Anda di halaman 1dari 15

BIMBINGAN PADA SISWA BERBAKAT (GIFTED)

YANG BERKESULITAN BELAJAR(LD)


MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan Anak
Berkebutuhan Khusus
Dosen : Drs. Dudi Gunawan, M.Pd

Disusun Oleh :
Siti Badriah
Rigo Tampati
Chindi

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
2010
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan ka.unia-
Nya sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW.Alhamdulilah penulis bisa menyelesaikan makalah dengan
judul”Bimbingan Pada Siswa Berbakat (Gifted) yang Berkesulitan Belajar”.

Penulisan makalah ini ditujukan kepada para guru dan orang tua supaya
mendapatkan bimbingan dan pemahaman mengenai “Bimbingan Pada Siswa
Berbakat yang Berkesulitan Belajar.

Ucapan syukur dan terima kasih kepadda Bapak Drs.Dudi Gunawan M.Pd
selaku dosen mata kuliah Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus serta teman-
teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini semoga isi makalah
ini dapat bermanfaat khusus kepada penulis,umumnya kepada pembaca yang
budiman.

Purwakarta, Desember 2010

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

C. Tujuan........................................................................................................2

D. Sistematika Penulisan Makalah.................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Konsep Dasar Siswa Berbakat (Gifted) yang Berkesulitan Belajar..........3

B. Karakteristik Anak Gifted (G) yang Kesulitan Belajar (Learning


Disabilities/LD).........................................................................................5

C. Kesalahan Diagnosa dan Sulit Teridentifikasi...........................................5

D. Sulit diidentifikasi......................................................................................7

E. Program Bimbingan Belajar yang Tepat...................................................8

F. Bagaimana Orang Tua Seharusnya?..........................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................10

Kesimpulan..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Disekolah dasar terdapat anak yang mengalami kesulitan belajar(Learning
Disabilities) . Anak yang berkesulitan belajar termasuk siswa berbakat jumlah
siswa yang mengalami kesulitan bbelajar tidak sedikit hal ini yang merisaukan
para pendidik juga pmerhati pendidikan.
Pemberian layanan bimbingan pada ank yang berkesulitan belajar
sangatlah diperlukan.layanan yang diberikan tentu harus di sesuaikan dengan
jenis masalah,krakteristik dan yang melatarbelakanginya.Guru yang berperan
sebagai pendidik dan memberikan layanan bimbingan harus memiliki kemampuan
dan keterampilan . dalam membantu siswa yang berbakat yang berkesulitan
belajar. Teknik layanan bimbingan yang di berikan harus dipdukan dengan
kegiatan pembelajaran.
Guru sebagai pendidik harus memilki konsep dasar siswa berbakat yang
berkesulitan belajar serta dapat mengetahui karakteristik anak gifted yang
berkesulitan belajar.
Guru bersama orang tua harus bekerja sama dalam pemberian layanan dan
bimbingan yang tepat terhadap anak berbbakat yang berkesulitan belajar,peran
orang tua juga sangat penting karena orang tua adalah orang terdekat yang paling
bessar pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang aan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud Konsep dasar siswa berbakat (gifted) yang
berkesulitan belajar?
2. Apa saja Karakteristik anak gifted yang berkesulitan belajar (Learning
Disabilities/LD)?

1
3. Apa yang dimaksud Kesalahan diagnosa dan sulit diidenttifikasi?
4. Bagaimana Program bimbingan yaang tepat Bagi anak Gifted?
5. Bagaimana Peran orang tua bagi anak berbakat (gifted)?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui konsep dasar siswa berbakat yang berkesulitan
belajar.
2. Agar dapat mengidentifikasi karakteristik anak gifted yang berrkesulitan
belajar.
3. Agar dapat mengetahui kesalahan diagnosa dan sulit diidentifikasi.
4. Agar dapat mengetahui program bibmbingan belajar yang tepat.
5. Agar orang tua dapat mengetahui bagaimana menangani siswa Gifted

D. Sistematika Penulisan Makalah


Adapun sisitematika penulisan makalah ini terdiri dari : BAB I yang berisi
Pendahuluan termasuk latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Sistematika
Penulisan. BAB II yang berisi Pembahasan dan BAB III yaitu Penutup termasuk
Kesimpulan dan terakhir yaitu Daftar Pustaka.

2
BAB II PEMBAHASAN

Pada dasarnya anak berbakat (gifted) yang berkesulitan belajar hamper


sama apabila dipandang pada sikap, akan tetapi hal ini jauh berbeda anak gifted
merupakan anak yang hanya memiliki kesulitan belajar. Misalnya ada seorang
anak yang dalam keseharianya sangat sulit untuk berbaur dengan teman dan orang
disekitarnya, hal ini juga yang menunjukan bahwa anak ini memerlukan suatu
kebutuhan yang sangat khusus, akan tetapi apabila kita salah mendiagnosa anak
ini juga dapat membuat kesalahan dalam cara pemberian perhatinnya juga, dalam
makalah ini akan dibahas bagaimana cara untuk mendiagnosa serta menangani
dan membimbing anak gifted yang berkesulitan belajar ini.

A. Konsep Dasar Siswa Berbakat (Gifted) yang Berkesulitan Belajar


Kategori Gifted Learning Disable pada mulanya diyakini sebagai berikut:
bahwa anak gifted adalah mereka yang mempunyai skor IQ yang tinggi dan
mempunyai prestasi sekolah juga baik. Namun belakangan permasalahan tersebut
menjadi lebih kompleks dengan adanya pertanyaan mengenai anak
berkemampuan tinggi yang juga mempunyai kesulitan dalam belajar. Memang
tidak mudah untuk menjelaskan cciri-ciri tipikal anak-anak gifted learning disable
(G/LD) karena terdapat banyak tipe pada anak berkemampuan (giftedness) dan
banyak pula kemungkinan berketidakmampuan (learning disabilities).
Ada 3 kategori yang menyatakan problema terbesar mengidentifikasi hal
tersebut tadi di atas yang seringkali anatara ketidakmampuan (disabilities) dan
berkemampuan (giftedness) saling menutupi. Secara umum, seorang anak
berkemampuan yang sekaligus memiliki ketidakmampuan belajar (gifted/leraning
disabilities atau G/LD)yang ditandai dengan kelebihan pada beberapa hal dan
ketidakmampuan pada hal yang lain. Mereka secara garis besar dapat
dikelompokan kedalam beberapa kategori sebagai berikut.
Menrut, Broudy&Mills tahun 1997 dikelompokan menjadi 3 kategori yaitu;

3
1. Anak-anak berbakat yang memiliki beberapa kesulitan dalam belajar di
sekolah dan sering dikatakan sebagai anak yang underachiever.
Kelompok ini mudah teridentifikasi sebagai anak gifted atau berbakat
karena memiliki prestasi tinggi dan nilai IQ yang tinggi, yang dalam
perkembangan selanjutnya terjadi kesenjangan yang besar antara harapan
dengan prestasi yang dicapai. Anak pada kelompok ini mungkin akan
mengejutkan dengan kemampuan verbal yang sangat bagus, tetapi pada
saat dikte dan menulisan anak tersebut memiliki kesulitan besar. Kadang
mereka lupa dan disorganized, sehingga pada tingkat lanjutan pertama
dimana tuntunan semakin tinggi semakin sulitlah untuk mencapai prestasi.
Walaupun pada akhirnya anak tersebut akan berusaha keras untuk
mengatasii kesulitannya akan tetapi anak tersebut tidak tahu bagaimana
cara untuk mengatasinya.
2. Anak-anak yang diketahui kesulitan belajar dan tidak pernah
teridentifikasi sebagai anak gifted. Ketidaktepatan pengukuran dan atau
tertekannya skor IQ sering menyebabkan dugaan yang keliru
(underestimtion) pada kemampuan intelektualnya. Jika bakat yang luar
biasa tidak diketahui, maka kelebihan-kelebihannya tidk pernah menjadi
focus dalam pendidikannya, sehingga tidak pernah teraktualisasikan.
3. Anak-anak yang tidak diketahui atau tidak teridentifikasi sebagai anak
berbakat maupun sebagai anak berkesulitan belajar. Mereka lebih nampak
sebagai anak yang berprestasi biasa-biasa atau rata-rata. Kemampuan
intelegensi yang tinggi seringkali membantu kesulitan atau kelemahannya,
sehingga anak ini tidak teridentifikasi sebagai anak yang berkesulitan
belajar atau terhambat dalam proses belajarnya. Disini superioritas
kemampuannya menutupi kelemahannya. Sebaliknya, kelemahannya
menutupi kemampuannya atau kelebihannya. Bakat atau talenta yang
dimiliki kemungkinan berkembang bila terstimulasi situasi kelas yang
diajar oleh guru yang menggunakan metode belajar yang kreatif.
Kelompok ini mungkin kelompok terbesar, mereka berprestasi pada level
yang tidak menguntungkan. Jauh di bawah potensi yang dimilikinya.

4
E. Karakteristik Anak Gifted (G) yang Kesulitan Belajar (Learning
Disabilities/LD)
Anak dengan keistimewaan ganda ini adalah suatu tipikal siswa yang
seringkali dikarakteristikan sebagai anak yang cerdas, tapi mempunyai problem
sekolah. Keadaan ini diikuti oleh perasaan frustasi, agresif, ceroboh dan sering
tidak mampu menyelesaikan tugas. Mereka juga sering membuat suasana kelas
menjadi terganggu, bahkan sebagian dari mereka lebih mirip LD yakni memory
dan kemampuan perceptual terbatasa serta sering gagal menyelesaikan tugas.
Sementara di bidang yang lain, mereka mampu menampilkan diri sebagai anak
berkemampuan tinggi. Misalnya, mereka mungkin sangat pandai dalam berpikir
yang abstrak, dapat mengkonseptualisasikan sesuatu dengan cepat, mampu
melakukan generalisasi dengan mudah, dan mempunyai tantangan untuk
memecahkan suatu masalah. Biasanya hobi atau kesukaan mereka adalah hal-hal
yang membuatnya termotivasi, tantangan dan yang memerlukan pemikiran kreatif.
Yang sering juga disebut dengan visual-spatial learners dan memiliki long-term
memory yang sangat bagus, yang membutuhkan metode diagnosis dan pengajaran
yang berbeda.

F. Kesalahan Diagnosa dan Sulit Teridentifikasi


a) Kesalahan Diagnosa

Kesalahan diagnose bagi anak gifted sangat mungkin terjadi, mereka


seringkali tidak didiagnosa oleh guru, pedagod, dokter atau psikolog sebagai anak
yang berbakat tinggi mereka justru banyak didiagnosa sebagai anak autis ringan,
Attention Defisite Hyperactive Disorder/ Attention Defisite Disorder
(ADHD/ADD), diseleksia, dysphasia/aphasia, retardasi mental atau gangguan
perkembangannya. Hal ini dikarenakan anak gifted seringkali mempunyai
karakteristik yang berpotensi untuk berprilaku yang negative, terutama bagi anak
yang mempunyai tingkat kreatifitas tinggi.
Hal tersebut tadi diatas disebabkan anatara lain sebagai berikut:

5
1. Overaktif secara fisik dan mental
2. Ceroboh (slopiness) dan disorganized dengan hal-hal yang
dianggapnya tidak penting.
3. Pelupa, main wanders, suka daydreaming.
4. Kurang tertarik pada hal-hal yang kecil.
5. Penuntut
6. Temperamental, moody.
7. Tidak komunikatif, emotional withdrawn, sinis, suka berargumentasi.
8. Suka menanyakan aturan, otoritas, moral yang umum.
9. Stubborn, uncooperative, menentang dominasi.

Dalam kesehariannya, menurut pengamatan Silverman pada buku


Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (Hidayat, 2006), karakteristik anak G/LD
mempunyai karaketristik negative antara lain:
1. Shot-term memorinya sangat buruk
2. Berusaha dengan kata-kata bersimbol
3. Menolak tugas-tugas menulis
4. Punya kesulitan tinggi dengan spelling
5. Daya usaha rendah
6. Punya kesulitan dalam menghafal dan mencatat dikelas
7. Sering kurang berkonsentrasi dikelas
8. Lemah dalam auditory memory
9. Lemah dalam tata bahasa, punctuation (tanda-tanda baca), kapitalisasi.
10. Kemungkinan besar tidak bisa belajar sesuatu kecuali yang sangat
diminatinya
11. Sangat dalam waktu pekerjaan dengan waktu terbatas
12. Disorganized
13. Sangat pandai menolak alas an
14. Hiperaktif, diselingi dengan periode konsentrasi yang sangat intens
15. Kadang-kadang seperti terlapis kaca
16. Tidak bisa mengingat tiga langkah instruksi

6
Dengan kondisi tersebut tadi diatas malah menjadi suatu yang sangat merugikan
bagi anak tersebut, karena dalam hal mereka dapat dikategorikan kedalam anak
yang mempunyai gangguan tertentu dengan criteria diagnose DSM IV, sehingga
mereka akan diberikan obat-obatan yang akan mengakibatkan kemmapuan
intelektual mereka semakin berkurang. Oleh karena hal tersebut anak berbakat
tinggi (high gifted), terutama bagi mereka yang kreativitasnya sangat tinggi
seringkali mempunyai sikap self-esteem dan self-concept rendah. Maka tidak
sedikit dari mereka yang mendapatkan kegagalan disekolah.

G. Sulit diidentifikasi
Melakukan identifikasi anak-anak dengan keistimewaan ganda ini
memang tidak mudah, karena pendidik, pendamping baik itu orang tua maupun
guru seringkali lebih memfokuskan pada kelemahan si anak, dan sangat sedikit
perhatian pada kelebihannya. Sejumlah pemeliti yang tertarik dalam anak G/LD
memfokuskan pada pola skor Wechsler Intellegence Scale for Children-Revised
(WISCR) untuk mengidentifikasi. Namun data dari penelitian ini menunjukan
pola yang tidak konsisten. Schiff dkk pada buku BABK (Hidayat, dkk 2006)
melaporkan bahwa catatan tentang kesenjangan skor Verbal-Performance (V-P)
dengan skor verbal lebih tinggi, sementara Waldron (2002) pada buku yang sama
diatas mengatakan menemukan bahwa kesenjangan yang signifikan antara skor
verbal dan skor performance bukan merupakan indikasi yang baik pada anak
dengan kesulitan belajar.
Schiff dkk, menyimpulkan dalam laporan penelitiannyabahwa anak yang
mempunya IQ superior/LD menampakan kemampuan verbal di atas rata-rata dan
mempunyai sejumlah kemampuan dan bakat yang kreatif, tetapi ada indikasi
kelemahan pada aktivitas koordinasi motorik, perkembangan emosi dan
kelemahan pada area tertentu dalam berpikir. Menurut Waldron anak-anak ini
cenderung tergantung pada kemampuan visual untuk mengingat kata dan analisa.
Mereka juga mempunyai kelemahan dalam beberapa hal auditory, seperti;
membedakan suara dan shot time memory.

7
Sedangkan menurut Vaidya (2003), menggunakan cara lain lagi untuk
mengidentifikasi, dengan cara mengunakan tes tipe portofolio, terkreatifitas,
informasi tentang IQ serta tes prestasi belajar. Pengukuran IQ digunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan anak dalam berpikir, sementara tes prestasi
belajar dilakukan untuk mengetahui keberbakatan si anak dalam subjek tertentu.
Lalu potofolio digunakan untuk mengetahui proses berpikir dan keunikan ide-ide,
serta tes kreatifitas digunakan untuk mengukur kemampuan berpir divergen.
Sementara psikolog yang lain menyarankan menggunakan Scale for
Rating the Behavioral Characteristic of Superior Students (SRBCSS) untuk
mengtahui skala tentang pembelajaran, motivasi, kreativitas, kepemimpinan,
music, drama dan komunikasi.
Menurut Renzulli (1979), kemampuan kreatif, kekuatan intelektual yang
mereka salurkan pada hobinya itu merupakan indicator keterbakatan mereka. Jadi
dalam hal ini renzulli berpendapat bahwa keterbakatan seorang anak dapat
diketahui terhadap apa yang dituangkan seorang anak tersebut terhadap sesuatu
yang dia senangi.

H. Program Bimbingan Belajar yang Tepat


Dalam merencanakan bimbingan bagi anak G/LD adalah penting
memperhatikan perkembangan dari kemampuan yang menonjol, minat, dan
kapasitas intelektual mereka. Persoalan kesulitan belajar mereka yang cenderung
menjadi permanen, juga seyogyanya menjadi pertimbangan penting untuk
mengarahkan dan mendorong untuk menggunakanstrategi kompensasi. Jadi, kita
hendaklah mencari cara mengurangi kesulitan mereka dengan mengembangkan
kemampuan yang mereka miliki. Program bimbingan belajar yang disediakan
untuk mereka haruslah difokuskan kepada hal-hal yang menjadi kelemahan
mereka.
Mereka harus dibimbing untuk memahami kelemahan dan kelebihannya
lalu diarahkan untuk menyadari cara yang tepat untuk mengurangi kesulitannya
dalam belajar, dan sebaliknya memupuk keberbakatannya. Pada intinya perlu ada

8
usaha yang khusus untuk menyadarkan dan memotivasi mereka untuk
memecahkan kesulitan belajar yang mereka alami sendiri.

I. Bagaimana Orang Tua Seharusnya?


Seperti yang sudah diketahui bahwa orang tua adalah orang terdekat yang
besar pengaruhnya terhadap perkembangan anaknya. Marker dan Udall (2001)
memberikan beberapa alternative yang bisa dilakukan oleh orang tuauntuk
membantu anaknya yang G/LD, antara lain;
1. Orang tua harus menjadi pendorong atau efektif bagi anaknya. Langkah
pertama untuk menjadi pendorong yang efektif adalah belajar sebanyak
mungkin tentang G/LD
2. Carilah orang tua yang juga memiliki anak G/LD agar bisa berbagi
pengalaman, dari sini mungkin akan ditemukan atau didapatkan cara-cara
untuk menangani anak.
3. Kunjungilah lembaga terdekat yang memiliki program pendidikan khusus
bagi anak gifted dengan lerarned disabled dan mintalah bantuan. Jika
pertimbangkan pendidrian program khusus untuk anak-anak ini. Meski
bukan hal yang mudah, hal ini bisa dilakukan.
4. Carilah pembimbing yang cocok dengan anak
5. Orang tua seharusnya bertindak proaktif selama proses terapi
6. Dirumah, sebagai orang tua seharusnya meningkatkan kebutuhan dari
anak tersebut, sehingga nantinya akan mudah menerima sesuatu yang
kontradiksi dengan anak tersebut.
7. Terimalah anak, kenali keurangan dan kelebihannya.
8. Sediakan lingkungan yang stimulatif (suasana hangat, penuh kasih
saying, lakukan komunikasi/diskusi dengan topic yang menarik bagi anak
an sediakan permainan edukatif)
9. Libatkan anak dalam berdiskusi mengeani pemilihan program khusus
baginya.

9
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Anak-anak yang berkemampuan tinggi, tetapi mengalami hambatan dalam
belajar meskipun jumlah mereka tidak banyak, namun perlu dicermati.
Sesungguhnya mereka adalah aset yang berharga. Kendala yang nampak untuk
membantu mereka adalah kesulitan dalam mengidentifikasi mereka, seringkali
potensi tinggi mereka tertutupi oleh kekurangan mereka. Bahkan ada sebagian
dari mereka tidak pernah dikenal sebagai anak anak berbakat atau gifted, tetapi
lebih dikenal sebagai anak yang bermasalah.
Adapun yang menjadi bahan pertimbangan bagi pedagog, konselor,
dokter, psikolog, guru dan orang tuanya untuk mengeanlnya lebih dalam, anak-
anak tersebut perlu pengamatan yang jelas dan cermat sebelum diagnosis
diberikan. Dengan diagnosis yang tidak tepat akan berdampak dilakuakan oleh
bimbingan yang kurang tepat pula, yang dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan anak semakin kuat.
Masalah lain adalah penanganannya atau intervensi. Sebenarnya
penanganan yang tepat bila telah mendapat diagnosa yang tepat pula. Penanganan
anak-anak G/LD yang paling tepat adalah melihat sisi-sisi yang menjadi
kekuatannya dan mempertimbangkan sisi kelemahannya (weakness), sehingga
dapat ditentukan tehnik strategi atau program yang tepat untuk anak tersebut yang
sifatnya lebih undividual.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, dkk. (2006). Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: UPI


Press
Affandi, Hermawan. (1999). Bimbingan di Sekolah Dasar. Semarang: PENA

11

Anda mungkin juga menyukai