USIA TUA
PENDAHULUAN
Peningkatan jumlah orang lanjut usia diikuti dengan peningkatan
jumlah morbiditas dan mortalitas
Banyak penyakit-penyakit yang menyebabkan morbiditas dan
mortalitas pada orang lanjut usia diantaranya penyakit kardiovaskuler
dan sistem saraf. Hipotensi ortostatik pada usia lanjut merupakan
salah penyakit yang disebabkan oleh kelainan pada sistem
kardiovaskuler dan saraf.
Oleh karena itu, penanganan pasien dengan ortostatik hipotensi
sangat penting untuk dilakukan sehingga dapat mencegah morbiditas
dan mortalitas akibat gangguan ini.
Definisi
Penurunan tekanan darah
sistolik >20 mmHg atau
penurunan tekanan darah
diastolik >10 mmHg
Dari posisi tidur
telentang ke posisi duduk
atau berdiri
Selama 3 menit.
Implikasi Klinis Proses Menua
Mengelola orang berusia lanjut berbeda dengan mengelola orang muda
1. Sistem Endokrin
Toleransi glukosa terganggu (gula darah puasa meningkat 1 mg/dl/dekade; gula darah
postprandial meningkat 10 mg/dl/dekade)
Insulin serum meningkat, HbA1C meningkat, IGF-1 berkurang.
2.Kardiovaskular
Berkurangnya pengisian ventrikel kiri
Hipertrofi atrium kiri
Kontraksi dan relaksasi ventrikel kiri bertambah lama
Lapisan subendotel menebal dengan jaringan ikat
Ukuran dan bentuk yang irregular pada sel-sel endotel
Fragmentasi elastin pada lapisan media dinding arteri
Peningkatan resistensi vaskuler perifer
3.Tekanan Darah
Peningkatan tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik tidak
berubah
Berkurangnya vasodilatasi yang dimediasi beta-adrenergik
Vasokonstriksi yang dimediasi alfa-adrenergik tidak berubah
Terganggunya perfusi autoregulasi otak
Managemen Nonfarmakologi
- Bangun dari tempat tidur secara perlahan-lahan
- Stockings: untuk meningkatkan venous return
- Temperatur: menghindari suhu yang ekstrim
- Aktivitias: Sebelum lebih baik dari pada setelah makan
Sore hari lebih baik dari pada pagi hari
- Berenang
- Menghindari mengangkat beban yang berat
- Malam hari: posisi kepala saat tidur sedikit lebih tinggi
- Makanan: rendah garam dan tinggi asupan cairan
Managemen Farmakologi
- Fludrocortisone
Mekanisme kerja : retensi sodium
Dosis : 0,1 mg per oral
Dosis maksimal : tidak lebih dari 0,4 mg per hari
Efek samping :
- Hypokalemia (50% in 2 weeks)
- Hypomagnesemia (5%)
- Congestive heart failure
- Nyeri kepala
- Midodrine
Mekanisme kerja : alpha-1-adrenoreceptor agonist resistensi vaskular perifer
Dosis: 2,5 mg saat makan pagi dan siang ditingkatkan 2,5 mg perhari jika terdapat
respon terapi yang bagus.
Dosis maksimal : 30 mg per hari
Efek samping :
- Hipertensi
- Piloereksi
- Paresthesia pada kulit kepala
- Pruritus
- Erythropoietin
Meningkatkan RBC dan tekanan darah 10 mmHg
Hindari penggunaan yang sering
Prognosis
Penderita diabetes dengan tekanan darah tinggi serta
mengalami hipotensi ortostatik, memiliki prognosis
yang buruk.
Jika penyebabnya adalah volume darah yang rendah atau
obat tertentu, keadaan ini bisa diatasi dengan segera.
Ringkasan
Hipotensi ortostatik merupakan penurunan tekanan darah sistolik 20 mmHg
atau penurunan tekanan darah diastolik 10 mmHg pada posisi berdiri selama 3
menit.
Pada pasien usia lanjut, kelainan kardiovaskuler, gangguan saraf otonom,
gangguan refleks baroreseptor, hipovolemia dan /atau hiponatremia serta obat-
obatan yang bersifat hipotensif dapat menyebabkan terjadinya hipotensi
ortostatik.
Gejala klinis hipotensi ortostatik yang timbul antara lain; kepala terasa ringan,
pusing, gangguan pengelihatan, lemah, berdebar, dan sinkop.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan tekanan darah dalam posisi
berbaring dan berdiri.
Prinsip penatalaksanaan dibagi menjadi dua yaitu; manajemen nonfarmakologi
dan manajemen farmakologi.
Penderita diabetes dengan tekanan darah tinggi serta mengalami hipotensi
ortostatik, memiliki prognosis yang buruk.