Komposisi
Ada delapan mineral yang umum di jumpai di batuan beku dan biasa disebut sebagai mineral
batuan beku (igneous mineral). Mineral-mineral tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok
yaitu:
Mineral-mineral ini tersusun atas unsure silica dan alumina. Mineral ini berwarna cerah dan
umumnya disebut mineral asam (felsik), kecuali plagioklas Ca. Mineral-mineral tersebut adalah:
1. Kuarts
2. Muskovit
3. Feldspar Ortoklas
4. Feldspar Plagioklas
Mineral-mineral yang tersusun oleh unsure-unsur besi, magnesium dan kalsium, berwarna gelap
dan biasa disebut mineral basa (mafik). Mineral-mineral tersebut adalah:
1. Biotit
2. Olivine
3. Piroksin
4. Hornblende
B. Tekstur
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan ukuran, bentuk dan susunan butir
mineral dalam batuan.
Phaneritic Granular
Aphanitic
Bila butiran-butiran mineral sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Phaneroporphyritic (porphyritic-phaneritic)
Bila butiran-butiran mineral yang besar (mineral sulung atau fenokris) dikelilingi oleh mineral-
mineral (masa dasar) yang butirnya berukuran lebih kecil yang mana dapat dilihat dengan mata
telanjang.
Porphyroaphanitic (porphyritic-aphanitic)
Bila butiran-butiran mineral sulung (fenokris) dikelilingi oleh masa dasar yang aphanitic.
Gelas (glassy)
Fragmental
Bila batuan beku tersusun oleh fragmen-fragmen bauan beku hasil letusan (erupsi) gunungapi.
C. Struktur
Macam-macam struktur :
1. Masif
2. Jointing
3. Vesikuler
Skoriaan (scoriaceous), bila lubang banyak dan tidak saling berhubungan umumnya
dijumpai pada batuan beku basah.
Pumisan (pumiceous), bila lubang sangat banyak dan saling berhubungan, umumnya
dijumpai pada batuan beku asam.
Aliran (flow), bila da kesan orientasi sejajar baik oleh kristal-kristal maupun oleh lubang-
lubang gas.
Amigdaloidal, bila lubang-lubang gas pada batuan beku terisi oleh mineraineral sekuder (
terbentuk setelah pembekuan magma).
Berdasarkan warna dan komposisi mineral dominant, Fenton membagi menjadi 2 yaitu:
a. Berwarna Terang
Yang mana mengandung beberapa mineral iron-magnesian. Masih dibagi lagi menjadi 3 bagian
yaitu ortoklas dominant, ortoklas dan plagioklas hamper setara, dan plagioklas dominant.
b. Berwarna Gelap
Yang mana banyak mengandung mineral iron-magnesian. Masih dibagi lagi menjadi 2 bagian
yaitu ada plagioklas dan tidak ada plagioklas.
Berdasarkan tekstur dan letak kedalaman, Fenton membagi jenis batuan menjadi lima bagian:
Mineral penyusun batuan ini kebanayakan dapat terlihat dengan mata telanjang. Batuan jenis ini
terbentuk didalam (intrusive). Batuan jenis ini memilki 2 jenis tekstur yaitu porfiritik dan bukan
porfiritik.
Berbeda dengan Coarse-Grained, mineral pada jenis batuan ini cenderung sulit terlihat oleh mata
telanjang, karena begitu kecil dan halusnya. Batuan jenis ini rata-rata membeku di permukaan
bumi (ekstrusif). Ada juga yang membeku didalam, tetapi tetap dekat permukaan (intrusive near
surface). Batuan jenis ini juga memiliki 2 jenis tekstur yaitu porfiritik dan bukan porfiritik.
Batuan ini memiliki bentuk gelas pada seluruh bagiannya atau hanya pada beberapa bagian saja.
d. Ekstrusive
Batuan jenis ini membeku di luar permukaan bumi. Fenton meninjau batuan ini dari segi letak
pembekuan batu tersebut. Batuan jenis ini pasti porfiritik
e. Berfragmen (Fragmental)
Bentuk lapisan pada batuan ini memiliki fragmen-fragmen. Batuan jenis ini membeku di
permukaan bumi (ekstrusif).
b. Deskripsi Batuan :
c. Kesimpulan
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa batuan ini disebut Batu Riolit.
b. Deskripsi Batuan :
c. Kesimpulan
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa batuan ini disebut Batu Basalt.
Kelebihan
Sistem klasifikasi Fenton dapat menampilkan lebih banyak jenis batuan dan lebih spesifik
dibanding klasifikasi Hamblin. Tabel yang dibuat Fenton dirasa paling simple dan mudah untuk
dipelajari karena tidak serumit table yang dibuat oleh Russell. Keunggulan lainnya, Fenton juga
menampilkan pembagian batuan berdasarkan letak pembentukannya. Sehinnga klasifikasi inilah
yang cocok untuk kegiatan lapangan, karena mudah dipahami.
Kekurangan
Dalam klasifikasi yang dibuatnya, Fenton tidak dapat menampilkan indeks warna seperti
klasifikasi Russell. Selain itu Fenton hanya menuliskan kandungan mineral sebuah batuan secara
garis besar saja, sehingga ada kemungkinan kandungan mineral penting lainnya yang menyusun
sebuah batuan tidak tersebutkan. Fenton juga belum bisa membagi batuan berdasarkan ukuran
mineral, hanya porfiritk dan non porfirtik, tidak seperti klasifikasi Russsell yang telah membagi
ke paneritik, porfiritik, dan afanitik. Dan kesimpulannya ialah, klasifikasi Fenton masih umum
(belum spesifik) dan hanya mengandalkan kemampuan mata telanjang untuk membedakan
batuan.
Komposisi sangat menentukan jenis batuan, beberapa langkah menentukan komposisi menurut
Hamblin & Howard ialah sebagai berikut:
(b) Intermediate : hampir 50% mineral yang gelap (abu-abu tua).
(c) Jika feldspar memiliki garis putih melintang, jelas merupakan plagioklas.
Tekstur batuan yang dibuat Hamblin dan Howard adalah sebagai berikut :
- Faneritik : mempunyai ukuran mineral yang relatif sama dan bisa
- Porfiritik-Afanitik : sama dengan porfiritik faneritik Hanya disini massa
- Fragmen : batuan ini berasal dari hasil ledakan gunungapi (dapat
merupakan campuran antara mineral dan batuan). Fragmen ini biasa disebut piroklas.
Sebuah batuan bertekstur faneritik. Mengandung 25% mineral olivine, 50% piroksen, dan 25%
plagioklas. Batuan ini tergolong dalamjenis batuan intrusif. Sesuai dengan tabel klasifikasi
yang dibuat Hamblin dan Howard maka batuan ini bernama Gabbro.
Sebuah batuan memiliki struktur mikrokristalin. Tergolong dalam batuan ekstrusif yang dekat
dengan permukaan bumi. Mineral ini berwarna putih, abu-abu, dan merah muda. Mineral ini
setidaknya mengandung sedikit fenokris berupa feldspar atau kuarsa sekitar 2-10%. Selain itu
kandungan plagioklas didalamnya biasanya 0-33% dan biotite sekitar 10-33%. Sesuai dengan
tabel yang dibuat Hamblin dan Howard maka batuan ini bernama batuan Riolit.
Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
sehingga memudahkan penentuan nama batuan dengan komposisi yang telah tercantum dalam
tabel tersebut.
b. Kekurangan
Tabel yang terlalu sederhana yang disajikan Hamblin dan Howard membuat masalah warna tidak
disajikan dalam tabel tersebut. Yang kedua, tabel yang dibuat oleh Hamblin dan Howard tidak
dapat memuat semua batuan. Dan yang terakhir, batuan peperti Tuff, Obsidian, dan Breksi belum
dikelompokkan sehingga masuk kedalam kelas khusus.
1. Derajat pengkristalan
2. Ukuran butir
kaca/mengkilap.
sama.
ukuran yang luas, tetapi jelas lebih besar dari batuan- batuan sebelumnya.
- Subhedral : hanya sebagian yang dibatasi permukaan kristal (batasnya ada yang baik ada yang
jelek)
D. Scoriaceous : berlubang-lubang banyak, kasar, dan spherical (banyak terdapat di
batuan vulkanis dasar)
Menurut Russell B. Travis selain dengan melihat teksturnya, komposisi batuan seperti
mineral utama, mineral tambahan khas menjadi factor untuk menentukan batuan secara detil.
Selain itu, Russell memberikan indeks warna bagi masing-masing batuan, yang mana menjadi
nilai lebih bagi pengklasifikasian batuan oleh Russell tersebut.
b. Deskripsi :
3) Tekstur
a. Kelebihan
Kelebihan yang dimiliki klasifikasi batuan beku yang dibuat Russell B. Travis adalah penyajian
klasifikasi yang dibuat secara lengkap dan detail untuk setiap batuan. Ditambah lagi apabila kita
melihat tabel yang dibuat Russell B. Travis sebuah batuan dapat dijelaskan secara rinci. Russell
B. Travis juga membagi komposisi mineral penyusun menjadi 2 yaitu mineral primer dan
sekunder. Selain itu Russell B. Travis membuat rincian warna yang lebih jelas karena dia
mencantumkan nomor indeks warna dari setiap batuan sehingga hal ini akan lebih memperjelas
kita saat mempelajari warna dari mineral penyusun batuan beku.
b. Kekurangan
Kekurangan yang dimiliki Russell adalah penyajian tabel yang terlalu detil dan lengkap
kadangkala membuat tabel ini sulit untuk dipelajari apalagi untuk diingat. Padahal kita ketahui
bahwa kita harus cepat dapat menyimpulkan nama sebuah batuan saat kita menemukan sebuah
batu yang ada dilapangan tanpa harus menunggu waktu yang lebih lama.
Olivenite: Cu2AsO4(OH)
Olivenite Image
Images:
Olivenite: Cu2AsO4(OH)
Arsenogoyazite: (Sr,Ca,Ba)Al3(AsO4,PO4)2(OH,F)5·(H2O)
Olivine Image
Images:
Olivine: (Mg,Fe)2SiO4
Forsterite: Mg2SiO4
contoh hornblende
Biotite Image
Images:
Biotite: K(Mg,Fe++)3[AlSi3O10(OH,F)2
Biotite Image
Images:
Biotite: K(Mg,Fe++)3[AlSi3O10(OH,F)2
Comments: Sharp hexagonal plates of dark brown biotite to 2.5 cm. across, with white
albite.
Location: Brazil. Scale: 6.9x5.5x3 cm.
© Richard Dale / Dale Minerals
Biotite Image
Images:
Biotite: K(Mg,Fe++)3[AlSi3O10(OH,F)2
Anthophyllite: [ ]Mg7Si8O22(OH)2
Biotite Image
Images:
Biotite: K(Mg,Fe++)3[AlSi3O10(OH,F)2
Wohlerite: NaCa2(Zr,Nb)Si2O7(O,OH,F)2
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Albite: NaAlSi3O8
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Albite: NaAlSi3O8
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Labradorite: (Ca,Na)(Si,Al)4O8
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Oligoclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Anorthite: CaAl2Si2O8
Comments: Opaque white crystal of anorthite with dark brown solidified lava coating.
Location: Miyake-jima, Shizuoka, Japan. Scale: See Photo.
© Jeff Weissman / Photographic Guide to Mineral Species
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Andesine: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Bytownite: (Ca,Na)(Si,Al)4O8
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Oligoclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Comments: Clear glassy crystalline oligoclase with milky quartz and muscovite.
Location: Bakersville, Mitchell County, North Carolina, USA. Scale: See Photo.
© Jeff Weissman / Photographic Guide to Mineral Species
Plagioclase Image
Images:
Plagioclase: (Na,Ca)(Si,Al)4O8
Orthoclase Image
Images:
Orthoclase: KAlSi3O8
Lorenzenite: Na2Ti2Si2O9
Orthoclase Image
Images:
Orthoclase: KAlSi3O8
Orthoclase: KAlSi3O8
Contoh mica
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Calcite: CaCO3
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Chalcopyrite: CuFeS2
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Ilvaite: CaFe++2Fe+++Si2O7O(OH)
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Apatite-(CaF): Ca5(PO4)3F
Comments: Purple crystal of fluorapatite on slightly smoky quartz crystals. Former Dr. E.E.
David and Houston Museum collections.
Location: Pech, Kunar Province, Nuristan, Afghanistan. Scale: Crystal size 3.0 x 2.1 x 1.7 cm.
© Ed Rosenzweig
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Epistilbite: CaAl2Si6O16·5(H2O)
Quartz Image
Images:
Quartz: SiO2
Comments: Slightly smokey quartz overgrown with rose quartz. Note the exceptional
transparency of the rose quartz.
Location: Lavra da Ilha, Taquaral, Minas Gerais, Brazil. Scale: 10 cm by 5.2 cm.
© Kevin Ward
Calcite Image
Images:
Calcite: CaCO3
Quartz: SiO2
Calcite: CaCO3
Beryl: Be3Al2Si6O18
Comments: Transparent emerald, the green variety of beryl on calcite (marble) matrix.
Location: Coscuez, Boyacá, Colombia. Scale: 2.5 x 2.5 cm.
© Fabre Minerals
Calcite Image
Images:
Calcite: CaCO3
Calcite Image
Images:
Calcite: CaCO3