Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian Logika dan Kalimat Bermakna

Logika matematika merupakan cabang penting dari matematika sehingga perlu diajarkan
pada semua jenis sekolah lanjutan untuk memberikan dasar cara berfikir yang logis dan
sistematis. Oleh karena itu obyek-obyek diluar semesta pem-bicaraan tidak perlu diperhatikan
agar pembahasan masa-lah dapat terarah dan bisa menghindari kesalahpahaman dalam
peninjauannya.

Dalam kehidupan sehari-hari dilakukan komunikasi menggunakan bahasa. Agar komunikasi


dapat dimengerti digunakan logika sebagai kontrol. Dalam matematika, bahasa komunikasinya
disebut kalimat matematika yaitu kalimat yang menggunakan lambang-lambang matematika.
Kalimat dibedakan menjadi 2 yaitu:

Kalimat berarti
yaitu kalimat yang dari padanya dapat ditarik suatu pengertian yang masuk akal dan berarti
dalam pikiran.

Contoh:

1. Matahari terbit dari arah timur.


2. Harimau binatang buas.

Kalimat tidak berarti


yaitu kalimat yang tidak bisa diterima akal.

Contoh:

1. Nasi menyanyi tidur makan.


2. 2 + 5 menyangi tidak pergi akan lagi.

Kalimat yang mempunyai arti dibedakan menjadi 2 yaitu: yaitu kalimat pernyataan dan kalimat
bukan pernyataan.

Kalimat Pernyataan dan Bukan Pernyataan (Kalimat Terbuka)

Kalimat Pernyataan
adalah suatu kalimat yang sudah dapat ditentukan nilai kebenarannya yaitu bernilai benar atau
bernilai salah, tetapi tidak dapat benar dan sekaligus salah. Kalimat pernyataan juga disebut
dengan kalimat deklaratif, statemen, atau proposisi dan dilambangkan dengan satu huruf kecil.
Perhatikan kalimat kalimat-kalimat berikut ini:
Contoh:

1. p: Semarang Ibukota Jawa Tengah. (benar)


2. q: 4x + 6x = 12x. (Salah)
3. r: Semua siswa SMK harus melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin). (Benar)
4. s: Nilai dari 42 x 2-3 = 3. (Salah)
5. t: 7 + 3 £ 10. (Benar)

Selain kalimat pernyataan di atas ada pula kalimat faktual yaitu kalimat yang nilai kebenarannya
baru diketahui sesuai dengan keadaan saat itu.

Contah:

1. Hari ini matahari bersinar terang.


2. Besok ada orang yang mendapat hadiah dari Bank.

Kalimat bukan pernyataan


adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya. Yang termasuk dalam kalimat
ini adalah kalimat terbuka, kalimat perintah, kalimat pertanyaan dan kalimat harapan.

Kalimat terbuka
adalah kalimat yang masih mengandung peubah (variabel), sehingga belum dapat ditentukan
nilai kebenarannya. Peubah (variabel) merupakan suatu lambang yang dapat diganti-ganti
nilainya, sedang konstanta adalah suatu bilangan tertentu atau suku yang tidak mengandung
variabel.

Contoh:

1. 6x – 4 = 14 (Kalimat terbuka)
2. 3x + 4 < 6 + 2x (Kalimat terbuka)
3. Hapuslah papan tulis itu! (Kalimatperintah)
4. Mengapa kamu tidak mengerjakan pekerjaan rumah? (Kalimat tannya)
5. Mudah-mudahan semua siswa mendapat beasiswa dari Pemkot. (Kalimat harapan)

Sobat, untuk memahami konsep yang sesungguhnya sobat sudah menerima materi ini di bangku
SMA, silahkan kerjakan beberapa naskah latihan berikut.

Tugas 1.
Buatlah 5 Contoh masing-masing kalimat dibawah ini:

1. Kalimat pernyataan
2. Kalimat terbuka
3. Kalimat perintah
4. Kalimat tanya
5. Kalimat harapan
6. Kalimat faktual.

Kemudian diskusikan dengan teman anda kalimat yang telah anda buat.

Tugas 2
Tentukanlah kalimat berikut ini merupakan pernyataan atau bukan, dan jika merupakan kalimat
terbuka tentukanlah variabelnya!

1. Semarang terletak di Jawa Tengah.


2. Terdapat sebuah bilangan prima yang genap.
3. 5x + 8x = 12x
4. cos 2x = cos2x – sin2x.
5. Semua siswa mengerjakan soal-soal latihan 1.
6. Mudah-mudahan semua siswa kelas II naik kelas.
7. 7x – 8 > 6 + 3x
8. Mengapa kamu terlambat datang ke sekolah?
9. Jumlah sudut dalam segitiga adalah 180o.
10. Sisi segitiga siku-siku disebut hipotenusa.
11. Presiden Indonesia seorang yang adil dan jujur.
12. Guru saya seorang yang ramah, baik hati dan murah senyum.
13. 4x + 2y = 10
14. (x2 – x – 2) = 0
15. Rumus Luas lingkaran adalah (phi.r^2)

Pembuktian Teorema

Sederhana saja, artikel ini disajikan untuk memecahkan teorema sederhana berikut. Tinggalkan
saja kritik atau sanggahan atas yang kami sajikan. Mungkin belum serta merta menyelesaikan,
namun dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk memulia langkah dengan analisis versi lain.

Teorema 1.
A⊂B⇔A∩B=A

Bukti:
(⇒) DITUNUKKAN DARI RUAS KIRI KE RUAS KANAN!
Dipunyai A ⊂ B.
Karena A ⊂ B maka ∀x∈A berlaku x∈B.
Maka berlaku x∈A ⇒ x∈B.
Karena A ⊂ B maka berlaku Bc ⊂ Ac.
Ditunjukkan A ∩ B = A.

(i) Ditunjukkan A ⊂ (A ∩ B).

Ambil sembarang x ∈ A.
Jelas berlaku x ∈ A
⇔ x ∈ A ∧ x ∈ A (menurut hukum idempoten)
⇔ x ∈ A ∧ x ∈ B (menurut definisi A ⊂ B)
⇔ x ∈ (A ∩ B) (menurut definisi irisan)
Diperoleh x ∈ A berlaku x ∈ (A ∩ B).
Karena x adalah sembarang anggota A, maka berlaku ∀x∈A maka x∈ (A ∩ B).
Jadi A ⊂ (A ∩ B).

(ii) Ditunjukkan (A ∩ B) ⊂ A.

Jelas Ac ⊂ (Ac ∪ Bc)


⇔ Ac ⊂ (A ∩ B)c
⇔ (A ∩ B) ⊂ A (menurut sifat komplemen)
Dari (i) dan (ii) diperoleh fakta bahwa (A ∩ B) = A jika A ⊂ B.
Jadi (⇒) berlaku.

(⇐) DITUNJUKKAN DARI RUAS KANAN KE RUAS KIRI!


Dipunyai (A ∩ B) = A. Ditunjukkan A ⊂ B.
Akan ditunjukkan melalui kontraposisinya yang benar, yaitu A ⊄ B ⇒ A ∩ B ≠ A.
Cukup ditunjukkan bahwa (A∩B) ⊄ A atau A ⊄ (A∩B).
Jelas bahwa (A∩B) ⊂ A. Jadi ditunjukkan A ⊄ (A∩B).
Dipunyai A ⊄ B.
Artinya ∃x1∈A namun x1∉B.
Jelas x1∉ (A∩B).
Jadi ∃x1∈A namun x1∉A∩B.
Jadi A⊄ (A∩B).
A.≠ Jadi jika A ⊄ B maka A ∩ B
Artinya jika A∩B = A maka A⊂B.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa A⊂B ⇔ A∩B = A.

2. Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi

a. Pada pernyataan dapat dilakukan operasi. Jika operasi itu dikenakan pada satu
pernyataan, maka operasinya disebut operasi uner, sedangkan bila dikenakan pada
beberapa pernyataan disebut operasi biner.

Bentuk dari operasi logika matematika sebagai berikut

Ingkaran/Negasi.
Operasi ini merupakan operasi uner yang dilambangkan dengan tanda "~" .atau "¬".
Ingkaran pernyataan p adalah ~p atau dibaca "tidak benar bahwa p" atau "non p" atau
"negasi dari p".

Contoh (1)
p: Jakarta ibu kota negara R I.
~p: Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota Negara RI.
~p: Jakarta bukan ibu kota negara R I.

Contoh (2)
q: 2 + 5 = 10.
~q: Tidak benar bahwa 2 + 5 = 10.
~q: 2 + 5 tidak sama dengan 10.

Contoh (3)
r: 2 > 5 .
~r: Tidak benar bahwa 2 > 5 .
~r: 2 < 5 .

Tabel Nilai kebenaran ingkaran:

atau

Catatan:
Jika pernyataan semula bernilai benar (B) maka ingkarannya bernilai salah (S) dan
sebaliknya.

Konjungsi:

Operasi konjungsi merupakan operasi biner yang dilambangkan "∧" dan dibaca "dan".
Dari pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan "p ∧ q" dibaca "p dan q".

Tabel nilai kebenaran konjungsi sebagai berikut:


atau

Catatan:

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa konjungsi bernilai benar (B) jika kedua
komponen penyusunnya bernilai benar(B), jika tidak demikian maka konjungsi bernilai
salah (S).
Operasi konjungsi sering juga ditunjukkan dengan hubungan seri pada rangkaian listrik
seperti gambar berikut:

Dari gambar rangkaian tampak bahwa arus hanya bisa terhubung jika saklar p maupun q
tertutup.

Contoh:
Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut:

1. Jakarta ibu kota RI dan Tugu Muda terletak di kota Semarang.


2. Gedung lawang sewu terletak di kota Semarang dan 6 + 4 = 11
3. (sin x = 1+ cos2x) dan jumlah sudut dalam segitiga 360.
b. Penyelesaian:

(1) Kalimat bernilai benar karena kedua pernyataan penyusunnya bernilai benar.
(2) Kalimat bernilai salah karena salah satu pernyataan penyusunnya bernilai salah.
(3) Kalimat bernilai salah karena salah kedua pernyataan penyusunnya bernilai salah.

Disjungsi.
Operasi konjungsi merupakan operasi binar yang dilambangkan "V" dan dibaca "atau".
Dari pernyataan p dan pernyataan q dapat disusun pernyataan" p V q" dibaca "p atau q".

Tabel nilai kebenaran disjungsi sebagai berikut:

atau

Catatan:
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa disjungsi bernilai salah (S) jika kedua
komponen penyusunnya bernilai salah (S), jika tidak demikian maka disjungsi bernilai
benar (B).

Operasi konjungsi sering juga ditunjukkan dengan hubungan paralel pada rangkaian
listrik seperti gambar di bawah.

Dari gambar rangkaian tampak bahwa arus tidak bisa terhubung jika saklar p maupun q
sama-sama terbuka atau keduanya salah.

Contoh:
Tentukan nilai kebenaran pernyataan yang berikut:
1. Gus Dur adalah presiden RI yang ke 4 atau Megawati Wakil presiden RI yang ke4
2. 3 + 4 = 5 atau 5 bukan bilangan prima.

Penyelesaian:

1. Benar karena Gus Dur adalah presiden RI yang ke 4 bernilai benar.


2. Salah karena kedua komponennya bernilai salah.

Disjungsi dibedakan menjadi dua macam yaitu disjungsi inklusif dan disjungsi eksklusif.

Disjungsi inklusif
adalah jika p dan q merupakan dua buah per-nyataan maka "p ∨ q" bernilai benar (B) jika p dan q
keduanya bernilai benar, atau salah satu bernilai salah, sebaliknya "p ∨ q" bernilai salah (S) jika
keduanya bernilai salah.

Contoh:
p: Pak Budi orang kaya.
q: Pak Budi rajin bekerja.
p ∨ q: Pak Budi orang kaya atau rajin bekerja.

Di sini mempunyai dua pengertian:


(1) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerja saja tetapi tidak keduanya.
(2) Pak Budi orang kaya saja atau rajin bekerja saja tetapi mungkin juga keduanya.

Tabel nilai kebenaran disjungsi inklusif sebagai berikut:

atau
Disjungsi eksklusif
adalah jika p dan q merupakan dua buah pernyataan maka "p ∨ q" bernilai benar (B) jika
salahsatu bernilai salah (S) atau salah satu bernilai (B), sebaliknya "p ∨ q" bernilai salah (S) jika
keduanya bernilai benar (B) atau keduanya bernilai salah (S).

Contoh :
p : Joni naik pesawat terbang.
q : Joni naik kapal laut.
p ∨ q : Joni naik pesawat terbang atau kapal laut.

Dalam contoh tersebut, Joni hanya naik pesawat terbang saja atau kapal laut saja, dan tidak
mungkin naik pesawat terbang dan sekaligus naik kapal laut.

Tabel nilai kebenaran disjungsi eksklusif sebagai berikut:

atau

Anda mungkin juga menyukai