Anda di halaman 1dari 16

1 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

MODUL 06
RETURN dan RISIKO PORTFOLIO

A. Pengertian dan Tujuan Pada Portfolio Aset—Aset

Dalam dunia bisnis, sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsure


ketidak pastiaan atau resiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan
diperolehnya dari investasi yang dilakukan. Hal lain yang dihadapi investor adalah
jika ia mengharapkan keuntungan yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung
resiko yang tinggi pula.
Hampir semua investor tidak menginginkan kerugian pada waktu melakukan
investasi. Berbagai cara dilakukan agar terhindar dari kerugian, atau setidaknya
keuntungannya maksimal dengan resiko yang minimal. Hal ini berlaku juga di
transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pasar modal. Sebelum melakukan
invesatsi, investor akan melihat analisis di surat-surat kabar masa yang akan datang,
bagaimana perbandingannya dengan instrumen lainnya, dsb.
Problem utama yang dihadapi setiap investor adalah menentukan sekuritas
beresiko mana yang harus dibeli. Karena satu portfolio merupakan kumpulan
sekuriatas, masalah ini bagi investor sama dengan memilih portfolio yang optimal
dari suatu portfolio yang ada.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas, maka dilakukan upaya
meminimalisasi kerugian dengan portfolio investasi. Istilah portfolio ini juga banyak
berhubungan dengan reksadana. Reksadana merupakan suatu perusahaan yang
berfungsi melakukan investasi dari hasil dana yang diperolehnya dari para investor.
Investor yang dilakukan biasanya bukan pada satu instrumen pasar modal, tetapi
dikombinasi dengan instrumen pasar modal lain. Atau dapat dikatakan, portfolio
adalah sekumpulan investasi atau gabungan dari 2 atau lebih surat berharga.
Tujuan utama dari kombinasi ini adalah rencana investasi yang paling aman
dengan keuntungan yang maksimal dan resiko yang minimal. Semakin banyak jenis
instrument yang diambil, maka risiko kerugian dapat dinetralisir atau ditutup oleh

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
2 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

keuntungan yang diperoleh dari jenis instrument yang lain. Melakukan kombinasi
yang tepat dalam melakukan invesatasi bukanlah hal yang mudah. Diperlukan suatu
ketelitian dan analisis yang cermat, sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai.
Portfolio dapat didefinisikan sebagai melakukan investasi pada beberapa alat
investasi, bisa sejenis dan juga tidak sejenis, yang tujuannya adalah menghindari
resiko dan menghasilkan pendapatan sesuai dengan tujuan.
Portfolio yang efisien dapat dicapai melalui dua cara, yaitu :
1. Investor bisa menerima penghasilan tertentu, dengan bersedia pula
menerima resiko minimum.
2. Investor bisa menetukan penghasilan yang tinggi (maksimum), dengan
bersedia pula menerima resiko tertentu.
Menurut Markowitz, portfolio bisa dikatakan efisien bila memenuhi 2
persyaratan, yaitu :
1. Portfolio yang dibentuk memberikan return yang tinggi, namun diikuti
dengan resiko tertentu.
2. Portfolio yang dibentuk memberikan resiko yang terendah, namun diikuti
dengan return tertentu.
Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson (1974:6) dalam
melakukan portfolio, yaitu :
1. Placement analysis. Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan
data, baik kuantitatif maupun kualitatif dari berbagai alat investasi yang
akan dijadikan portfolio.
2. Portfolio construction. Pada langkah ini, investor mulai melakukan
berbagai alat investasi yang dapat memenuhi tujuan investasinya.
3. Portfolio selection. Pada langkah ini, investor mulai melakukan kombinasi
diantara alat investasi yang sudah dipilih tadi. Tujuan kombinasi ini jelas
adalah mendapatkan portfolio yang efisien, sesuai dengan kaidah
Markowitz.
Proses Investasi Portfolio
Dalam melakukan investasi portfolio perlu dilakukan sbb:
1. Menetapkan Kebijakan Investasi
Manajer investasi perlu mengenali tujuan investasi dari kliennya, terutama
yang menyangkut sikapnya terhadap trade off antara resiko dengan return.
2. Melakukan Analisis Sekuritas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
3 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Dilakukan analisis untuk membandingkan antara market value dengan


intrinsic value, degan maksud untuk mengetahui apakah terjadi situasi
mispriced.
3. Membentuk Portfolio
Memilih sekuritas-sekuritas mana yang akan dibeli dan berapa banyak
dana yang akan diinvestasikan pada sekuritas-sekuritas tersebut.
4. Merivisi Portfolio
Menentukan mana sekuritas dalam portfolio yang akan diganti, dan
sekuritas mana yang akan dibeli sebagi penggantinya.
5. Menilai Kinerja Portfolio
Apakah tingkat keuntungan yang diperoleh dari portfolio tersebut sesuai
dengan resiko yang ditanggung? Pembandingnya perlu dilakukan dengan
benchmark yang dipilih.

Tingkat Keuntungan
Tingkat keuntungan yang diperoleh dari pemilik suatu portfolio dipengaruhi
oleh daya sumber, yaitu :
1. Kemungkinan adanya perubahan harga sekuritas-sekuritas yang
membentuk portfolio tersebut.
2. Pembayaran dividen ( atau juga bunga kalau dalam portfolio tersebut
terdapat obligasi ).
Portfolio adalah komposisi asset yang menjadi pilihan seorang investor.
Asset tersebut dapat berupa financial assets seperti saham (stock), obligasi (bond),
dan opsi (option) maupun real assets seperti tanah, gedung, kendaraan, dan
perusahaan. Dana yang diniatkan untuk diinvestasikan akan ditanamkan oleh investor
ke asset-asset tersebut dengan proposisi tertentu. Bagaimana kita menghitung
ekspektasi dan risiko dari sebuah portfolio?

B. Menghitung Return dan Resiko Portfolio


Sebelum pemodal melakukan investasi pada sekuritas, ia perlu merumuskan
terlebih dahulu kebijakan investasinya. Berapa resiko yang perlu ditanggung, berapa
jumlah dana yang diinvestasikan, merupakan pertanyaan-pertanyaan yang harus ia
jawab terlebih dahulu. Setelah itu baru melakukan analisis sekuritas, membentuk

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
4 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

portfolio, melakukan revisi portfolio apabila dianggap perlu dan mengevaluasi


portfolio tersebut.
Ekspektasi return adalah rata-rata tertimbang (ditimbang berdasarkan proporsi
nilai modalnya dalam portfolio) dari ekspektasi return masing-masing asset yang ada
dalam portfolio. Formula untuk menghitung ekspektasi return suatu portfolio, E(Rp)
adalah sebagai berikut:
RUMUS :
N
E(Rp) = Σ E(Ri) Xi
i=1
Keterangan:
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu porfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas
Ri = satu outcome dari sekuritas
Xi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada saham i

Karena investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidak-pastian, investor


hanya dapat mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Mereka tidak
dapat mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Ketidak-
pastian atau resiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai tingkat tinggi
keuntungan di sekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan. Ekspektasi return
suatu portfolio adalah rata-rata tertimbang ekspektasi return dari asset-asset yang ada
dalan portfolio, namun resiko portfolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari
resiko asset-asset dalam portfolio tersebut. Resiko portfolio dipengaruhi oleh kovarian
(covariance) antar asset yang ada di portfolio, dan komponen utama dari kovarian
adalah koefisien korelasi (correlation coefficient). Formula untuk menghitung satndar
deviasi sebuah portfolio,
σ p adalah sbb :

RUMUS :
N N N
σ p
2
= Σ Xi2 σ 2
i + Σ Σ Xi Xj σ ij
i=1 i=1 i=1

N N N
σ p
2
= √ Σ Xi σ2
i
2
+ Σ Σ Xi Xj σ ij
i=1 i=1 i=1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
5 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Keterangan :
σ p
2
= varian portfolio
σ i = kovarian saham i ( i = 1,2,… ; i ≠ j )
σ ij = kovarian antara i dan j
Xi = proporsi dana ke sekuritas i
Xj = proporsi dana ke sekuritas j

Para pemodal melakukan diversifikasi investasi karena mereka ingin


mengurangi risiko yang meraka tanggung. Sementara tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portfolio merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan
yang diharapkan dari masing-masing saham yang membentuk portfolio tersebut.
Deviasi standar portfolio lebih kecil dari rata-rata tertimbang sejauh koefisien korelasi
antar saham yang menbentuk portfolio tersebut lebih kecil dari 1. Semakin rendah
rendah koefisian korelasi, semakin efektif penurunan deviasi standar.
Dengan memperbesar jumlah saham pada portfolio, akhirnya deviasi standar
portfolio tersebut akan tergantung pada covariance saham-saham yang membentuk
portfolio tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mengapa dengan menambah jumlah
saham dalam portfolio, deviasi standar portfolio akan semakin berkurang, tetapi tidak
pernah bisa dihilangkan.
Untuk mengurangi resiko investasi, kita juga bisa melakukan analisis melalui
tingkat korelasi antara instrumen dalam suatu portfolio. Menurut J.Supranto kau
tidaknya hubungan antar variabel diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien
Korelasi. Nilai Koefisien Korelasi berkisar antar -1 sampai 1 (J.Supranto, Statistik,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994).
Korelasi positif menunjukkan keduanya bergerak dalam arah yang searah.
Artinya variabel satunya naik, maka variabel yang lain juga mengalami kenaikan.
Sementara korelasi negative menujukkan arah pergerakan yang saling berlawanan
antar variabel. Jika tidak ada korelasi antara variabel, maka koefisien korelasinya = 0.
Setelah kita mengetahui hasil korelasi antar variabel, hubungannya dengan strategi
investasi, maka kita akan memilih portfolio yang mempunyai hubungan antar variabel
adalah negative. Efektifitas pengurangan risiko tersebut disebabkan oleh :
1. Banyaknya julah saham yang tersedia di pasar-pasar modal tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
6 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

2. koefisien korelasi antar tingkat keuntungan saham-saham yang terdaftar di


bursa tersebut. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat keuntunagan,
semakin efektif pengurangan resiko.
Hal ini menujukkan bahwa kemungkinan seluruh resiko bisa dikurangi.
Setelah portfolio dipelajari dalam masalah potensi hasil dan resikonya,
investor berada pada posisi untuk memilih satu portfolio yang paling mnarik baginya
dan keberanian investor dalam menghadapi resiko investasi. Ada 3 macam sikap
investor terhadapa resiko investasi :
1. Risk Averse --- mengindari resiko
2. Risk Seeker --- menyenangi resiko
3. Risk Indefferent --- tidak menyukai resiko
Kurva indifferent menunjukkan serangkaian kombinasi resiko dan return yang
diharapkan yang memberi investor jumlah utilitas yang sama. Para investor dikatakan
berada pada kondisi indifferent (tidak lebih memilih salah satu) antara kombinas-
kombinasi resiko dan return yang diharapkan yang berada pada kurva indifferent yang
sama.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
7 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Gambar 1.Kurva Indifferent

C. Portfolio Dua Asset

Portfolio dua asset adalah portfolio yang dibentuk hanya terdiri dari dua asset
atau sekuritas. Pembentukan ini dapat dilakukan pada berbagai keadaan, yaitu dimulai
dari tidak adanya investasi yang bebas resiko dan tidak diperkenankannya short sales.
Short dales berarti menjual saham yang tidak dimiliki. Misalkan seorang
investor X menduga bahwa “saham A” yang saat ini harga jualnya Rp 10.000,- akan
turun harganya menjadi Rp 9500,- pada bulan depan. Kemudian investor meminjam
saham tersebut dari investor Y (yang memiliki saham A) dengan janji akan saham
tersebut pada bulan depan. Setelah memperoleh saham tersebut benar mengalami
penurunan seperti dugaan investor X, maka investor X akan mengalami keuntungan.
Tetapi jika ternyata dugaaan tersbut meleset, maka investor X akan mengalami
kerugian.
Short sales tidak diperkenankan berarti kita hanya dapat menginvestasi dana
kita maksimum sebesar 100% pada suatu sekuritas dan minimum 0%. Sedangkan
Short sales diperkenankan itu berarti proporsi dana yang diinvestasikan pada suatu
sekuritas bias lebih dari 100% dan bias lebih kecil dari 0%(artinya negative).
Kalau kita hanya memiliki 2 sekuritas A dan B, maka tingkat keuntungan yang
diharapkan dari portfolio adalah :
E(RP) = WA .RA + WB .RB
E(RP) = XA .(RA) + XB .(RB)
WA + WB = 1

Keterangan :
E(RP) : tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio
E(RA) : ekspektasi return dari sekuritas A
RA : satu outcome dari sekuritas A
XA : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham A
E(RB) : ekspektasi return dari sekuritas B
RB : suatu outcome dari sekuritas B
XB : proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham B

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
8 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Jika Short sales diperkenankan, maka proporsi dana yang diinvestasikan pada
sekuritas yang di Short sales
Periode Return saham A Return saham B
1 0.10 0.05 akan negative. Ini terjadi
2 0.05 0.06 karena kita sebenarnya
3 0.02 0.02
4 0.00 0.00 meminjam sekuritas tersebut,
5 0.05 0.05 dan hasilnya kita pergunakan
6 -0.02 0.08
7 0.08 0.04 untuk investasi pada sekuritas
8 0.15 0.03 yang lain. Tetapi khusus
9 -0.05 0.01
10 0.10 -0.02 pembahasan kali ini Short
sales tidak diperkenankan. Maka,
XA + XB = 1 ------ XB = 1- XA ……….persamaan 1

Dimana : XA ≥ 0
XB ≥ 0

Dengan demikian ekspansi return dari portfolio yang terdiri dari 2 saham /
sekuritas menjadi :
E(RP) = XA .E(RA) + XB .E(RB)
E(RP) = XA .E(RA) + (1-RA) .E(RB)
Tabel 1 . Return saham A dan saham B.

Tingkat kemampuan yang diharapkan dari suatu portfolio merupakan rata-rata


tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing sekuritas
membentuk portfolio tersebut. Hal tersebut tidak berlaku untuk resiko ( atau deviasi
standar tingkat keuntungan ) suatu portfolio. Deviasi standar portfolio yang terdiri
dari 2 jenis sekuritas adalah :
σP2 = XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σA
σP = √ XA2 .σA2 + XB2 .σB2 + 2XAXB .σAB

Dimana : σP = varian portfolio


σA = kovarian saham A
σB = kovarian saham B
σAB = kovarian antara A dan B
XA = proporsi dana ke sekuritas A

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
9 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

XB = proporsi dana ke sekuritas B


Kemudian masukan persamaan 1 :
σP = √ XA2 σA+ XB2 σB + 2XAXB σAB
σP = √ XA2 σA + (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) σAB
dan, karena σAB = KAB σA σB, maka :
σP = √ XA2 σA2+ (1-XA2) σB2 + 2XA(1.XA) KAB σAσB

Koefisien korelasi berada antara +1 (maksimum) dan -1 (minimum). Koefisien


korelasi +1 menunjukan bahwa tingkat keuntungan antara 2 sekuritas tersebut selalu
bergerak dari arah yang sempurna sama (artinya kalau yang satu naik 10% maka yang
lain juga naik 10%). Sedangkan korelasi sebesar -1 menunjukan bahwa pergerakan
tengkat keuntungan menuju kearah berlawanan yang sempurna (artinya jika yang satu
naik 10% maka yang lain akan turun sebesar 10%).

Contoh :
Seorang investor memiliki portfolio yang terdiri dari saham A dan saham B
yang proporsinya berturut-turut 75% dan 25%. Dalam 10 periode yang lalu return
saham A dan saham B nampak dalam table dibawah ini :
Return pada masing-masing periode adalah outcome yang diasumsikan akan
muncul kembali dengan probabilitas yang sama untuk masing-masing outcome.
Dengan menggunakan rumus untuk menghitung expected return sekuritas/saham :

E(Ri) = Σ Ri Pi

dimana : E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i


Ri = satu outcome dari sekuritas i
Pi = probabilitas munculnya outcome tertentu dari sekuritas i
Maka, ekspektasi return saham A sebesar 0.048 dan
ekspektasi return saham B sebesar 0.032

Dengan demikian ekspektasi return dari portfolio tersebut adalah :


N
E(RP) = Σ E(Ri)Xi
i=1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
10 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

E(RP) = (75% x 0.048) + (25% x 0.032)


= 0.044

Untuk menghitung standar deviasi portfolio yang dicontohkan diatas, terlebih


dahulu harus dihitung standar deviasi saham A dan standar deviasi saham B serta
koefisien korelasi antara saham A dan saham B.
Dengan menggunakan formula standar deviasi (σ) :
σi = √ Σ [ri-E(ri)]2 pi

Maka, standar deviasi saham A = 0.062


Standar deviasi saham B = 0.030

Sementara itu koefisien korelasi antara saham A dan saham B adalah -0.0515
(pembaca dapat melihat formula koefisien korelasi di buku-buku statistic)
Kemudian dapat dihitung besar standar deviasi portfolio adalah :
N NN
σP= √ Σ Xi2 σi2 + Σ Σ Xi Xj σij

σp = √ (0.75)2 x (0.062)2 + (0.25)2 x (0.030)2 + 2 x 0.75 x 0.25 x 0.062 x 0.030 x


(-0.0515)
= 0.0467

Contoh portfolio antara saham A dan saham B diatas merupakan contoh yang
baik karena keduanya memiliki koefisien korelasi yang negative.
Secara matematis, jika ada 2 sekuritas yang koefisien korelasinya negative
sempurna (yaitu r = -1) maka, risiko portfolionya dapat dihilangkan sama sekali
dengan memakai kombinasi tertentu dari dua saham tersebut. Namun sayangnya di
praktek sangat sulit ditemukan, bahkan tidak mungkin ada dua sekuritas yang korelasi
returnnya negative sempurna. Apalagi jika investor mengkombinasi lebih dari dua
sekuritas/asset dalam portfolionya maka untuk mendapatkan korelasi yang negative
menjadi menjadi sangat tidak mungkin. Yang lebih mungkin adalah mencari
kombinasi yang koefisien korelasinya rendah, bukan yang negative.

D. Portfolio Banyak Asset

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
11 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Portfolio banyak asset adalah portfolio yang terdiri lebih dari dua sekuritas
atau banyak sekuritas.
RUMUS : E(RP) = Σ E(Ri)Xi
Atau
E(RP) = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn
( Dimana : WA+WB+…+Wn = 1)
Keterangan :
E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio
E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i
Ri = satu outcome dari sekuritas i
Xi = proporsi dana / asset yang diinvestasikan pada saham i

Formula untuk menghitung standar deviasi sebuah portfolio adalah sbb :


Rumus :
N NN
2
σ p = Σ Xi σi + 2 Σ Σ Xi Xj ρij σi σj
i=1 i=1 j=1
karena : COVij = ρij σi σj

N NN
Kondisi Pi Ra Rb Rc
1 0.20 0.0500 -0.0500 -0.0250
2 0.70 0.2000 0.1250 0.1500
3 0.10 0.3000 0.4000 0.3500
σP2 2 2
= Σ Xi σi + 2 Σ Σ Xi Xj COVij
i=1 i=1 j=1

atau

N NN
σP = √ Σ Xi2 σi2 + 2 Σ Σ Xi Xj COVij
i=1 i=1 j=1

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
12 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

dimana :
σP2 = varian portfolio
σi = kovarian saham i (i = 1,2,….;i≠j)
σij = kovarian antara i dan j
Xi = proporsi dana ke sekuritas i
Xj = proporsi dana ke sekuritas j

Contoh :
Hitunglah return dan risiko dari suatu portfolio yang terdiri atas 3 investasi
yaitu A, B, dan C dengan data tertera dibawah ini :

Komposisi portfolio :
Investasi A 60%
Investasi B 25%
Investasi C 15%
Jawab :
Saham E(Ri) Var(Ri) Σ(Ri)
A 0.1800 0.0051 0.0714
B 0.1175 0.0136 0.0714
C 0.1350 0.0009 0.0714

COVab = ∑ Pi ( Ra-E(Ra)) ( Rb-E(Rb)


0.00079
COVac = Pi ( Ra-E(Ra)) ( Rc-E(Rc)
0.0070
COVbc = Pi ( RB-E(RB)) ( RC-E(RC)
0.0115

Komposisi portfolio :
A = 60%
B = 25%
C = 15%
Saham Xi Xi2 Var ( Ri ) Xi2 Var ( Ri )
A 0.60 0.36 0.0051 0.00184
B 0.25 0.0625 0.0136 0.00085

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
13 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

C 0.15 0.0225 0.0009 0.00022


∑ Xi Var ( Ri ) 0.00291

XA XB COVAB = 0.60 x 0.25 x 0.0079 = 0.001185


XA XC COVAC = 0.60 x 0.15 x 0.0070 = 0.000630
XB XC COVBC = 0.25 x 0.15 x 0.0115 = 0.000431
∑ Xi Xj ρij σi σj = 0.002246
2 ∑ ∑ Xi Xj ρij σi σj = 0.004492

Varians portfolio→ σP2 = ∑ Xi2 σi 2+ 2 ∑ ∑ Xi Xj COVij


= 0.00291 + 0.004492
= 0.007402

Standar deviasi portfolio → σp = √ ∑ Xi2 σi 2+ 2 ∑ ∑ Xi Xj COVij


= √ 0.007402 = 0.08604

Return portfolio → E(RP) = ∑ E(Ri) Xi


= ( 0.6 x 0.18 ) + ( 0.25 x 0.1175 ) + ( 0.15 x 0.135 )
= 0.1576
= 15,76%

E. Menentukan Portfolio Efisien dan Optimal

Portfolio Efisien
Banyak hal yang mempengaruhi berhasil tidaknya usaha investor dalam
melakukan investasi menyebabkan perlinya pertimbangan yang cukup matang dalam
melakukan analisis. Uangnya akan dialokasikan ke berbagai portfolio untuk dapat
menghasilkan keuntungan yang maksimal selama jangka waktu tertentu. Jangka
waktu ini disebut dengan holding period. Setelah itu investor akan menjual sahamnya
pada akhir masa tertentu. Untuk dapat menarik investor sehingga tetap mau
melakukan investasi, diperlukan investasi strategi yang tepat. Strategi ini yang
kemudian disebut dengan portfolio yang efisien.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
14 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

Ada 2 cara untuk dapat mencapai portfolio yang efisien. Markowitz (1952)
mengilustrasikan bagaimana membentuk portfolio yang efisien. Portfolio yang efisien
adalah yang :
1 . Menawarkan return yang diharapkan maksimum untuk berbagai tingkat
risiko
2 . Menawarkan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat return yang
diharapkan

Gambar 2. Daerah yang layak dan efisien

Keterangan gambar :
• Gambar ini menunjukan ilustrasi efficien set
• Titik G, E, S dan H adalah contoh portfolio
• Secara umum, portfolio-portfolio itu membentuk gambar
seperti payung. Tergantung pada sekuritas yang terlibat, bentuk
tersebut dapat lebih ke kanan atau ke kiri atau lebih tinggi atau lebih
rendah, atau lebih tebal atau lebih tipis dari yang dicontohkan gambar.
• Sejumlah portfolio yang memenuhi kondisi pertama
( menawarkan return yang diharapkan maksimum untuk berbagai
tingkat risiko) dari teorema efficient set harus diidentifikasi. Tidak
terdapat portfolio yang menawarkan risiko yang lebih rendah dari
portfolio E, tidak akan ada titik pada feasible set yang berada di
sebelah kiri garis. Juga tidak ada portfolio yang menawarkan risiko
yang lebih besar dari H. jadi portfolio yang sesuai dengan kondisi
pertana adalah portfolio yang terletak pada batas atas feasible set
antara E dan H.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
15 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

• Kemudian tentukan portfolio yang sesuai dengan kondisi kedua


(menawarkan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat return yang
diharapkan). Tidak ada portfolio yang menawarkan return yang
diharapkan lebih besar dari portfolio S dan lebih rendah dari portfolio
G.

Pemilihan Portfolio Yang Optimal


Bagaimana investor memilih portfolio yang optimal?

Gambar 3. Pemilihan portfolio yang optimal

Keterangan :
• Investor dapat menggambatkan kurva indiferensnya pada grafik
dengan efficient set dan kemudian memilih portfolio yang berada pada
kurva indifferens yang paling kiri atas. Portfolio ini akan bertemu
dengan titik, yang pada titik ini kurva indifferens bersinggungan
dengan efficient set. Potfolio O* yang terdapat pada kurva indifferens
I2.
• Meskipun infestor akan lebih menyukai portfolio I3, tidak ada
portfolio yang tersedia ; keinginan untuk berada pada pada kurva
indifferens tersebut hanya merupakan impian. Sedangkan pada I1,
investor mempunyai banyak pilihan investasi, bias saja pada titik O.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI
16 RETURN & RESIKO PORTFOLIO

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal 2005 . Teori Keuangan dan Pasar Modal, edisi pertama, Yogyakarta :
Ekonisia.
Anoraga, Panji, 2003 . Pengantar Pasar Modal, Edisi keempat, Jakarta, PT Rineka
cipta.
Sharpe, William F. 2005 . Investasi ( versi Bahasa Indonesia ), edisi keenam, Jakarta,
PT Indeks Kelompok Gramedia.
Suad Husnan, 2003. Dasar-dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, edisi ketiga,
yogyakarta, Unit penerbit dan Percetakan AMP YKPN.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Agus Zainul Arifin


MANAJEMEN INVESTASI

Anda mungkin juga menyukai