Anda di halaman 1dari 14

“PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR AL-QUR’AN

HADITS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE


IS A TEACHER HERE SISWA KELAS X B MAN TUREN”

ABSTRAK

Nurul Zainab (06110006), Peningkatan Partisipasi Belajar Al-Qur’an Hadits


Melalui Strategi Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Siswa Kelas X B
MAN Turen, Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang, Abdul Ghafur, M. Ag

Kata Kunci; Partisipasi Belajar, Strategi Pembelejaran Everyone is a Teacher


Here

Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas merupakan salah satu tugas utama guru,
dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa. Dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya
kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses
pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga
mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan
sendiri pengetahuan, keterampilan atau sikap yang mereka butuhkan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran mencakup perhatian siswa
terhadap penjelasan guru, kerjasamanya dengan teman sekelas dalam mengikuti
kegiatan, kemampuan siswa mengemukakan pendapat, memberi kesempatan
berpendapat kepada teman, mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat,
memberi gagasan yang cemerlang dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
senang dan semangat.
Salah satu strategi pembelajaran aktif adalah strategi everyone is a teacher here.
Strategi ini adalah salah satu strategi dalam model pembelajaran aktif (active
learning). Strategi Pembelajaran Everyone is a teacher here adalah strategi
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta
didik untuk semuanya berperan menjadi narasumber terhadap semua temannya di
kelas belajar.

Penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi belajar AL-Qur’an hadits


melalui strategi pembelajaran everyone is a teacher here siswa kelas X B MAN
Turen. Keterpaduan proses balajar mengajar siswa dan proses mengajar guru tidak
pernah terbentuk begitu saja, tanpa adanya pengaturan dan pemecahan yang
seksama. Pengaturan dan pemecahan masalah ini harus di arahkan pada partisipasi
siswa serta dapat menimbulkan minat belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I tingkat partisipasi siswa adalah siklus I
rata-rata hanya 38 % . Pada siklus ke II partisipasi siswa mencapai menjadi 72 %
dan 89.2 % pada siklus III. Meningkatnya partisipasi belajar siswa dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits didukung oleh meningkatnya kegiatan aktivitas
guru dalam mempertahankan dan meningkatkan suasana pembelajaran dengan
strategi everyone is a teacher here. Hal ini dapat dilihat dari data observasi
terhadap kegiatan guru Al-Qur’an Hadits dalam pembelajaran meningkat dari 69
% pada siklus I, menjadi 89 % pada siklus II dan menjadi 91 % pada siklus III.

METODE PENELITIAN

A.Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MAN Turen. MAN Turen
terletak di Jln. Kauman 18 Turen. Madrasaah ini awalnya adalah madrasah swasta
yang bernama Madrasah Aliyah Miftahul Huda Turen, kemudian menjadi negeri
pada bulan Mei 2009. Dengan statusnya yang baru negeri, MAN Turen belum
memiliki sarana prasarana yang lengkap, bahkan terdapat 2 kelas yang belum
mempunyai bangku.
MAN Turen terdiri dari empat rombongan belajar (rombel), yang meliputi kelas X
dua rombel, kelas XI satu rombel dan kelas XII satu robel. Selain itu terdapat
perpustakaan yang juga mencakup sebagai ruang multimedia dan laboratorium.
Penelitian tindakan kelas ini untuk mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Sebagai
subyek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X B tahun pelajaran 2009-2010
semester ganjil dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang, terdiri dari laki-laki 21
orang dan perempuan 15 orang. Sebagian besar siswa kelas X B adalah siswa
yang pendiam dan penurut. Di dalam kelas, siswa cenderung pasif dan tidak
percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pemilihan kelas ini
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas X
B MAN Turen.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Juli sampai
September 2009. Pertemuan waktu penelitian mengacu pada kalender pendidikan
sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang
membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas, yaitu pada hari Sabtu
jam 06.30-07.50 WIB.
Dalam penelitian ini, peneliti ikut serta sebagai guru yang melaksanakan kegiatan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

B.Rencana Tindakan
1.Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan ini, peneliti melakukan identifikasi masalah
yang dihadapi siswa dengan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits. Untuk mengatasi masalah pembelajaran sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, maka peneliti berencana menerapkan strategi
pembelajaran everyone is a teacher here. Pada pertemuan pertama peneliti
mengadakan pre-test tentang pengetahuan yang dipelajari siswa pada pertemuan
sebelumnya dengan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran. Selain itu, peneliti mempersiapkan strategi
lain seperti ceramah dan brainstorming sebagai antisipasi kemungkinan perubahan
yang bersifat menyesuaikan.
Masalah yang ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah
perencanaan tindakan yaitu menyusun instrument penelitian berupa: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal tes,
menyiapkan kertas kecil untuk penerapan strategi everyone is a teacher here dan
lembar observasi.
Pada tahap ini pula, peneliti mencari teman sejawat yang akan membantu
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Teman sejawat dimaksudkan sebagai
sumber untuk melihat implementasi PTK secara komprehensif, baik dari sisi
siswa maupun guru.

2.Implementasi Tindakan
Pada tahap ini dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program pembelajaran,
pengumpulan data hasil observasi dan tes. Adapun tindakan yang akan
diimplementasikan dalam PTK ini adalah menerapkan tindakan yang mengacu
pada skenario pembelajaran. Pengamatan selain dilakukan oleh peneliti juga
dilakukan oleh teman peneliti yang mencatat apa saja yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
Materi pelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan I adalah pengertian Al-Qur’an,
tindakan II adalah perbedaan Al-Qur’an dengan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi,
tindakan III adalah bukti keotentikan Al-Qur’an dari segi keunikan redaksinya,
kemukjizatannya dan sejarahnya.

3.Observasi dan Interpretasi


Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan
yaitu catatan untuk mengumpulkan data. Menilai hasil tindakan dengan
menggunakan format lembar kerja siswa (LKS).
Tahap ini dilakukan untuk pengumpulan data. Observasi dilakukan awal
dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Selanjutnya dalam implementasi tindakan juga
diadakan observasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama
pembelajaran berlangsung. Observasi selain dilakukan oleh peneliti sendiri juga
dilakukan oleh teman peneliti yang ikut mengamati kegiatan pembelajaran.

4.Analisis dan Refleksi


Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Partisipasi belajar dianalisis dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
Adapun yang dilakukan peneliti dalam tahap ini peneliti adalah:
a.Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasai mutu,
jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan
b.Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evalusi tentang skenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa
c.Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada
siklus berikutnya.
C.Siklus Penelitian
PTK ini mengacu pada penelitian tindakan Model Kurt Lewin, yang mana siklus
dalam PTK ini mencakup konsep pokok penelitian tindakan dari Kurt Lewin
(dalam Ghony: 2008) yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).
Pada tahap perencanaan, guru peneliti bersama guru mitra membuat perencanaan
penbelajaran yang mengembangkan partisipasi siswa dengan strategi Everyone Is
A Teacher Here. Di sini, semua kegiatan yang akan dilaksanakan dimatangkan
serta ditentukan alat yang digunakan untuk observasi tindakan yang dilakukan
pada tahap tindakan, guru peneliti menyajikan pelajaran sesuai dengan rencana
yang telah dirumuskan. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, guru peneliti
yang melakukan observasi dengan cara yang telah disepakati pada tahap
perencanaan. Hasil observasi ini kemudian direfleksikan secara bersama untuk
melihat kelebihan dan kekurangan yang digunakan untuk pelaksanaan tindakan
selanjutnya.
PTK ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan partisipasi
belajar siswa dalam mengikuti mata pelajaran Al-Qur’an Hadits melalui strategi
everyone is a teacher here.
Siklus pertama diadakan pada tanggal 08 Agustus 2009 dengan pokok bahasan
pengertian Al-Qur’an. Pada siklus ini peneliti mengadakan pre test untuk
mengetahui pengetahuan siswa tentang materi yang akan dipelajari. Pada siklus
ini, peneliti mengamati sendiri aktifitas dan partisipasi siswa di kelas.
Siklus kedua diadakan pada tanggal 15 Agustus 2009 dengan pokok bahasan
perbedaan Al-Qur’an dengan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi. Sedangkan siklus
ketiga dilaksanakan pada tanggal 05 September 2009 dengan pokok bahasan bukti
keotentikan Al-Qur’an dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya dan
sejarahnya. Pada siklus kedua dan ketiga ini, peneliti dibantu seorang teman untuk
mengamati dan mencatat apa yang terjadi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.

D.Pembuatan Instrumen
Sebelum PTK dilaksanakan maka dibuat beberapa instrumen yang akan
digunakan untuk member perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, menyediakn potongan kertas untuk
penerapan strategi everyone is a teacher here.
Selain itu, untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,
dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen pembantu, seperti lembar tes,
lembar pengamatan partisipasi siswa di kelas, lembar evaluasi, pedoman observasi
atau lembar observasi aktifitas siswa dan guru di kelas.

E.Pengumpulan Data
Data penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data yang
meliputi: sumber data, jenis data, teknik pengumpulan data dan instrument yang
digunakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini.
Tabel 1
Pengumpulan Data
No Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan Instrumen
1 Siswa Jumlah siswa yang dapat menjawab benar soal pre test dan post test
Melaksanakan tes lisan Soal Test
2 Guru Langkah-langkah pembelajaran Observasi Pedoman Observasi
3 Guru dan Siswa Aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung
Observasi Pedoman Observasi
4 Siswa Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Pengamatan Partisipatif
Lembar Pengamatan

F.Indikator Kinerja
Bersumber pada hasil observasi yang menunjukkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits, diharapkan adanya peningkatan partisipasi siswa
dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here.
Adapun indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian
penelitian ini adalah:
a.Observasi: Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
Indikator keberhasilannya adalah minimal 75 % siswa berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
b.Dokumentasi: daftar kehadiran siswa. Indikator keberhasilannya adalah 75 %
siswa hadir dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits.

PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN


A. PAPARAN DATA
Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran
yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini
pembelajaran dilakukan dalam tiga siklus. Penelitian yang telah dilakukan penulis
sebagai peneliti hingga siklus ketiga pada bulan September 2009, dibantu oleh
teman sejawat yang bertindak sebagai observer dan berfungsi sebagai teman
diskusi dalam refleksi.
1. Siklus Pertama
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Adapun beberapa hal yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah:
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.−
Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.−
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar.−
Menentukan skenario pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here−
Membuat pertanyaan pre test−
Mempersiapkan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan−
Membuat format evaluasi−
Membuat format observasi pembelajaran.−
b. Pelaksanaan
Pada awal siklus pertama dilaksanakan pre test. Pada saat awal siklus pertama
pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan:
Semua siswa belum mempunyai buku panduan dan LKS−
Sebagian siswa belum memahami langkah-langkah strategi everyone is a teacher
here−
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan upaya sebagai berikut:
Guru memberikan catatan tentang materi yang akan dipelajari−
Guru membantu siswa yang belum memahami langkah-langkah strategi everyone
is a teacher here−
Pada akhir siklus pertama dari siklus pertama dari hasil pengamatan guru dapat
disimpulkan:
Siswa mulai terbiasa dengan kondisi belajar aktif dengan strategi everyone is a
teacher here−
Siswa mampu menyimpulkan bahwa strategi everyone is a teacher here memiliki
langkah-langkah tertentu.−

c. Pengamatan
Kegiatan Observasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan di atas yang
dilakukan oleh guru mitra sebagai kolaborator. Pada siklus pertama jumlah siswa
yang hadir sebanyak 33 siswa atau 92 % dari seluruh seluruh jumlah siswa (36
siswa). Dari hasil pre test, siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar
hanya 17 sisa atau 47 %. Hasil observasi partisipasi belajar siswa dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits selama siklus 1 adalah: skor perolehan: 6.03, skor
ideal: 16, prosentase: 38 %. Sedangkan hasil observasi kegiatan guru dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits, pada siklus 1 masih tergolong rendah dengan
perolehan skor 47 atau 69% sedangkan skor idealnya adalah 68. Data hasil
observasi oleh kolaborator menunjukkan adanya hambatan yang datang dari
siswa, yaitu:
− Sebagian besar siswa Kelas X B pada umumnya mempunyai partisipasi belajar
Al-Qur’an Hadits masih rendah dan pasif. Pada pertemuan siklus 1 ini guru
banyak terlibat di dalam pembelajaran. Rendahnya partisipasi belajar Al-Qur’an
Hadits disebabkan rendahnya aktivitas belajar dan motivasi siswa.
Siswa dalam membuat pertanyaan masih banyak yang− menyimpang dari topik
yang dibahas dan sementara jawaban siswa masih banyak yang kurang sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Dalam− menanggapi permasalahan, yang bisa menjawab hanya dilakukan siswa
tertentu saja, itupun tanggapannya masih kurang relevan.
Siswa masih kurang memahami tentang strategi Everyone Is A Teacher Here.−
Kemandirian belajar untuk mencari pengetahuan dan belajar sendiri masih
rendah, siswa masih berharap bantuan dari temannya.−
Selain itu kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa masih perlu
perbaikan.−

d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengamati keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
tindakan yang terjadi pada siklus 1 maka perlu perbaikan diantaranya:
− Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran Al-Qur’an Hadits
melalui strategi everyone is a teacher here. Hal ini diperoleh hasil observasi
terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits siklus pertama
hanya memperoleh 69%.
Demikian juga dengan siswa− belum terbiasa dengan kondisi pembelajaran Al-
Qur’an Hadits melalui strategi everyone is a teacher here. Hal ini diperoleh hasil
observasi terhadap perolehan skor dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits siklus
pertama hanya memperoleh 38%
Untuk memperbaiki kelemahan dan− mempertahankan keberhasilan maka guru
memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.
Guru memberi pengakuan atau penghargaan (reward).−
− Kemampuan guru dalam mengorganisasikan siswa masih perlu perbaikan dan
hendaknya guru memperhatikan tahap-tahap kegiatan dan alokasi waktu yang
telah ditetapkan.

2. Siklus Kedua
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama, antara lain:
Guru peneliti adalah membuat perencanaan pembelajaran (skenario
pembelajaran) sesuai dengan kompetensi dasar.−
Guru membuat panduan belajar siswa agar mudah di pahami siswa.−
Menyiapkan waktu yang tepat agar tidak banyak waktu yang terbuang.−
Menyiapkan materi pembelajaran dengan tujuan meningkatkan partisipasi belajar
Al-Qur’an Hadits siswa Kelas X B MAN Turen−

b. Pelaksanaan
Suasana pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran aktif dengan
strategi everyone is a teacher here.−
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif− lagi dalam
pembelajaran.
Guru memberi pengakuan atau penghargaan (reward).−
Sebagian besar siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi
pendapat siswa lain−
Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah mulai tercipta−

c. Pengamatan
Kegiatan observasi dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan di atas yang
dilakukan oleh guru mitra sebagai kolaborator. Pada siklus kedua jumlah siswa
yang hadir sebanyak 34 siswa atau 94 % dari seluruh seluruh jumlah siswa (36
siswa) Hasil observasi partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an
Hadits selama siklus 2 adalah: skor perolehan: 11.5, skor ideal: 16, prosentase: 72
%. Sedangkan hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an
Hadits pada siklus 2 ini tergolong sedang. Hal ini berarti mengalami perbaikan
dari siklus pertama. Dari skor ideal 68 nilai yang diperoleh adalah 57 atau 89%.
Dari hasil observasi tersebut diketahui adanya peningkatan partisipasi belajar Al-
Qur’an Hadits siswa Kelas X B MAN Turen, hal tersebut tampak seperti yaitu:
Siswa rata-rata aktif karena siswa dalam memberi jawaban dan sudah ada yang
berani mengungkapkan pendapatnya.−
Pertanyaan siswa sudah terarah pada materi yang dibahas.−
Jawaban siswa sebagian sudah relevan dengan materi yang di pelajari.−
− Siswa telah dapat menyajikan materi dengan baik yang dikaitkan dengan materi
pembelajaran yang berupa peristiwa-peristiwa di masyarakat.
Walaupun demikian masih ditemui hambatan-hambatan pada siklus 2, yaitu:
Masih adanya siswa yang kurang aktif.−
Masih adanya jawaban siswa yang kurang relevan−
Motivasi dan minat siswa masih perlu ditingkatkan lagi−
Guru belum maksimal membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa dan
masih kurang memberi reward sebagai− penguatan.

d. Refleksi
Dengan memperhatikan hasil pengamatan baik terhadap siswa maupun terhadap
guru, diperoleh hal-hal sebagai berikut:
− Tingkat kinerja guru semakin baik, meskipun masih ada beberapa kekurangan.
Hal ini dapat dilihat dari data observasi terhadap kegiatan guru Al-Qur’an Hadits
dalam pembelajaran meningkat dari 69 % menjadi 89 % pada siklus kedua.
Siswa sudah mulai mampu berpartisipasi dalam− pembelajaran, mampu
menjawab, mampu mempresentasikan hasil kerja dengan baik. Hal ini dapat
dilihat dari data observasi terhadap perolehan skor partisipasi belajar Al-Qur’an
Hadits pada siklus pertama dari 38 % menjadi 72 % pada siklus kedua.
Tetap meningkatkan pembelajaran− dengan menggunakan strategi everyone is a
teacher here sehingga partisipasi belajar Al-Qur’an Hadits meningkat, seiring
dengan meningkatnya motivasi dan minat belajar siswa.

3. Siklus Ketiga
a. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus 3 dilakukan dengan memperhatikan hasil
refleksi pada siklus 2, antara lain:
− Hambatan pada siklus 2 oleh peneliti dan observer, dianalisa dan direfleksi
untuk dijadikan pedoman dalam menyusun tindakan pada siklus 3.
Guru membuat perencanaan pembelajaran (skenario pembelajaran) sesuai dengan
kompetensi dasar.−
Guru membuat panduan belajar siswa agar mudah di pahami siswa.−
Menyiapkan waktu yang tepat agar tidak banyak waktu yang terbuang.−
Menyiapkan pokok bahasan tujuan meningkatkan partisipasi belajar Al-Qur’an
Hadits siswa Kelas X B MAN Turen.−
b. Pelaksanaan
Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepada pembelajaran aktif dengan
strategi everyone is a teacher here.−
Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif− lagi dalam
pembelajaran.
Guru memberi pengakuan atau penghargaan (reward).−
Hampir semua siswa merasa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi
pendapat siswa lain.−
Suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sudah lebih tercipta.−
Pada siklus ketiga jumlah siswa yang hadir sebanyak 36 siswa atau 100 % dari
seluruh seluruh jumlah siswa (36 siswa). Dari hasil pos test, siswa yang dapat
menjawab pertanyaan dengan benar hanya 35 siswa atau 97 %.Hasil observasi
partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits selama siklus 3
diperoleh skor yaitu: skor perolehan: 14.27, skor ideal: 16, prosentase: 89.2 %.
Sedangkan hasil observasi kegiatan guru dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits
pada siklus 3 menperoleh skor perolehan 62 dari skor ideal 68 atau 91 %. Hal ini
berarti menunjukkan adanya peningkatan yang sangat signifikan dan perbaikan
dari siklus sebelumnya.

c. Refleksi
Keberhasilan yang diperoleh selama siklus 3 ini adalah sebagai berikut:
− Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits. Partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits sudah mengarah ke pembelajaran everyone is a teacher here secara
lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap partisipasi belajar Al-
Qur’an Hadits dapat meningkat dari 38 % pada siklus kedua menjadi 72 % pada
siklus ketiga menjadi 89.2 %.
Meningkatnya partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran− Al-Qur’an Hadits
didukung oleh meningkatnya kegiatan aktivitas guru dalam mempertahankan dan
meningkatkan suasana pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits mengalami peningkatan dari 89% pada siklus kedua dan menjadi
91 % pada siklus ketiga.
Penilaian siswa terhadap strategi pembelajaran everyone is− a teacher here ini
sangat positif, mereka menilai sangat menarik dan tidak membosankan.
Dari analisis hasil penelitian di atas, maka− peneliti merefleksi bahwa strategi
pembelajaran everyone is a teacher here ini dapat meningkatkan partisipasi belajar
siswa.

B. Pembahasan
1. Partisipasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dalam tiga siklus kegiatan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas diperoleh data bahwa partisipasi atau
keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mengalami kenaikan.
Pada siklus I prosentase keaktifan siswa adalah 38 %, sedangkan pada siklus II
menjadi 72 % dan pada siklus III menjadi 89.2 %. Hal ini karena pada siklus I
sebagian siswa belum memahami langkah-langkah strategi pembelajaran
everyone is a teacher here. Kegiatan pembelajaran yang seharusnya menjadi inti
kegiatan, banyak terganggu oleh masalah yang dihadapi oleh masing-masing
siswa. Sedangkan pada siklus II dan III, siswa sudah lebih memahami langkah-
langkah strategi pembelajaran everyone is a teacher here dan guru sudah lebih
bisa mengondisikan kelas dengan baik. Tingkat kehadiran siswa pada siklus I
adalah 92 % , siklus II adalah 94 % dan pada siklus III adalah 100 %.
Kecenderungan yang terjadi pada siklus I dan siklus II memberikan gambaran
bahwa pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here mengurangi
tingkat kesulitan yang terjadi atau mempermudah proses pembelajaran. Dengan
pembelajaran aktif, strategi everyone is a teacher here juga meningkatkan minat
dan menambah keaktifan siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits, ini terlihat
dari hasil analisis observasi pada siklus 1, 2 dan 3 bahwa siswa, tekun dan
antusias selama proses pembelajaran, aktif selama proses pembelajaran, dan aktif
dalam mengerjakan tugas, serta disiplin dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran yang lebih mudah dalam pemahaman materi ajar akan berdampak
pada hasil belajar siswa.

2. Aktivitas Guru
Observasi yang dilakukan oleh rekan guru yang bertindak sebagai observer
menyatakan bahwa aktivitas guru adalah cukup baik pada siklus I maupun siklus
II dan lebih baik pada siklus III. Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan
dimana aktifitas guru banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani para
siswa, baik dalam menjelaskan konsep pembelajaran maupun teknis operasional
perangkat pembelajaran.

3. Kendala yang Ditemukan


Kendala awal adalah kesulitan dalam pengondisian siswa karena sebagian siswa
belum memahami langkah-langkah strategi everyone is a teacher here.
Pada siklus I, kendala yang ditemui adalah tidak ada siswa yang memiliki buku
panduan, sehingga guru masih kerepotan menjelaskan materi di papan tulis. Hal
ini menyebabkan banyak waktu yang terbuang. Sedangkan pada siklus II dan III
kendala pada siklus I relatif tidak ditemukan dengan bantuan resume yang dibuat
guru sebelumnya perhatian siswa lebih tertuju pada materi yang di sajikan.
Sebagian permasalahan pembelajaran terutama dalam peningkatan partisipasi
belajar siswa dapat diatasi melalui penerapan pembelajaran aktif, strategi
everyone is a teacher here.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) pada dasarnya
merupakan upaya peningkatan kualitas pendidikan khusus dalam proses
pembelajaran. Jenis penelitian ini mampu menawarkan pendekatan dan prosedur
baru yang lebih menjanjikan dampak langsung dalam bentuk perbaikan dan
peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dikelas, dengan
mengkaji berbagai indikator keberhasilan dan kesulitan dalam proses
pembelajaran pada guru dan hasil belajar yang terjadi pada siswa. Berdasarkan
hasil penelitian tindakan kelas dalam peningkatan partisipasi belajar Al-Qur’an
Hadits melalui strategi pembelajaran everyone is a teacher here siswa kelas X B
MAN TUREN, dengan menggunakan tehnik pembelajaran everyone is a teacher
here dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Setelah dilakukan pengamatan terhadap kegiatan aktivitas siswa
memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan diperoleh rata-rata kadar partisipasi
aktif siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada siklus I hanya rata-rata 38
% menjadi 72 % pada siklus II, dan 89.2 % pada siklus III.
2. Meningkatnya partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits
didukung oleh meningkatnya kegiatan aktivitas guru dalam mempertahankan dan
meningkatkan suasana pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here.
Hal ini dapat dilihat dari data observasi terhadap kegiatan guru Al-Qur’an Hadits
dalam pembelajaran meningkat dari 69 % pada siklus I, menjadi 89 % pada siklus
II dan menjadi 91 % pada siklus III.
3. Karena dalam penelitian ini, skor rata-rata pada setiap siklus telah mencapai di
atas 10%, maka peneliti berkesimpulan bahwa strategi pembelajaran everyone is a
teacher here sangat cocok digunakan dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits dan
dapat meningkatkan partisipasi siswa.

B. Saran
Agar proses pembelajaran ini dapat terus berlangsung dengan peningkatan
partisipasi pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa maka pihak
sekolah dan guru perlu melakukan :
1. Mengatur ruang kelas, dan denah tempat duduk siswa sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa.
2. Guru selalu mensuport/membantu dan memotivasi siswa untuk terbiasa
membuat pertanyaan dan menjawab pertanyaan agar siswa mempunyai percaya
diri dalam berinteraksi dengan sesama siswa.
3. Para guru harus memiliki sikap keterbukaan, kesediaan menerima kritik dan
saran terhadap kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.
4. Mendukung guru-guru untuk mengembangkan macam-macam model
pembelajaran dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas
pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar siswa.
5. Guru hendaknya menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran dengan
materi yang disampaikan, guru sebagai pendidik hendaklah juga memahami
karakteristik dan kemampuan siswa, karena masing-masing siswa pada dasarnya
mempunyai karakter dan kemampuan yang berbeda-beda.
6. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
pembelajaran Al-Qur’an Hadits maupun mata pelajaran lain.
7. Memotivasi guru untuk menulis karya ilmiah dengan salah satu cara
melaksanakan penelitian tindakan kelas.
DAFTAR RUJUKAN

Admin, WI. (2008). Laporan Hasil Penelitian Peningkatan Interaksi Pembelajaran


Siswa Dalam Pembelajaran Ekonomi Di Kelas IX SMP Negeri I Kota Solok,
Dengan Tehnik Pembelajaran Everyone Is A Teacher.
http://lpmpjogja.diknas.go.id. 28 September 2009.

Antonilamini. (2008). Peningkatan Interaksi Pembelajaran Siswa Dalam


Pembelajaran Ekonomi di kelas XII IPS SMA YKP Monamas Bontang.
http://antonilamini.wordpress.com. 30 September 2009

Ardhana12. (2009). Indikator Keaktifan Siswa yang dapat dijadikan penilaian


dalam PTK. http://ardhana12.wordpress.com. 01 Oktober 2009.

Azizuddin. (2009). Peningkatan Partisipasi Belajar IPS Melalui Strategi


Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Siswa Kelas VIII B SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun pelajaran 2008-2009. http://smpn6-mtr.sch.id.
01 Oktober 2009.

Chalimah, N. U. (2006). Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa MA Al Asror


Gunungpati Semarang Dengan Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif
Jigsaw. Universitas Negeri Semarang.

Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran.Semarang: IKIP Semarang


Press.

Dwitagama, D. (2008). Laporan Penelitian Tindakan Kelas-PKn.


http://dedidwitagama.wordpress.com. 01 Oktober 2009.

Fakhrudin, M. (2009). Strategi Active Learning. http://rike-mp07.blogspot.com.


28 September 2009.

Ghony, M. Dj. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN-Malang Press.

Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan


Matematika sekolah pascasarjana UNESA.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Mulyasa, E. (2009). Praktik Penelitian Tindakan Kelas Menciptakan Perbaikan


Berkesinambungan. Bandung: Rosda.

Partini, Siti. (1988). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Studing

Romlah, F. (Januari-Juni 2008). “Psikologi Belajar: Signifikansinya Bagi


Keberhasilan Pembelajaran”. Cendekia: Jurnal Kependidikan dan
Kemasyarakatan. 6 (1).

Salim, P. dkk. (1991). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern


English Press.

Shalahuddin, Mahfudh. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT.


Bina Ilmu

Silberman, M. L. (2009). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.


Bandung: Nusamedia.

Slameto, Drs. (1991). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:


Rineka Cipta

Subi, F. (2009). Strategi Everyone Is Teacher Here dan Index Card Match.
http://fikrinatuna.blogspot.com. 30 September 2009.

Sudjana, Nana. (1989). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: CV. Sinar Baru

Sukadi. (2009). Peningkatan Partisipasi Siswa SMP Negeri 12 Semarang


Pada Praktik Komputer Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
http://www.mrkadi.com. 28 September 2009

Sukidin, dkk. (2002). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan


Cendekia.

Suryabrata, Sumadi. (1984). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: CV. Rajawali

Sutiah, Dra. (2003). Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Malang:
Universitas Negeri Malang

Sy, Zahera. (Februari 2000). “Cara Guru Memotivasi dan Pengaruhnya Terhadap
Aktifitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran”. Jurnal Ilmu Pendidikan. 7 (1).

Wibowo, A. J. (2007). Pembelajaran Aktif-Reflektif. http://alexjwibowo.


blogspot.com. 28 September 2009

Yasin, A. (2008). Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN-Malang


Press.

(2009). Pembelajaran Partisipatif: Konsep dan Ciri-cirnya.


http://www.indobiu.com. 30 September 2009.

Anda mungkin juga menyukai