresi yang lebih tinggi menghasilkan tekanan gas pembakaran
yang lebih besar pula, dan menghasilkan output yang besar. Pada umumnya
perbandingan kompresi ialah antara : 6 - 12 : 1 untuk mesin bensin, dan antara 15 - 22 : 1
untuk mesin diesel.

Perbandingan Antara Diesel dengan Gasoline Engine

13 / 14
Basic Engine

Ditulis oleh Administrator


Kamis, 01 April 2010 00:00 - Terakhir Diperbaharui Senin, 14 Juni 2010 20:26

14 / 14

Anda mungkin juga menyukai