Disusun Oleh :
Kelompok 8
c
c
c
c
KATA PENGANTARc
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan karunia-Nya,
kami selaku penulis, dapat menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Agama
Islam mengenai Sumber-Sumber Hukum Islam ini.
Tidak lupa, kami juga berterimakasih kepada Bpk. Muis selaku dosen
pengajar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, serta teman-teman yang turut
membatu pembuatan makalah ini.
Kami juga tida menutup diri terhadap kritik maupun saran yang ingin
diutarakan pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat, sekian dan
terima kasih.
Penulis
PENDAHULUAN
Sebagai umat islam yang taat beragama, kita wajib bertaqwa dan selalu
patuh akan apa yang dikehendaki-Nya, dan menjauhi segala sesuatu yang dilarang
oleh-Nya. Akan tetapi, terkadang kita lupa atau bahkan tidak mengerti sama sekali
tentang cara-cara menjalankan kewajiban dan sunnah Allah SWT.
Oleh karena itu, dalam bab ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang
sumber-sumber hukum islam. Agar kita dapat memperoleh ilmu lebih dalam
tentang sumber-sumber hukum islam, dan menetapkan serta mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari kita. Sehingga, kita dapat menjadi seorang muslim
sepenuhnya, yang mengerti akan hukum islam dan ketentuan-ketentuannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis
SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM
A. AL QUR¶AN
1. Definisi Al Qur¶an Dan Akar kata al Qur¶an
Allah Swt. memilih beberapa nama bagi wahyu-Nya, yang berbeda sekali dari
bahasa yang biasa digunakan masyarakat arab untuk penamaa sesuatu. Nama-
nama itu mengandung makna yang berbias dan memiliki akar kata . Diantara
beberapa nama itu yang paling terkenal ialah al Kitab dan al Qur¶an.
Secara etimologis, Al Qur¶an berasal dari kata ³qara¶a´, yaqra¶u, qiraa¶atan atau
qur¶aanan yang berarti mengumpulkan (al jam¶u) dan menghimpun (al dlammu)
huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur .
Dikatakan Al Qur¶an karena ia berisikan intisari dari semua kitabullah dan intisari
dari ilmu pengetahuan. Allah berfirman :
Sebagian Ulama berpendapat bahwa kata Qur¶an itu pada mulanya tidak
berhamzah sebagai sebuah kata jadian. Ada analisa penyebutan tersebut
kemungkinan adalah karena Qur¶an dijadikan sebagai suatu nama bagi kalam
yang diturunkan kepada Nabi s.a.w., dan bukan merupakan kata jadian, sementara
yang lain berpendapat berbeda. Untuk itulah ada baiknya jika kita
mereferensibeberapa pendapat ulama tentang asal kata Qur¶an :
a. Asy-Syafi¶i, berpendapat bahwa kata qur¶an ditulis dan dibaca tanpa hamzah (
Quran) yang tidak diambil dari kata lain (Musytaq). Ia adalah nama Khusus yang
dipakai untuk kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana
kitab Injil dan Taurat dipakai khusus untuk kitab-kitab Tuhan yang diberikan
kepada Nabi Isa dan Musa . Lafadz tersebut sudah lazim digunakan dalam
pengertian kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.. jadi
menurut asy Syafi¶i, lafadz tersebut bukan berasal dari akar kata qa-ra-a
(membaca), sebab kalau akar katanya qa-ra-a, maka tentu setiap sesuatu yang
dibaca dapat dinamai al Qur¶an, sama halnya dengan nama Taurat dan Inzil.
Dari definisi tersebut dapat dinalisa bahwa al Qur¶an memiliki unsur-unsur Yang
menjadi ciri khas bagi al Qur¶an, yakni, Al Qur¶an merupakan kalam Allah yang
diturunkan kepada Muhammad Saw.
Tidak dinamakan al Qur¶an seperti Zabur, Taurat dan Injil. Ketiga kitab tersebut
memang termasuk kalam Allah tapi tidak diturunkan kepada nabi Muhammad
sehingga tidak disebut al qur¶an.
B. HADITS
a. Pengertian Hadits
Kumpulan-kumpulan tindakan dan ucapan-ucapan Nabi, yaitu yang biasanya
dinamakan ³Hadits´ arti kata itu adalah ³kata-kata´ tetapi yang dimaksudkan ialah
ucapan-ucapan dan tindakan.
b. Unsur-unsur hadits
c Sanad adalah jalur atau jalan periwayatan hadits dari beberapa rangkaian
orang yang terlihat dalam periwayatan hadits tersebut
c Matan adalah isi dari hadits atau reaksi dari hadits, di dalamnya inti hadits
atau kontennya
c Rawi adalah mempelajari banyak hadits, mengetahui banyak hadits,
menuliskannya, mengklasifikasikan dan melakukan penelitian serta
menyebarkannya.
C. IJTIHAD
a. Pengertian ijtihad
Ijtihad menurut bahasa adalah berasal dari kata jahada yang artinya: mencurahkan
segala kemampuan, atau menanggung beban kesulitan. Jadi arti ijtihad menurut
bahasa adalah mencurahkan semua kemampuan dalam segala perbuatan.
b. Syarat-syarat ijtihad
c Hendaknya seseorang mempunyai pengetahuan bahasa Arab, dari segi
sintaksis dan filologinya
c Hendaknya seseorang mempunyai pengetahuan tentang Al-qur¶an
c Hendaknya seseorang mempunyai pengetahuan Al-Sunnah
c Hendaknya ia mengerti segi-segi qiya
c. Jenis-jenis ijtihad
c Al-Mujtahidun fis syar¶i, yaitu mujtahid mutlak.
c Mujtahid Muntasib
c Mujtahid dalam Madzhab.
c Mujtahidun dan Murjihun
c Tingkatan muhafidhin
D. AL AHKAM AL KHAMSAH
Disebut jg Hukum Taklifi adl lima macam kaidah atau lima kategori penilaian
mengenai benda dan tingkah laku manusia dlm Islam.
Penilain tsb :
1.c Mubah di lapangan muamalah
2.c Sunat dan makruh adl ukuran penilaian kesusilaan
3.c Wajib dan haram utk penilaian di lingkungan hukum duniawi