Anda di halaman 1dari 8

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA

Manusia mengalami dua tahap yakni pertumbuhan dan perkembangan. Berdasarkan definisi,
arti pertumbuhan adalah peristiwa/proses penambahan volume tubuh dan atau pembuatan
organ-organ dengan fungsi baru. Sedangkan perkembangan adalah proses pendewasaannya
dimana organ-organ yang telah ada sebelumnya mengalami penyempurnaan terutama dalam
hal fungsional. Intinya, pertumbuhan dapat dilihat secara kuantitatif (seperti bertambahnya
massa tubuh dll) sedangkan perkembangan hanya bersifat kualitatif (fungsi tubuh lebih
sempurna untuk digunakan). Adapun proses pertumbuhan dan perkembangan manusia terjadi
dari masa embrionik hingga masa pasca-embrionik atau yang biasa dikenal dengan proses dari
balita hingga masa tua.
Berikut ini tahap-tahap tumbuh kembang seorang manusia beserta ciri-cirinya baik fisik
maupun psikis:

FASE EMBRIONIK
Perkembangan embrionik terjadi mulai dari masa pembuahan hingga lahir. Setelah terjadi
pembuahan yaitu meleburnya sel sperma dengan sel telur akan membentuk zigot. Zigot akan
berkembang menjadi embrio, selanjutnya embrio berkembang menjadi fetus/janin.
1. Hari Pertama
Sel membelah diri
2. Hari ke 5-9
Janin bersarang di dinding rahim. Jenis kelamin sudah bisa ditentukan.
3. Hari ke 14
Siklus menstruasi ibu ditekan oleh hormon yang dihasilkan si janin.
4. Hari ke 14-18
Jantung sudah terbentuk, mata mulai berkembang.
5. Hari ke 20
Fondasi bakal otak, tulang belakang dan system saraf mulai tersusun.
6. Hari ke 24
Jantung janin sudah berdenyut
7. Hari ke 28
Otot mulai berkembang sepanjang bakal tulang belakang. Bakal lengan dan kaki mulai
tumbuh.
8. Hari ke 30
Sang janin bertumbuh 10.000 kali lipat menjadi sepanjang 6-7 mm. Otak mulai terbentuk.
9. Hari ke 35
Kelenjar pituitary yang terdapat di dalam otak mulai terbentuk. Mulut, telinga, dan
hidung mulai mengambil bentuk.
10. Hari ke 40
Darah yang keluar dari jantung janin banyaknya sudah 20% dari orang dewasa.
11. Hari ke 42
Kerangka mulai terbentuk, otak mengatur pergerakan otot dan organ. Respon refleks
sudah ada. Pada bayi laki-laki penis mulai terbentuk.
12. Hari ke 43
Getaran gelombang otak sudah dapat diukur.
13. Hari ke 45
Gerakan spontan telah dimulai. Tunas-tunas gigi susu telah muncul.
14. Usia 7 minggu
Bibir sensitif terhadap sentuhan. Telinga terbentuk menyerupai telinga orang tua.
15. Usia 8 minggu
Terjadi pembentukan semua organ besar dan bagian-bagian organ ginjal. Kelopak mata
telah menyatu untuk melindungi kedua matanya. Hidung, telinga, dan jari-jari mulai
terbentuk. Kepala mulai menunduk ke arah dada. Wajah dan jari-jari sudah berkembang.
Embrio tampak seperti manusia yang meningkat menjadi janin. Pada fase ini sudah
terjadi gerakan janin, tetapi terlalu lembut untuk dapat dirasakan oleh sang ibu. Panjang
janin mencapai 2,5 cm.
16. Usia 9 minggu
Janin sudah bisa menekuk jarinya, menghisap jempol. Kuku jari mulai terbentuk.
17. Usia 10 minggu
Tubuh janin sensitive terhadap sentuhan, mulai dapat mengerutkan dahi, menelan, dan
mengedipkan mata. Kegiatan jantung janin hampir dapat terdeteksi dengan peralatan
yang menggunakan prinsip Doppler ultrasonik. Sirkulasi darah melalui tali pusat. Jari-jari
dan kuku sudah terlihat dan ukuran kepala masih belum proporsional.
18. Usia 11 minggu
Janin bisa buang air kecil, muncul berbagai ekspresi wajah, bahkan tersenyum.
19. Usia 12 minggu
Janin mulai dapat menendang, mengepalkan tangan, menggeleng, membuka mulut,
proses pernafasan mulai berfungsi. Daun telinga mulai terbentuk, kelopak mata masih
melekat, leher dan alat kelamin luar mulai terbentuk. Pada masa ini, ginjal janin mulai
berfungsi. Janin sudah lebih aktif, tetapi masih belum dapat dirasakan oleh sang ibu.
Berat ari-ari 6 kali berat janin. Kantong ketuban berisi sekitar 100 ml air ketuban.
Panjang janin sekitar 9 cm.
20. Usia 13 minggu
Raut wajah makin jelas, organ kelamin mulai jelas.
21. Bulan ke 4
Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100
gram dengan panjang 14 cm. Janin dapat memegang dengan tangan, berenang dan
berjungkir balik. Ia bisa menari dlm rahim ibunya. Rasa nyeri payudara sudah hilang. Kulit
putting susu dan sekitar areola akan terlihat lebih gelap. Pada masa ini, perut ibu mulai
bertambah gendut dan sudah terlihat hamil. Alat kelamin luar sudah terbentuk, hidung
dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah
terbentuk lengkap. Pada masa ini plasenta (ari-ari) sudah terbentuk sempurna, yang
merupakan akar janin untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Kadang-
kadang terjadi gerakan yang tidak teratur. Pada kehamilan pertama, gerakan semacam
ini tidak terasa oleh sang ibu. Rambut-rambut yang halus (lanugo) mulai tumbuh. Berat
janin sama dengan berat ari-ari. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin
yang tipis. Panjang janin mencapai 16-18 cm.
22. Bulan ke 5
Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan
menendang. Kulit makin tebal, rambut kepala mulai tumbuh, rambut halus (lanugo) mulai
tampak. Untuk pertama kalinya, getaran janin mulai dirasakan oleh sang ibu (seperti
kepakan sayap kupu-kupu). Bola mata sudah tumbuh. Telinga bagian dalam sempurna.
Janin sudah mulai bisa mendengar suara dari luar. Panjang janin sekitar 25 cm. Alat
kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
23. Bulan ke 6
Rambut mulai tumbuh. Kelopak mata terpisah, tumbuh alis dan bulu mata, kulit khas
berkerut-kerut, dan lemak tertumpuk di bagian bawahnya. Kepala besar dan panjang
janin mencapai 30 cm. Jika janin ini lahir, akan berusaha untuk bernapas, tetapi akan
meninggal setelah beberapa jam dilahirkan. Berat badan 640 gram. Janin sudah dapat
bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
24. Bulan ke 7
Janin dapat mengisap jari. Kulit tipis merah ditutupi lemak yang disebut verniks.
Pertumbuhan kepala mulai lambat, ukurannya sebanding dengan ukuran tubuhnya. Organ
dalam sudah lengkap. Berat janin mencapai 1.000 gram. Jika janin ini lahir dapat
bertahan hidup dengan perawatan khusus. Panjang janin mencapai 35 cm. Pada usia 28
minggu, janin masih leluasa berputar di dalam rahim ibu. Tonjolan-tonjolan bakal gigi
muncul. Pelupuk mata dapat membuka dan menutup. Genggaman tangan makin kuat.
Mata dapat melihat sekeliling dan dapat mengenali suara ibunya. Janin bergerak dengan
posisi kepala ke arah liang vagina.
25. Bulan ke 8
Rahim ibu mulai kejang-kejang. Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat
janin semakin bertambah, sekitar 2500 – 3000 gram. Janin masih mempunyai cukup ruang
untuk berenang bebas dalam air ketuban, menendang, dan jungkir balik. Sebagian besar,
janin akan berada pada posisi siap lahir, yaitu kepala di bawah dan kaki di atas. Kulit
janin merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang tua kecil (little old man).
Panjang janin mencapai 40-43 cm.
26. Bulan ke 9
Badan menjadi lebih bulat, kerutan di wajah hilang karena lemak menutupi kulit
sekeliling bayi dan menutupi wajahnya. Janin yang dikandung oleh sebagian wanita yang
hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke
rongga panggul (bayi sudah "turun"). Umumnya testis (buah pelir) janin laki-laki sudah
turun ke skrotum. Turunnya buah pelir ini dapat terjadi pula sampai mendekati kelahiran.
Pada masa ini disebut bayi prematur. Panjang janin sekitar 46 sentimeter dan beratnya
2,5 kilogram. Janin dapat memicu kesakitan dan kelahiran. Biasanya 225-275 hari setelah
pembuahan terjadi. Janin telah berkembang sempurna dan siap lahir. . Posisi kepala
janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan. Secara umum sebagian
lanugo sudah hilang, tetapi pelindung verniks masih ada sampai bayi lahir. Umumnya,
panjang bayi yang lahir mencapai 48-50 sentimeter (ukuran orang Indonesia) dan berat
badannya sekitar 2.750-3.000 gram

FASE PASCA-EMBRIONIK
1. Neonatus (lahir – 28 Hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan
sesuai keinginan orang tua atau orang disekitarnya yang merawat sang anak.
2. Bayi (1 Bulan – 1 Tahun)
 Bayi Usia 1-3 Bulan
o mengangkat kepala
o mengikuti obyek dengan mata
o melihat dengan tersenyum
o bereaksi terhadap suara atau bunyi
o mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
o menahan barang yang dipegangnya
o mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
 Bayi Usia 3-6 Bulan
o mengangkat kepala sampai 90°
o mengangkat dada dengan bertopang tangan
o belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
o menaruh benda-benda di mulutnya,
o berusaha memperluas lapang pandang
o tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
o mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
 Bayi Usia 6-9 Bulan
o duduk tanpa dibantu
o tengkurap dan berbalik sendiri
o merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
o memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
o memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
o bergembira dengan melempar benda-benda
o mengeluarkan kata-kata tanpa arti
o mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang lain
o mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
 Bayi Usia 9-12 Bulan
o berdiri sendiri tanpa dibantu
o berjalan dengan dituntun
o menirukan suara
o mengulang bunyi yang didengarnya
o belajar menyatakan satu atau dua kata
o mengerti perintah sederhana atau larangan
o minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
o ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya
o berpartisipasi dalam permainan

3. Toddler (1 – 3 Tahun)
Peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik.
 Anak Usia 12-18 Bulan
o mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
o menyusun 2 atau 3 kotak
o dapat mengatakan 5-10 kata
o memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
 Anak Usia 18-24 Bulan
o mampu naik turun tangga
o menyusun 6 kotak
o menunjuk mata dan hidungnya
o menyusun dua kata
o belajar makan sendiri
o menggambar garis di kertas atau pasir
o mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil
o menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang yang lebih besar
o memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka
 Anak Usia 2-3 Tahun
o anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
o membuat jembatan dengan 3 kotak
o mampu menyusun kalimat
o mempergunakan kata-kata saya
o Bertanya
o mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
o menggambar lingkaran
o bermain dengan anak lain
o menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya

4. Pre-school (Pra-Sekolah: 3-6 Tahun)


Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan
peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
 Anak Usia 3 – 4 Tahun
o berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
o berjalan pada jari kaki
o belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
o menggambar garis silang
o menggambar orang (hanya kepala dan badan)
o mengenal 2 atau 3 warna
o bicara dengan baik
o bertanya bagaimana anak dilahirkan
o mendengarkan cerita-cerita
o bermain dengan anak lain
o menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
o dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
 Anak Usia 4 – 5 Tahun
o mampu melompat dan menari
o menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan badan
o dapat menghitung jari-jarinya
o mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
o minat kepada kata baru dan artinya
o memprotes bila dilarang apa yang diinginkannya
o membedakan besar dan kecil
o menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
 Anak Usia 6 Tahun
o ketangkasan meningkat
o melompat tali
o bermain sepeda
o menguraikan objek-objek dengan gambar
o mengetahui kanan dan kiri
o memperlihatkan tempertantrum (mudah marah)
o mungkin menentang dan tidak sopan

5. Usia Sekolah (6 – 12 Tahun)


Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan
sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
 Anak Usia 6-7 Tahun
o membaca seperti mesin
o mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
o membaca waktu untuk seperempat jam
o anak wanita bermain dengan wanita
o anak laki-laki bermain dengan laki-laki
o cemas terhadap kegagalan
o kadang malu atau sedih
o peningkatan minat pada bidang spiritual
 Anak Usia 8-9 Tahun
o kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
o menggunakan alat-alat seperti palu
o peralatan rumah tangga
o ketrampilan lebih individual
o ingin terlibat dalam segala sesuatu
o menyukai kelompok dan mode
o mencari teman secara aktif
 Anak Usia 10-12 Tahun
o pertambahan tinggi badan lambat
o pertambahan berat badan cepat
o perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak
o mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian sendiri
o memasak, menggergaji, mengecat
o menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
o membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
o teman sebaya dan orang tua penting
o mulai tertarik dengan lawan jenis
o sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan

6. Remaja (12 – 18 atau 20 Tahun)


 Fisik
o Mengalami masa pubertas – terjadi perubahan fisik ditandai dengan munculnya
ciri-ciri seks sekunder yang disebabkan oleh hormone pertumbuhan (Growth
Hormones) berupa hormon testosteron pada pria dan hormon
esterogen/progesteron pada wanita.
o Pada wanita : payudara membesar, punggul membesar, dan tumbuh rambut pada
ketiak dan vagina
o Pada pria : Suara membesar, tumbuh rambut di ketiak, kumis, janggut dan sekitar
penis
o Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
o Pertambahan maksimum pada tinggi dan berat badan
 Psikis
o Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
o Mulai meninggalkan masa kecil yang tenang menuju masa dewasa yang penuh
persoalan
o Belajar untuk membuat keputusan sendiri dan sering bertentangan dengan orang
tua
o Biasanya gampang tersinggung dan sulit dimengerti
o Mulai ada privasi dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, dsb
o Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
o suasana hati berubah-ubah (emosi labil)
o mulai tertarik pada lawan jenis
o menyesuaikan diri dengan standar kelompok
o anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian,
make-up
o takut ditolak oleh teman sebaya
Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual
terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting,
emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.

7. Dewasa Muda (20 – 40 Tahun)


 Gaya hidup personal berkembang.
 Membina hubungan dengan orang lain
 ada komitmen dan kompetensi
 membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
 Individu berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional
meningkat
 pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan
meningkat.

8. Dewasa Menengah (40 – 65 Tahun)


 Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anaknya
meninggalkan rumah
 dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka,
dan lain-lain
 wanita biasanya mengalami masa menopause (tidak produktif lagi karena siklus
menstruasi sudah berhenti atau dengan kata lain ovarium tidak lagi menghasilkan sel
telur/ovum akibat hormon estrogen menurun produksinya)
 mulai terjadi penurunan perkembangan fisik
 sistem sirkulasi (peredaran darah) dan sistem respirasi (pernafasan) mulai berkurang
efisiensinya
 tulang-tulang mulai rapuh dan kulit keriput

9. Dewasa Tua
 Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan
penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
 Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan
kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan
terhadap orang lain.
 Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.

Anda mungkin juga menyukai