Tugas RED SHIFT Revisi
Tugas RED SHIFT Revisi
I. PENDAHULUAN
Teori kosmologi modern dimulai oleh Friedman pada tahun 1920 dan dikenal
juga sebagai model kosmologi standar. Model kosmologi standar dimulai dengan
prinsip di dalam skala besar, alam semesta homogen dan isotropis serta pengamat
tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Model ini juga
menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu
berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.
Bintang merupakan salah satu objek yang bisa langsung dikenali saat kita melihat
langit, tentu saja disamping bulan dan planet. Bintang sendiri memiliki beberapa
tipe dan kelas, namun seringnya saat melihat bintang, kita akan langsung
membandingkannya dengan Matahari. Bintang-bintang yang ada di langit terikat
satu sama lainnya dalam suatu ikatan gravitasi yang membentuk galaksi Bima
Sakti.
Bima Sakti juga bukan satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta.
Bima Sakti hanya merupakan satu dari miliaran galaksi yang ada dalam alam
semesta teramati. Alam semesta teramati ini terdiri dari galaksi dan materi-materi
lainnya yang secara prinsip bisa teramati dari Bumi saat ini. Tentunya cahaya atau
sinyal lainnya dari obyek-obyek ini membutuhkan waktu untuk mencapai kita.
Tahun 1929, Edwin Hubble yang bekerja di Carniege Observatories di
Pasadena, California mengukur pergeseran merah dari sejumlah galaksi jauh. Hal
ini didasarkan atas hasil pengamatannya pada sejumlah galaksi yang ternyata
memiliki pergeseran garis spektrum menuju ke arah merah (pergeseran Redshift)
dimana semua galaksi saling menjauh dipercepat. Pada saat itu Edwin Hubble
menggunakan teknologi teleskop dengan diameter cermin 152 cm di Observatorium
Mount Wilson. Tidak lama kemudian Edwin Hubble menggunakan teleskop yang
lebih besar dan efektif dengan diameter cermin 250 cm, dan ini merupakan
teleskop terbesar di dunia selama 25 tahun berturut - turut. Tingkat kualitasnya
membuat Edwin Hubble dapat mengamati temuan penting tentang evolusi kosmos.
Akhirnya nama Hubble diabadikan pada sebuah teleskop yang ditempatkan di luar
angkasa dan hingga saat ini Teleskop Hubble telah memberikan informasi lebih
jelas tentang alam semesta. Saat melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak
relatif, Hubble menemukan kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat
dalam fungsi linear terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh
satu sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta
ternyata tidak tetap melainkan mengembang[3].
Dimana
Z = redshift
λobs = panjang gelombang observasi
λem = panjang gelombang emisi / intrinsik