Anda di halaman 1dari 37

BAB II

ISI

A. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan

pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton,

1997).

Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel

sperma (Kushartanti, 2004).

Masa kehamilan dimulai dan konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil

normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama

haid terahir (Hanifa, 2000).

B. Hamil Di Usia 20, 30 atau 40-an


Ingin punya anak adalah hak setiap orang, namun perlu dipikirkan risikonya jika

menjalani kehamilan pertama di usia “lanjut”.

Padahal menurut para ahli, usia dan fisik wanita berpengaruh terhadap proses

kehamilan pertama, pada kesehatan janin dan proses persalinan. World Health

Organisation (WHO) memberikan rekomendasi sebagaimana disampaikan dr. J.M.

Seno Adjie, SpOG., ahli kebidanan dan kandungan dari RSUPN Cipto

Mangunkusumo, “Sampai sekarang, rekomendasi WHO untuk usia yang dianggap

paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20 hingga 30 tahun. Tapi
mengingat kemajuan teknologi saat ini, sampai usia 35 tahun masih bolehlah untuk

hamil.”

Beda usia, beda kondisi fisik Apa pengaruh usia dan fisik wanita pada

kehamilan pertama dan proses persalinan? Kehamilan di usia kurang dari 20 tahun

bisa menimbulkan masalah, karena kondisi fisik belum 100% siap.

Beberapa risiko yang bisa terjadi pada kehamilan di usia kurang dari 20 tahun

adalah kecenderungan naiknya tekanan darah dan pertumbuhan janin terhambat.

Secara mental pun si wanita belum siap. Ini menyebabkan kesadaran untuk

memeriksakan diri dan kandungannya rendah. Di luar urusan kehamilan dan

persalinan, risiko kanker leher rahim pun meningkat akibat hubungan seks dan

melahirkan sebelum usia 20 tahun.

Berbeda dengan wanita usia 20–30 tahun yang dianggap ideal untuk menjalani

kehamilan dan persalinan. Sedangkan usia 30-35 tahun sebenarnya merupakan

masa transisi.Kehamilan pada usia ini masih bisa diterima asal kondisi tubuh dan

kesehatan wanita yang bersangkutan, termasuk gizinya, dalam keadaan baik.

Setelah usia 35 tahun, sebagian wanita digolongkan pada kehamilan berisiko tinggi.

Di kurun usia ini, angka kematian ibu melahirkan dan bayi meningkat. Itu

sebabnya, sebenarnya, tidak dianjurkan menjalani kehamilan di atas usia 40 tahun.

Bagaimana dengan proses kematangan secara psikologis? Dra. Agustine Sukarlan

Basri, M.Si., staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menjelaskan,

bahwa perkembangan masa dewasa bisa dibagi menjadi dewasa muda (usia 21-39

tahun), dewasa madya (usia 40-50 tahun), dan dewasa akhir (lanjut usia/lansia).

Masing-masing fase memiliki ciri.


Masa dewasa muda merupakan masa membina kedekatan dan hubungan yang lebih

dalam dengan lawan jenis. Ini bisa berarti masa membina kehidupan berkeluarga.

Pada masa ini secara kepribadian seorang wanita sudah siap. Secara kognitif,

perkembangan intelegensia dan pola pikirnya sudah matang. Ia mampu mengatasi

konflik-konflik emosional.

Dewasa madya merupakan masa ketika secara kepribadian lebih mantap.

Kehidupan wanita masa ini umumnya lebih tenang, sudah berkeluarga, dan punya

anak. Bagi yang berkarier, kariernya juga sudah jelas.

Di masa dewasa akhir, umumnya kehidupan wanita lebih tenang karena anak-anak

mulai beranjak besar, sehingga lebih memiliki waktu untuk diri sendiri.

C. Kehamilan Resiko Tinggi


Kehamilan dengan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko

meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau terjadi komplikasi

kehmailan, yang lebih besar dari resiko pada wanita normal umumnya.

Ada banyak hal yang menyebabkan suatu kehamilan masuk dalam kategori resiko

tinggi, antara lain:

• Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih

• Ibu hamil berusia 15 tahun atau kurang

• Pernah memiliki riwayat kehamilan atau persalinan yang tidak baik

• Tinggi ibu kurang dari 145 cm

• Berat ibu sangat kurang


• Memiliki tekanan darah tinggi

• Kekurangan darah / anemia

• Memiliki kelainan jantung

• Memiliki penyakit asma

• Memiliki penyakit diabetes

• Memiliki penyakit ayan

• Ada keturunan cacat mental

• Letak janin tidak normal

• Mengalami perdarahan

A. Tanda Awal Kehamilan


Berikut adalah beberapa tanda-tanda kehamilan awal:

• Haid tidak datang

• Morning sickness: rasa mual dan tidak nyaman di pagi hari

• Sering buang air kecil

• Perubahan pada payudara

• Penggelapan aerola

• Kram pada perut

• Muncul flek darah sedikit

• Sembelit

• Temperatur tubuh diatas normal


A. Perubahan fisik yang dialami ibu hamil saat kehamilan
Pada masa kehamilan, banyak perubahan-perubahan fisik yang dialami oleh ibu

hamil. Perubahan-perubahan ini antara lain:

1. Perubahan kulit

Pada kulit terlihat adanya hyperpigmentatie, ialah kelebihan pigmen pada

tempat-tempat tertentu. Perubahan pada kulit ini tidak selalu sama pada setiap

wanita hamil, ada yang sebagian saja dan ada pub yang semua pada tempat

tersebut.

2. Perubahan pada kelenjar

Yang kelihatan ialah kelenjar tiroid yang menjadi besar, jadi leher wanita itu

bentuknya seperti leher pria. Perubahan ini tidak terdapat path setiap wanita

hamil.

3. Perubahan pada mammae (buah dada)

Perubahan ini pasti terdapat pada sermua wanita hamil karena bersama-sama

dengan kehamilan mammae menyiapkan diri untuk memproduksi makanan

pokok yang nantinya akan diberikan kepada bayi setelah lahir. Perubahan ini

meliputi sebagai berikut:

a. Mammae membesar, tegang dan sakit.

b. Vena dibawah kulit mammae membesar dan kelihatan jelas.

c. Hiperpigmentasi pada areola mammae.

d. Kelenjar Montgomerry yang tenletak dalam areola mammae membesar dan

terlihat dari luar.

4. Perubahan perut
Perut akan kelihatan makin lama makin besar. Biasanya dari umur kehamilan

4 bulan membesarnya perut belum kelihatan. Setelah itu mulai kelihatan

membesar, lebih-lebih setelah kehainilan umur 5 bülan kelihatan cepat sekali

menjadi besar.

5. Perubahan alat kelamin luar

Pada alat kelamin luar ini terlihat kebiruan disebabkan adanya kongesti pada

peredaran darah. Kongesti disebabkan karena pembuluh darah membesar,

darah yang menuju ke uterus banyak sekali, sesuai dengan kebutuhan uterus

untuk

membesarkan dan memberi makan janin. Pembuluh darah dan alat kelamin

luar adalah cabang dari uterus, jadi jika pembuluh darah uterus mengalami

kongesti maka pembuluh darah alat kelamin luar pun mengalami kongesti

pula. Tanda ini disebut tanda Chadwick.

6. Perubahan pada tungkai

Perubahan pada tungkai ini adalah timbulnya varices pada sebelah atau kedua

belah tungkai. Pada hamil tua sering oedema pada salah satu tungkai. Oedema

ini disebabkan karena tekanan uterus yang membesar pada vena femoralis,

sebelah kanan atau sebelah kiri.

7. Sikap ibu path waktu kehamilan agak tua.

Sikapnya menjadi lordose yang disebabkan oleh adanya perubahan bentuk

pada tulang belakang (vertebrae) dimana tulang belakang tersebut

menyesuaikan diri dengan keseimbangan badan yang berhubungan dengan

keadaan uterus yang membesar (Kristanti, 1981).

B. Keluhan Yang Sering Dirasakan Oleh Ibu Hamil


Mengingat adanya perubahan secara fisiologis, ibu hamil akan merasakan ketidak

nyamanan baik fisik maupun psikis. Menurut Kushartanti (2004), ketidak

nyamanan fisik tersebut berupa keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil

antara lain:

1. Mudah terengah-engah

Keluhan ini terutama dirasakan apabila uterus telah membesar sehingga

mendesak sekat rongga dada (diafragma) dan mengganggu ekspansi paru.

Keadaan ini diperberat oleh meningkatnya kebutuhan oksigen pada ibu hamil.

2. Mudah lelah

Keluhan ini dipicu oleh. meningkatnya kebutuhan aliran darah yang kurang

dibanding dengan ketersediaan darah. Volume darah ibu hamil meningkat

sampai 30-50%, dan frekuensi denyut jantung meningkat hingga 20%.

3. Mual dan muntah

Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan aktivitas hormon yang

menurunkan peristaltik usus dan tertumpahnya asam lambung keujung atas

lambung. Penurunan peristaltik usus ini juga akan memperlambat proses

pencernaan dan mengakibatkan sembelit.

4. Nyeri punggung dan pinggang

Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan postur tubuh dimana bentuk

tulang belakang cenderung melengkung kedepan (lordose). lengkungan ini

disebabkan oleh membesarnya perut. Disamping itu, keluhan ini juga dipicu oleh

adanya hormon relaksin yang mengendurkan persendian dipunggung bagian

bawah dan panggul.

5. Nyeri panggul
Keluhan ini disebabkan oleh semakin membesarnya uterus sehingga menekan

panggul. Keadaan ini semakin diperberat dengan mengendurnya persendian

dipanggul dan meregangnya otot-otot panggul.

6. Tidak bisa tidur

Keluhan nii biasanya terjadi pada akhir kehamilan, karena pada saat itu terjadi

penumpukan berbagai keluhan. Keluhan tersebut misalnya, susah bernafas dan

nyeri punggung.

A. Menyikapi Tanda Awal Kehamilan


Setelah haid anda berhenti, sering mengalami morning sickness, sering buang air

kecil, dan puncaknya anda mendapat hasil positif pada tes kehamilan, tentunya

anda sangat bersemangat mengetahui bagaimana langkah-langkah selanjutnya

untuk mempersiapkan kehadiran sang buah hati. Baru pertama kali hamil atau ingin

mencari tambahan ide? Rasanya checklist di bawah ini akan berguna:

1. Ingat-ingat kembali riwayat kesehatan anda. Jika kehamilan ini sudah anda

dambakan sejak lama, tentunya anda sudah memiliki persiapan khusus yang

terkait dengan konsisi fisik anda. Tetapi, belum terlambat jika anda belum

memiliki persiapan. Anda bisa mengevaluasi diri, apakah sebelumnya anda

pernah keguguran atau pernah operasi caesar? Apakah anda atau pasangan

memiliki riwayat penyakit keturunan? Sampaikan beberapa hal ini kepada

dokter jika perlu.

2. Jagalah gaya hidup dan kondisi kesehatan anda Koreksilah apakah anda

sedang stres. Apakah anda dalam kondisi stabil secara emosional dan

finansial untuk mengasuh anak? Apakah pekerjaan anda beresiko tinggi?

Apakah anda sedang sakit atau berobat? Apakah anda kegemukan atau
terlalu kurus? Apakah Anda merokok atau minum? Anda juga perlu kembali

mengatur agenda olahraga.

3. Ketahui status kekebalan anda terhadap rubella (campak Jerman)

Penyakit rubella ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan jantung,

ketulian, dan katarak pada bayi. Tanyakan pada dokter apa saja imunisasi

yang perlu didapat oleh ibu hamil

4. Makanlah makanan yang bergizi seimbang dengan suplemen asam folat

Konsumsilah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral, dan serat setiap harinya. Tambahkan pula suplemen

makanan atau multivitamin yang mengandung asam folat dan kalsium

5. Berhenti menggunakan kontrasepsi jenis apapun Selain tidak lagi diperlukan

pada masa kehamilan, kemungkinan alat kontrasepsi dapat memberikan

dampak buruk bagi janin. Meski demikian, bidan atau dokter umumnya

membiarkan spiral (IUD) yang masih ada di dalam tubuh jika seorang ibu

pemakainya kemudian hamil. Konsultasikan kepada dokter jika terdapat

pertanyaan mengenai alat kontrasepsi.

6. Boleh tetap berhubungan intim Kehamilan pada umumnya tidak

menghalangi pasangan suami-istri untuk berhubungan intim, kecuali pada

kondisi tertentu yang dilarang oleh dokter.

Selain hal-hal di atas, yang terutama dilakukan selama menjalani masa kehamilan

adalah bahwa ibu hamil harus tetap merasa bahagia agar dapat menjalani segala

proses dengan baik untuk membentuk janin menjadi bayi yang sehat dan sempurna.
A. Mengatasi Mual Saat Hamil
Mual dan muntah pada saat hamil muda adalah hal yang wajar. Biasanya hanya

akan berlangsung selama 3 bulan pertama, walau ada satu dua kasus yang

mengalami mual selama kehamilan berlangsung. Pada umumnya, rasa mual ini

hanya timbul di pagi hari, berikut cara mengatasi rasa mual pada saat hamil:

• Jangan sampai anda merasa lapar, lambung yang kosong akan

meningkatkan rasa mual

• Gunakan jahe pada menu sehari-hari, bisa juga berupa minuman.

• Jangan lupa banyak minum air putih.

• Pastikan perut anda tidak kosong ketika minum vitamin / suplemen

• Pada saat sedang tidak mual, gunakan waktu ini sebaik-baiknya untuk

makan makanan bergizi dan sedikit berolah raga

• Selalu siapkan crackers kemanapun anda pergi, makan satu buah sebelum

anda mulai beranjak dari tempat tidur di pagi hari

• Hindari makan makanan yang pedas dan berlemak tinggi, terutama goreng-

gorengan.

• Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin B, karena vitamin

B diketahui dapat mengurangi rasa mual

A. Trimester Kehamilan
Masa kehamilan dibagi ke dalam 3 trimester. Tiga fase ini memiliki perkembangan

emosi dan fisik yang unik dan berbeda.


Trimester I (minggu 1 – 12)

Awal kehamilan anda ditandai berdasarkan menstruasi terakhir anda. Banyak

perubahan fisik yang akan anda alami selama trimester pertama (3 bulan pertama

kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang yang cepat bagi

bayi anda.

Perubahan pertama mulai terlihat pada minggu ke-4 masa kehamilan.

Rasa metal dalam mulut merupakan penanda pertama dan satu-satunya

perubahan fisik yang ada.

Pada minggu ke-2, struktur dasar susunan syaraf pusat

dalam kandungan mulai terbentuk.

Pada minggu ke-5, sekalipun anda hanya mengalami menstruasi atau

bahkan tidak lagi mengalami menstruasi; anda akan merasakan gejala

menjelang menstruasi seperti kembung, gerah, dan sakit kepala.


Payudara mulai membesar dan menjadi lebih peka.

Frekuensi buang air kecil bertambah.

Pada minggu 6, vagina dan labia mayor mulai bereaksi terhadap

peningkatan aliran darah dengan berubah warna menjadi kebiru-biruan.

Mual dan muntah mulai terjadi.

Pada minggu 7, kadang-kadang anda merasa pusing dan sesak napas.

Benjolan-benjolan kecil mulai muncul di payudara, dan area seputar puting

susu berubah warna menjadi lebih tua.

Pada minggu 8, rambut anda mulai sulit ditata.

Cairan vagina yang bening, putih, dan tak berbau mulai merembes keluar.

Minggu 5, embrio dapat dilihat dengan mata telanjang.

Minggu 6, jantung berdegup; kepala, dada, serta perut

mulai terbentuk.

Minggu 7, terbentuk lekukan-lekukan yang menandai

tempat dimana jari tangan dan jari kaki akan tumbuh.

Minggu 8, sekalipun panjang janin baru sekitar 2.5 cm (1


in), semua organ bagian dalam sudah ada pada tempatnya

dan sendi-sendi utama seperti pundak dan pinggul sudah

terlihat dengan jelas.

Minggu 9, kulit anda mengalami perubahan. Gusi mulai melunak

sehingga memerlukan perawatan lebih. Untuk keterangan lebih lanjut,

lihat Perubahan Fisik Lainnya.

Kelenjar tiroid/ gondok disisi leher bagian depan

membesar.

Minggu 10, ukuran uterus anda sudah sebesar buah grapefruit

(buah sejenis jeruk)

Payudara sudah lebih besar dari ukuran bra normal

anda.

Minggu 11, rasa mual, muntah dan morning sickness mulai

hilang.

Volume darah bertambah banyak, dan anda dapat mengalami

mimisan.

Minggu 12, akhir dari trimester pertama, uterus sudah tumbuh

lebih tinggi dari tulang panggul dan terasa bila diraba dari luar.
Minggu 9, mulut dan hidung sudah kelihatan;

kedua lengan pun tumbuh dengan cepat.

Minggu 10, bentuk jari tangan dan jari kaki

sudah kelihatan, walaupun satu sama lainnya

masih tersambung oleh selaput kulit.

Diakhir minggu 11, semua organ bagian

dalam sudah berbentuk dan berfungsi.

Minggu 12, atau akhir trimester pertama—

kelopak mata, kuku jari tangan dan kaki telah

kelihatan, persendian bisa bergerak, bayi mampu

mengisap dan menelan.

Semua sistem dalam tubuh bayi telah

berkembang dengan baik dan banyak organ yang

bentuknya hampir sempurna. Meskipun dalam 12

minggu janin tumbuh dengan cepat, janin masih

belum mampu hidup di luar rahim.


Trimester II (minggu 13 – 28)

Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan minggu ke 13 – 28 atau hamil

3 bulan sampai hamil 7 bulan.

Di masa-masa ini, rasa mual dan munta mulai menghilang dan perubahan tubuh

mulai terlihat nyata. Perut mulai membesar, dan biasanya diikuti dengan timbulnya

stretch mark.
Trimester kedua adalah masa yang paling stabil dalam masa-masa kehamilan.

Kunjungan ke dokter cukup satu bulan sekali, kecuali pada kehamilan resiko tinggi

yang mungkin memerlukan pemeriksaan dokter lebih sering.

Uterus yang mulai membersar dan memasuki rongga perut dapat menyebabkan rasa

nyeri dan kram. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm setiap minggu.

Hal-hal lain yang biasa dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester kedua

termasuk diantaranya: sendawa, buang angin, pusing, mendengkur, gusi berdarah,

kram kaki, produksi keringan meningkat dan pelupa.

Dokter perlu memonitor pertumbuhan bayi dengan membandingkan berat dan

ukuran janin dari bulan sebelumnya. Di masa trimester kedua ini pula dapat dilihat

apakah ada lebih dari satu janin yang sedang dikandung.

Gerakan janin dalam perut mulai dapat dirasakan pada masa ini.

Di minggu-minggu terakhir trimester kedua, biasanya jenis kelamin bayi sudah

dapat terlihat jelas dengan menggunakan USG.

Trimester III (minggu 29 – kelahiran)

Dalam tiga bulan terakhir ini, beberapa penyakit menghilang tetapi penyakit lain

dapat bertambah parah. Beberapa masalah muncul disebabkan karena ukuran tubuh

anda yang semakin membesar.

Uterus menjadi sangat besar dan keras

Uterus terasa berkontraksi dan terkadang terasa mengencang.

Otot-otot menjadi semakin rileks sebagai persipan melahirkan. Kondisi ini

menyebabkan frekuensi buang air kecil semakin meningkat sekitar 5 menit


sekali, bahkan terkadang sampai merembes keluar.

Sesak napas karena paru-paru harus memasok udara untuk anda dan janin

Gerakan anda menjadi kaku dan cenderung kurang terkoordinasi karena

berat dan ukuran badan yang bertambah

Nyeri punggung dan sakit kaki menjadi lebih parah

Sulit tidur dan menemukan posisi berbaring yang nyaman. Kegelisahan

sebagai calon ibu juga dapat menyebabkan sulit tidur. Kurang tidur dapat

menyebabkan kelelahan.

Pada bulan terakhir anda akan merasa agak lega. Uterus telah tumbuh

meninggi kearah paru-paru sehingga tersedia ruang yang cukup besar bagi

janin. Tetapi pada minggu ke-36, uterus semakin membesar sebagai

persiapan proses melahirkan. Ruang untuk janin semakin luas dan

kepalanya sedikit menunduk, sehingga anda lebih mudah bernapas.

Sekitar minggu ke-40, tubuh anda sudah siap menhadapi proses persalinan.
Pada awal trimester ketiga, janin diperkirakan dapat hidup di luar rahim. Bayi

prematur cenderung sulit bernapas dan menjaga panas tubuh. Tetapi dengan

bantuan peralatan medis modern, angka harapan hidup masih cukup tinggi. Dalam

periode ini, janin tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Janin berubah dari

yang sebelumnya berkeriput dan kurus menjadi halus dan gemuk berisi.

Pada minggu ke-32, proporsi tubuh bayi sudah seperti yang anda harapkan. Posisi

kepala menunduk menghadap panggul anda dengan berat sekitar 1,6 kg (3,5 lb).

Pada minggu ke-36, janin telah memenuhi uterus dan posisi janin berubah ke posisi

kelahiran.

Akhirnya, sekitar minggu 40, bayi anda siap untuk dilahirkan. Setelah lahir,

kelopak matanya membuka dan ia telah mampu melihat cahaya. Kuku-kukunya

sangat panjang sehingga harus segera dipotong setelah lahir. Berat janin mencapai

sekitar 3.4 kg (7 1/2 lb).

B. Persiapan Ibu Hamil


Beberapa tips dibawah ini juga dapat digunakan sebagai acuan anda untuk

mempersiapkan kehamilan dengan baik;


• Persiapkan waktu khusus untuk persiapan kehamilan tersebut,

maksudnya; kehamilan terbaik merupakan kehamilan yang sangat terprogram.

Dengan waktu yang tertata dengan baik, anda tentunya tidak akan terlalu sibuk,

stress, ataupun capek untuk mempersiapkan kehamilan.

• Jaga kondisi kesehatan dengan baik termasuk berat badan. Dalam

persiapan kehamilan dengan kesehatan optimal dan berat badan ideal, seorang ibu

akan lebih siap dengan memproduksi sel telur yang sehat sempurna untuk

kemudian dibuahi dan menjadi janin yang sempurna pula.

• Jaga asupan gizi dengan baik, seimbang serta hindari makanan cepat saji

dan yang mengandung bahan kimia.

• Makanan alami yang mengandung asam folat tinggi merupakan pilihan

tepat untuk selama persiapan kehamilan. Asam folat adalah zat yang akan berperan

penting dalam pertumbuhan otak yang terjadi pada bulan pertama hingga 12

minggu pertama kehamilan.

• Jika menurut anda vitamin yang anda konsumsi tidak cukup banyak dan

anda memerlukan tambahan suplemen, kunjungi dokter kandungan untuk

melakukan konsultasi karena ada sebagian vitamin yang tidak baik dikonsumsi

berlebih oleh ibu hamil, terutama vitamin A.

• Tingkat kesuburan juga dapat berkurang ketika si calon ibu

mengkonsumsi obat – obatan. Maka dari itu, sebaiknya hal ini juga dikonsultasikan

dengan baik pada dokter anda dan kemudian anda akan memiliki persiapan

kehamilan yang optimal.

• Hindari asap rokok, alkohol, polusi udara dalam waktu lama dan

sebagainya. Dengan menghindari semua itu, bayi anda akan tumbuh sempurna dan

sehat.
• Berolah raga juga merupakan persiapan kehamilan yang baik. Anda

dapat mempersiapkan fisik dengan baik, meningkatkan kesuburan serta kualitas

hubungan dengan melakukan olah raga teratur. Selain itu, fisik yang kuat akan

sangat membantu saat proses persalinan.

• Persiapan kehamilan juga akan sangat didukung oleh pikiran yang rileks.

Jadi anda tidak perlu berusaha keras dalam program kehamilan tersebut. Nikmati

saja kebersamaan anda berdua serta berusaha dengan baik untuk keberhasilan

program.

A. Susu untuk Ibu Hamil


Minum susu sangatlah penting pada masa kehamilan. Susu yang diminum ibu hamil

akan membantu pertumbuhan janin yang dikandungnya.

Susu adalah sumber vitamin D, kalsium, riboflavin, protein dan energi bagi ibu

hamil. Walau demikian, beberapa wanita hamil dibatasi pemasukan susunya karena

alasan kesehatan seperti alergi.

Beberapa dokter tidak menyarankan ibu hamil mengkonsumsi susu mentah karena

ditakutkan masih mengandung bakteri yang dapat membahayakan.

Susu komersial khusus untuk ibu hamil memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing. Ada baiknya seorang ibu hamil mengganti merek susu yang

diminum selama kehamilannya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Tidak ada aturan khusus susu ibu hamil seperti apa yang baik. Karena pasti semua

produsen berlomba-lomba memberikan yang terbarik. Yang perlu diperhatikan

hanyalah rasa dan harga. Pilihlah susu yang rasanya sesuai selera dan harganya

sesuai anggaran.
B. Gizi untuk Ibu

Hamil
Pemenuhan gizi ibu hamil adalah yang terpenting pada masa kehamilan. Dengan

mendapatkan gizi yang seimbang dan baik, ibu hamil dapat mengurangi resiko

kesehatan pada janin dan sang ibu. Oleh sebab itu, memperhatikan asupan makanan

dan juga nutrisi sangat penting dilakukan oleh ibu hamil maupun keluarganya.

Gizi ibu hamil sebetulnya tidak jauh dari gizi untuk pola makanan sehat. Hanya

saja, adanya janin di kandungan mengharuskan ibu hamil ekstra hati-hati dalam

mengkonsumsi. Misalnya, kopi atau teh yang tidak berdampak langsung pada

seorang wanita, tetapi pada ibu hamil akan mengurangi asupan zat besi bagi janin.

Zat-zat makanan yang termasuk gizi ibu hamil:

1. Kalori, diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kalori dapat

diperoleh dari makanan yang merupakan sumber karbohidrat dan lemak. Misal :

nasi, umbi-umbian, susu.

2. Gizi ibu hamil kedua adalah : protein, sebagai zat pembangun diperlukan bagi

tumbuh kembang janin. Protein terdapat pada : daging, ikan, telur maupun

kacang-kacangan.

3. Zat besi juga merupakan kebutuhan gizi ibu hamil yang tidak bisa

dikesampingkan. Zat besi mengurangi terjadinya anemia juga berperan dalam

pembentukan sel darah merah hemoglobin (yang mengangkut oksigen dalam

tubuh) terdapat pada daging, ikan dan hati.


4. Asam folat dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan mencegah

kecacatan pada otak dan tulang belakang. Juga mencegah janin lahir prematur.

Asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau, jus jeruk, kacang-kacangan dan

juga gandum.

5. Gizi ibu hamil berikutnya adalah : kalsium. Kalsium berperan pada proses

pembentukan tulang dan gigi janin. Produsen kalsium yang paling baik adalah

susu, keju, yogurt, ikan teri.

6. Vitamin C, dibutuhkan ibu hamil karena mengandung banyak antioksidan yang

berguna melindungi jaringan organ tubuh dari kerusakan serta mengirimkan

sinyal kimia ke otak. Bagi ibu hamil, gizi ibu hamil yang diperlukan dari vitamin

C sebanyak 85 mg per harinya.

7. Vitamin A juga diperlukan oleh ibu hamil untuk kelengkapan gizinya. Vitamin

A berfungsi pada imunitas, penglihatan dan tumbuh kembang janin. Vitamin A

ada pada sayuran berwarna kuning atau hijau, kuning telur.

8. Selain itu, gizi ibu hamil lainnya yang dibutuhkan antara lain vitamin B1, B2,

asam pantotenat, niasin (vit.B3 yang larut air). Juga vitamin B6 dan B12 yang

berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah, DNA dan metabolisme asam

amino.

Akibat dari kekurangan gizi ibu hamil? Ibu hamil yang kekurangan gizi dapat

mengakibatkan terjadinya keguguran, bayi lahir prematur, kematian janin, kelainan

sistem syaraf pusat bayi maupun perkembangan yang tidak normal.

Selain memperhatikan asupan makanan pada gizi ibu hamil, ibu hamil juga perlu

memperhatikan anjuran untuk tidak melakukan program diet, meminum minuman

beralkohol dan kafein, maupun obat-obat herbal (jamu) tanpa konsultasi dokter.
Sedangkan untuk olahraga, ibu hamil tetap dapat melakukannya dengan pantauan

dokter.

Yang penting dalam pemenuhan gizi ibu hamil bukan pada kuantitasnya, tetapi

kualitas dan keseimbangan komposisi yang cukup.

A. Pantangan Ibu Hamil Muda


Pada masa-masa awal kehamilan, ada beberapa pantangan makanan dan minuman.

Ibu yang sedang hamil muda sebaiknya tidak mengkonsumsi:

• Teh

• Kopi

• Masakan kambing

• Durian

• Nangka

• Masakan yang tidak matang

• Makanan yang berminyak

Ibu yang sedang hamil muda pun sangat disarankan untuk mengkonsumsi:

• Air putih yang banyak

• Susu

• Sayur-sayuran

• Vitamin

M.1 Pantangan Makanan Bagi Ibu Hamil


Banyak pendapat mengatakan, pada prinsipnya kehamilan

bukanlah penyakit. Jadi selama menjalaninya Anda tidak perlu

khawatir dalam memilih makanan maupun minuman.

Namun ada baiknya jika Anda mewaspadai beberapa jenis

makanan atau minuman yang tidak baik untuk dikonsumsi oleh

sang calon ibu. Ini semata-mata demi kebaikan janin Anda.

Berikut jenis makanan dan minuman yang harus dihindari selama

hamil seperti dikutip dari laman shine:

Daging Mentah

Jika Anda penggemar steak, sebaiknya buang jauh-jauh angan

Anda untuk melahapnya. Daging yang dimasak kurang matang

dapat membawa virus salmonella, E.coli, dan bakteri

toksoplasmosis. Jika dikonsumsi dapat menyebabkan mual dan

diare. Yang lebih membahayakan, daging dapat menyebabkan

keguguran dan kelahiran prematur. Untuk menghindarinya,

pastikan daging dimasak dengan baik. Untuk daging merah

sebaiknya dimasak pada suhu 170 ° F. Simpelnya, hindari asupan

makanan yang dimasak kurang matang, termasuk juga untuk jenis

makanan laut.

Jauhi Alkohol
Buang jauh-jauh kebiasan buruk minum alkohol. Alkohol dapat

merusak dan menghambat perkembangan janin terutama pada

trimester pertama. Namun, pada akhir kehamilan, meminum satu

gelas kecil anggur tidak masalah. Tetapi sebaiknya konsultasikan

hal itu pada dokter Anda.

Kurangi Kafein

Para dokter setuju bahwa jumlah kafein setara dengan dua cangkir

kopi per hari, tidak akan membahayakan Anda maupun si jabang

bayi. Tapi sangat dianjurkan agar jumlahnya dikurangi.

Makanan Laut Mengandung Merkuri

Ikan laut seperti salmon, tuna, dan udang banyak mengandung

omega-3 asam lemak esensial yang sangat baik untuk

perkembangan otak bayi. Tapi makanan laut juga dapat

mengandung merkuri berbahaya, jadi lebih baik batasi asupan

untuk satu atau dua ons enam porsi per minggu.

Teh Herbal

Kebanyakan teh herbal, seperti peppermint atau chamomile, akan

baik-baik saja jika diminum ibu hamil. Tapi sebaiknya tanyakan

lebih dulu pada dokter Anda untuk memastikan teh tidak

mengandung bahan yang dapat membahayakan si bayi. Sebab


bahan herbal seperti daun raspberry dapat menyebabkan

kontraksi.

Keju Lembut

Keju lembut dapat mengandung bakteri yang berbahaya bagi bayi

jika tidak dipasteurisasi. Pastikan untuk memeriksa label dan

bertanyalah pada dokter terlebih dahulu.

Pemanis Buatan

Pengganti gula seperti aspartam, NutraSweet dan Splenda adalah

bahan kimia tambahan yang belum cukup diteliti untuk

menentukan apakah aman selama kehamilan. Sebaiknya, batasi

diet soda dan permen bebas gula. Jika ingin makan yang manis,

cicipi sesekali saja.

Hati

Hati sapi memang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Hati

merupakan sumber zat besi dan mengandung vitamin A yang

dibutuhkan untuk perkembangan janin. Namun, karena organ ini

merupakan penyaring racun, maka bisa jadi terlalu riskan untuk

mengnonsumsinya saat hamil.

M.2 Mengkonsumsi Makanan Pedas atau Asam saat Hamil

Tak heran kalau dua citarasa ini sangat disukai banyak orang, termasuk ibu

hamil. Selain itu, selama masa kehamilan juga dikenal fase ngidam yang
umumnya dirasakan sebagai keluhan mual dan muntah. Untuk mengatasinya,

ibu hamil menginginkan sesuatu yang terasa segar di mulut. Salah satunya

makanan asam dan pedas.

Ginekolog dari Klinik SamMarie, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dr.

Drajat M. Sastrawikarta, Sp.OG., menyebutkan, dalam buku-buku medis

ilmu kandungan dan kebidanan, selintas memang disebutkan fase yang

dinamakan ngidam/nyidam. Ngidam, kata Drajat, merupakan keinginan ibu

hamil untuk menyantap sesuatu. Akan tetapi keinginan tersebut kadang

berkembang tak wajar. Contohnya, tidak apa-apa bila ibu hamil ingin makan

buah kecapi yang asam. Menjadi tidak wajar bila permintaan tersebut muncul

saat bukan musim kecapi. Sementara pohon kecapi sendiri, di Jakarta

misalnya, sudah termasuk pohon langka.

PENGARUH KULTUR

Diakui Drajat, memang tidak semua ibu hamil melewati kehamilannya

dengan ngidam. Kalaupun ngidam, belum tentu muncul keinginan “dramatis”

untuk melahap makanan yang bercitarasa asam dan pedas. Namun demikian,

di Indonesia memang banyak penggemar makanan yang rasanya merangsang

ini. Mengenai penyebab pasti mengapa selera akan makanan asam dan pedas

meningkat di masa kehamilan, menurut Drajat amat sulit dijawab. Sejauh ini

memang tidak ada satu teori atau buku pun yang menjelaskan mengapa

demikian.

Drajat menduga, di usia kehamilan muda, kegemaran makan makanan yang

asam dan pedas lebih merupakan upaya ibu menghilangkan keluhan mualnya.

Meski lagi-lagi belum ada penelitian ke arah sana, tapi menurut Drajat hal ini

bisa dibenarkan. Asumsinya, masyarakat kita secara turun-temurun


menganggap makanan bercitarasa asam dan pedas bisa menghilangkan rasa

mual. Tak heran kalau ketika hamil seorang ibu jadi menyukai rasa pedas dan

asam, meski semula ia tidak seperti itu.

Contohnya, kata Drajat, ketika bepergian jauh, banyak yang membawa jeruk

sebagai bekalnya. Kalau tidak, ada yang menyarankan mabuk perjalanan

diatasi dengan minum rebusan asam jawa. Keduanya yang sama-

sama memiliki rasa asam diyakini bisa berfungsi sebagai obat antimual. Hal

serupa juga berlaku untuk makanan yang bercita rasa pedas. Saat kita merasa

mual di ulu hati seperti ingin muntah, lekaslah makan makanan yang pedas.

Niscaya keinginan muntah bakal hilang dengan sendirinya. Tak percaya?

Buktikan saja sendiri.

BELAJAR MENAHAN NAFSU

Yang ditekankan oleh Drajat, yaitu pentingnya membatasi konsumsi makanan

pedas dan asam. Mengapa? Semata-mata untuk menjaga agar tidak terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya, ibu mengalami diare yang bisa

berlanjut menjadi gangguan dehidrasi sehingga membahayakan

kehamilannya. Bukankah sesuatu yang berlebihan lazimnya menimbulkan

dampak negatif?

Makan rujak 4 kali sehari, masing-masing dengan 20 cabe per porsi, jelas

berlebihan dong. Namun lagi-lagi Drajat mengaku tak bisa menjelaskannya

secara konkret mengenai batasan ini karena sifatnya memang sangat

individual alias tak pernah sama. Oleh karena itu, agar kehamilan berjalan

sehat dan nyaman, kenali diri sendiri.

Kalaupun ibu sudah akrab dengan makanan pedas sejak sebelum hamil, tak

ada salahnya mengurangi “kualitas” pedasnya semata-mata demi menjaga


sistem pencernaan dan janinnya. Nah, dengan pandai mengatur dorongan

yang berlebihan, kesukaan mengonsumsi makanan pedas tetap boleh berlanjut

tanpa harus mengundang risiko. Hal serupa juga berlaku juga untuk makanan

dan minuman yang asam. Terlalu banyak mengonsumsi makanan/minuman

yang asam juga akan membuat lambung tak nyaman. Bahkan bukan tidak

mungkin akan menyebabkan perlukaan di usus bila rasa asam itu berasal dari

cuka atau bahan-bahan nonbiologis lainnya. Terutama bagi mereka yang

sebelumnya sudah menderita gangguan mag.

PENTINGNYA EDUKASI

Drajat sendiri tak mempermasalahkan kebiasaan ibu-ibu hamil mengonsumsi

makanan dan minuman yang pedas dan asam. “Sepanjang kebiasaan tersebut

tidak merugikan diri si ibu dan lingkungan, menurut saya pribadi ya biarkan

saja. Apalagi setahu saya tidak ada kontraindikasi makanan dan minuman

seperti ini dengan kehamilan.”

Sayangnya, tidak sedikit ibu hamil yang hanya mengikuti dorongan nafsunya

dan menyampingkan akal sehat. Untuk bisa memberikan pemahaman akan

pola makan dan minum yang baik kadang bukan perkara mudah. Dituntut

kesabaran dari sang suami dan anggota keluarga lainnya untuk

menyampaikan misi edukatifnya. Jika tak berhasil juga, lebih baik minta

bantuan dokter untuk menjelaskan. Bukankah umumnya ibu hamil mau

mendengarkan apa yang dikatakan dokternya.

Drajat juga mengingatkan agar ibu-ibu hamil mewaspadai mitos-mitos yang

kebenarannya diragukan. Di antaranya makan asam, terutama cuka, bisa

membuat rahim mengerut. Padahal, tukasnya, “Kalau memang benar

demikian, seharusnya bukan rahim saja yang mengalami pengerutan,


melainkan seluruh organ tubuh ibu. Karena apa yang dimakan akan diserap

oleh seluruh tubuh.”

Begitu juga dengan anjuran jangan banyak menyantap makanan yang pedas

jika tak ingin anaknya nakal. Anjuran tersebut ada benarnya sebagian, “Tapi

kalau dikait-kaitkan dengan kenakalan anak, dari mana kesimpulan tersebut

didapat?” ujarnya balik bertanya.

Gazali Solahuddin.

Mitos:

Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi

cepat melahirkan.

Fakta:

Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan tertentu. Tapi, ada

makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang berasal dari keju yang

sangat lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-makanan ini

dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang disebut

lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan

penyebab keguguran atau persalinan dini.

Makanan yang “berat”, kaya bumbu dan pedas lebih baik dihindari ibu hamil

karena justru akan mengaktifkan kerja usus jadi berlebihan hingga

menimbulkan penyakit lain seperti diare. Selain berpeluang menginduksi

rahim yang akan memperparah ancaman keguguran.

Untuk mengantisipasi morning sickness (ngidam, pusing, rasa panas di perut,

mual dan muntah-muntah ) , berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.

* Perhatikan dan pilihlah menu makanan yang baik.


* Jangan lupa untuk banyak minum.

* Jangan makan terlalu kenyang sekaligus. Lebih baik sering, tapi porsinya

kecil atau sedikit demi sedikit.

* Hindari makanan pedas dan berbumbu tajam/merangsang. Jenis makanan

ini justru akan memicu rasa mual.

A. Mengatur Berat Badan Saat Kehamilan

Kesehatan secara keseluruhan sangat penting selama hamil. “Kehamilan yang sehat

akan sangat mempengaruhi kualitas kelahiran dan bayi yang dilahirkan,” kata dr.

Hasnah Siregar, Sp.OG dari RSAB Harapan Kita, Jakarta.

Salah satu faktor yang tak kalah penting selama kehamilan adalah pengaturan berat

badan. Di Indonesia, berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan (start hamil)

adalah antara 45 - 65 kg. Jika kurang dari 45 kg, sebaiknya berat badan dinaikkan

lebih dulu hingga mencapai 45 kg sebelum hamil. “Begitu juga sebaliknya, bila

berat badan calon ibu lebih dari 65 kg, sebaiknya berat badan diturunkan sampai di

bawah 65 kg sebelum hamil,” lanjutnya.

Sayangnya, sangat jarang wanita yang merencanakan berat badannya sebelum

memulai kehamilan. “Padahal, berat badan calon ibu yang kurang dari 45 kg atau

lebih dari 65 kg, akan membuat kehamilan menjadi berisiko (low risk),”

lanjut Hasnah. Berat badan calon ibu yang kurang (underweight) atau berlebih

(overweight), akan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau berat

bayi lahir rendah (BBLR). “Bayi dengan BBLR tentu akan terganggu

perkembangan dan kecerdasannya, selain kesehatan fisiknya yang juga kurang

bagus”.
Bagi si ibu pun tak kalah berisikonya. “Jika berat badannya berlebih, ia bisa

mengalami perdarahan atau keracunan kehamilan. Mula-mula overweight, lalu tensi

naik, bengkak kaki, ginjal bermasalah, akhirnya keracunan hamil,” tandas Hasnah.

Saat kelahiran, biasanya juga selalu terjadi komplikasi.

Hati-hati Pre-Eklampsia

Berapa sebenarnya kenaikan berat badan yang ideal selama hamil? Rumusnya,

setiap bulan, berat badan harus naik 1 kg sampai kehamilan berusia 20 minggu.

Kemudian, naik 2 kg per bulan sesudah kehamilan 20 minggu. “Jadi, jika wanita

memulai kehamilan dengan berat badan 45-65 kg, kenaikan ideal selama hamil

adalah antara 12-14 kg. Sementara jika berat badan saat mulai hamil di bawah 45

kg, pertambahan berat badan yang dianjurkan adalah antara 12,5-18 kg, serta

kenaikan 7-11,5 kg jika berat badan saat start hamil lebih dari 65 kg,” lanjut

Hasnah.

Kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan rumus ideal tadi tidak baik dan

berisiko. Misalnya, kenaikan yang berlebih atau sangat cepat. “Jika ini terjadi,

sebaiknya hati-hati, karena bisa jadi merupakan indikasi awal terjadinya keracunan

kehamilan (pre-eklampsia) atau diabetes,” papar Hasnah.

Bukan itu saja, tubuh ibu hamil pun bisa bengkak, entah di kaki maupun perutnya.

Selain itu, juga bisa menghambat pertumbuhan janin. “Pasalnya, pengiriman

makanan ke janin jadi berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah. Nah,

kalau penyempitan pembuluh darah ini menghebat, bisa berakibat fatal bagi janin,”

lanjut Hasnah. Berat badan yang berlebih pun bisa mempengaruhi proses

persalinan. Misalnya, tidak kuat mengejan.

Umumnya, peningkatan berat badan yang cepat terjadi pada akhir masa kehamilan.

Biasanya, jika terjadi peningkatan berlebihan selama bulan tertentu, hingga 5 kg


misalnya, dokter akan menyarankan untuk diet. Dua bulan berikutnya, berat badan

calon ibu harus stabil (tidak boleh naik dan boleh turun). “Ini bisa dilakukan dengan

mengatur kembali daftar makanannya. Biasanya dengan cara mengurangi asupan

lemak dan karbohidrat, seperti gula, nasi, keju, gorengan, dan memperbanyak

konsumsi protein, seperti ikan, daging, telur, kacang-kacangan, juga buah-buahan,

karena sangat diperlukan bagi pertumbuhan janin dalam kandungan.”

Pandai memilih makanan

Bagaimana jika berat badan tak kunjung naik atau malah turun selama hamil? “Ibu

hamil harus banyak makan makanan berlemak dan yang mengandung karbohidrat

tinggi, seperti es krim, alpokat, cakes, hingga berat badan meningkat, tapi tetap

dalam batas kenaikan yang ideal,” jelas Hasnah.

Biasanya, sulitnya berat badan naik terjadi di bulan-bulan awal kehamilan. “Pada

trimester pertama kehamilan, wanita hamil biasanya sering mual atau muntah,

sehingga kehilangan nafsu makan. Padahal, di trimester inilah, otak, panca indera

dan alat kelamin janin dibentuk,” kata Hasnah. Jika ini terus berlangsung sampai

trimester berikutnya, bukan tidak mungkin asupan gizi janin akan terganggu,

sehingga pertumbuhan janin menjadi terhambat.

Oleh karena itu, calon ibu harus pandai-pandai memilih makanan agar nafsu

makannya tetap terjaga. “Untuk menghindari mual, sebaiknya hindari makanan

berlemak, makanan yang dingin, atau makanan yang terlalu asam,” saran Hasnah.

Selain itu, faktor psikis juga berpengaruh terhadap nafsu makan calon ibu.

Misalnya, apakah ia memang mengharapkan kehamilannya atau tidak. “Ada lho

wanita yang sebetulnya belum pingin hamil, tapi lalu hamil. Ini tentu harus

dipertimbangkan karena bisa mempengaruhi psikisnya,” lanjut Hasnah seraya

menegaskan bahwa pada trimester pertama kehamilan, berat badan harus naik,
meski merasa mual atau muntah. “Berat badan enggak naik saja enggak boleh kok,

apalagi turun.”

Biasanya, pada trimester kedua kehamilan, calon ibu sudah tenang, nafsu makannya

juga sudah pulih. Di trimester ini, rasa mual sudah hilang. “Tapi, tetap harus hati-

hati juga, jangan sampai berat badan naik berlebihan,” anjur Hasnah.

Rumus kenaikan berat badan ideal harus diperhatikan betul. Misalnya, bulan ini

harus naik 2 kilo, tapi ternyata kenaikan 2 kilo sudah terjadi pada 2 minggu

pertama. “Maka, 2 minggu berikutnya dia harus diet.” Atau, 2 minggu pertama,

berat badan belum naik, maka calon ibu harus mengejar ketingalan di 2 minggu

berikutnya.

Kalau berat badan ideal tercapai, kelahiran pun akan berjalan mudah, tanpa

komplikasi. Atau, kalau pun ada, cuma sedikit (low risk). “Nifas juga akan segera

usai, selain juga tidak merusak bentuk tubuh.” Ya, berat badan yang ideal selama

hamil akan segera mengembalikan bentuk tubuh ke berat badan semula setelah

melahirkan. “Ibu pun akan kembali cantik, tanpa perlu bersusah-payah

menguruskan berat badannya.”

Rajin-rajin kontrol

Apa saja yang harus dilakukan agar berat badan ideal bisa tercapai?

• Sebaiknya sebelum hamil, konsultasi ke dokter tentang faktor-faktor penyakit

yang mengganggu kehamilan, termasuk BB (kurang atau lebih).

• Turuti advis dokter tentang BB bulan per bulan. Tanyakan diet yang cocok

dengan kondisi Anda. Misalnya kalau memang berlebihan, tentu ada diet, dan

sebagainya.
• Rajin kontrol ke dokter. Jika dokter jeli dan pasien rajin kontrol serta tidak

mempunyai penyulit selama kehamilan, entah itu diabetes ataupun gondong,

biasanya berat standar itu tercapai.

Gigi rusak bisa bermasalah

Kurang atau bahkan turunnya berat tak hanya terjadi pada ibu hamil yang

kehilangan nafsu makan. “Ada juga calon ibu yang makannya banyak, tapi berat

badannya tidak naik-naik. Kalau ini yang terjadi, harus dicek komposisi

makanannya. Jangan-jangan makanan yang dikonsumsinya tak bergizi, asal

kenyang saja,” kata Hasnah.

Jika kualitas makanan yang dikonsumsi sudah baik, tapi ia tetap saja kurus, harus

dicek, adakah sesuatu yang tak beres di alat pencernaan atau giginya. “Gigi yang

rusak pun terkadang membuat makanan tidak dapat dikunyah dengan baik,

sehingga tidak dapat dicerna dan diserap secara sempurna oleh tubuh. Akibatnya,

janin tak mendapat suplai makanan dengan baik, sehingga pertumbuhannya jadi

terhambat,” jelas Hasnah.

Yang jelas, berapa pun berat badan saat mulai hamil, kenaikan tetap harus sesuai

rumus kenaikan berat badan. Setelah hamil berat badan juga harus selalu naik

sesuai kenaikan yang ideal. “Jangan setelah hamil lalu nggak makan karena sudah

gemuk. Kalau ini yang dilakukan, asupan gizi bagi janin akan terganggu.”

Berat bayi ideal

Berapa sebetulnya berat janin yang normal sesuai usianya? Pada usia kehamilan 20

minggu, berat janin kira-kira 0,5 kg. Pada usia kehamilan 36 minggu, ia harus

mencapai 2,5 kg. Selanjutnya, mendekati kelahiran, beratnya harus mencapai 3 kg.

“Berat badan ideal bayi Indonesia adalah antara 3-3,5 kg. Jika pertumbuhan janin

tidak sesuai dengan rumus di atas, harus diteliti sebab-sebabnya. Apakah ada
kelainan anggota tubuh, misalnya kelainan ginjal yang menyebabkan hidramnion,

atau bagaimana sistem pencernaannya.”

B. Kehamilan dan Olahraga

Olahraga selama masa kehamilan merupakan salah satu kegiatan yang sangat

disarankan. Tapi, olahraga seperti apakah yang baik dan benar untuk ibu hamil?

Berikut tips yang bisa dijadikan pegangan:

• Selalu konsultasikan ke dokter kandungan terlebih dahulu. Tanyakan olahraga

kehamilan apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Pastikan jenis

olahraga yang dipilih adalah olahraga yang aman untuk ibu dan bayi.

• Selalu diawali dengan pemanasan dan penenangan setelah selesai

berolahraga.

• Minum yang cukup dan hindari dehidrasi.

• Gunakan pakaian olahraga yang nyaman dan mendukung kehamilan.Gunakan

bra yang nyaman. Jangan lupa menggunakan sepatu saat berolahraga.

• Olahraga kehamilan yang baik, mengkonsentrasikan pada otot-otot yang akan

digunakan selama persalinan. Yaitu otot kaki, perut, dan panggul.

• Olahraga yang dianjurkan: jalan kaki, berenang, senam aerobik ringan, sepeda

statis, dan senam ibu hamil.

• Perhatikan selalu tanda-tanda tubuh. Jika merasa kelelahan atau tidak enak

badan segeralah beristirahat. Jangan paksakan tubuh untuk tetap berolahraga.

A. Tips Sehat Selama Kehamilan


Masa kehamilan adalah masa yang sangat menentukan bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak kita nantinya.

Berikut tips yang bisa dilakukan selama masa kehamilan.

1. Rajin kontrol ke dokter untuk memeriksakan kehamilan. Apalagi pada saat

bulan-bulan terakhit kehamilan, kontrol harus lebih sering dilakukan. Jangan

sungkan untuk bertanya ke dokter apapun informasi mengenai kehamilan yang

kita perlukan.

2. HIndari bahan atau zai kimia yang dapat menimbulkan keracunan seperti

insektisida, bahan yang mengandung merkuri.

3. Berhentilan merokok jika memang anda perokok.

4. Minum air putih yang banyak karena cairan dapat membantu meningkatkan

volume darah yang terjadi selama kehamilan.

5. Konsumsi makanan yang bergizi untuk memenuhi kecukupan gizi ibu dan anak

yang sedang dikandung.

6. Kurangi makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat.

7. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi oabt-obatan. Mintalah petunjuk dari dokter

jika memang memerlukan obat.

8. Olahraga tetap bisa dilakukan seperti berjalan, tetapi tetap konsultasikan terlebih

dulu dengan dokter.

9. Istirahat yang cukup karena dengan relaksasi pikiran ibu bisa lebih tenang dalam

mempersiapkan diri untuk proses persalinan nantinya.

10. Jangan berpikiran untuk melakukan diet selama kehamilan karena takut badan

akan melar sebelum berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai