Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK), dengan ciri

utamanya adalah adanya tindakan yang berulang dan metode utamanya adalah

refleksi diri yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batuatas Kabupaten Buton.

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2005 sampai tanggal 13

Desember tahun 2006.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 SMP Negeri 1 Batuatas

yang berjumlah 35 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 21 orang

perempuan, dengan kemampuan yang heterogen.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Lembar observasi, untuk memperoleh data tentang kondisi pelaksanaan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas.

b. Tes hasil belajar, untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa setelah

diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

17
18

c. Jurnal refleksi diri, untuk memperoleh data tentang refleksi diri.

E. Faktor yang Diselidiki

Untuk lebih memudahkan dalam pemecahan masalah, ada beberapa faktor

yang diselidiki :

a. Faktor siswa, melihat atau memperhatikan keaktivan dan kemampuan siswa

dalam belajar.

b. Faktor guru, melihat atau memperhatikan guru dalam menyajikan materi

pelajaran secara tekhnik yang digunakan dalam menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan benar.

c. Faktor sumber pelajaran, melihat sumber atau bahan pelajaran yang digunakan

apakah dapat mendukung pelaksanaan model pembelajaran yang diterapkan dan

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

F. Defenisi Operasional

Agar tidak terjadi kekeliruan menafsirkan istilah dalam penelitian, maka perlu

diberikan defenisi operasional sebagai berikut:

1. Prestasi belajar adalah suatu nilai yang dicapai oleh siswa menurut

kemampuannya dalam mengerjakan atau menyelesaikan soal-soal evaluasi tes

hasil belajar pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua peubah.

2. Sistem persamaan linear dua peubah adalah materi pembelajaran matematika di

kelas VIII dengan sub-sub pokok bahasan yaitu bentuk-bentuk persamaan linear

dua peubah, sistem persamaan linear dua peubah, penyelesaian sistem persamaan
19

linear dua peubah, cara menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear, cara menyelesaikan sistem persamaan non linear dua peubah.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan suatu pendekatan yang

dikembangkan oleh Spencer Kagen, yang melibatkan lebih banyak siswa dalam

menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman

mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai gantinya mengajukan pertanyaan

kepada seluruh kelas. Langkah-langkah pekerjaannya yaitu penomoran,

mengajukan pertanyaan, berpikir bersama, menjawab.


20

G. Rancangan dan Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Rancangan dari model PTK

Sumber : Hopkins (1993) yang dikutip oleh Tim Pelatihan Proyek PGSM (1999:7).
21

H. Prosedur Pelaksanaan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini, direncanakan terdiri dari 3 siklus. Tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang

telah didesain dalam faktor yang diselidiki.

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Tahap kegiatan awal, meliputi:

a. Observasi awal

b. Tes awal: untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam memahami konsep

persamaan linear dua peubah sebelum diadakan tindakan, yang nantinya

digunakan sebagai nilai awal yang diperlukan dalam pembagian kelompok

melalui pembelajaran kooperatif tipe NHT. Di samping itu, diperlukan dalam

pengolahan nilai peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran

kooperatif tipe NHT.

2. Perencanaan, adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi:

a. membuat skenario pembelajaran

b. membuat lembar observasi untuk melihat kondisi belajar mengajar di kelas

ketika model pembelajaran kooperatif tipe NHT diaplikasikan.

c. mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi matematika telah

dikuasai oleh siswa.

d. membuat jurnal refleksi diri.

3. Pelaksanaan tindakan, kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat.


22

4. Observasi/evaluasi, pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan serta melakukan evaluasi.

5. Refleksi hasil yang diperoleh dalam tahap observasi/evaluasi dikumpulkan serta

dianalisis dalam tahap ini. Kelemahan-kelemahan/ kekurangan-kekurangan yang

terjadi pada setiap siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.

I. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data

a. Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah personil penelitian yang

terdiri dari siswa dan guru.

b. Jenis data: jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dengan alat evaluasi lembar observasi, jurnal

refleksi diri dan data kuantitatif diperoleh dengan alat evaluasi hasil belajar.

c. Cara pengambilan data

- Data tentang pelaksanaan pembelajaran serta perubahan-perubahan yang

terjadi di kelas, diambil berdasarkan pengamatan langsung dengan

menggunakan lembar observasi dan jurnal refleksi diri.

- Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes hasil belajar.

J. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu:

1. Indikator kinerja yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar matematika

siswa minimal 75% siswa telah memperoleh nilai minimal 6,0 (ketetapan sekolah

yang bersangkutan).
23

2. Indikator kinerja yang berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

yaitu minimal 85% skenario pembelajaran yang dibuat telah dilaksanakan dengan

benar.

Anda mungkin juga menyukai