OLEH:
TIM PKM - RSK ST. VINCENTIUS A
PAULO
SURABAYA
HIV
H : Human
I : Immunodeficiency
V : Virus
Tak Diketahui/Unknown 61 37
Heteroseksual/Heterosexual 3701
Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 385
IDU 4459
Transfusi Darah/Blood Transfusion 8
Transmisi Perinatal/Perinatal Trans. 123
Tak Diketahui/Unknown 312
Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur
12 Sumatera 111 65 25
13 Lampung 102 83 32
14 Sulawesi 101 24 37
15 Riau 99 16 41
16 Yogyakarta 92 55 12
17 Sumatera 92 73 36
18 Jambi 85 51 29
19 NTB 63 31 16
20 NTT 62 10 12
21 Irian Jaya 58 5 0
22 Bangka-Belitung 58 16 4
23 Banten 42 38 11
24 Bengkulu 23 15 6
25 Kalimantan 15 7 6
26 Kalimantan 10 4 8
27 NAD/Aceh 9 1 3
28 Maluku Utara 4 2 2
29 Gorontalo 3 2 1
30 Sulawesi utara 2 0 0
31 Sulawesi selatan 2 1 1
32 Kalimantan 1 1 1
33 Sulawesi Barat 0 0 0
Jumlah/Total 8988 4455 1994
Number of New HIV/AIDS Cases by Year Reported
Tahun/Year HIV AIDS Jumlah/
Total
1997 83 44 127
1998* 126 60 186
1999 178 94 272
2000 403 255 658
2001 732 219 951
2002 648 345 993
2003 168 316 484
2004 649 1195 1844
2005 875 2638 3513
2006 986 2873 3859
2007 s.d. Maret/thru' March 410 794 1204
Sumber: Ditjen PP & PL Depkes
RI 9 April 2007
Source: DirGen. Communicable Diseases & Environmental Health, Dept. of
Health, RI, 9 April 2007
Update terakhir: 13 April 2007
CARA PENULARAN
1. Hubungan seksual
Baik secara
vaginal, oral
ataupun anal
dengan
seorang
pengidap
sekitar
80 – 90 % dari
total kasus
dunia
2. Kontak langsung dengan darah /
produk darah / jarum suntik
a. Tranfusi darah
/ produk darah
yang tercemar
HIV, resikonya
sangat tinggi >
90% atau 3 – 5%
dari total kasus
dunia
b. Pemakaian jarum tidak
steril
Pemakaian
bersama jarum
suntik dan
sempritnya pada
para pecandu
narkotik suntik
resikonya 0,5 – 1
% dan sekitar 5 –
10 % total dari
kasus dunia
c. Penularan lewat kecelakaan
tertusuk jarum
Pada petugas
kesehatan
0,5% atau
sekitar 0,1%
dari total
kasus dunia
3. Secara Vertikal
Dari ibu hamil
mengidap HIV
kepada bayinya,
baik selama hamil,
saat melahirkan
ataupun setelah
melahirkan dan
saat menyusui ,
resikonya sekitar
25 – 40% atau <
0,1 dari total kasus
dunia
HIV tidak menular melalui:
Bersentuhan, Bersalaman, Berpelukan
( kontak sosial)
Berciuman ( melalui air liur)
Batuk, Bersin
Berbagi makanan atau menggunakan
peralatan makan bersama
Gigitan nyamuk atau serangga lain
Berenang bersama
Memakai toilet bersama
Masa Inkubasi
Rata – rata 5 - 10 tahun
Tidak memperlihatkan gejala
AIDS
Tetapi jika kekebalan sudah
menurun drastis Seorang ODHA
menampakkan gejala – gejala
AIDS
Perjalanan HIV / AIDS
Stadium I: HIV
Lamanya 1 – 3 bulan
Masa perkembangan virus dalam tubuh
Stadium II: Asimtomatik / tanpa gejala
lamanya 5 - 10 tahun
Cairan tubuh ODHA yang tampak sehat sudah
dapat menularkan HIV ke orang lain
Stadium III:
Terjadi pembesaran limfe seluruhnya
berlangsung > 1 bulan
Stadium 4: AIDS
Mulai muncul berbagai macam penyakit
Perjalanan Infeksi HIV
Periode
jendela
Tertular HIV Positif AIDS
HIV 1-2 thn
3-10 thn
0 thn
2 minggu – 6 bulan
Timbul
Masa antara masuknya HIV ke - Tanpa gejala infeksi
dalam tubuh sampai
. Tampak sehat
terbentuknya antibody ( HIV
positif)
Virus HIV / AIDS
Virus menyerang sel darah
putih
HIV Life cycle
Virus menempel pd sel Melepaskan inti ke
target sel target
HIV Life cycle
Berikatan dengan Menyatu dengan
DNA sel target
HIV Life cycle
RNA virus menempel Masuk ke inti sel
DNA
HIV Life cycle
Virus matang keluar Virus HIV baru
sel
Sel darah putih yang rusak
Gejala – gejala AIDS
1. Demam > 3 bulan
2. Diare >1 bulan
3. Penurunan berat badan > 10% dalam 3 bulan
4. Batuk – batuk > 1 bulan
5. Infeksi pada mulut dan tenggorokan oleh
jamur candida albicans
6. Infeksi mulut dan tenggorokan
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
diseluruh tubuh
8. Munculnya herpez Zoster berulang – ulang
9. Bercak – bercak gatal di seluruh tubuh
Terapi Medis
1. Pengobatan
a. Infeksi dini : pemberian anti virus ;mis:
Zidofudin (ZDV), Didanosis (DDI) untuk
menghambat perkembangan Virus
b. Profilaksis: obat anti jamur
c. Stadium lanjut: obat –obatan mencegah
infeksi
d. Fase terminal: tak teratasi;agar pasien
merasa nyaman, mis: obat anti nyeri,
anti mual, penurun panas. dsb
Terapi bukan pengobatan