Jumat, 07 April 06
َونَقِّ ِه ِمنَ ْالخَ طَايَا َك َما،ج َو ْالبَ َر ِد ِ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل،ُ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَه،ُ َوأَ ْك ِر ْم نُ ُزلَه،ُاَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنه
،َ َوأَ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنَّة، َو َزوْ جًا َخ ْيرًا ِم ْن زَ وْ ِج ِه، َوأَ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن أَ ْهلِ ِه،َار ِه ِ َوأَ ْب ِد ْلهُ دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د،َس ِ ض ِمنَ ال َّدن َ َب ْاألَ ْبي
َ ْنَقَّيْتَ الثَّو
ِ َّب الن
]ار ْ ِ َوأَ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا
ِ ب القَب ِْر [ َو َع َذا
Ya Allah, Ampunilah dia (dari beberapa hal yang tidak disukai), maafkanlah dia dan tempat-
kanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air salju
dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju
yang putih dari kotoran, berilah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah
keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau
suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga,
jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.” (HR. Muslim 2/663)
َو َم ْن، اَللَّهُ َّم َم ْن أَحْ يَ ْيتَهُ ِمنَّا فَأَحْ يِ ِه َعلَى ْا ِإل ْسالَ ِم.ص ِغي ِْرنَا َو َكبِي ِْرنَا َو َذ َك ِرنَا َوأُ ْنثَانَا
َ اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ َحيِّنَا َو َميِّتِنَا َو َشا ِه ِدنَا َوغَائِبِنَا َو
َّ
.ُضلنَا بَ ْع َده ِ اَللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أجْ َرهُ َوال ت،ت ََوفَّ ْيتَهُ ِمنَّا فَتَ َوفَّهُ َعلَى ْا ِإل ْي َما ِن
ُ َ َ
“Ya Allah! Ampunilah kepada orang yang hidup di antara kami dan yang mati, orang yang
hadir di antara kami dan yang tidak hadir ,laki-laki maupun perempuan. Ya Allah! Orang
yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkan dengan memegang ajaran Islam, dan orang
yang Engkau matikan di antara kami, maka matikan dengan memegang keimanan. Ya Allah!
Jangan menghalangi kami untuk tidak memper-oleh pahalanya dan jangan sesatkan kami
sepeninggalnya.” ( HR. Ibnu Majah 1/480, Ahmad 2/368, dan lihat Shahih Ibnu Majah
1/251)
ُ فَا ْغفِرْ لَه.ِّ َوأَ ْنتَ أَ ْه ُل ْال َوفَا ِء َو ْال َحق،ار ِ فَقِ ِه ِم ْن فِ ْتنَ ِة ْالقَب ِْر َو َع َذا،َارك
ِ َّب الن ِ َو َح ْب ِل ِج َو،ك َ ِاَللَّهُ َّم إِ َّن فُالَنَ ْبنَ فُالَ ٍن فِ ْي ِذ َّمت
.ك أَ ْنتَ ْال َغفُوْ ُر ال َّر ِح ْي ُم
َ ََّوارْ َح ْمهُ إِن
[Alloohumma Inna Fulaanabna Fulaanin Fii Dzimmatika, Wa Habli Jiwaarika, Fa Qihi Min
Fitnatil Qobri Wa ‘Adzaabin Naari, Wa Anta Ahlal Wafaa’i Wal Haqqi. Faghfirlahu
Warhamhu, Innaka Antal Ghofuurur Rohiim]
“Ya, Allah! Sesungguhnya Fulan bin Fulan dalam tanggunganMu dan tali perlindunganMu.
Peliharalah dia dari fitnah kubur dan siksa Neraka. Engkau adalah Maha Setia dan Maha
Benar. Ampunilah dan belas kasihanilah dia. Sesungguhnya Engkau, Tuhan Yang Maha
Pengampun lagi Penyayang.” (HR. Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/251 dan Abu
Dawud 3/21)
َ َوإِ ْن َكانَ ُم ِس ْيئًا فَت ََج، إِ ْن َكانَ ُمحْ ِسنًا فَ ِز ْد فِ ْي َح َسنَاتِ ِه، َوأَ ْنتَ َغنِ ٌّي ع َْن َع َذابِ ِه،ك
او ْز َ ِك َوابْنُ أَ ْمت
َ ِك احْ تَا َج إِلَى َرحْ َمت َ اَللَّهُ َّم َع ْب ُد
.َُع ْنه
Ya, Allah, ini hambaMu, anak ham-baMu perempuan (Hawa), membutuh-kan rahmatMu,
sedang Engkau tidak membutuhkan untuk menyiksanya, jika ia berbuat baik tambahkanlah
dalam amalan baiknya, dan jika dia orang yang salah, lewatkanlah dari kesalahan-nya. (HR.
Al-Hakim. Menurut pendapatnya: Hadits ter-sebut adalah shahih. Adz-Dzahabi
menyetujuinya 1/359, dan lihat Ahkamul Jana’iz oleh Al-Albani, halaman 125)