Personality Develoopment
Kelompok :
Miryam W 190110080080
Hasya R 190110080081
Farissa 190110080082
Gabrielle C 190110080087
Nuri Ayudha 190110080088
Fitriany J 190110080102
Maya Monisa 190110080109
Some Distinctive Features of
Attachment Theory
Teori attachment diformulasikan untuk
menjelaskan pola perilaku, karakteristik tidak
hanya pada anak-anak saja tapi juga pada
remaja dan dewasa, karena hal itu
dikonseptualisasikan pada tahap ketergantungan
hingga sangat ketergantungan.
Teori ini menjelaskan bagaimana anak-anak
merespon orang-orang asing di tempat asing,
dan apa efek dari pengalaman tersebut pada
hubungan anak dan orang tua selanjutnya, yang
sangat berpengaruh. Pada penelitian berikutnya
lebih menekankan pada data interview dan
observasi tentang bagaimana seorang individu
merespon pada situasi tertentu.
Jadi, teori attachment itu menitikberatkan pada :
1. Status utama dan fungsi biologi kedekatan
emosional yang mengikat antara individu,
pembuatan dan pemeliharaan yang diterima sebagai
dalil dikontrol oleh situasi sistem cybernetic dalam
sistem saraf pusat, memanfaatkan model kerja diri
dan figur attachment dalam hubungannya dengan
yang lain,
2. Pengaruh terkuat pada perkembangan anak adalah
saat dirawat oleh orang tuanya, terutama oleh
ibunya, dan
3. Ilmu pengetahuan saat ini tentang perkembangan
bayi dan anak-anak mengharuskan bahwa
perjalanan teori perkembangan harus menggantikan
teori yang meminta tahapan perkembangan spesifik
bahwa seseorang bisa menjadi terpaku dan/ atau ia
mengalami regresi/kemunduran.
The Primacy of Intimate Emotional
Bonds
Teori Attachment melihat kecenderungan
emosional yang dekat sebagai komponen
dasar
Ikatan emosi ada sejak lahir dan
berkembang terus sepanjang kehidupan
Saat infancy ikatan emosi berkembang
dengan orang tua.
Ketika dewasa ada ikatan emosi baru
yang bertambah; dengan lawan jenis
Emotional bonds tidak dibentuk dari
makanan, sex, support atau rasa nyaman.
Intimate Emotional bonds terbentuk
karena adanya individu lain.
Khususnya peran careseeking dan
caregiving.
Komponen ketiga dari attachment;
mengeksplor lingkungan dengan bermain
dan aktivitas dengan teman sebaya.
Ketika anak merasa nyaman, anak akan
mengeksplorasi dunianya lebih jauh; tidak
tergantung lagi pada attachment figure
Perkembangan attachment
behaviour
Persistance of Patterns | Maya
Monissa 10
The phase of clear cut attachment (6-8 bulan
sampai 18 bulan-2 tahun). Bayi mulai
menunjukan separation anxiety, menjadi
kesal/marah ketika orang dewasa yang
dijadikan sandaran pergi.
Formation of reciprocal relationship (18
bulan-2 tahun dan seterusnya). Mulai
membina hubungan dengan orang lain. Bayi
mulai merayu dan meminta keinginannya
kepada pengasuh.
22
Walaupun dikatakan pola pola ini cenderung
tetap ketika itu terbentuk, tetapi pada
kenyataannya tidaklah selalu demikian.
Pola
akan berubah seiring perubahan hubungan
anak dan orang tua mereka.
Sroufe(1985) telah membuktikan perubahan
pola dari sifat anak anak ini.
Seiring
anak itu tumbuh dewasa maka pola ini
akan cenderung tumbuh dengan kendali dari si
anak sendiri
23
Sifatanak yang telah diamati pada saat umur 12
bulan ternyata berpengaruh pada saat mereka
berumur 4.5 tahun.
24
polaattachment yang dinilai pada umur 12 bulan
sangatlah prediktif, begitu pun juga dengan pola
interaksi dengan ibu lima tahun kemudian. (Main
dan Cassidy, 1988) .
25
Anak anak yang pada umur 12
bulan tampak tidak dapat diatur
atau mengalami disorientasi
perilaku, akan menampakkan
perilaku mendominasi pada usia
sekitar 5 tahun.
26
Sampai sekarang masih terlalu
sedikit yang diketahui tentang
bagaimana pengaruh
pengembangan kepribadian
interaksi dengan ibu dibandingkan
dengan pengaruh dari mereka
dengan ayah.
27
A Theory of
Internalization
Working model yang dibangun anak
terhadap ibunya dan cara ibunya
berkomunikasi serta perilaku ibunya
terhadapnya, dan model pembanding dari
ayahnya, keduanya beserta model
komplementari dari dirinya dalam
berinteraksi dengan orang lain, dibangun
oleh anak selama tahun pertama dari
hidupnya
Bentuk yang diambil, berdasarkan bukti
yang dtunjukan, adalah berdasarkan
pengalaman sehari-hari anak dalam
interaksi dari hari ke hari dengan orang
tuanya
Setelah dibangun, bukti menunjukan,
model dari orang tua dan diri dalam
interaksi cenderung untuk menetap dan
bekerja secara tidak sadar.
Anak yang tumbuh dalam secure
attachment akan tetap memiliki model
operatif yang memberikan stimulasi baik
bagi dirinya dan orang tuanya dalam
berinteraksi meskipun orang tuanya
memperlakukannya secara berbeda ketika
ia bertambah dewasa.
Anak yang tumbuh dalam anxious attachment,
perlakuan berbeda dari orang tua akan membuat
perbaharuan model terhalang oleh pertahanan
menghapus pengalaman dan informasi yang
bertentangan.
Hal ini berarti pola interaksi yang diarahkan
model, menjadi kebiasaan, digeneralisasikan,
dan sebagian besar tidak sadar, menetap dalam
tingkatan yang kurang lebih tidak tepat atau
tidak berubah bahkan ketika dikehidupannya
kemudian anak tinggal dengan orang lain yang
memperlakukannya secara berbeda dengan
orang tuanya ketika ia kecil.
Kunci dalam memahami derajat perbedaan
dalam bagaimana model diperbaharui dapat
ditemukan dalam perbedaan kebebasan
berkomunikasi antara anak dan ibu.
Pasangan (anak & ibu) yang menunjukan pola
secure attachment memiliki perbincangan yang
mengalir dengan ekspresi perasaan, dan
menyentuh beragam topic termasuk yang
personal, pasangan dengan pola insecure tidak
melakukannya. Pada pasangan avoidant,
pembicaraan dibatasi, topik impersonal, dan
semua yang merujuk pada perasaan dihilangkan.
Sekali kita berfokus pada derajat
komunikasi antara ibu dan anak, semakin
jelas bahwa, semenjak hari pertama
kehidupan, derajat kebebasan komunikasi
pada pasangan menentukan
perkembangan pola secure attachment
yang lebih baik dari pada mereka yang
tidak.
Kesimpulan :
Pola komunikasi yang terbentu antara
anak dan ibu dalam teori attachment
menjelaskan beragam perbedaan
perkembangan kepribadian dan
kepribadian yang sehat, dan juga juga
kepribadian yang rentan terhadap anxiety
dan depresi, atau untuk mengembangkan
diri yang salah atau beberapa bentuk dari
vulnerability menjadi mental ill-health.
Variations in a Mother’s Way of
Recalling Her Childhood
Experience
PeneliatianMain:
Ibu yang dahulunya merupakan secure
infants:
senang menceritakan bagaimana
pengalaman masa kecil yang bahagia mampu
menceritakan pengalaman bahagia dengan
jelas dan mendetail dan mampu juga
membagi pengalaman yang tidak
menyenangkan sebaik membagi pengalaman
yang membahagiakan.
Ibuyang dahulunya merupakan insecure infants:
Pertama, ibu yang anxious resistant children, ia sulit
menceritakan hubungan yang tidak membahagiakan
dengan ibunya, ia masih terlihat terganggu dan
masih terlibat secara mental, dan jika ibunya masih
hidup hal itu akan terlihat secara nyata
Kedua, ibu yang anxious avoidant children, ia
menuntut dalam bukti-bukti yang umum bahwa ia
memiliki masa kecil yang bahagia, tapi ia tidak
mampu untuk menceritakan detil-detil yang
medukung bahwa masa kecilnya bahagia,
melainkan menunjuk pada episode-episode yang
berlawanan
Kesimpulan:
kemampuan mengakses dan
mengorganisasi informasi sesuai dengan
attachment menyebabkan peran dalam
perkembangan dari kepribadian yang
secure di masa dewasa.
Pathways to Personality
Development
Ada satu hal yang jauh berbeda antara teori
attachment dengan tipe tradisional teori
psikoanalsis, yaitu penolakan terhadap model
perkembangan yang mana individu diminta
untuk melalui serangkaian tahap dalam diri tiap
orang yang mungkin menjadikan ia terpaku atau
malah mengalami regresi. Perjalanan ini
bekerjasama dengan perkembangan kesehatan;
penyimpangan lainnya mengarah pada hal yang
tidak sesuai dengan kesehatan.
Perjalanan model perkembangan mengacu pada
bayi pada saat kelahiran sebagai susunan
perjalanan secara potensial terbuka untuk itu,
yang sebenarnya ia harus setiap waktu
ditentukan oleh interaksi individu dan sekarang
adalah dengan lingkungan apa yang kemudian
akan terjadi. Anak yang memiliki orang tua yang
sensitif dan responsif dimungkinkan untuk
mengembangkan jalur sehatnya.
Ini adalah potensi yang berkesinambungan untuk
perbuahan yang memberi kesempatan pada
terapi yang efektif.