Anda di halaman 1dari 19

HARGA POKOK VARIABEL

(Variable Costing)

Yuniarti Hidayah S P, SE., M. Bus


Office: Lecturer Room, 2nd Floor
Accounting Department FE UIN Malang
yuniarti_hidayah@yahoo.com
TUJUAN
 Definisi Variable Costing
 Perbedaan Full Costing & Variable
Costing.
 Perhitungan & penyajian metode
Variable Costing
 Manfaat informasi metode Variable
Costing
 Kelemahan metode Variable Costing
VARIABLE COSTING

Hanya
Hanya memperhitungkan
memperhitungkan
biaya
biaya produksi
produksi variabel
variabel saja
saja
dalam
dalam penentuan
penentuan harga
harga pokok
pokok
produksi
produksi
FULL COSTING Vs VARIABLE
COSTING

1.Perhitungan HP Produksi

Full Costing Variable Costing


 Biaya BB  Biaya BB
 Biaya TKL  Biaya TK Variabel
 BOP Tetap  BOP Variabel
 BOP Variabel
Perbedaan period cost menurut FC & VC

FC VC
 FC  memisahkan antara  Biaya periode  biaya
biaya produksi dengan untuk mempertahankan
biaya periode kapasitas tertentu guna
 Biaya periode  Biaya untuk memproduksi atau
yang tidak ada menjual product atau
hubungannya dengan Biaya yang dalam jangka
produksi & dibebankan pendek tidak berubah
sebagai biaya dalam dalam hubungannya
periode terjadinya dengan volume kegiatan
 Contoh period cost: Biaya  Period cost seluruh biaya
pemasaran, admin & umum tetap atau seluruh biaya
baik variabel maupun yang kapasitas, mis: BOP tetap,
tetap B. pemasaran tetap, B
admin & umum tetap
Asumsi dari waktu ke waktu tidak ada perbedaan atau
perubahan jumlah unit yang diproduksi atau dijual, maka
perbedaan jumlah laba terlihat:

Akibat Thd Akibat Terhadap


Produsi Vs Penjualan Jumlah Unit Akibat Terhadap Biaya Periode Laba Periode
Persediaan
Produksi > Penjualan Bertambah Biaya tetap > Biaya tetap FC > VC
menurut FC menurut VC
Produksi < Penjualan Berkurang Biaya tetap < Biaya tetap FC < VC
menurut FC menurut VC
Produksi = Penjualan Tidak Biaya tetap = Biaya tetap FC = VC
Berubah menurut FC menurut VC
FULL COSTING Vs VARIABLE
COSTING

2.Penyajian Laporan Laba Rugi


L/R FULL COSTING L/R VARIABLE COSTING

Hasil penjualan Rp 500,000 Hasil penjualan Rp 500,000


Harga Pokok Penjualan Dikurangi biaya-biaya variabel:
(Termasuk BOP tetap) Rp (250,000) Biaya produksi variabel Rp 150,000
Laba Bruto Rp 250,000 Biaya pemasaran variabel 50,000
Biaya adminstrasi & umum variabel 30,000
Biaya administrasi & umum Rp 50,000 Rp (230,000)
Biaya pemasaran 75,000 Laba Kontribusi (Contribution Margin) Rp 270,000
Rp (125,000)
Laba Bersih Usaha Rp 125,000 Dikurangi Biaya-biaya tetap:
Biaya produksi tetap Rp 100,000
Biaya pemasaran tetap 25,000
Biaya adminstrasi & umum tetap 20,000
Rp (145,000)
Laba Bersih Usaha Rp 125,000
• Contoh:
PT El Sari memproduksi 1 jenis produk. Data
produksi & biaya bulan Januari, Februari & Maret
2008 tersaji dalam tabel 1.
BOP dibebankan kepada produk atas dasar unit
produk yang dihasilkan. Tarif BOP dihitung atas
dasar kapasitas produksi normal per bulan
sebesar 200kg dengan taksiran BOP variabel
sebesar Rp800 & BOP tetap Rp1.600 per bulan.

Perhitungan tarif standar BOP:


Tarif BOP variabel = Rp800:200kg=Rp4/kg
Tarif BOP tetap = Rp1.600:200kg=Rp8/kg
TABEL 1 Data Produksi & Biaya PT El Sari

Keterangan Januari Februari Maret


Persediaan awal 30 unit 40 unit 15 unit
Produksi 200 165 165
Penjualan 190 190 165
Persediaan akhir 40 15 15

Harga jual per unit Rp 100 Rp 100 Rp 100


Biaya Bahan baku per unit 20 20 20
Biaya tenaga kerja per unit 10 10 10
BOP tetap sesungguhnya 1,700 1,700 1700
BOP variabel sesungguhnya 800 660 660

Tarif BOP per unit produk:


- Tarif variabel Rp 4 Rp 4 Rp 4
- Tarif tetap 8 8 8

Biaya administrasi & umum :


Variabel per unit yang dijual Rp 3 Rp 3 Rp 3
Tetap 400 400 400

Biaya pemasaran:
Variabel per unit yang dijual Rp 10 10 10
Tetap 1,000 1,000 1000
Diminta:
a. Biaya Produksi per unit menurut
metode full costing & variable
costing
b. Laporan L/R menurut metode full
costing & variable costing

Jawab:
a. Biaya produksi per unit menurut metode:

Full Costing Variable Costing


Biaya bahan baku Rp 20 Rp 20
Biaya tenaga kerja 10 10
BOP variable 4 4
BOP tetap 8 -
Biaya produksi per unit Rp 42 Rp 34
PT EL SARI
LAPORAN L/R JANUARI, FEBRUARI, MARET 2008
FULL COSTING VARIABLE COSTING
Januari Februari Maret Januari Februari Maret
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Volume penjualan (unit) 190 190 165 Volume penjualan (unit) 190 190 165
Hasil penjualan Hasil penjualan
Volume x Rp100 19,000 19,000 16,500 Volume x Rp100 19,000 19,000 16,500

Harga Pokok Penjualan: Biaya Variabel:


Persediaan awal 1,260 1,680 630 Persediaan awal 1,020 1,360 510
Biaya BB 4,000 3,300 3,300 Biaya BB 4,000 3,300 3,300
Biaya TK 2,000 1,650 1,650 Biaya TK 2,000 1,650 1,650
BOP Variabel 800 660 660 BOP Variabel 800 660 660
BOP Tetap 1,600 1,320 1,320
Harga Pokok Produk Harga Pokok Produk
Siap Dijual 9,660 8,610 7,560 Siap Dijual 7,820 6,970 6,120
Persediaan akhir 1,680 630 630 Persediaan akhir 1,360 510 510
Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan
Sebelum disesuaikan 7,980 7,980 6,930 Variabel 6,460 6,460 5,610

BOP (lebih) kurang di By. Adm & umum- Variabel 570 570 495
bayarkan 100 380 380 By. Pemasaran-Variabel 1,900 1,900 1,650
Harga Pokok Penjualan
Setelah disesuaikan 8,080 8,360 7,310 Total Biaya Variabel 8,930 8,930 7,755

Laba Bruto 10,920 10,640 9,190 Laba Kontribusi 10,070 10,070 8,745

Biaya Komersial Biaya Tetap


Biaya Adm & umum BOP Tetap 1700 1700 1700
Variabel 570 570 495 By. Adm & umum Tetap 400 400 400
Tetap 400 400 400 By. Pemasaran Tetap 1,000 1,000 1,000
Biaya Pemasaran
Variabel 1,900 1,900 1,650
Tetap 1,000 1,000 1,000
Jumlah Biaya Komersial 3,870 3,870 3,545 Jumlah Biaya Tetap 3,100 3,100 3,100

Laba Bersih 7,050 6,770 5,645 Laba Bersih 6,970 6,970 5,645
MANFAAT INFORMASI VARIABLE
COSTING

1. Perencanaan laba jangka


pendek
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan
KELEMAHAN METODE VARIABLE
COSTING

1. Pemisahan biaya-biaya ke
dalam biaya variabel & tetap
sebenarnya sulit
dilaksanakan, karena jarang
sekali suatu biaya benar-
benar variabel atau benar-
benar tetap.
Asumsi biaya variabel:

a. Harga barang / jasa tidak berubah


Contoh: Konsumsi solar untuk diesel listrik tergantung
pada kegiatan pabrik, maka by. solar adalah by.
variabel dengan asumsi harga belinya tidak berubah,
karena jika berubah harganya maka by. Bahan bakar
tsb tidak lagi berubah sebanding dengan perubahan
kegiatan produksi
b. Metode & prosedur produksi tidak
berubah-ubah
c. Tingkat efisiensi tidak berfluktuasi
Asumsi Biaya Tetap:

a. Biaya tetap yang dalam jangka pendek dapat


berubah
Misalnya gaji manajer produksi, pemasaran,
keuangan, gaji manajer akuntansi
b. Biaya tetap yang dalam jangka panjang
konstan.
Misal: Biaya depresiasi & sewa kantor yang
dikontrakkan untuk jangka panjang
KELEMAHAN METODE VARIABLE
COSTING

2. Metode variable costing dianggap


tidak sesuai dengan prinsip akuntansi
yang lazim, sehingga laporan
keuangan untuk kepentingan pajak &
masyarakat umum harus dibuat atas
dasar metode full costing
KELEMAHAN METODE VARIABLE
COSTING

3. Dalam metode variable costing, naik turunnya


laba dihubungkan dengan perubahan-
perubahan dalam penjualannya. Perusahaan
yang kegiatannya musiman  variable costing
akan menyajikan kerugian yang berlebih-
lebihan dalam periode-periode tertentu,
sedangkan dalam periode lainnya akan
menyajikan laba yang tidak normal

Contoh: Perusahaan jas hujan yang menjual


produknya dalam beberapa bulan menjelang
atau selama musim hujan
KELEMAHAN METODE VARIABLE
COSTING

4. Tidak diperhitungkannya BOP tetap dalam


persediaan & harga pokok persediaan
akan mengakibatkan nilai persediaan lebih
rendah, sehingga akan mengurangi modal
kerja yang dilaporkan untuk tujuan-tujuan
analisis keuangan
MINGGU DEPAN
 BIAYA STANDAR

Anda mungkin juga menyukai