Anda di halaman 1dari 17

Kelainan Gangguan

Insulin
INSULIN
Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian
asam amino, dihasilkan oleh sel beta kelenjar pankreas.

• Dalam keadaan normal: bila ada rangsangan pada sel


beta, insulin disintesis dan disekresikan ke dlm darah
sesuai kebutuhan tubuh utk keperluan regulasi glukosa
darah.
• Apabila ada gangguan pd mekanisme kerja insulin,
menimbulkan hambatan dlm utilisasi glukosa serta
peningkatan kadar glukosa darah atau dikenal dgn DM
Penyebab Kelainan Gangguan
Insulin
Ada 2 faktor:
Tidak adekuatnya sekresi insulin secara kuantitatif
(defisiensi insulin)
Kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin
(resistensi insulin)
DM
Diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik
yang menyebabkan gangguan pd metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein sbg akibat
kekurangan insulin yang efektif
(ilmu kesehatan anak 1)
Klasifikasi DM (ADA 2005)
1. Diabetes melitus type 1
(destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi
insulin absolut)
a. Melalui proses imunologik
b. Idiopatik
2. Diabetes melitus type 2
(bervariasi mulai yang predominan resisten insulin
disertai defisiensi insulin relatif sampai yang
predominan ggn sekresi insulin bersama resistensi
insulin)
3. Diabetes Melitus Type Lain
Defek genetik fungsi sel beta
(contoh: kromosom 7,glukokinase ; DNA mitokondria,
dll)
Defek genetik kerja insulin: resistensi insulin type A,
dll
Penyakit eksokrin pankreas: pankreatitis, neoplasma,
pankreatektomi
Endokrinopati: sindrom cushing, hipertiroidisme
Karena obat/zat kimia: asam nikotinat,
glukokortikoid, dll
Infeksi: rubella congenital, CMV, dll
Imunologi (jarang): antibody anti reseptor insulin,
dsb
Sindrom genetik lain: sindrom down, sindrom turner,
dsb

4. Diabetes kehamilan
PATOGENESIS
Sebagai akibat kekurangan insulin atau
kurang efektifnya insulin, sehingga terjadi:
a. Gangguan penyerapan glukosa melalui
dinding sel dan jaringan serta gangguan
pemakaian glukosa di dlm sel
b. Gangguan pembentukan glikogen dalam hati
dan otot-otot
c. Meningkatnya glikogenolisis
Karena gangguan ini terjadi hiperglikemia
dan bila ambang ginjal dilampaui timbullah
glikosuria. Ini akan menyebabkan
bertambahnya diuresis (poliuria).
Kehilangan cairan menimbulkan
hemokonsentrasi dan dehidrasi.
Penghancuran jaringan menyebabkan
kehilangan keseimbangan elektrolit.
Protein dan lemak akan dioksidasi sangat
cepat dan banyak. Pemecahan lemak akan
menghasilkan banyak keton sehingga
akan timbul ketonuria dan asidosis.
Timbulnya asidosis juga disebabkan oleh
dehidrasi dan gangguan faal ginjal.
Akhirnya akan terjadi koma diabetikum
yang bisa menyebabkan kematian.
Faktor resiko DM:
Usia >45 tahun
IMT >23kg/m2
Hipertensi ≥140/90 mmHg
Riwayat DM dalam garis keturunan
Riwayat abortus berulang, melahirkan
bayi cacat, atau BB lahir bayi >4000gram
Kolestrol HDL ≤35 mg/dl dan atau
trigliserida ≥ 250 mg/dl
GEJALA KLINIS DM:
Keluhan utama:
1. Anak bertambah kurus
2. Makan banyak
3. Selalu haus
4. banyak mengeluarkan urin
5. Kulit teraba agak kering
6. Sering gatal (pruritus)
7. Sering terdapat infeksi kulit
Apabila Keadaannya Semakin
Berat:
Koma diabetikum dgn gejala berupa
kesadaran menurun, kulit kering, pipi
kemerahan, bibir merah, nafas berbau
aseton, pernafasan cepat, mual dan
muntah, nyeri perut dan kadang-kadang
nyeri seluruh badan, mata cekung, dan
tekanan darah rendah
Pemeriksaan Laboratorium
Glikosuria : diketahui dari uji reduksi yang
dilakukan dgn bermacam-macam reagensia
seperti benedict, clinitest, dsb
Hiperglikemia:
a. Pemeriksaan kadar gula darah puasa dan
pascaprandial
b. GTT (glucosa tolerance test)
Ketonuria
Kolestrol dapat meningkat
Ganguan keseimbangan elektrolit, paCO2
menurun, pH merendah
Kadar Glukosa Darah:
Bukan DM Blm pasti DM
DM

kadar glukosa Plasma vena <110 110-199 ≥200


drh sewaktu
(mg/dl) Darah kapiler <90 90-199 ≥200

Kadar Plasma vena <110 110-125 ≥126


glukosa drh
puasa (mg/dl) Darah kapiler <90 90-109 ≥110
Pengobatan:
1. Diet
Prinsip diet:
a. Kalori cukup untuk pertumbuhan dan
aktivitas
b. Protein tidak kurang dari 2-3
gram/kgBB/hari
c. 40-50% daripada kalori terdiri dari
karbohidrat
d. Cukup vitamin dan mineral
2. Pengobatan insulin
Cara pemberian insulin:
dimulai dgn insulin reguler (misal: 4 unit,
3x sehari sblm makan). Berangsur-angsur
dinaikkan sampai dosis tepat yang dpt
diketahui dari pemeriksaan urin dan gula
darah. Kalau dosis sudah tercapai, maka
sebagian dari insulin reguler dpt diganti
dgn Lente atau PZI (25% insulin reguler
dan 75% lente) dan disuntikkan 1x sehari.
3. Pediatri sosial: dibimbing mengenai
penyakit, diet, dan pengobatan

Pengobatan koma diabetikum dan asidosis:


a. Penderita harus dirawat di rumah sakit
b. Pengobatan asidosis dan dehidrasi
c. Pengobatan insulin

Anda mungkin juga menyukai