Anda di halaman 1dari 1

yang bersifat non-core competence dan non-performance businesses.

Apabila kondisi politik


dan pasar memungkinkan, maka program privatisasi merupakan alternatif yang mempunyai
dampak positif terhadap perwujudan good corporate governance dan perbaikan kinerja
BUMN. Karena pada umumnya BUMN yang telah diprivatisasi mampu menghasilkan laba yang
lebih besar.

Tingkat Kelayakan BUMN Tahun 1994-1997


1994 1995 1996 1997 Peningkatan
Kategori
Juml % Juml % Juml % Juml % Jumla %
ah ah ah ah h
Sangat 52 28,6 49 27,5 48 28,9 25,2 25,2 -1 -7
sehat
Sehat 33 18,1 29 16,3 33 19,9 20,8 20,8 4 0
Kurang 35 19,1 31 17,4 30 18,1 18,2 18,2 -1 -1
sehat
Tidak sehat 62 34,1 69 38,8 55 33,1 35,8 35,8 -12 -6
Total 182 100 178 100 166 100 100 100 -12 -6
Sumber: Kantor Meneg BUMN, 1998.

Grafik Laba Rugi BUMN Periode 2000-2006

50

45

40

35
Rp. Triliun

30

25 Laba

20
Rugi
15

10

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber: Kementerian BUMN, 2008

PASCA PRIVATISASI DAN DAMPAKNYA

Telah terbukti bahwa privatisasi akan dapat meningkatkan transparansi (praktik good
corporate governance), meningkatkan akses pasar, akses dana dari pasar modal serta alih
teknologi. Langkah ini pada gilirannya akan mampu meningkatkan arus kas perusahaan,
sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar serta mampu memproduksi barang
dan jasa yang berkualitas, sebagaimana digambarkan dalam bagan dibawah ini, yang
merupakan jawaban dari permasalahan Vicious Funding Cycle

Anda mungkin juga menyukai