Anda di halaman 1dari 10

Kawasan pegunungan Bukit Barisan di Sumatera Selatan merupakan tempat tinggal suku

Lintang, diapit oleh suku Pasemah dan Rejang. Suku Lintang merupakan salah satu suku Melayu
yang tinggal di sepanjang tepi sungai Musi di Propinsi Sumatera Selatan. Secara geografis, ada 4
`pintu masuk' ke daerah mereka : Muarapinang, Pendopo, Tebingtinggi dan Ulumusi.

SOSIAL BUDAYA

Suku Melayu Lintang hidup dari bercocok tanam yang menghasilkan : kopi, beras, kemiri, karet
dan sayur-sayuran. Mereka juga beternak kambing, kerbau, anjing, ayam, itik, bebek, dll. Mereka
tidak mencari nafkah di sektor perikanan walaupun tinggal di tepi sungai. Kondisi perekonomian
suku Lintang masih sangat memprihatinkan, sehingga mereka tidak segan-segan melakukan hal-
hal yang negatif untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sistem kekeluargaan menganut sistem patrilineal. Para pria bekerja sebagai petani, tetapi
pekerjaan itu hanyalah musiman dengan panen kopi yang hanya setahun sekali. Para wanita juga
ikut bekerja di ladang, dan seringkali meninggalkan anak-anaknya di rumah, sehingga anak-anak
sedikit mendapatkan pengawasan dan terlalu bebas. Sedangkan kelompok orang Lintang yang
tidak mengerjakan pekerjaan kasar biasanya mempunyai kuku panjang di jari kelingkingnya.
Kaum muda suku Lintang biasanya memilih pasangan hidupnya sendiri tetapi pengaturannya
dilakukan pihak keluarga. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu dan dibangun di atas tiang-
tiang penyangga (rumah panggung).

Pemimpin masyarakat biasanya adalah kaum pria dan orang Lintang asli. Kepemimpinan kaum
pria ini sudah melekat kuat dalam masyarakat Muslim. Bila timbul konflik, mereka
menyelesaikannya di tingkat keluarga; bila masih tidak bisa diselesaikan, masalahnya akan
dibawa ke para pemimpin/penatua desa. Kalau tetap tidak bisa diselesaikan, biasanya akan
dibawa ke polisi/makamah agama.

Tidak ada bentuk kesenian khusus yang bisa ditemukan di sini kecuali seni pencak silat yang
diajarkan di sekolah-sekolah Islam. Demikian pula tari-tarian yang dulu pernah ada tetapi
sekarang tidak dikembangkan. Perayaan-perayaan/upacara tradisional yang mereka lakukan
umumnya berhubungan dengan agama Islam, seperti : Idul Fitri, perayaan pernikahan, dan
khitanan.

AGAMA/KEPERCAYAAN

Orang Lintang adalah penganut Islam yang cukup kuat. Hal ini terlihat dengan banyaknya
mesjid-mesjid dan pesantren untuk melatih kaum mudanya.

KEBUTUHAN

Saat ini orang Lintang membutuhkan perbaikan sarana-sarana kesehatan, karena banyaknya
penyakit yang menyerang mereka, antara lain : malaria, typhus, penyakit kulit, diare, infeksi
saluran pernafasan, dll, akibat cara hidup mereka yang kurang bersih. Mereka juga butuh saluran
air bersih karena selama ini masih sepenuhnya bergantung pada air sungai. Dalam bidang
pendidikan mereka membutuhkan guru karena banyaknya sekolah yang kekurangan tenaga
pengajar. Sektor pertanian pun masih sangat perlu diperbaiki guna meningkatkan produksi
pertanian masyarakat di daerah ini.

POKOK DOA
Kemudian daripada itu aku melihat : sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang
tidak dapat terhintung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di
hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun
palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru : "Keselamatan bagi Allah
kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba !" (\\/TB #Wahyu 7:9-10*\\)

1. Berdoa agar Tuhan mencurahkan Roh Kudus, berkat dan kasihNya di tengah-tengah suku
Lintang, agar terang dan kemuliaan Tuhan bercahaya di atasnya. Berdoa agar hati mereka
disentuh oleh kasih Tuhan melalui berbagai cara dan mereka yang berseru kepada nama
Tuhan akan diselamatkan.
2. Berdoa agar Tuhan yang empunya tuaian membangkitkan gerejaNya untuk bersatu dan
bekerjasama, menyediakan pekerja : pendoa syafaat, penerjemah Alkitab, kaum
profesional, penabur dan penuai untuk memberkati dan meningkatkan kesejahteraan
hidup suku Lintang.
3. Berdoa bagi adanya lembaga & gereja yang digerakkan oleh Tuhan untuk mengadopsi
suku Lintang yang juga berbeban dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

Jika saudara ingin mengetahui informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi :


PJRN
Kotak Pos 6739/JKUKP - Jakarta 14607
Telp/Fax. (021) 45843235-42

Untuk kalangan sendiri

Kopi Sulit Bersaing, Sebagian Biji Kopi Sumsel Diekspor Melalui Lampung
Palembang, Kompas - Kopi produksi Sumatera Selatan sulit bersaing di pasar ekspor karena
belum memenuhi standar kualitas dan kebersihan. Padahal, dengan produksi 670.000 ton per
tahun, provinsi itu sanggup memenuhi permintaan ekspor.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel Eppy Mirza di Palembang, Rabu (23/6),
mengungkapkan, negara yang berminat mengimpor kopi dari Sumsel adalah Amerika Serikat,
Belanda, dan Arab Saudi. Pembeli dari tiga negara itu berminat mengimpor kopi dari Sumsel
setelah melihat contoh produk yang dipamerkan dalam pameran Sriwijaya Expo di Jakabaring,
Palembang, Sumsel, 16-23 Juni 2010.

Menurut Eppy, dalam satu tahun Arab Saudi ingin mengimpor 50.000 ton kopi, Belanda 100.000
ton, dan AS 150.000. ”Persoalannya, para pembeli itu tahu kualitas kopi Sumsel masih di grade
III dan IV. Padahal, mereka menginginkan kopi kualitas grade II atau sekurangnya kualitas grade
III, tetapi yang terbaik,” katanya.

Eppy mengutarakan, kualitas kopi grade II berasal dari biji kopi yang utuh, tidak pecah, dan
ukurannya sama. Kualitas biji kopi dari Sumsel belum dapat memenuhi kualitas grade II. Kopi
dari Sumsel harus bersaing dengan kopi dari Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

Eppy menambahkan, pengolahan biji kopi pascapanen di Sumsel belum memerhatikan faktor
kebersihan. Sebagian petani menjemur biji kopi di jalan, lalu dibiarkan digilas kendaraan supaya
bijinya cepat pecah.

”Kesulitan yang kami hadapi adalah peningkatan kualitas biji kopi. Para pembeli dari luar negeri
itu akan melakukan transaksi kalau kualitas kopi Sumsel sudah baik. Kami sanggup
meningkatkan kualitas kopi Sumsel,” ujarnya.

Melalui Lampung

Dimyati Rais, pedagang kopi di Pagar Alam, salah satu sentra perkebunan kopi di Sumsel,
mengatakan, biji kopi dari daerahnya belum menembus pasar ekspor karena kualitasnya belum
memenuhi.

”Biji kopi dari Sumsel dijual ke eksportir di Lampung. Eksportir itu lalu menyeleksi kualitas biji
kopi dari Sumsel dan berbagai daerah lain untuk diekspor dan untuk konsumsi dalam negeri.

”Pasar ekspor kopi di AS dan London saat ini sedang mencapai puncak karena para eksportir
sedang mengeluarkan kopinya ke pasaran,” tuturnya.

Dimyati menyebutkan, harga 1 kilogram biji kopi kering di Pagar Alam sekarang Rp 10.500. Di
Lampung, harganya menjadi Rp 11.200-Rp 11.700. Harga biji kopi kualitas ekspor di Lampung
Rp 13.000.

”Harga kopi di Pagar Alam sedang bagus. Awal Juni masih Rp 9.000 sampai Rp 9.500 per
kilogram,” ujar Dimyati. (WAD)
Sumber: Kompas, Kamis, 24 Juni 2010

Jenis-jenis kopi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kopi

Peta produksi kopi: r untuk C. robusta, a untuk C.arabica, and m untuk kedua spesies

Varietas kopi merujuk kepada subspesies kopi. Biji kopi dari dua tempat yang berbeda biasanya
juga memiliki karakter yang berbeda, baik dari aroma (dari aroma jeruk sampai aroma tanah),
kandungan kafein, rasa dan tingkat keasaman. Ciri-ciri ini tergantung pada tempat tumbuhan
kopi itu tumbuh, proses produksi dan perbedaan genetika subspesies kopi.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Varietas kopi arabica


o 1.1 Campuran
 2 Varietas kopi robusta
 3 Situs Terkait

[sunting] Varietas kopi arabica

Kopi dari spesies Coffea arabica memiliki rasa yang kaya daripada Coffea robusta. C. arabica
memiliki banyak varietas. Tiap varietas memiliki ciri yang unik. Beberapa varietas yang terkenal
meliputi:

 Kopi Kolombia (Colombian coffee) - pertama kali diperkenalkan di Kolombia pada awal tahun
1800. Saat ini kultivar Maragogype, Caturra, Typica dan Bourbon ditanam di negeri ini. Jika
langsung digoreng, kopi Kolombia memiliki rasa dan aroma yang kuat. Kolombia adalah
penghasil kopi kedua terbesar di dunia setelah Brasilia. Sekitar 12% kopi di dunia dihasilkan di
negara ini
 Colombian Milds — Varietas ini termasuk kopi dari Kolombia, Kenya dan Tanzania. Semuanya
adalah jenis kopi arabica yang telah dicuci.

Biji kopi yang belum digoreng dari varietas C. arabica

 Costa Rican Tarrazu — dari (en)"San Marcos de Tarrazu valley" di pegunungan di luar San José,
Costa Rica.
 Guatemala Huehuetenango — Ditanam di ketinggian 5000 kaki di bagian utara Guatemala.
 Ethiopian Harrar — dari Harar, Ethiopia
 Ethiopian Yirgacheffe — dari daerah di kota Yirga Cheffe di provinsi Sidamo (Oromia) di Ethiopia.
 Hawaiian Kona coffee — ditanam di kaki pegunungan Hualalai di distrik Kona di Hawaii. Kopi
diperkenalkan pertama kali di kepulauan ini oleh Chief Boki. Ia adalah gubernur Oahu pada
tahun 1825.
 Jamaican Blue Mountain Coffee — dari Blue Mountains di Jamaika. Kopi ini memiliki harga yang
mahal karena kepopulerannnya.
 Kopi Jawa (Java coffee) — dari pulau Jawa di Indonesia. Kopi ini sangatlah terkenal sehingga
nama Jawa menjadi nama identitas untuk kopi.
 Kenyan — terkenal karena tingkat keasamannya dan rasanya.
 Mexico - memproduksi biji kopi yang keras.
 Mocha — Kopi dari Yemen dahulunya diperdagangkan di pelabuhan Mocha di Yemen. Jangan
disalahartikan dengan cara penyajian kopi dengan coklat.
 Santos - dari Brasilia. Memiliki tingkat keasaman yang rendah. (en) [1]
 Sumatra Mandheling dan Sumatra Lintong — Mandheling dinamakan menurut suku Batak
Mandailing di Sumatra utara di Indonesia. Kopi Lintong dinamakan menurut nama tempat
Lintong di Sumatra utara. Sedangkan Kopi Gayo berasal dari Dataran Tinggi Gayo — Gayo adalah
nama Suku Asli di Aceh — yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Kopi Gayo
disebut-sebut sebagai kopi organik terbaik di dunia.
 Sulawesi Toraja Kalosi — Ditanam di daerah pegunungan tinggi di Sulawesi. Kalosi adalah nama
kota kecil di Sulawesi, yang merupakan tempat pengumpulan kopi dari daerah sekitarnya. Toraja
adalah daerah pegunungan di Sulawesi tempat tumbuhnya kopi ini. Kopi dari Sulawesi ini
memiliki aroma yang kaya, tingkat keasaman yang seimbang (agak sedikit lebih kuat dari kopi
Sumatra) dan memiliki ciri yang multidimensional. Warnanya coklat tua. Kopi ini cocok untuk
digoreng hingga warnanya gelap. Karena proses produksinya, kopi ini dapat mengering secara
tidak teratur. Walau demikian biji yang bentuknya tidak teratur ini dapat memperkaya rasanya.
 Tanzania Peaberry — di tanam di Gunung Kilimanjaro di Tanzania. "Peaberry" artinya biji kopi ini
hanya satu dalam setiap buah. Tidak seperti layaknya dua dalam satu buah. Ini biasanya tumbuh
secara alami pada 10% dari hasil panen kopi.
 Uganda - Meskipun sebagian besar penghasil kopi robusta. Ada juga kopi arabika berkualitas
yang dikenal sebagai Bugishu. (en) [2]
 Kopi Luwak- salah satu varietas kopi Arabika yang telah dimakan oleh luwak kemudian
dikumpulkan dan diolah. Rasa dan aroma kopi ini khas dan menjadi kopi termahal di dunia.

[sunting] Campuran

Biji kopi biasanya dicampur untuk keseimbangan rasa dan kompleksitas aromanya. Salah satu
campuran tradisional yang tertua adalah Mocha-Java, terdiri dari biji kopi yang sama namanya.
Rasa coklat yang khas sangatlah cocok dengan Cafe mocha, yang merupakan minuman kopi
yang dicampur dengan coklat. Saat ini campuran Mocha-Java biasa dicampur dengan varietas
lainnya untuk menciptakan ciri khas yang unik. Banyak perusahaan kopi yang memiliki
campurannya tersendiri.

Beberapa biji kopi sangatlah terkenal dan oleh sebab itu memiliki harga yang lebih mahal dari
biji kopi lainnya. Jamaican Blue Mountain dan Hawaiian Kona mungkin adalah contoh yang
baik. Biji kopi ini sering dicampur dengan biji kopi lainnya yang tidak seberapa mahal dan
dengan itu nama campuran ini disebut blend (seperti "Blue Mountain blend" atau "Kona blend"),
walau hanya sedikit biji kopi dari jenis itu yang digunakan.
[sunting] Varietas kopi robusta

Salah satu varietas kopi robusta yang terkenal adalah kopi luwak dari Indonesia dan Kape
Alamid dari Filipina. Biji kopi ini dikumpulkan dari musang luwak. Kopi ini memiliki rasa yang
khas.

rinrigaku
Komoditi Kopi Sumatera Utara Diminati dan Diakui Dunia Internasional
This image has been resized. Click this bar to view the full image. The original image is sized 800x520.
Indonesia merupakan negeri dengan potensi luar biasa terletak di kawasan strategis pada garis bujur dan lintang k
secara geografis sangat ideal untuk pertumbuhan berbagai macam tumbuhan termasuk produksi tanaman kopi. K
Indonesia menduduki rangking keempat terbesar di dunia sebagai negeri yang menghasilkan produksi komoditi k

Khusus wilayah Sumatera Utara, komoditi kopi Arabika Madheling (berasal dari asal kata salah satu etnis di Sum
Arabika Lintong merupakan jenis komoditi biji kopi yang terkenal dengan kualitas “berasa lebih, lebih berasa”. K
madheling banyak ditemui di daerah yang terletak 1000-1700 di atas permukaan laut seperti , Takengon, Sidikila
dan lain sebagainya.

Sedangkan komoditi kopi jenis Arabika Lintong banyak dijumpai di Lintong Nihuta dan perkebunan kopi sekitar
Sanggul juga Seribu Dolok dengan tingkat ketinggiannya terletak di antara 1200-1600 di atas permukaan laut.

Diminati dan Diakui

Mungkin tidak banyak terdengar bahwa kopi Arabika yang berasal dari Sumatera Utara memiliki popularitas di n
kopi Arabika sangat diminati dan diakui dunia internasional serta menjadi salah satu jenis kopi terbaik selain kop
Gayo Aceh.

Kopi Arabika sampai saat ini merupakan jenis biji kopi yang dilirik banyak peminat kopi di dunia serta menjadi k
dengan volume cukup tinggi.
Kepeloporan ekspor biji kopi Arabika sehingga menjadi terkenal dan sangat diminati dunia internasional dilakon
di Deli Serdang) yang sampai saat ini mampu mengekspor dan memenuhi kebutuhan akan komoditi biji kopi di 1
Amerika Serikat, Jepang, Cina, Jerman, Italia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Pakistan dan lain sebagainya.

Direktur Coffindo Irfan Anwar secara khusus kepada Analisa menjelaskan, selama 10 tahun mampu bertahan dan
dalam memandu pemasaran kopi Arabika dikarenakan cita rasanya sangat tinggi dan diminati para penikmat kop

Kopi Arabika yang masih menjadi komoditi prioritas selain jenis kopi robusta memiliki ciri khas sangat unik. Ke
tingkat keasaman yang tinggi, sensasi rasa khas serta sangat eksotis.

Sampai saat ini, grafik keuntungan dari volume ekspor komoditi biji kopi yang dilakukan Coffindo sangat menja
segi keuntungan. “Yang pasti, bisnis kopi sangat menjanjikan” ujarnya.

Standar Proses

Terkait proses produksi, Coffindo sudah melakukan proses baku standar internasional dengan melakukan standar
memanfaatkan sinar matahari (sun dry) tanpa menggunakan mesin pengering (drayer) yang mengandung zat kim
berbahaya bagi kesehatan manusia.

Lewat proses baku tersebut dapat dicapai batas kadar air terendah dan tingkat kebersihan yang prima dan rata-rat
dari jenis biji kopi yang baik yakni 13 persen.. Sehingga saat dilakukan ‘test cup’ (ujicoba kualitas) langsung aka
kenikmatan, kemurnian, kebersihan, dan kesegaran kopi tersebut.

Selain didukung peralatan yang sangat mendukung seperti, mesin Huller (alat pemisah antara biji kopi dan kulitn
(memisahkan kualitas biji kopi), Ayak (memisahkan diameter biji kopi) dan lain sebagainya, Coffindo juga mem
manusia (SDM) berkualitas dalam memilah dan menentukan biji kopi yang berkualitas maupun tidak.

Lewat proses ‘cupping’ yang dilakukan para pakar perasa kualitas kopi, Coffindo mampu menyediakan biji kopi
diekspor dengan klasifikasi yang menjadi standar acuan sehingga wajarlah bila kualitas kopi yang diproses Coffi
menumbuhkan minat sekaligus pengakuan ‘jempol’ dari dunia internasional.

Ke depan, ungkap pebisnis muda berdarah Aceh ini, Coffindo terus berupaya mengangkat kelas komoditi biji ko
pasaran internasional dengan memproduksi biji kopi menjadi bubuk kopi siap saji dengan kualitas lebih punya ‘t
yang sudah beredar saat ini.
Semoga komoditi biji kopi Sumatera Utara lebih tercitrakan guna menoreh simpatik dari dunia internasional dan
Sumatera Utara.
Mesin Giling Kopi

Ditulis oleh admin on Jul 12th, 2007 dalam Kategori Mesin Pengolah Makanan. Anda dapat
mengikuti setiap tanggapan artikel ini melalui link RSS 2.0. Dapat juga menuliskan tanggapan
atau trackback terhadap artikel ini

Digunakan untuk giling kopi dan juga bisa untuk penepung


skala kecil, hasil gilingan dapat  diatur kasar dan halusnya.
Skalanya 1- 8, menggunakan motor listrik sebagai
penggeraknya. Dengan bentuk yang mungil & praktis bisa
ditaruh diatas meja.

Anda mungkin juga menyukai