Anda di halaman 1dari 93

Handouts

PENGANTAR
ILMU HUKUM

Oleh : Asri Wijayanti,


S.H.,MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURABAYA

1
MATERI

• Pendahuluan
• Arti &Tujuan Hukum
• Hukum & Kaedah Sosial
• Hukum & Kekuasaan
• Fungsi &tujuan hukum
• Sumber Sumber Hukum
• Konsep Hukum
• Menerapkan &
mengembangkan
hukum

2
KEPUSTAKAAN

• Achmad Sanusi, 1984, Pengantar


Ilmu Hukum dan Pengantar Tata
Hukum Indonesia, Tarsito,
Bandung.
• CST Kansil dan Christine ST
Kansil, 2002, Pengantar Ilmu
Hukum dan Tata hukum Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta.
• G Karta Sapoetra dan E Roekasih,
1982, Pengantar Ilmu Hukum,
Armico, Bandung.
• Mochtar Kusumaatmadja dan B
Arief Sidarta, 2000, Pengantar
ilmu hukum (suatu pengenalan
pertama ruang lingkup berlakunya
ilmu hukum ), Alumni, Bandung.
• Soedjono Dirdjosisworo, 1983,
Pengantar Ilmu Hukum, Rajawali,
Jakarta.

3
• Sudikno Mertokusumo,
1985, Mengenal Hukum,
Liberty, Yogyakarta.
• Surojo Wignjodipuro, 1969,
Pengantar Ilmu Hukum,
Gunung Agung , Jakarta.
• Van Apeldorn, 1985,
Pengantar Ilmu Hukum,
Pradnya Paramita, Jakarta.

4
I
PENDAHULUAN

• MKDK, (mata kuliah dasar


keahlian wajib SYARAT MK
lainnya )
• Ilmu Negara,Pengantar Ilmu
Hukum ,Pengantar Hukum
Indonesia.
• pemisahan kedua jenis mata
kuliah itu kurang tepat. Karena
hanya bersifat teoritis saja. ,
Tujuan dapat memperoleh suatu
oversicht atau suatu penglihatan
umum yang lengkap .
• Kurikulum di F H ? memisahkan
antara hukum umum dengan
hukum agama. Malaysia ada MK
Ilmu Al Qur,an.
5
Islam adalah Al Qur’an 10
perintah Tuhan yang terdapat
di dalam QS Al An’am ayat
151- 153

obyek yang diaturnya


sekaligus menjadi subyek
(pelaku), sehingga metode
keilmuan yang dipakai adalah
metoda keilmuan humanities
( humaniora) yang dinamakan
juga geisteswissenscaften,
mempunyai konsekuensi
metodologi dan kausalitas
pragmatis yaitu benar sesuai
dengan consensus Hukum
positif tidak menggunakan
metode ilmu pasti alam /
naturwissenschaften.
jurist sangat dipengaruhi oleh6
beberapa factor, misalnya
• Pengertian dan batasan ilmu
hukum positif
menurut G Radbruch dalam
Rechts philosophie adalah ilmu
tentang hukum yang berlaku di
suatu negara atau masyarakat
tertentu pada saat tertentu
atau disebut sebagai ius
constitutum , (bukan ius
constituendum atau ius
naturale atau natural law.)
Sebagai reaksi dari adanya
ratio scripta. sebagai reaksi
dari natural law yang berasal
dari wahyu Ilahi. Sebagai
koreksi bagi kita ,pendapat itu
adalah salah . Ilmu di dunia ini
hanyalah bagaikan setetes air
dari lautan yang
7
• obyek yang diaturnya sekaligus
menjadi subyek (pelaku), sehingga
metode keilmuan yang dipakai
adalah metoda keilmuan humanities
(humaniora) yang dinamakan juga
geisteswissenscaften, mempunyai
konsekuensi metodologi dan
kausalitas pragmatis yaitu benar
sesuai dengan consensus Hukum
positif tidak menggunakan metode
ilmu pasti alam /
naturwissenschaften.
jurist sangat dipengaruhi oleh
beberapa factor, misalnya adanya
alasan pemaaf, alasan pemberat
hukuman.

8
II
Arti &Tujuan Hukum

• Individu, masyarakat dan hukum.

Manusia sebagai makhluk sosial


Tidak dapat seperti Tarzan ,
Robinson Crusoe dalam novel karangan
Daniel Defoe

Didalam melakukan hubungan di


masyarakat, kadang timbul
pertikaian, sehingga diperlukan
Hukum

Max Weber, membagi masyarakat


dalam :
kekerabatan (gemeinschaft)
(gesellschaft )
9
Arti / definisi Hukum

Van Apeldorn
Recht is een verschijnsel in
ruteloze wisselwerking van
stuw en tegenstuw

Utrecht :
hukum adalah himpunan
peraturan ( perintah –
larangan), yang mengurus
tata tertib suatu masyarakat
dan karena itu harus ditaati
oleh masyarakat itu

10
Soedjono Dirdjosisworo, :
hukum dalam arti ketentuan
penguasa ,
hukum dalam arti para petugas,
hukum dalam arti sikap tindak,
hukum dalam arti system kaedah/
norma ( yang meliputi kaedah
agama (sebagai sumber
kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa), norma
kesusilaan / budi sebagai sumber
moral, norma kesopanan / fatsoen
sebagai sumber keyakinan
masyarakat yang bersangkutan
dan norma hukum,
hukum dalam arti jalinan nilai,
hukum dalam arti tata hukum dan
hukum dalam arti ilmu hukum

11
Unsur- Unsur Hukum

•peraturan mengenai
tingkah laku manusia
dalam pergaulan
masyarakat;
•peraturan itu diadakan
oleh badan – badan
resmi yang berwajib;
•peraturan itu bersifat
memaksa;
•sanksi terhadap
pelanggaran peraturan
tersebut adalah tegas.
12
Ciri hukum

• Perintah
larangan

kontradiksi

• Izin dispensasi

• Melakukan sesuatu

Tidakmelakukan
sesuatu

13
Sifat Dan tujuan
hukum

• Sifat hukum
Biasanya dalam hukum privat
adalah mengatur Dan
Dalam hukum publik ,
memaksa

• Tujuan / fungsi hukum


Keadilan dapat dicapai
melalui keteraturan,
ketertiban, kepastian

14
QS Al Maidah : 8 :

• Hai orang-orang yang


beriman, hendaklah kamu
berdiri karena ALLAH,
menjadi saksi dengan
keadilan, janganlah kamu
tertarik karena kebencian
mu kepada satu kaum,
sehingga kamu tidak berlaku
adil. Berlaku adillah, karena
keadilan itu lebih dekat
kepada taqwa dan takutlah
kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa
apa yang kamu kerjakan.
15
Tugas

• Buatlah resume
tentang pendapat –
pendapat ahli hukum
mengenai :

1. pengertian hukum
2. Tujuan hukum

16
III
HUKUM & KAIDAH
SOSIAL

• Norma / kaidah
moral positif
Norma hukum
sanksi diatur dalam UU

Norma social
Norma agama
(Hati.nurani.mns.otonom)
Norma kesusilaan

Norma.Kesopanan

(Moral positif
masy.heteronom)

17
perlu suatu aturan yang
dapat mengatur
kehidupannya.

Aturan yang ada di


masyarakat, dapat berupa
norma / kaidah social atau
dalam bentuk aturan hukum.

Kaidah social yang ada di


masyarakat, dibedakan ke
dalam norma agama, norma
kesusilaan dan norma
kesopanan.

Berlakunya kaidah / norma


social di dalam masyarakat
terjadi apabila telah menjadi
suatu kewajiban yang harus
ditaati. Dalam hal ini disebut18
telah menjadi moral positif
Macam norma

• Norma sosial, terdiri


dari :
1. Norma Agama
2. Norma kesusilaan
3. Norma Kesopanan

• Norma Hukum

19
Norma /kaidah
agama
• merupakan ajaran-ajaran agama yang
dijalankan oleh pemeluknya
• Berlakunya norma agama di
masyarakat tergantuk pada
keyakinan orang yang
menjalankannya.
• Kuat lemahnya pelaksanaan norma
agama di suatu masyarakat dapat
dipengaruhi pula oleh pengaruh
pemegang kewenangan
• Misalnya di hukum Islam ada ajaran
habblumminallah dan
hablumminannas
• Dilaksanakannya ajaran itu
tergantung keimanan pemeluknya.
Mengikatnya bila ada keyakinan.

20
Norma kesusilaan
= = norma budi ,juga norma etik atau
adat kebiasaan
• Norma ini lahir secara fitrah pada
manusia sebagai makhluk yang
bermoral.
• Rasa kemanusiaan yang mendasari
adanya norma ini.
• Contohnya, kita tidak akan
membiarkan apabila ada tetangga
yang jatuh dari loteng.
• Kebiasaan adalah pola tindak yang
berulang mengenai peritiwa yang
sama berkenaan dengan hal yang
bersamaan pula.
• Baru mengikat bila orang tersebut
merasa bahwa kebiasaan itu patut
untuk ditaati / dipatuhi.

21
Norma kesopanan

• disebut juga norma fatsoen .


• Norma kesopanan ini sering
tidak mengikat karena
criteria kesopanan antar
daerah adalah berbeda.
• Hal ini tergantung pada
lingkungannya.
• Daya mengikatnya
berdasarkan ukuran suatu
masyarakat itu.

22
• Mengikat tidaknya norma itu
dalam masyarakat terletak
pada keyakinan apakah norma
itu dapat ditegakkan apabila
ada yang melanggarnya..
• Kemampuan untuk
membedakan antara yang baik
dan yang buruk atau etika ini
merupakan sumber dari
kesadaran berkaidah
(normbewustein).
• Kemampuan membedakan hal
baik atau buruk ini disebut
moral.
• Moral pribadi atau perorangan
bersifat otonom, sedangkan
moral positif terjadi apabila
criteria itu sudah menjadi
keyakinan umum 23
Norma hukum
• adalah norma yang dibuat
oleh pemegang kekuasaan
yang berwenang.
• Sifatnya memaksa dan
melindungi.
• Sifat memaksa tampak pada
sanksi yang diterapkan
apabila terjadi pelanggaran
dan berlaku untuk umum.
• Sanksi norma hukum bersifat
tegas, diatur dalam
peraturan perundang-
undangan

24
Hubungan antara norma
hukum Dan norma sosial

• Norma social tidak diatur oleh


undang-undang.
• Pengaturan norma hukum harus
terperinci berdasarkan asas
legalitas.
• Norma hukum mengikat karena ada
sanksi yang tegas dari penguasa.
• Norma social mengikat karena
dipatuhi oleh anggota masyarakat.
Berlakunya apabila masyarakat
menerima kaidah social itu sebagai
sesuatu yang harus ditaati.

• Hubungan antara norma social dan


norma hukum adalah saling
mengisi, saling memperkuat

25
IV
HUKUM DAN
KEKUASAAN

• Hakekat kekuasaan dan


hubungannya dengan
hukum
• Hubungan hukum dan
kekuasaan dalam
negara hukum
• Sanksi Hukum

26
Hakekat kekuasaan

• Pada umumnya masyarakat


menyamakan pengertian
kekuasaan (power) dengan
kekuatan ( force).
• Orang yang mempunyai kekuatan
fisik seringkali dikuasai oleh orang
yang mempunyai kekuasaan.
• Kekuasaan sering bersumber dari
wewenang formal ( formal
authority).
• Kewenangan formal memberikan
seseorang untuk berkuasa
melakukan sesuatu yang bertujuan
untuk menegakkan hukum.
• Tanpa kekuasaan, maka penegakan
hukum sulit terlaksana.

27
Hubungan
Kekuasaan dan hukum

• Hukum memerlukan kekuasaan


bagi pelaksanaannya, sebaliknya
kekuasaan itu ditentukan batas-
batasnya oleh hukum.
• Dikatakan oleh Blaise Pascal
“justice whitout might is helpless
might without justice is
tyrannical” artinya hukum tanpa
kekuasaan adalah angan-angan,
dan kekuasaan tanpa hukum
adalah kelaliman.
• Kekuasaan memberikan
kewenangan pada seseorang.
pada dasarnya adalah kemampuan
seseorang untuk memaksakan
kehendaknya atas pihak lain.

28
Sumber Kekuasaan

• Kekuasaan dapat bersumber dari


adanya kekuatan fisik, kekuasaan
ekonomi atau tingkat pemahaman dan
pengamalan agama yang tinggi dalam
diri seseorang.
• Kelebihan moral pada seseorang
merupakan kekuatan yang berasal
dari dukungan dari orang- orang yang
dalam penguasaannya.
• Pemegang kekuasaan tidak boleh
orang yang bermoral rendah ( Harus
ada persiapan moral untuk dapat
menjadi penguasa.)
• Penguasa yang baik adalah yang
memiliki semangat mengabdi kepada
kepentingan umum (sense of public
service).
29
Hubungan hukum dan
kekuasaan dalam
negara hukum
• Kekuasaan haruslah dibatasi oleh
hukum.
• Harus jelas batas-batas kewenangan
yang diberikan. ( menghindari
penafsiran ganda terhadap rumusan
kewenangannya).
• Rumusan atau batasan yang tidak jelas
mengenai kewenangan akan
mengakibatkan adanya kecenderungan
penyalah gunaan kewenangan.
• Batasan kewenangan dari pemegang
kekuasaan harus dituangkan dalam
suatu peraturan perundang-undangan.
• Selanjutnya rakyat melalui wakil-
wakilnya dapat melakukan pengawasan
terhadap kinerja dari pemegang
kekuasaan.
• Apabila ada pejabat yang melalukan
penyalah gunaan kewenangan, maka
pasti disitu telah terjadi suatu
pelanggaran norma dan mayarakatlah
yang pasti akan dirugikan

30
Sanksi Hukum

• Pengertian Dan hakekat


• Macam Sanksi Hukum

31
Pengertian Dan hakekat
Sanksi Hukum

• Sanksi hukum adalah


hukuman yang dijatuhkan
pada seseorang yang
melanggar hukum.
• Merupakan bentuk
perwujudan yang paling jelas
dari kekuasaan negara dalam
pelaksanaan kewajibannya
untuk memaksakan ditaatinya
hukum.
.

32
Macam Sanksi
Hukum

• Sanksi pidana
• Sanksi perdata
• Sanksi administrasi

33
Sanksi pidana

• dijatuhkan kepada seseorang yang


telah melanggar ketentuan hukum
pidana. Sanksi yang dijatuhkan
dalam hukum pidana
mengakibatkan perampasan
kebebasan ( hukuman penjara),
harta benda ( penyitaan),
kehormatan bahkan jiwa seseorang
(hukuman mati). Oleh karena itu
dalam penerapan hukum pidana
harus mendasarkan pada hukum
acara pidana yang jelas. Hal ini
untuk memberikan hak kepada
seseorang untuk membela diri,
berkaitan pula dengan penerapan
asas legalitas.
34
Sanksi perdata
• adalah sanksi yang
diterapkan kepada seseorang
yang telah melanggar
ketentuan hukum yang telah
dibuatnya dalam suatu
perikatan.
• Sanksi perdata diberikan
dalam bentuk ganti rugi dan
denda.

35
Sanksi administrasi

• Dapat berbentuk penolakan


pemberian izin,setelah
dikeluarkannya izin
sementara, mencabut izin
yang telah diberikan.
• Penerapan sanksi
administrasi biasanya
berkaitan dengan suatu
kegiatan usaha yang
dianggap telah terjadi suatu
pelanggaran administrasi
• Jenis sanksi administratif

36
Jenis sanksi
administratif

• Bestuursdwang (paksaan
pemerintah)
• Penarikan kembali
keputusan (ketetapan) yang
menguntungkan (izin,
pembayaran, subsidi)
• Pengenaan denda
administratif
• Pengenaan uang paksa oleh
pemerintah (dwangsom)

37
V
FUNGSI & TUJUAN
HUKUM
• Berbicara mengenai tujuan dan
fungsi hukum sebenarnya hanya
dapat diketahui dari sudut pandang
tertentu.
• Sangat sulit mendifinikan fungsi dan
tujuan hukum yang sempurna
mencakup semua aspek.
• Banyak ahli hukum yang telah
memberikan definisi atau batasan
tentang fungsi dan tujuan hukum,
tetapi hanyalah dari sudut pandang
kajian tertentu.
• Seperti Van Apeldorn mengatakan
membuat definisi hukum adalah sulit
karena hukum adalah abstrak, lebih
mudah untuk memberikan definisi
tentang gunung
38
Hakekat fungsi Dan
tujuan hukum

• Hukum adalah perangkat


kaidah-kaidah dan asas-
asas yang mengatur
kehidupan manusia dalam
masyarakat.
• Fungsi Dan tujuan hukum
haruslah mempunyai makna
pragmatis

39
Fungsi hukum
:

• tercapainya keteraturan dalam


kehidupan manusia di dalam
masyarakat,
• tercapainya ketertiban di dalam
masyarakat dan
• tercapainya kepastian hukum didalam
menjalankan ketentuan hukum yang ada
di masyarakat..

• fungsi hukum adalah terpelihara dan


terjaminnya keteraturan ( kepastian)
dan ketertiban. Sedangkan
• Tujuan hukum pada hakekatnya adalah
mencapai keadilan.
• Keadilan adalah sesuatu yang sukar
untuk didefinisikan, tetapi bisa
dirasakan . Keadilan pada prinsipnya
sulit dicapai karena adil itu sifatnya
adalah subyektifitas, tergantung dari
siapa yang diuntungkan kepentingannya.

40
Tujuan hukum

• pada hakekatnya tujuan


hukum adalah mencapai
keadilan.
• Keadilan adalah sesuatu
yang sukar untuk
didefinisikan, tetapi bisa
dirasakan .
• Keadilan pada prinsipnya
sulit dicapai karena adil itu
sifatnya adalah subyektifitas,
tergantung dari siapa yang
diuntungkan kepentingannya

41
VI
SUMBER - SUMBER
HUKUM

Sumber hukum
• adalah apa saja yang
menimbulkan aturan- aturan
yang mempunyai kekuatan
yang bersifat memaksa.
(aturan itu kalau dilanggar
mengakibatkan sanksi yang
tegas dan nyata).

Sumber hukum ada dua macam :


• Sumber hukum materiil
• sumber hukum formil
42
Sumber hukum dalam
arti materiil

Sumber hukum materiil


• adalah sumber hukum
yang menentukan isi
hukum (Perasaan /
keyakinan individu dan
pendapat umum yang
membentuk dan
menentukan isi hukum).

43
Macam sumber hukum materiil tergantung
dari tinjauan atau sudut pandang para
ahlinya, misalnya :
a. Tinjauan ahli ekonomi, yang menyebabkan
timbulnya hukum adalah kebutuhan
ekonomi dalam masyarakat dan
kemungkinan perkembangan ekonomi;
b. Tinjauan ahli sosiologi, yang
menyebabkan timbulnya hukum adalah
peristiwa yang terjadi dalam masyarakat /
kebutuhan untuk mempertahankan hidup
c. Tinjauan ahli agama, yang menyebabkan
timbulnya hukum adalah kitab suci agama
masing-masing;
d. Tinjauan ahli sejarah , yang menyebabkan
timbulnya hukum adalah sejarah yang
pernah terjadi ;
e. Tinjauan ahli filsafat, yang menyebabkan
timbulnya hukum adalah upoaya untuk
mencari keadilan , misalnya melalui
falsafah bangsa;
f. Tinjauan ahli hukum, yang menyebabkan
timbulnya hukum adalah aturan yang
mengatur .

44
Sumber hukum dalam
arti formil
artinya sumber hukum yang dikenal dari
bentuknya. ( Tempat di mana dapat
ditemukan dan dikenal hukum).

Salah satu dari sumber hukum formil


adalah peraturan perundang-undangan
,

Herarkinya ditentukan berdasarkan


ketentuan pasal 7 Undang-Undang No.
10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan yaitu :
• Undang- Undang Dasar 1945
• Undang-Undang / Perpu
• Peraturan Pemeritah
• Peraturan Presiden
• Peraturan Daerah

45
• Undang- undang No 10 Tahun 2004
ini adalah sebagai [pelaksanaan dari
TAP MPR-RI NO. 1/MPR-RI/ 2003 ,
yang mencabut TAP MPR-RI No
III/MPR-RI/2000 sebagai pengganti
dari TAP MPRS NO. XX / MPRS/ 1966
tentang memorandum DPR-GR
mengenai sumber tertib hukum RI
dan tata urutan peraturan
perundangan RI

• Terhadap ketentuan yang terdapat


di dalam UU No. 10 Tahun 2004 ini,
terdapat permasalahan yang tersisa
yaitu, dimanakah kedudukan Tap
MPR yang semula ada di dalam
ketentuan sebelumnya. Apakah UU
dapat dicabut oleh UU yang
kedudukannya adalah lebih tinggi
apabila berdasrkan ketantuan
sebelumnya ?

46
Sumber hukum dalam
arti formil
terdiri dari :
• Peraturan perundang-
undangan
• Hukum kebiasaan
• Jurisprudensi.

47
Peraturan perundang-
undangan
• macamnya diatur dalam UU No. 10
Tahun 2004.
• Didalam prinsip hukum peraturan
perundang-undangan, terdapat
fictie hukum yaitu apabila
peraturan itu sudah diundangkan
dalam Lembaran Negara dan
Penjelasannya sudah dimuat dalam
Tambahan lembaran negara, maka
semua orang dianggap sudah
mengetahuinya dan isi peraturan itu
sudah mengikat umum

48
Hukum kebiasaan

Artinya :
• perbuatan manusia yang
dilaksanakan berulang-
ulang
• diterima oleh masyarakat
dengan baik,
• jika berlawanan dirasa
sebagai pelanggran
perasaan hukum

49
Jurisprudensi.
Arti jurisprudensi adalah :
• rentetan putusan hakim
mengenai hal-hal tertentu
• yang dianggap baik untuk diikuti
oleh hakim –hakim yang lain jika
hakim menghadapi perkara yang
sama.

Dalam hal ini hakim adalah sebagai


sumber hukum dalam arti
putusannya bebas, dapat
dijadikan dasar bagi pemutusan
hukum.

Sifatnya ada 2 macam :


• yang bersifat tetap dalam arti
keputusan hukum itu dituruti
atau dijadikan dasar dalam
perkara yang sama.
• yang bersifat tidak tetap apabila
hanya dijadikan pedoman untuk
perkara yang sama.
50
VII
KONSEP HUKUM
Konsep yuridis (legal concept)
yakni :
• konsep konstruktif dan
sistematis yang digunakan
untuk memahami suatu
aturan hukum atau sitem
aturan hukum,
• misalnya konsep-konsep hak,
kewajiban, perjanjian,
perikatan, sah batal, subyek
hukum , obyek hukum dan
sebagainya.

51
• Konsep hukum sangat dibutuhkan
apabila kita mempelajari hukum.

•Konsep hukum pada dasarnya adalah


batasan tentang suatu istilah tertentu.
•Tiap istilah ditetapkan arti dan batasan
maknanya setajam dan sejelas mungkin
yang dirumuskan dalam suatu definisi.
•Istilah dan arti tersebut diupayakan agar
digunakan secara konsisten.

•Dalam suatu undang- undang, biasanya


konsep hukum yang berkaitan dengan isi
undang- undang itu dirumuskan dalam
ketentuan pasal 1 (satu).

52
• Pemahaman mengenai konsep hukum ini
sangat penting, terutama di dalam
melakukan suatu argumentasi hukum.
• Pemahaman legal concept sangat
dibutuhkan dalam upaya menerapkan
dan mengembangkan hukum.
• Apabila ada ketentuan hukum, tetapi
ketentuan hukum itu masih kabur atau
belum jelas maka dibutuhkan suatu
interpretasi hukum guna penemuan
hukumnya.
• Apabila dalam suatu masalah atau kasus
yang sedang dihadapi hakim belum ada
peraturan hukumnya maka dapat
dilakukan usaha pembentukan hukum.
• Kesemua usaha tersebut merupakan
suatu ars yang dimiliki oleh seorang ahli
hukum. Atau dapat dikatakan kemahiran
hukum dapat dicapai apabila seseorang
memahami betul tentang legal concept

53
Subyek hukum
• adalah pemegang, pengemban
atau pendukung hak dan
kewajiban.
• Subyek hukum dibedakan
menjadi dua macam yaitu orang
( naturlijke persoon) dan badan
hukum (rechtspersoon atau legal
person).
• Orang meliputi janin yang ada
dalam kandungan ibu, anak bayi
tabung.
• Pada saat ini timbul suatu
masalah hukum apakah manusia
cloning dapat dianggap sebagai
naturlijke persoon ?

54
Badan hukum
• adalah subyek hukum bentukan hukum,
• ia bukan orang atau manusia tetapi dapat
menuntut atau dituntut oleh subyek
hukum lainnya di muka pengadilan.

Ciri-ciri badan hukum adalah :


• Memiliki kekayaan sendiri yang terpisah
dari kekayaan orang-orang yang
menjalankan kegiatan dari badan-badan
hukum tersebut
• memiliki hak dan kewajiban yang terpisah
dari hak dan kewajiban orang- orang yang
menjalankan badan hukum tersebut
• memiliki tujuan tertentu
• berkesinambungan ( memiliki kontinuitas)
dalam arti keberadaannya tidak terikat
pada orang-orang tertentu, karena hak dan
kewajibannya tetap ada meskipun orang
yang menjalankannya telah berganti.

55
Obyek hukum
• ( rechtsobject) adalah segala sesuatu
yang bermanfaat dan dapat dikuasai
oleh subyek hukum serta dapat
dijadikan obyek dalam suatu hubungan
hukum.
• Pengertian obyek hukum dapat
dibedakan dalam urusan –urusan
(zaken) dan benda.
• Benda dapat terdiri dari benda
berwujud ( misalnya rumah, tanah,
mobil, buku ) dan benda tak berwujud
( misalnya hak atas tagihan, hak
cipta,).
• Selain itu benda juga dapat dibedakan
dalam benda bergerak ( misalnya buku,
pensil) dan benda tak bergerak
( misalnya tanah, rumah, kapal laut
dalam tonanse tertentu 20 m3).

56
Peristiwa hukum
• Peristiwa hukum ( rechtsfeit)
adalah peristiwa yang oleh
kaidah hukum diberi akibat
hukum,
• yakni berupa timbulnya atau
hapusnya hak dan / atau
kewajiban tertentu bagi
subyek hukum tertentu yang
terkait pada peristiwa
tersebut.

57
Peristiwa hukum dibedakan:
• peristiwa hukum yang berupa
perbuatan subyek hukum
• peristiwa hukum yang berupa bukan
perbuatan subyek hukum.

Yang tergolong ke dalam peristiwa


hukum yang merupakan perbuatan
subyek hukum ada dua yaitu
yangmerupakan perbuatan hukum,
contohnya wasiat ( merupakan
perbuatan subyek hukum tunggal)
dan perjanjian ( yang merupakan
perbuatan subyek hukum berganda).
Sedangkan peristiwa hukum yang
berupa perbuatan subyek hukum
tetapi bukan perbuatan hukum
contohnya adalah zaakwarneming
dan onrechtmatigedaad.

58
peristiwa hukum yang
merupakan perbuatan
subyek hukum

Yang tergolong ke dalam peristiwa


hukum yang merupakan perbuatan
subyek hukum ada dua yaitu :

1. yang merupakan perbuatan hukum,


di bagi dua :
• perbuatan subyek hukum tunggal
contohnya wasiat
• yang merupakan perbuatan subyek
hukum berganda , contohnya
perjanjian

2. Peristiwa hukum yang berupa


perbuatan subyek hukum tetapi
bukan perbuatan hukum contohnya:
• zaakwarneming
• onrechtmatigedaad.

59
peristiwa hukum yang
berupa bukan
perbuatan subyek
hukum
Dibedakan dalam :
• peristiwa kelahiran dan
• peristiwa kematian.

• Peristiwa kelahiran
menimbulkan suatu hak dan
kewajiban memelihara ,
mengasuh, dan mendidik
anak.
• Peristiwa kematian
menimbulkan adanya hak
pewarisan.
60
Hak, kewajiban dan
kewenangan
• Peristiwa hukum menimbulkan
hubungan hukum yang berintikan
hubungan antar subyek hukum yang
wujudnya tampil dalam bentuk hak
dan kewajiban antara subyek hukum
yang satu dengan yang lainnya.
• Pengertian antara hak dan kewajiban
adalah korelatif. Antara hak dan
kewajiban adalah berbanding
terbalik diantara dua subyek hukum
yang saling berrhubungan dalam
hubungan hukum.
• Hak adalah kebebasan untuk
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu berkenaan dengan sesuatu
atau terhadap subyek hukum
tertentu atau semua subyek hukum
tanpa halangan atau gangguan dari
pihak manapun dan kebebasan itu
memiliki landasan hukum dan karena
itu dilindungi.

61
• Orang yang berhak adalah
orang yang memiliki
kewenangan untuk melakukan
perbuatan hukum tertentu
(termasuk menuntut sesuatu ).
• Hak dapat dibedakan dalam
hak mutlak atau absolut ,
misalnya hak milik, hak asasi
manusia, dengan hak relatif
atau nisbih, misalnya penjual
hany dapat menuntut
pembayaran akan barang yang
telah dibeli oleh pembeli.

62
Kecakapan untuk melakukan perbuatan
hukum (handelings bekwaam heid) adalah
• kemungkinan untuk melakukan perbuatan
hukum yang sah dan mengikat yang tidak
dapat dipersoalkan atau tidak dapat
diganggu gugat.

• Perbuatan hukum yang dilakukan oleh


orang yang cakap hukum mempunyai
akibat hukum.. Terhadap subyek hukum
yang tidak cakap untuk melakukan
perbuatan hukum, dapat ditempatkan di
bawah pengampuan ( curatele).

• Pada dasarnya subyek hukum yang


ditempatkan dibawah pengampuan atau
perwalian adalah mereka yang belum
cujup umur, mereka yang mempunya
pembawaan sejak lahir dengan
kekurangan kelemahan mental, mereka
yang pemabuk, dan mereka yang
pemboros. Apabila dilihat golongan itu
maka dapat dioketahui bahwa mereka
yang ditempatkan dibawah pengampuan
adalah mereka yang tidak dapat mengurus
dirinya sendiri.

63
• Di dalam tata hukum Indonesia, criteria
cukup umur yang menjadi patokan seseorang
untuk dapat dikatakan cakap untuk berbuat
hukum adalah beragam, tergantung dalam
lingkup hukum apa.

• Di bidang perkawinan maka seseorang dapat


dikatakan cakap untuk melakukan
perkawinan adalah mereka yang berusia
minimal 16 tahun untuk perempuan dan 19
tahun untuk laki-laki.

• Dalam bidang ketata negaraan maka yang


cakap untuk menjadi pemilih dalam pemilihan
umum untuk memilih prsiden, - wakil
presiden, DPRD, kepala Daerah adalah
mereka yang telah berusia minimal 17 tahun.

• Di bidang ketenagakerjaan, mereka yang


dapat membuat perjanjiankerja secara
mandiri adalah mereka yang berusia minimal
18 tahun.

64
VIII
MENERAPKAN & MENGEM-
BANGKAN HUKUM

• Di dalam menerapkan dan


mengembangkan hukum perlu
dilakukan penafsiran, atau bahkan
terhadap suatu perkara belum ada
aturan Ketentuan hukum dibuat untuk
mengatur kehidupan masyarakat.

• Terdapat asas hukum bahwa suatu


peraturan apabila sudah disahkan dan
telah di tuangkan ke dalam lembaran
negara, maka setiap orang dianggap
wajib untuk mentaatinya. Semua
orang dianggap sudah tahu ( meskipun
dalam kenyataannya ia mungkin
belum pernah tahu atau belum pernah
membaca). Demikian ini dinamakan
fictie hukum.

65
• Di dalam praktek yang terjadi di
masyarakat, kadang kala peraturan
itu tidak jelas maknanya sehingga
hukumnya. Untuk itu peran hakim
sangat penting dalam rangka
menemukan dan membentuk hukum.

• Asas non liquet, diterapkan dalam


system hukum Indonesia. Yang
artinya hakim atau pengadilan
dilarang untuk menolak suatu
perkara yang diajukan kepadanya
apabila perkara itu belum ada
peraturan hukumnya. Asas ini
diterapkan dan terdapat dalam
ketentuan pasal 16 ayat (1) Undang-
Undang no. 4 tahun 2004 tentang
kekuasaan kehakiman ( LN tahun
2004 no. 8) , yaitu :

• Pengadilan tidak boleh menolak


untuk memriksa, mengadili dan
memutus sesuatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum
tidak ada atau kurang jelas,
melainkan wajib untuk memeriksa
dan mengadilinya. 66
• Kedudukan hakim di
pengadilan adalah melengkapi
ketentuan – ketentuan hukum
tertulis melalui pembentukan
hukum ( rechtsvorming) dan
penemuan hukum
(rechtsvinding ).
• Dengan kata lain hakim atau
pengadilan dalam system
hukum kita yang pada
dasarnya tertulis mempunyai
fungsi membuat hukum baru
( creation of new law).
• Sehingga system hukum kita
meskipun menganut system
hukum tertulis, tetapi
merupakan system yang
terbuka ( open system).

67
• Fungsi menemukan dan
mengembangkan hukum oleh hakim
dilakukan dalam rangka mengisi
kekosongan hukum dan mencegah
untuk tidak segera ditanganinya
suatu perkara yang belum ada atau
belum jelas peraturannya.
• Pembentukan hukum dilakukan oleh
hakim apabila belum ada aturan
hukumnya. Dengan kata lain hakim
membuat sendiri hukumnya.melalui
metode konstruksi dan penghalusan
hukum. Sedangkan dalam penemuan
hukum, hakim hanya melakukan
suatu usaha interpretasi. Disini,
aturan hukum sudah ada tetapi
belum jelas untuk dapat diterapkan
ke dalam perkara yang sedang
ditanganinya.

68
• Pembentukan hukum
dilakukan oleh hakim
apabila belum ada aturan
hukumnya.
• Dengan kata lain hakim
membuat sendiri
hukumnya.melalui metode
konstruksi dan penghalusan
hukum.
• Sedangkan dalam
penemuan hukum, hakim
hanya melakukan suatu
usaha interpretasi.
• Disini, aturan hukum sudah
ada tetapi belum jelas untuk
dapat diterapkan ke dalam
perkara yang sedang
ditanganinya.

69
Interpretasi
• Metode interpretasi yang
dilakukan oleh hakim dalam
usaha penemuan hukum ada
bermacam-macam, yaitu :
1.interpretasi atau penafsiran
gramatikal,
2.interpretasi sejarah ,
3.Interpretasi sitematis,
4.Interpretasi sosiologis,
5.Interpretasi teleologis,
6.Interpretasi otentik.
7.freis ermessen.

70
interpretasi atau
penafsiran gramatikal
• ketentuan atau kaedah
diartikan oleh masyarakat
sebagai bahasa sehari-
hari. ( misalnya arti
kendaraan)

71
interpretasi sejarah

• diartikan dengan
menafsirkan suatu
ketentuan hukum
dengan melihat
alasan-alasan
terbentuknya suatu
undang-undang itu.

72
Interpretasi sitematis

• yaitu menafsirkan
beberapa ketentuan
hukum yang mengatur
tentang hal yang sama.
Misalnya dalam
menafsirkan cakap
hukum, harus dilakukan
penafsiran sitematis
antara ketentuan BW,
UUP, UU 13 tahun 2003
dan lainnya.
73
Interpretasi
sosiologis

• yaitu suatu interpretasi


yang menghubungkan
dengan sebab-sebab atau
factor apa dalam
masyarakat atau
perkembangan
masyarakat yang dapat
memberikan penjelasan
mengapa pembuat
undang- undang membuat
rancangan undang-undang

74
Interpretasi
teleologis

• yaitu suatu interpretasi


dengan memperhatikan
tujuan dibuatnya suatu
ketentuan hukum.
Misalnya tujuan
dibuatnya UU No. 1
Tahun 1974 adalah untuk
usaha mensukseskan
program pembangunan
nasional di bidang
keluarga berencana.

75
Interpretasi otentik

• yaitu suatu interpretasi


yang diberikan oleh undang-
undang itu sendiri. Biasanya
ditempatkan dalam
ketentuan pasal1

76
freis ermessen.

• Keleluasaan interpretasi oleh


hakim. Apabila tafsiran otentik
dirasa kurang memberikan
keyakinan pada hakim, maka
hakim dengan keyakinan
sendiri dapat menafsirkan
ketentuan hukum dengan
memperhatikan pendapat dari
saksi ahli dan perkembangan
masyarakat. Kebebasan hakim
untuk menerapkan undang-
undang sesuai dengan
pandangan dan keyakinannya
disebut freis ermessen.
77
Metode kontsruksi

• Apabila ketentuan hukum


belum ada , berdasarkan asas
non liquet hakim tidak boleh
menolak perkara yang ada
turannya, maka dapat
dilakukan metode konstruksi.

• Contoh kontruksi adalah :


1.Analogi
2.argumentum a contrario.

78
analogi

• Contoh adalah apabila jual


beli tidak memutus
perjanjian sewa menyewa ,
maka dapat dianalogikan
bahwa jual beli tidak dapat
memutuskan hibah. Sesuatu
barang yang telah
dihibahkan tidak dapat
dibatalkan dengan alasan
barang itu akan dijual.

79
argumentum a
contrario

• Contoh, adalah masa iddah


hanya untuk istri yang telah
putus perkawinannya, karena
suami meninggal dunia, cerai
atau putusan pengadilan.
Ketentuan iddah ditujuakan
untuk memberi kepastian
bahwa rahim istri itu adalah
suci, tidak ada janin di dalam
rahim itu. Ketentuan iddah ini
secara argumentum a
contrario tidak berlaku bagi
suami, karena suami tidak
mempunyai rahim.
80
Penghalusan hukum

• Apabila penerapan hukum tertulis


sebagaimana adanya akan
mengakibatkan ketidak adilan yang
sangat, sehingga ketentuan hukum
tertulis itu sebaiknya tidak diterapkan
atau di diterapkan secara lain apabila
hendak dicapai keadilan.
• Dalam penghalusan hukum ini, hakim
dihadapkan kepada nmasalah yuridis
dan keadilan di sisis lainnya.
• Contoh pewnghalusan hukum adalah
adanya kewajiban pembayaran
alimentasi (misalnya pajak bumi
bangunan) kepada seorang laki-laki
yang menganggur karena cacat
kepada istrinya yang menjadi
wiraswasta yang berhasil.

81
IX
MADZHAB – MADZHAB
ILMU PENGETAHUAN
HUKUM
Dasar berlakunya hukum :
1. Hukum Alam ……. Aristoteles : hukum
yg asli
2. Thomas Aquino: lex eternadan lex
naturalis
3. Hugo de Groot : akal pikiran manusia.
4. M. Sejarah : Von Savigny : kehendak
rakyat
5. M Teokrasi : kehendak Tuhan
6. T Kedaulatan rakyat JJ Rosseau :
contract social
7. T kedaulatan negara : Hans
Kelsen : Stufen Theory
8. T Kedaulatan hukum : Krabbe : adil
9. T.keseimbangan :Kranenburg :
seimbang untung dan ruginya

82
• Di dalam mempelajari hukum,
kita akan bertanya tentang
mengapakah orang mentaati
hukum, dari manakah asal
hukum itu . Untuk itulah
muncul beberapa pendapat
dalam ilmu pengetahuan
hukum. Terdapat beberapa
teori tentang mengapa orang
mentaati hukum

83
Madzhab hukum alam

• Teori hukum alam diajarkan


oleh:
1. Aristoteles.
2. Thomas van Aquino
3. Hugo de Groot

Menurut Aristoteles.
• Hukum itu berlaku karena
penetapan penguasa negara
atau tergantung pada hukum
yang asli.
• Hukum alam adalah hukum
yang secara umum selaras
dengan kodrat alam.
84
Thomas van Aquino

• hukum bersumber dari lex


eterna=kehendak Tuhan.
• Kemampuan manusia untuk
menelaah berdasarkan lex
eternadisebut lex naturalis
(hukum alam).

85
Hugo de Groot

• Hukum alam ialah akal


pikiran manusia. Atau
pernyaatan manusia
tentang baik dan buruk
suatu perbuatan tergantung
dari akal pikirannya.

86
Madzhab sejarah

• Reaksi dari hukum alam


muncul Von Savigny, ia
mengatakan hukum itu
timbul di dalam negara.
Bukan produk perorangan.
Hukum adalah penjelmaan
kehendak rakyat. Pemikiran
von Savigny ,
menghubungkan antara
negara , bangsa, maka
menimbulkan ilmu
pengetahuan hukum positif,
dan ius constitutum.

87
Teori teokrasi

• Teori ini mendasarkan


pemahaman bahwa hukum
itu bersumber dari
kehendak Tuhan yang
Maha Esa yang tertulis
dalam kitab suci.,
sehingga seolah- olah
penguasa adalah wakil
Tuhan di dunia.

88
Teori kedaulatan
rakyat

• Dasar dari terbentuknya


hukum adalah akal atau rasio
manusia ( rasionalisme) , raja
memperoleh kekuasaan
bukan dari Tuhan, tetapi dari
kehendak rakyat. Pemikir ini
adalah Jean Jacques
Rousseau, dalam teorinya
perjanjian masyarakat =
contract social yang diadakan
antara anggota masyarakat
untuk mendirikan suatu
negara.
89
Teori kedaulatan
negara

• Tokohnya adalah Hans


Kelsen.
• Hukum itu didasarkan
pada kehendak negara,
bukan kehendak
masyarakat. Negara
mempunyai kekuasaan
tidak terbatas. Orang
mentaati hukum, bukan
takut pada negara tetapi
karena ia merasa wajib
mentaati sebagai perintah
negara.
90
Teori kedaulatan
hukum

• Krabbe,
• sumber hukum adalah
keadilan. Ditaatinya
aturan hukum jika aturan
itu mengarah kepada
keadilan.

91
Teori keseimbangan

• Kranenburg,
• Dasar dari berlakunya
hukum, apabila hukum itu
didasarkan pada dalil yang
nyata ( alasan yang
rasional),
• Hukum akan ditaati dan
dilaksanakan, jika telah
dilakukan perhitung
untung dan rugi dalam
mentaati peraturan itu.

92
.

TUGAS

BUATLAH RESUME DARI


UNDANG- UNDANG 10 / 2004 ,
DENGAN URUTAN :
• PENJELASAN UMUM
• DIKTUM
• PASAL- PENJELASAN

93

Anda mungkin juga menyukai