Anda di halaman 1dari 9

© 2005 Debora Elisabeth Kana 3 July, 2005

Makalah individu
Filsafat Sains, t.a. 2004/2005
Program MM, Pasca Sarjana
Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.

Dosen: : Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN


MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Oleh

Debora Elisabeth Kana

PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan atau dunia sekolah di Indonesia sejak beberapa waktu

terakhir ini dikenalkan sebuah gagasan atau pendekatan baru dalam manajemen

sekolah sebagai manajemen berbasis sekolah ( school based manajement). Munculnya

pendekatan baru ini seirama dengan pelaksanaan otonomi daerah. Gagasan ini lahir

antara lain sebagai akibat dari rasa ketidakpuasan para pengelola pendidikan terutama

pada tingkat operasional atau karena keterbatasan kewenangan yang dimiliki

pengelola sekolah untuk mengelola sekolah secara mandiri.

Pada umumnya dipandang bahwa para kepala sekolah terperangkap dalam

ketergantungan yang berlebihan terhadap konteks pendidikan yang sentral, hal ini

mengakibatkan peran utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan semakin

1
dikecilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang sekaligus menumpulkan atau

mematikan kreativitas dan inovatif.

Semua kebijakan tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah umumnya

diadakan di tingkat pemerintah pusat,sekolah hanya menerima saja. Kurikulum

pendidikan di sekolah, anggaran penyelenggaraan pendidikan semuanya diatur oleh

pemerintah pusat.

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Indonesia merupakan upaya yang

rumit,oleh karena itu untuk dapat berhasil kepala sekolah dan semua pihak yang

terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah perlu memahami dengan benar

pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),tujuan,manfaat,masalah-masalah

dalam penerapannya dan yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap prestasi

belajar anak didik.

PENGERTIAN

Manajeman Berbasis Sekolah dapat diartikan sebagai Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) yang merupakan suatu model

manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong

untuk berani mengambil keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung

semua warga sekolah (kepala sekolah,guru,siswa,karyawan,orangtua,masyarakat)

untuk meningkatkan mutu sekolah berdasar kebijakan pendidikan nasional ( Kosep

dan Pelaksanaan, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.Depdiknas. 2001 ).

Pengertian ini memberikan wawasan bahwa sekolah atau kepala

sekolah/warga sekolah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam mengelola

2
sekolah dalam berbagai aspek pendidikan yang berarti bahwa sekolah lebih mandiri.

Dengan kemandiriannya sekolah atau kepala sekolah dan warga sekolah dapat

mengembangkan program-program kreatif,inovatif yang sesuai dengan kebutuhan dan

potensi yang dimiliki sekolah. Warga sekolah dapat lebih bertanggungjawab terhadap

peningkatan mutu sekolah dan pengambilan keputusan warga sekolah akan lebih

tertanam rasa kepemilikannya terhadap sekolah dan kemajuannya.

TUJUAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Manajemen Berbasis Sekolah mempunyai tujuan memandirikan atau

memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada kepala

sekolah. (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Konsep dan Pelaksanaan ,

Depdiknas, 2001).

Departemen Pendidikan Nasional menjabarkan tujuan Manajemen Berbasis Sekolah:

• meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia

• meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama

• meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orangtua, masyarakat,

pemerintah tentang mutu sekolah

• meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu sekolah yang

dicapai

3
MANFAAT MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Manajemen Berbasis Sekolah adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan

dengan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan

daerah ke tingkat sekolah.

Manajemen Berbasis Sekolah pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana

sekolah merupakan unit pengambilan keputusan penting tentang penyelenggaraan

pendidikan secara mandiri.

Manajemen Berbasis Sekolah memberikan kesempatan pengendalian lebih besar bagi

kepala sekolah,guru,murid,orangtua atas proses pendidikan di sekolah mereka.

PENGARUH MANAJEMEN BERBASIS KELAS terhadap PERAN


PEMERINTAH

Manajemen Berbasis Sekolah sebagai suatu sistem yang diterap kan dalam

lingkungan pendidikan sangat berpengaruh terhadap peranan dan kekuatan pengaruh

pemerintah terhadap operasional pendidikan di sekolah.

Manajemen Berbasis Sekolah mengharapkan pejabat pusat lebih banyak berperan

sebagai fasilitator yang masih tetap menjalankan politik pendidikan secara nasional,

artinya pemerintah pusat menetapkan standar nasional pendidikan antara lain

kurikulum,standar kompetensi,standar fasilitas dan peralatan sekolah,standar

kepegawaian,kualitas guru,dsb; sedangkan otoritas pelaksanaan pendidikan

sepenuhnya dikembangkan sekolah masing-masing.

Pemerintah pusat harus sportif atas gagasan Manajemen Berbasis Sekolah.Mereka

harus mempercayai Kepala Sekolah untuk menentukan cara pencapaian sasaran

pendidikan di masing-masing sekolah. Untuk hal itu sebaiknya ada kesepakatan

4
tertulis yang memuat secara rinci peran dan tanggungjawab sekolah dan pemerintah

dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah.

PERAN KEPALA SEKOLAH dalam MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Mengacu kepada standar-standar yang telah ditetapkan pemerintah,Kepala

Sekolah harus diberi wewenang untuk mengatur secara kreatif dan inovatif sesuai

potensi dan kebutuhan sekolah.

Pendekatan sistem “ input – proses – output” merupakan dasar pijakan dari

Kepala Sekolah dalam menjalankan Manajemen Berbasis Sekolah karena pengertian

sekolahpun merupakan suatu sistem.

• Out put yang diharapkan

Out put sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan oleh proses

pembelajaran dan manajemen di sekolah. Out put dapat berupa akademik

antara lain nilai tes akhir, nilai ujian sekolah/nilai ujian nasional,lomba

matapelajaran dan non akademik antara lain adalah kegiatan-kegiatan

ekstrakurikuler,peduli lingkungan, dan lain-lain.

• Proses

- Proses belajar mengajar yang efektivitas tinggi

Proses ini menekankan pada 4 pilar pendidikan yaitu learning to

know,learning to do,learning to live together and learning to be.

- Kepemimpinan sekolah yang kuat berarti Kepala Sekolah

mewujudkan visi,misi,tujuan dan sasaran sekolah. Kepala Sekolah

memiliki kemampuan mengambil keputusan dan inisiatif

- Lingkungan sekolah yang aman dan tertib

5
Kepala Sekolah berperan sebgai pencipta suasana sekolah yang

kondusif untuk menunjang terlaksana proses belajar mengajar

- Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif

Kepala Sekolah berperan sebagai pelatih dalam pengembangan tenaga

kependidikan terus menerus serta mendorong dan memberi motivasi

pada tenaga pendidik agar berkomitmen tinggi dan memjalankan tugas

dengan baik

- Sekolah memiliki budaya mutu

Kepala Sekolah dapat mempengaruhi warga sekolah agar budaya mutu

menjadi bagian dari kehidupan kerjanya

- Sekolah memiliki “teamwork” yang kompak,cerdas dan dinamis

Kepala Sekolah bekerja dalam teamwork merupakan hal yang tidak

dapat diabaikan,karena out put pendidikan merupakan hasil kerjasama

warga sekolah

- Sekolah memiliki kewenangan (kemandirian)

Kepala Sekolah menyadari dan memberikan kesadaran pada warga

sekolah untuk melakukan yang terbaik untuk sekolah

- Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi) manajemen

Kepala Sekolah dalam pengambilan keputusan, perencanaan,

pelaksanaan kegiatan dan penggunaan uang harus memberikan laporan

secara terbuka dan jujur.

- Sekolah memiliki kemauan untuk berubah

Kepala Sekolah sebagai pengelola sekolah memiliki kekuatan untuk

mempengaruhi warga sekolah untuk menerima perubahan dan melihat

suatu perubahan sebagai sesuatu yang menyenangkan

6
- Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan

Kepala Sekolah perlu mengetahui daya serap sekolah terhadap

pelajaran dan evaluasinya untuk dimafaatkan dalam perbaikan dan

penyempurnaan

- Sekolah responsife dan antisipatif terhadap kebutuhan

Kepala Sekolah selalu tanggap terhadap aspirasi-aspirasi yang muncul

terutama yang berhubungan dengan peningkatan mutu

- Komunikasi yang baik

Kepala Sekolah mempengaruhi warga sekolah dalam berkomunikasi

yang positif dan Kepala Sekolah membangun komunikasi antar

Kepala Sekolah dengan masyarakat

- Sekolah memiliki akuntabilitas

Kepala Sekolah bertanggungjawab terhadap keberhasilan program

• Input Pendidikan

- Kepala Sekolah memiliki kebijakan,tujuan,dan sasaran mutu yang jelas

dan disosialisasikan kepada warga sekolah

- Kepala Sekolah mempersiapkan sumber daya yang memadai dan siap

untuk menjalankan pendidikan

- Kepala Sekolah perlu memiliki staf yang kompeten dan berdedikasi

tinggi

- Kepala Sekolah memiliki harapan untuk mencapai prestasi yang tinggi

- Kepala Sekolah berperan sebagai perencana, perencanaannya harus

difokuskan pada siswa sebagai pelanggan

7
PENUTUP

Kesimpulan

Dari tulisan ini dapat diambil kesimpulan:

• Manajemen Berbasis Sekolah merupakan gagasan yang perlu dijalankan

dalam dunia pendidikan yang memberikan kesempatan pada pengelola sekolah

untuk berkembang menurut potensi,kebutuhan,kreatif,inovasi yang

dimilikinya

• Pemerintah adalah sebagai penentu standar pendidikan nasional

• Pemerintah sebagai fasilitator dalam menjalankan Manajeman Berbasis

Sekolah

Saran

• Pemerintah tidak selalu menggengam sekolah sehingga Kepala Sekolah berada

dalam kreativitas dan inovasi yang mati

• Kepala Sekolah harus dapat bekerja dalam team agar mencapai hasil yang

optimal

• Kepala Sekolah mempertimbangkan dengan tepat untuk membentuk Komite

Sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Konsep dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis

Sekolah. 2001

Agus Dharma- Pendidikan Network, Manajemen Berbasis Sekolah – Belajar dari

pengalaman orang lain, 2003

8
Umaedi Drs. M Ed, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. 2000

Bachrul Hayat,DR.Ph .D, Mejaga Mutu Sekolah.

Balitbang Pusat Kurikulum Depdiknas , Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2004

Kamarudin.H.Drs,MPd dan Sri Sukabdiyah,Dra,MM . Aplikasi Manejeman

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dalam Kinerja Sekolah. 2002

Anda mungkin juga menyukai