Anda di halaman 1dari 11

RADIO DAN MEDIA PENDIDIKAN

Sejak PD II, radio telah menunjukkan kekuatannya sebagai media

pendidikan dalam arti luas, dan media komunikasi politik, termasuk

pendidikan politik. Fungsi pokok media komunikasi massa termasuk radio

yaitu meliputi pengamatan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the

environment). Bagi masyarakat fungsi pokok radio sebagai sumber informasi,

kemudian fungsi kedua, pengembangan konsensus. Konsensus terkait

dengan sosialisasi atau fungsi pendidikan dalam arti luas. Kedepan fungsi

hiburan akan meningkat. Kecenderungan penggabungan fungsi pendidikan

dan informasi melakukan bentuk komunikasi baru infotainment dan

edutainment.1

Radio adalah buah perkembangna teknologi yang memungkinkan

suara ditransmisikan secara serempak melalui gelombang radio di udara.

Tahun 1896, Guglielmo Marconi menciptakan wireless telegraph yang

menggunakan gelombang radio untuk membawa pesan dalam bentuk kode

Morse. Marconi lantas mendirikan perusahaan pengirim pesan kedatnagna

dan keberangkatan kapal, mendirikan stasiun pemancar dan penerima,

terutama di kawasan yang tidak terjangkau kabel telegraf, dan belakangan

bahkan mendirikan pabrik perakit dan penyedia perlengkapan radio. Pada

tahun 1913, Marconi telah mendominasi bisnis radio ddi Eropa dan Amerrika

Serikat. Bisnis radio yang dimaksud di sini bukan bisnis stasiun radio, tetapi

1
http://pustekkom.depdiknas.go.id/index.php?pilih=hal&id=31

1
2

lebih pada pemanfaatan radio untuk keperluan-keperluan perdagangan dan

transportasi.

AS memainkan peranan penting dalam sejarah media massa –

termasuk radio. Bukan saja karena di Negara ini teknologi baru diciptakan dan

disebarluasskan, melainkan kareean AS juga melahirkan model pertama

pemanfaatan radio bagi kepentingan komersial, seperti yang kita kenal

sekarang ini. Dalam sejarah radio, kita juga perlu berkaca pada Eropa,

khususnya Inggris. Tradisi radio inggris berbeda dengan radio AS, ddan

karenanya perlu diketahi untuk menambah wawaan ttentang model alternative

mengenai operasionalisasi radio berbasis public.

Tujuan awal mendirikan stasiun radio adalah unutk menjual pesawat

sebanyak-banyaknya. Tapi, seiring dengan ebragamnya siaran radio, mata

orang terbuka. Took-toko ritel besar menggunakan radio untuk mengiklankan

diri, wartawan melihat peuang media pemberitaan yang baru, sekolah dan

ggereja melihat adanya potensi pendidikan yang luarbiasa, industry music

meliat peluang hiburan (dan potensi ekonomi) yang baru, pemerintah dan

politisi melihat adanya media propaganda mutakhir yang powerful.

Strategi penggunaan media komunikasi massa untuk pendidikan dapat

dibedakan menjadi empat macam, yaitu terbuka, terarah, terpimpin, dan

terikat. Strategi siaran terbuka adalah yang tidak berurutan penyajiannya,

bersifat mana suka untuk mengikutinya, dan merupakan tambahan atau

variasi dalam sistem pendidikan yang ada.


3

Strategi terikat adalah yang penyajiannya berurutan dengan jadwal

yang ketat, bersifat wajib untuk mengikutinya dank arena itu ada sanksi

tertentu bila tidak mengikutinya, serta merrupakan satu kesatuan yang tak

terpisahkan dari sistem pendidikan yang ada.

Sedangkan strategi terarah dan terpimpin ada di antara kedua strategi

tterbuka dan terikat. Strategi terarah jadwalnya lebih sering ddibandingkan

dengan stategi terbuka serta disajikan secara berkesinambungan. Kendali

penggunaan di tempat penerimaan massih longgar, karena masih

dimungkinkannya kat para penerimaan masih longgar, karena masih

dimungkinkannya kiat para penanggung jawab setempat.

Dalam strategi terpimpin, kendali untuk menggunakan siaran lebih

ketat dari strategi terarah, karena ddisyaratkan adanya kelompok pemirsa

yang aktif mengikutinya serta selalu dilakukan kegiatan lanjutan sesudah

penyajian program siaran.

Dampak negatif dari penggunaan radio:

1. Radiasi gelombang radio dapat menimbulkan induksi

gelombang elektromagnetik.

2. Induksi gelombang elektromagnetik dapat

mempengaruhi ion positif dan ion negatif di sekeliling pancaran radiasinya.

3. Di dalam tubuh manusia, terkandung ion-ion yang

bermuatan positif maupun negatif.


4

4. Muatan (ion) positif dan negatif di dalam tubuh terjadi

keseimbangan apabila tidak mendapat pengaruh terutama dari radiasi

gelombang elektromagnetik.

5. Apabila pengaruh radiasi tersebut melebihi batas

ambang yang dapat diterima oleh tubuh manusia, maka akan terjadi

ketidakseimbangan muatan (ion) di dalam tubuh manusia yang akan

berakibat pada terganggunya fungsi-fungsi organ tubuh atau metabolisme

dalam tubuh manusia.

6. Apabila hal ini terjadi terus menerus dalam jangka

waktu yang lama maka kesehatan orang tersebut akan terganggu (sakit). 2

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima

pesan.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan

pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai

jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala

2
Earlya Fevri, dkk, http://duniagus.blogspot.com/2008/08/perkembangan-radio.html
5

alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.

Buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya.

Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA)

memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi

baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat

dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apa pun batasan yang

diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu bahwa media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.3

Mengacu pada beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

media adalah alat perantara yang memaksimalkan penggunaan indera

dengan memanfaatkan berbagai macam sarana sehingga misi pengirim

untuk memudahkan penerima dapat berhasil secara maksimal yang terlihat

dari perubahan pikiran, perasaan dan minat penerima.

Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut.

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya tahan indera,

seperti misalnya:
3
Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 208), hlm. 6-7
6

a. objek terlalu besar—bisa digantikan dengan realita, gambar, film

bingkai, film, atau model;

b. objek kecil—dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau

gambar;

c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography;

d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;

e. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lain-lain, dan

f. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan

lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan

lain-lain.

3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan

berguna untuk:

a. menimbulkan kegairahan belajar;

b. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik

dengan lingkungan dan kenyataan;

c. memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut

kemampuan dan minatnya.

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan


7

materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak

mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini

akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga

berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu

dengan kemampuannya dalam:

a. memberikan perangsang yang sama;

b. mempersamakan pengalaman;

c. menimbulkan persepsi yang sama.4

Berkat kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, orang

dapat menciptakan radio. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang

dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual. Dapat

mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru,

masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat dijadikan

sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif. Seperti

pendapat Oemar Hamalik yang dikutip oleh Basyirudin Usman

mengemukakan bahwa“Radio is a power full education tool; teacher can use

it effectively at all educational levels and in nearly all phase of education”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa radio dapat merupakan alat

pendidikan yang digunakan secara efektiktif untuk seluruh level dan fase

pendidikan. Beberapa keuntungan radio sebagai media pendidikan dan

pengajaran adalah:5

4
Ibid., hlm. 17-18
5
Basyirudin Usman, Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pres, 2002), hlm. 83
8

1. Harganya lebih murah dan dapat dibeli oleh sebagian besar masyarakat,

misalnya radio transistior yang bergelombang 1 atau 2. Jenis radio

transistor yang sederhana dan harganya murah walaupun kualitasnya

tidak begitu baik, tetapi sudah cukup lumayan untuk dinikmati suaranya.

2. Dapat dipindahkan dari suatu ruangan ke ruangan lainnya, karena radio

tersebut tidak begitu berat dan juga dibawa tatkala mengadakan rekreasi

atau perjalanan yang agak jauh.

3. Kalau radio tersebut memiliki tape recorder maka kita dapat merekam

siaran-siaran yang penting untuk kemudian dapat didengar kembali,

misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris, musik atau keterampilan-

keterampilan yang dapat menunjang pendidikan.

4. Radio dapat mengembangkan daya imajenasi anak didik, dengan adanya

rangsangan dari telinga maka anak didik dimungkinkan berimajinasi

secara bebas dan mendalam, misalnya dalam mendengarkan drama

radio, maka anak didik akan hanyut dalam situasi yang diwarnainya.

5. Merangsang partisipasi aktif pendengar, karena sambil mendengarkan

radio pendengar dapat menulis hal-hal yang penting dari program yang

didengarkannya; misalnya membuka pita (tape), menyanyi dan menari.

6. Radio membantu memusatkan perhatian anak didik pada kata-kata yang

digunakan, pada bunyi dan artinya; misalnya dalam pelajaran bahasa,

menyanyi dan sebagainya.

7. Radio dapat memberikan hal-hal yang lebih baik. Hal ini disebabkan

karena pengarah atau pembuat program adalah orang-orang yang lebih


9

professional, sehingga kualitas akan lebih terjamin, atau orang-orang yang

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan atau senantiasa

berkecimpung dalam dunia pendidikan.

8. Radio dapat memberikan pengalaman-pengalaman dari dunia luar ke

kelas. Hal ini sangat berguna bagi pengetahuan umum anak didik.

9. Radio dapat mengatasi ruang dan waktu, mempunyai jangkauan yang

sangat luas dan dapat dihadirkan ke dalam kelas, misalnya mengetahui

hasil-hasil pertandingan, atau hasil pemungutan suara dalam pemilu dan

sebagainya.

10. Radio dapat memberikan berita autentik atau keterangan-keterangan yang

sebenarnya, asli dan dapat dipercaya.

11. Mendorong kreativitas anak didik; misalnya dalam musik, drama, sajak,

dan sebagainya. Anak-anak dapat mendengarkan berbagai kreasi orang

lain, hal ini juga akan menimbulkan atau mempengaruhi daya

kreatifitasnya sendiri.

12. Radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang,

menimbulkan social adjustment dan ini merupakan hal yang penting dalam

membentuk anak didik menjadi manusia yang baik.

Penggunaan radio sebagai media pendidikan dapat mempengaruhi

pemahaman yang menggunakannya. Dalam kerucut pengalaman (cone of

experience) yang diungkapkan oleh Dale, radio menempati peringkat ke 8


10

dalam hal pemilihan media belajar yang akan digunakan sehingga

menghasilkan langkah konkret bagi penerima.6

abstrak

verbal
simbol
visual
visual
radio
film
tv
wisata
demonstrasi
partisipasi
observasi
Pengalaman langsung konkret

Gb. Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)

Penggunaan radio sebagai media pembelajaran sangat membantu

bagi siapa saja yang tidak memiliki waktu untuk datang ke tempat belajar dan

masih banyak lagi seperti yang telah dijelaskan di atas. Begitu pula bila kita

lihat pada gambar kerucut di atas bahwa radio memegang andil yang cukup

signifikan bagi pemahaman peserta didik yang berada di bawah film.

6
Arief S. Sadiman, dkk, Op.Cit., hlm. 8
11

MAKALAH

RADIO DAN MEDIA PENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas individu


pada mata kuliah Orientasi Baru Dalam Pembelajarran
Dosen: Dr. H. Asnawi Syarbini, MPA.

Oleh :

DARUL MARWAN

NIM. 2321100143

Kelas B

JURUSAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2010

Anda mungkin juga menyukai