Anda di halaman 1dari 3

I.

Belajar Mandiri - Berkode Etik (ada nilai baik-buruk yang disepakati dalam profesi)
A. Profesi veteriner - Berizin praktek (berlisensi) untuk mempertanggungjawabkan kompetensinya dalam melayani masyarakat.
Definisi profesi dokter hewan 2. Ciri Pekerjaan profesi :
Profesi : - Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional
- Sebuah pekerjaan atau keahlian  yang khusus yang bila tidak dilaksanakan secara profesional dapat - Pekerjaannya berlandaskan etik profesi
mengancam keselamatan dan atau kesejahteraan manusia, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga - Mengutamakan penggilan kemanusiaan daripada keuntungan
memerlukan pengangkatan sumpah dan atau kode etik dan lisensi (izin khusus) yang diperoleh dari pengujian- - Pekerjaannya legal melalui perijinan
pengujian dan latihan-latihan yang bersertifikat serta mempunyai kekuatan hukum misalnya : hakim, apoteker, - Anggotanya belajar sepanjang hayat
dokter, pengacara, jaksa, dan lain-lain. (Profesi berasal dari kata profesio yang berarti Pengakuan) - Anggotanya bergabung dalam organisasi profesi
- Pekerjaan yang dapat memenuhi kepuasan lahir dan batin yang didasari oleh penguasaan ilmu Veteriner (Kedokteran Hewan) :
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang sebelum memulai pekerjaan itu wajib meng-ikrarkan Yaitu ilmu yang mempelajari aspek-aspek kesejahteraan timbal balik bersama antara manusia, hewan dan
Sumpah/Janji berkenaan dengan gelar yang disandangnya dan selama menjalankan tugas dan kewajibannya lingkungannya, meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan produksi sehingga sumber daya alam lestari.
wajib mematuhi Kode Etik yang dirumuskan oleh Organisasi Profesinya 1. Sejarah profesi veteriner
1. Syarat profesi adalah : Artefak tertua yang menyebut mengenai veteriner antara lain tulisan Cina kuno pada tahun 2500 SM
- Disumpah (untuk berkata dan berbuat benar sesuai keahliannya) mengenai penyakit kuda,sapi, dan kerbau. Dan lukisan India kuno yang
menggambarkan manusia merawat gajah, dan kuda. Orang Romawi kuno menyebut dokter hewan sebagai b. Memiliki ketrampilan dalam menangani penyakit-penyakit pada hewan besar,hewan kecil, hewan
veterinaries. eksotik, unggas, satwa liar, satwa eksotik, satwa akuatik dan hewan laboratorium.
Profesi Veteriner merupakan profesi yang sangat tua di dunia yang muncul sebagai pengembangan dari Profesi c. Memiliki kemampuan melakukan terapeutik secara etis, logis, legeartis, dan proaktif, dengan
Kedokteran di zaman Yunani Kuno pada 460-367 Sebelum Masehi(SM) oleh Bapak Kedokteran di dunia yaitu memperhatikan system kesehatan hewan nasional.
Hippocrates. d. Memiliki ketrampilan dalam melakukan :
Metode kedokteran dan dasar-dasar filosofi kedokteran yang dikembangkan oleh Hippokrates sangat  Diagnosis klinik, laboratorium, dan epidemiologic penyakit hewan.
dipahami dan dihayati oleh seorang ilmuwan bernama Aristoteles (lahir 384 SM) yang menerapkannya pada  Penyusunan nutrisi hewan untuk kesehatan dan gangguan medic.
penanganan penyakit-penyakit hewan. Aristoteles menulis buku “Historia Animalium” yang menguraikan lebih  Pemeriksaan antemortem dan postmortem.
dari 500 spesies.  Pemeriksaan kebuntingan, penangan gangguan reproduksi, dan aplikasi teknologi reproduksi.
Pekerja profesi mempunyai ilmu ,aturan, standar kompetensi, dan ode etik tertentu dalam  Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan.
menjalankan profesinya. Semua hal itu dibutuhkan mendapatkan hasil yang tepat dan meminimalis resiko yang  Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis serta material genetis
timbul bila terdapat kesalahan. termasuk pemakaian dan peredarannya.
2. Profesi adalah keterampilan bedasarkan ilmu pengetahuan. Standar profesi yang harus dipenuhi sebagai
 Pengukuran dan penyeliaan kesejahteraan hewan.
dokter hewan antara lain :
e. Memilik ketrampilan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis,
a. Memiliki wawasan di bidang etika veteriner, legislasi veteriner, dan penghayatan profesi veteriner.
pengawasan biohayati, serta pengendalian lingkungan.
f. Memiliki ketrampilan dalam transaksi teraputik, melakukan anamnesa, rekam medic, persetujuan yang harus dijalankan oleh seorang pekerja medis yaitu tidak merugikan, membawa kebaikan, menjaga
tindakan medic, penulisan resep, surat keterangan dokter, dan pendidikan pada klien. kerahasiaan, otonomi pasien, berkata benar, berlaku adil, dan menghormati privasi.
g. Memiliki keterampilan dalam melakukan analisis ekonomi veteriner dan kewirausahaan.  DEKLARASI GENEWA (1948) berupa SUMPAH DOKTER INTERNATIONAL CODE OF MEDICAL
B. Sumpah dokter hewan ETHICS (1949)
Sumpah dokter hewan juga mengacu terhadap sumpah profesi medis kedokteran tetapi ditambahkan  Untuk Kedokteran Hewan ditambahkan: DEKLARASI INTERNASIONAL tentang KESEJAHTERAN
tentang kesejahteraan hewan. Berikut merupakan isi dari sumpah dokter hewan : HEWAN (ANIMAL WELFARE)
Dengan diterimanya diri saya masuk profesi kedokteran hewan, saya bersumpah Pemahaman etika veteriner
• Akan mengabdikan diri saya, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki kepada perbaikan 1. Etika Veteriner Deskriptif (Descriptive Veterinary Ethics)
mutu, peringanan penderitaan serta perlindungan hewan demi kesejahteraan masyarakat 2. Etika Veteriner yang ditetapkan sebagai Standar Etika Organisasi Profesi Veteriner /Dokter Hewan
 Akan menggunakan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki berlandaskan perikemanusiaan (Official Veterinary Ethics)
dan kasih sayang kepada hewan 3. Etika Veteriner yang tercakup di dalam aturan-aturan pemerintah (Administrative Veterinary Ethics)
 Akan memberikan pertimbangan utama untuk kesembuhan, kesehatan dan kesejahteraan pasien saya, 4. Etika Veteriner yang normatif (Normative Veterinary Ethics
kepentingan tertinggi klien dengan mempertaruhkan kehormatan profesi dan diri saya Perbandingan Etik dan Hukum
 Akan selalu menjunjung tinggi kehormatan dan tradisi luhur profesi Kedokteran Hewan dengan Etik
memegang teguh Kode Etik Profesi saya 1. Berlaku untuk lingkungan profesi
Sumpah ini saya ucapkan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa ( PB PDHI, 2009 ) 2. Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi
C. Kode etik dokter hewan 3. Etik tidak seluruhnya tertulis
Etika adalah : ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup di dalam 4. Sanksi terhadap pelanggaran etik dapat berupa tuntunan dan bisa semacam hukuman
masyarakat untuk mengetahui mana yang patut dilakukan dan yang tak patut dilakukan 5. Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis yang dibentuk oleh organisasi profesi
Kode etik adalah sekumpulan rambu-rambu dalam menjalankan keprofesian. Kode etik ini besifat 6. Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu dengan bukti-bukti fisik
mengikat terhadap anggota komunitas profesinya. Hukum
Kode etik dokter hewan terbagi atas 7 bagian yaitu : Kewajiban umum, kewajiban terhadap profesi, 1. Hukum berlaku untuk umum
kewajiban terhadap pasien, kewajiban terhadap klien, kewajiban terhadap teman sejawat, kewajiban 2. Hukum disusun oleh DPR dan pemerintah
terhadap diri sendiri, dan penutup ( Wiwiek, 2008 ). 3. Hukum tertulis rinci dalam Kitab Undang-Undang
Landasan Etik Kedokteran : 4. Sanksi pelanggaran dapat berupa tuntutan yang dapat berakhir dengan hukuman
 SUMPAH HIPPOCRATES (460 – 377 SM), primum no nocere. Sumpah hipocrates merupakan sumpah 5. Pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan
yang menjadi dasar perkembangan etika medis yang ada dalam sumpah hipocrates terdapat 7 prinsip utama 6. Pelanggaran hukum mensyaratkan bukti-bukti fisik
7. Untuk masalah medis, dipergunakan Hukum Obyektif Organisasi territorial berarti organisasi yang memilki batasan wilayah kerja. Organisasi territorial yang
Etika kedokteran bergerak di bidang profesi veteriner adalah PDHI yang cabang-cabangya memiliki wilayah.
a. Beneficence - praktisi harus bertindak demi kepentingan terbaik pasien. (Salus aegroti suprema lex.) Sedangkan Organisasi non territorial adalah organisasi yang berorientasi pada peningkatan mutu
pengetahuan dan keahlian khusus spesifikasi masing-masing. Organisasi ini biasa mempunyai manfaat bagi
b. Non-maleficence - "mengutamakan keselamatan pasien" (primum non nocere)-Sumpah Hipocrates. calon dokter hewan untuk mengetahui gambaran/menguasai keahlian yang dibutuhkan nantinya.
c. Autonomy - pasien memiliki hak untuk menolak atau memilih pengobatan mereka. (Voluntas aegroti Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) adalah organisasi profesi milik dokter hewan Indonesia.
suprema lex.) Fungsi Organisasi Profesi
1. Organisasi Profesi merupakan organisasi nasional yang mewakili dan melayani kepentingan profesi
d. Justice - menyangkut distribusi sumber daya kesehatan langka, dan keputusan yang mendapatkan veteriner/dokter hewan di negaranya.
perawatan apa yang tepat (keadilan dan kesetaraan). 2. Organisasi profesi harus memiliki komitmen untuk mengupayakan pencapaian terbaik (excellence) dari
e. Dignity - pasien (dan orang yang merawat pasien) memiliki hak agar terjaga martabatnya. profesinya dan untuk pelestarian hewan dan kelestarian ekosistem (manusia, hewan,tumbuhan,lengkungan).
3. Organisasi profesi wajib melakukan pencerahan publik (public awareness ) tentang manfaat dan
f. Truthfulness and honesty – konsep dari persetujuan tindakan medic. pentingnya hewan dan dokter hewan bagi masyarakat bangsa dan negara.
Hukum dan Medis Keorganisasian PDHI
Untuk menjaga keamanan masyarakat, layanan profesi diharapkan tidak mengakibatkan kerugian, oleh PDHI terdiri dari :
karenanya “kelalaian” dalam layanan profesi dapat berakibat adanya kasus hukum. • Pengurus Besar
• Hukum adalah segala aturan-aturan tertulis dan tidak tertulis yang dimaksudkan untuk menertibkan • PDHI Cabang yang berjumlah 40
manusia dan masyarakat agar tidak merugikan satu dengan yang lain dan bilamana dilanggar akan dikenai • Organisasi seminat/sekeahlian (Organisasi Non Teritorial/ONT) berjumlah 10
hukuman atau sangsi-sangsi • Majelis Pendidikan Profesi
• Bentuk aturan – aturan hukum dapat bermacam – macam antara lain : UU, PP, Kode, Perda, SK Menteri, • Majelis Kehormatan Perhimpunan
SK DirJen, Konvensi Nasional/Internasional dan peraturan perundangan lainnya • Kelompok Kerja-kelompok kerja dengan tugas khusus
Kelalaian sebagai dokter pengambil keputusan dan prinsip hukum • Yayasan Hemera Zoa
Kelalaian adalah sikap kurang hati – hati yaitu tidak melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati – hati • Forum MoU PTKHI (Pendidikan Tinggi Kedokteran Hewan Indonesia)antara PB-PDHI dengan FKH-FKH
akan melakukannya dengan wajar, atau sebaliknya melakukan apa yang seseorang dengan sikap hati – hati se-Indonesia disebut konsorsium kedokteran hewan
tidak akan melakukannya dalam situasi tersebut. Kelalaian diartikan pula terhadap tindakan kedokteran di • Badan Usaha ( Wiwiek, 2008 ).
bawah standard pelayanan. Dikenal 2 prinsip hukum berkenaan “kelalaian” yang merugikan Dalam perkembangannya, saat ini cukup banyak Organisasi Spesialis di Bawah PDHI. Hal ini mengingat
masyarakat/pengguna jasa oleh dokter yang mengambil suatu keputusan atas nama pemerintah/diri sendiri : bahwa ranah/lingkup hewan sebagai domain kerja dokter hewan juga sangat luas. Berikut adalah Organisasi
1. De minimis non curat lex (hukum tidak mencampuri urusan yang sepele). Artinya : Jika kelalaian yang Spesialis di Bawah PDHI atau yang dikenal dengan ONT (organisasi Non teritorial) PDHI. Organisasi ini
dilakukan dokter/dokter hewan tidak sampai membawa kerugian atau cedera pada orang lain dan orang itu tentu saja akan terus berkembang, sesuai kebutuhan dan keperluan dimasa yang akan datang. Dimana
dapat menerimanya, tidak ada masalah hukum. pembentukan organisasi ini sepenuhnya di bawah koordinasi PB PDHI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter
2. Culpa Lataa apabila kelalaian dokter/dokter hewan mengakibatkan kerugian materi, mencelakakan dan Hewan Indonesia).
lain – lain maka diklasifikasikan sebagai kelalaian berat, serius dan kriminal • Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia (Indonesian Dairy Cattle Veterinary Association)
Mal Praktek • Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik dan Hewan Eksotik Indonesia (Indonesian Wild life, Aquatic
Merupakan tindakan kedokteran yang berada dibawah standartd, dalam mal praktek terdapat tiga bentuk and Exotic Animal Veterinary Association)
yaitu : • Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia (Indonesian Small Animal Practitioner Veterinary
• Salah dalam melakukan Association)
• Mengerjakan sesuatu dibahwa standartd • Asosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Indonesian Society of Veterinary Public Health)
• Mengutamakan kepentingan pribadi • Asosiasi Pathologi Veteriner Indonesia (Indonesian Veterinary Pathology Association)
Tindakan yang dikatakan dengan culpaa lataa adalah bila tindakan dokter/berprofesi medis : • Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia (Indonesian Poultry Veterinary Association)
• Bertentangan dengan hukum yang berlaku (ada aturan – aturan yang dilanggar) • Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (Indonesian Laboratory Animal
• Akibatnya dapat diprediksi (dibayangkan) Practitioner Veterinary Association)
• Akibatnya dapat dihindarkan • Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia (Indonesian Veterinary Quarantine Association)
• Perbuatannya dapat disalahkan. • Asosiasi Epidemiologi Veteriner Indonesia (Indonesian Veterinary Epidemiology Association)
• Sebuah profesi akan dipandang terhormat, berharkat dan bermartabat bilamana individu – individu yang • Asosiasi Dokter Hewan Akupunktur Indonesia (Indonesian Veterinary Akupunktur Association)
menyandang profesi tersebut berpembawaan, berperilaku dan bertindak “etikal” dalam layanannya. • Asosiasi Dokter Hewan Medik Reproduksi Indonesia (dalam proses)
PDHI a. Organisasi Teritorial

1. Aliansi profesi medik dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 11. Ditkeswan dan Ditkesmavet Deptan
2. Perkumpulan Mikologi Kedokteran dan kedokteran hewan Indonesia (PMKI) 12. Komnas FBPI
3. Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia (PIDHI) b. Organisasi Non Teritorial
4. Ikatan Mahasiswa Kedokteran Hewan Indonesia (IMAKAHI) 1. Ikatan Dokter Hewan Sapi Perah Indonesia
5. Lansia Veteriner 2. Asosiasi Dokter Hewan Satwa Liar, Aquatik dan Hewan Eksotik Indonesia
6. Dana Sosial Keluarga Dokter Hewan Indonesia 3. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia
7. Yayasan Yudisthira Swarga di Bali 4. Asosiasi Kesmavet Indonesia
8. Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) 5. Asosiasi Pathologi Veteriner Indonesia
9. Perkumpulan penggemar kucing (CFI dan ICA) 6. Asosiasi Dokter Hewan Perunggasan Indonesia
10. Dit KKH Dephut. 7. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia
8. Ikatan Dokter Hewan Karantina Indonesia 9. Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Kuda Indonesia
10. Asosiasi Epidemiologi Veteriner Indonesia

II. Daftar Pustaka


Anomim. 2009. Panduan Akademik 2009. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
Yudhabuntara, Doddi. Kuliah Pengantar : ETIKA PROFESI VETERINER. Bagian Kesehatan
Masyarakat Veteriner FKH UGM.
http://izrablog.blogspot.com/
http://visionpress.wordpress.com/2010/05/08/kode-etik-veteriner/

Anda mungkin juga menyukai