Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecenderungan dan arah perkembangan keperawatan terus

mengalami perubahan. Wawasan ilmu keperawatan mencakup ilmu

yang mempelajari bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia upaya mencari pemenuhan kebutuhan tersebut.

Bidang garapan utama dan penomena yang menjadi objek

penelaahan keperawatan adalah penyimpangan dan tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dari tingkat sistem organ

fungsional sampai molekuler. Kebutuhan dasar manusia terdiri dari

kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual.

Pada masa yang akan datang, diharapkan seluruh perawat

memiliki pemahaman yang sama tentang hakikat keperawatan,

makna keperawatan sebagai profesi, praktik keperawatan

profesional serta peran dan fungsi perawat sehingga perawat dapat

dikatakan sebagai perawat ideal.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian model keperawatan.

2. Untuk mengetahui peran perawat.

1
3. Untuk mengetahui fungsi perawat.

4. Untuk mengetahui tanggungjawab perawat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Profesi keperawatan merupakan profesi yang kompleks dan

beragama. Perawat berpraktik diberbagai tempat yang menuntut

aspeks asuhan keperawatan dan peran perawat yang berbeda.

Selain itu, seseorang dapat menjadi perawat melalui berbagai jalur

pendidikan keperawatan dan berbagai kesempatan

mengembangkan karier yang ada sepanjang perawat meningkatkan

pendidikannya dan meningkatkan kemampuan klinisnya. Perawat

memiliki berbagai peran seperti pemberi perawatan, sebagai

perawat primer, pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan

pendidik dan perawat seringkali harus melakukan peran lebih dari

satu dalam suatu waktu yang bersamaan.

2
BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian Model Keperawatan

1. Hildegard E. Peplau (1952)

Teori yang dikembangkan, yaitu keperawatan psikodinamik,

sangan dipengaruhi oleh model hubungan interpersonal, khususnya

model psikoanalitik. Menurut Peplau, keperawatan adalah

therapeutic yang mempunyai seni penyembuhan perawatan

kesehatan. Keperawatan dapat dianggap sebagai proses

interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih

individu dengan tujuan tertentu.

2. Florence Nightingale (1959)

Nightingale sebagai pioneer era modern dalam

pengembangan keperawatan, mengembangkan teori keperawatan

yang sangat dipengaruhi oleh pandangan filosofinya tentang

3
interaksi manusia/klien dengan lingkungannya. Ia melihat penyakit

sebagai proses pergantian atau perbaikan. Upaya membantu proses

perbaikan atau pergantian tersebut dapat dilakukan dengan

mengadakan manipulasi lingkungan eksternal. Manusia mempunyai

kemampuan alamiah terhadap proses penyembuhan.

3. Faye G. Abdellah (1960)

Abdellah mendefinisikan keperawatan (nursing) sebagai

pelayanan kepada individu dan keluarga serta masyarakat yang

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang

membentuk/menciptakan sikap dan kemampuan intelektual serta

keterampilan teknik dari individu sehingga mempunyai keinginan

yang dalam dan kemampuan untuk menolong manusia, baik sakit

maupun sehat agar mampu menangani kebutuhan kesehatan.

4. Ida Jean Orlando (1961)

Ia menggunakan hubungan interpersonal sebagai landasann

teorinya. Perhatian utamanya adalah sifat unik dari setiap

idividu/klien, yaitu ekspresi klien, baik verbal maupun nonverbal,

menunjukkan/mengisyaratkan kebutuhan. Kegiatan atau tindakan

keperawatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien. Teori

keperawatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan klien. Teori

4
keperawatan dari Orlando yang dikenal sebagai ”Disciplined

Profesional Respons Theory”, menekakan hubungan timbal balik

(reciprocal relationship) antara perawat dan pasien.

5. Imogene F. King (1971)

King memandang bahwa klien/pasien sebagai sistem

perorangan (personal system) di dalam lingkungan, sebagai

makhluk yang mempunyai daya bereaksi (reacting beings),

makhluk yang berorientasi pada waktu (time-oriented beings), dan

makhluk sosial (social beings) yang mempunyai kemampuan untuk

mempersepsikan mencapai tujuan, serta membuat keputusan.

Keperawaaatan dilihat sebagai aksi, reaksi, interaksi, dan transaksi

dari proses interpersonal. King mendefinisikan keperawatan sebagai

proses interaksi manusia antara perawat dan klien yang

berkomunikasi untuk menentukan tujuan, mengeksplorasi sumber-

sumber yang digunakan dalam mencapai tujuan.

6. Betty Newman (1972)

Newman mengemukakan model sistem (system model) dalam

pendidikan dan praktik keperawatan. Newman menggunakan

pendekatan manusia utuh (totallll person approach), dengan

memasukkann konsep holistic, pendekatan sistem terbuka (open

system), dan konsep “stressor”

5
Model ini menganalisis interaksi empat variasi penunjang

komunitas yang meliputi fisik, psikologis, sosial kultual dan spiritual.

Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga

dalam lingkungan yang dinamis.

Perawat adalah satu profesi yang mengabdi kepada manusia

dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan kesehatan

masyarakat diatas kepentingan sendiri, satu bentuk

pelayanan/asuhan yang bersifat humanistik, menggunakan

pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat

keperawatan berpegang pada standar pelayanan/asuhan

keperawatan serta menggunakan kode etik keperawatan sebagai

tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan

keperawatan.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat juga

dituntut melakukan peran dan fungsi sebagaimana yang diharapkan

oleh profesi dan masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan

keperawatan.

1. Peran perawat

Doheny (1982) mengidentifikasikan beberapa elemen peran

perawat meliputi :

- Care givess, sebagai pemberi asuhan keperawatan.

- Client advocate, sebagai pembeli untuk melindungi klien.

6
- Counselor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien.

- Educater, sebagai pendidik klien.

- Collabolator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut

untuk dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain.

- Coordinator, sebagai coordinator agar dapat memanfaatkan

sumber-sumber dan potensi klien.

- Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk

mengadakan perubahan-perubahan.

- Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu

memecahkan masalah klien.

2. Fungsi perawat

Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan

sesuai dengan peranya, fungsi dapat berubah dari suatu

keadaan ke keadaan yang lain. Ruang lingkup dan fungsi

keperawatan semakin berkembang dengan fokus manusia tetap

sebagai sentral pelayanan keperawatan. Bentuk asuhan yang

menyeluruh dan utuh, dilandasi keyakinan tentang manusia

sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual yang unik dan utuh.

Ilmu keperawatan memfokuskan pada fenomena khusus

dengan menggunakan cara khusus dalam memberi landasan

teoritik dan fenomena keperwatan yang teridentifikasi. Dengan

7
demikian, perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat

terhadap hal-hal yang dilakukannya dalam praktik keperawatan.

Dalam hal ini praktik keperawatan harus berlandaskan prinsip

ilmiah dan kemanusiaan serta berilmu dan keterampilan

melaksanakan pelayanan keperawatan dan bersedia dievaluasi.

Inilah ciri-ciri yang menunjukan profesionalisme perawat yang

sangat vital bagi pelaksanaan fungsi keperawatan mandiri,

ketergantungan dan kolaboratif (Kozier, 1991).

3. Tanggungjawab Perawat

Secara umum, perawat mempunyai tanggung jawab dalam

memberikan asuhan/pelayanan keperawatan, meningkatkan ilmu

pengetahuan dan meningkatkan diri sebagai profesi.

Tanggungjawab dalam memberi asuhan keperawatan kepada

klien mencakup aspek bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual,

dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasarnya dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi :

- Membantu klien memperoleh kembali kesehatannya.

- Membantu klien yang sehat untuk memelihara kesehatannya.

- Membantu klien yang tidak dapat disembuhkan untuk

menerima kondisinya.

8
- Membantu klien yang menghadapi ajal untuk diperlakukan

secara manusiawi sesuai martabatnya sampai maninggal

dengan tenang.

BAB IV

KESIMPULAN

9
Keperawatan secara keseluruhan berada dalam gerakan

mengadakan perubahan, menuju kepada suatu tingkat

perkembangan sesuai hakikatnya sebagai suatu profesi. Berbagai

teori baru dalam bidang keperawatan dikembangkan, selanjutnya

mempengaruhi aspek-aspek lain dalam keperawatan, khususnya

pelayanan/asuhan keperawatan, dan pendidikan keperawatan.

Perubahan yang terjadi disamping adanya tekanan yang bersifat

internal, juga karena kebutuhan masyarakat dan pembangunan

kesehatan, terutama dalam menuntut pelayanan yang keras,

bermutu, tuntas dan manusia.

Berbagai teori yang berkembang dalam bidang keperawatan

bertolak dari berbagai cara konseptualisasi dari keperawatan, akan

memperkaya khasanah keilmuan dalam bidang keperawatan dan

memacu upaya mencari kebenaran dalam empat komponen

paradigma keperawatan, yaitu manusia, sehat, lingkungan dan

keperawatan. Adalah tanggungjawab para perawat selanjutnya

untuk menggunakan dan menguji berbagai model yang telah

dikembangkan oleh ilmuwan keperawatan. Hal yang demikian ini

akan memacu perkembangan keperawatan selanjutnya, khususnya

perkembangan pendidikan dan pelayanan/asuhan keperawatan.

10
Perawat bertanggungjawab sendiri untuk mengembangkan

keperawatan menuju kearah yang benar, sesuai hakikat

keperawatan. Perubahan-perubahan yang diintroduksikan pada

akhirnya harus tercerminkan dalam pemanfaatan pada upaya

meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sungguh suatu

pekerjaan yang berat, namun sangat mulia.

Jadi, seorang perawat dikatakan baik, bermoral baik dan

dikatakan ideal jika ia secara aktif dan peduli untuk mewujudkan

kesejahteraan pasien melalui hubungan kepedulian yang

memerlukan pratik keperawatan yang atentif, efisien dan efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Clemon-Stone, S., McGuire,S. & Eigsti, D. (1998). Comprehensive


Community Health Nursing (pp. 164-168, 226-228), St. Louis,
Mo., Mosby, Inc.

Handout: Wesley, Ruby L. (1995). Nursing Theorist and Models.(2nd


ed). Chapter 13-King's Goal Attainment Theory. Springhouse
Corp. Springhouse, Pa.

Niesworthy, R. (1998). Foundations in Nursing Research (pp.89-107),


Stamford, CN., Appleton-Lange.

12

Anda mungkin juga menyukai