Anda di halaman 1dari 9

Al Aqsha oh… Al Aqsha  

!
Posted by A|G|U|S|S
under Artikel, Info, Informasi, Islam, Opini |
Tag:Baitul Ma’mur, Masjidil
Aqsha, Yerusalem | 
[4] Comments 

‫سبحان الذي أسرى بعبده ليال من المسجد الح رام إلى المس جد األقصى ال ذي‬
‫باركنا حوله لنريه من آياتنا إنه هو السميع البصير‬
Terjemah :
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidilharam ke Al Masjidilaqha yang telah Kami
berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar
lagi Maha Melihat. (Qs. Al Israa’ : 1)
Makna Yerusalem Bagi Seorang Muslim
Oleh Ibnu Kahfi, Alumni S2 Universitas Oldenburg
(Jerman)
Ketika tulisan ini dibuat, sekelompok muslim sedang
berdiam diri di dalam Masjidil Aqsha. Yang
dilakukan oleh sekelompok muslim ini hanya
berdiam diri di dalamnya, layaknya i’tikaf. Tetapi
i’tikaf ini bukan dalam rangka hari-hari terakhir
Ramadhan, karena momentum maha penting yang
diharapkan merubah keadaan Umat Islam itu sudah
berlalu, dan sedang bergerak ke momentum maha
penting lainnya, yaitu Haji.
Bila seorang muslim melakukan i’tikaf di Bulan
Ramadhan karena ingin bersungguh-sungguh
sebelum Bulan ALLAH itu berpisah dengan dirinya,
maka sekelompok muslim yang saat ini berdiam diri
di dalam Masjidil Aqsha sedang bersungguh-
sungguh pula menjadi tameng bahkan kalau perlu
sebagai martir sebelum mereka benar-benar
berpisah dengan Masjid Suci ini.
Masjid Suci hanya berada di tanah suci. Bila Masjidil
Haram berada di tanah Makkah, dan Masjid Nabawi
berada di tanah Madinah, maka bagaimana mungkin
Masjidil Aqsha dipisahkan dari tanah Yerusalem, Al
Quds. Tetapi lihatlah kondisi sekarang. Lihatlah
bagaimana Umat Islam memperlakukan ketiga
masjid ini.
Sebentar lagi kita akan melihat berbondong-
bondong Umat Islam bergerak ke Madinah dan
Makkah. Mereka akan bersungguh-sungguh mencari
keutamaan di kedua tanah ini, shalat di Masjid
Nabawi dan Haji di Baitullah. InsyaALLAH tidak ada
yang menghambat gerak mereka. Tidak ada yang
menghadang kedatangan mereka. Pintu masuk
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu terbuka
untuk setiap manusia yang sudah tidak membawa
identitas lain selain kalimat tauhid sebagai identitas
tunggal mereka.
Tetapi ada yang berbeda dengan Masjid Terjauh itu.
Umat Islam dihadang bila ingin memasukinya.
Setiap gerak umat yang mengarah ke Masjid Suci ini
dihambat dengan barikade rapat penuh ancaman.
Sejak radius 200 km dari Masjid Suci ini barikade
sudah disiapkan untuk menghalangi setiap muslim
yang bergerak bahkan dengan berjalan kaki, hanya
untuk berziarah ke masjid ini, ingin melihat
bagaimana kabar Al Aqsha saat ini. Yang
diperbolehkan memasuki masjid ini hanya mereka
yang berusia 50 tahun ke atas, itupun hanya mereka
yang sudah ‘terlanjur’ bermukim di Yerusalem. Di
sekitar masjid tanah sudah dikeruk untuk
mempersiapkan bangunan baru. Di bawah masjid
penggalian sudah tak terhitung jari hingga
menimbulkan keretakan yang tak terhitung pula.
Mereka yang pernah mempelajari fisika tidak akan
ragu, bahwa hanya dengan sedikit ’sentuhan’ lagi,
maka bangunan yang tegak di atas galian itu akan
berubah menjadi puing-puing. Ini hanya persoalan
menunggu waktu yang tepat agar kejadian itu kelak
menjadi sebuah ‘pertunjukan’.
Bila Umat Islam adalah umat yang tidak
membedakan para nabi, maka bagaimana mungkin
mereka melupakan bahwa hampir semua nabi yang
diceritakan Al Quran pernah bermukim di
Yerusalem. Mengetahui bahwa Masjid Suci ini
adalah kiblat pertama Umat Islam ternyata belum
cukup menyadarkan umat bahwa hendaknya mereka
meletakkan pembebasan Al Aqsha pada baris
pertama agenda perjuangan mereka. Ternyata pesan
Rasulullah SAW bahwa lakukanlah perjalanan pada
Tiga Masjid Suci belum cukup menjadi motivasi bagi
umat agar suatu saat kaki ini harus menginjak ketiga
tanah suci itu dan kening ini harus sujud di ketiga
tanah suci itu.
Sungguh aneh bila 15 juta bangsa Yahudi merasa
lebih memiliki Yerusalem ketimbang 1,5 milyar
Umat Islam yang kebanyakan saat ini hanya
menonton saudara-saudara mereka yang berjumlah
7 juta sudah terusir dan harus mengungsi
meninggalkan rumah mereka, karena sejak 60 tahun
lalu hingga sekarang, separuh populasi Yahudi dunia
itu sudah bermigrasi dan merampas tanah itu dari
pemiliknya.
Adakah ini konflik tanah belaka ? Adakah ini
persengketaan tanah belaka ? Adakah ini persoalan
penjajahan semata ? Sadarlah wahai muslim !
Bangunlah wahai muslim yang memiliki akal !
Mereka yang merampas Al Aqsha tidak pernah
menyebutnya sebagai Masjid Suci. Mereka
memanggilnya dengan The Third Temple. Mereka
ingin membangun kembali kuil mereka setelah dua
kali dihancurkan oleh Babilonia dan Romawi.
Mereka sedang menanti Mesiah mereka, Raja
mereka yang menurut mereka adalah Raja yang
dijanjikan. Dan bagi kita yang muslim, Raja mereka
itu adalah Dajjal, makhluk yang ALLAH ciptakan
agar kelak ketika ia sudah dalam dimensi waktu
yang sama dengan kita, maka dia inilah yang akan
menipu manusia dengan mempersonifikasikan
dirinya sebagai Isa as, Al Masih sebenarnya.
Sadarlah wahai muslim ! Bangunlah wahai muslim
yang memiliki akal ! Mereka yang merampas
Yerusalem itu menyebut kaum muslimin dengan
Gog and Magog (Ya’juj dan Ma’juj). Mereka
mendefinisikan kaum muslimin sebagai kaum
perusak yang akan menyulitkan mereka di akhir
zaman. Sungguh sudah banyak studi bahwa justru
Ya’juj dan Ma’juj itu adalah orang-orang Zionis yang
kita kenal saat ini. Bangsa Yahudi saat ini
kebanyakan bukanlah bangsa Bani Israil keturunan
Nabi Ya’qub itu. Kebanyakan mereka yang saat ini
mengaku Yahudi dan Zionis adalah keturunan
Bangsa Khazar dari pegunungan Kaukasus yang
dengan misterius kemudian memeluk Yahudi. Ciri
khas pada wajah mereka adalah ciri khas bangsa
Khazar. Mereka inilah sang perusak. Mereka adalah
kaum yang sama tatkala memulai Perang Salib.
Mereka adalah kaum yang sama tatkala mencuri
Yerusalem dari Khilafah Utsmani. Mereka adalah
kaum yang sama yang memantik Perang Dunia.
Mereka adalah kaum yang sama ketika Peristiwa
Nakba terjadi. Mereka adalah kaum yang sama yang
saat ini menggenggam dunia dalam rangka
mempersiapkan kembali masa keemasan.
Menguasai dunia dari Yerusalem seperti dahulu
Nabi Sulaiman dengan kerajaannya. Simaklah studi
Syeikh Imran Hosein mengenai masalah ini.
Perhatikanlah peringatan Syeikh Safar Al Hawali
yang karena mengungkap belitan zionis di
Semenanjung Arabia, maka ia dicopot dari jabatan
Pimpinan Fakultas Akidah Universitas Ummul Qura
di Makkah.
Lalu masihkah engkau berpikir ini persoalan
sebagaimana yang berusaha mereka tampilkan di
media-media yang sudah mereka kuasai ? Masihkah
ini persoalan sebagaimana ia terlihat ? Ini adalah
persoalan akidah ! Ini adalah persoalan kaum yang
melempar Taurat dan menggenggam Talmud
meyakini apa yang ada di genggaman mereka dan
sedang bergerak menggapai tujuan mereka. Lalu
bagaimana mungkin seorang muslim tidak pula
menjadikan persoalan ini sebagai bentuk keyakinan
mereka pada Al Quran dan Al Hadits lalu bergerak
pula untuk memenangkan Kalimat ALLAH ini. Bila
kita mengaku sebagai pengikut Rasulullah SAW,
maka terimalah hadits – hadits darinya, termasuk
hadits mengenai keadaan akhir zaman, keadaan
Kaum Muslimin dan Yahudi, dan keadaan Bumi
Palestina yang saat ini dikenal.
Sudah cukup Umat Islam terbawa aturan main
musuhnya sendiri. Sudah cukup Umat Islam
berjalan di muka bumi tanpa agenda yang jelas,
sibuk mengikuti agenda musuh mereka. Dajjal itu
sudah memasuki hampir setiap pelosok dunia ini.
Jangan cari wujudnya, lihat bekasnya. Sistem Dajjal
sudah mencengkeram dunia, bahkan diadopsi oleh
sebagian besar kaum muslimin sendiri. Belum
cukupkah ini menunjukkan betapa Saat itu telah
dekat ?
Sungguh Ya Muslim, kita adalah count down
generation. Akhir Sejarah itu sudah dalam hitungan
mundur. InsyaALLAH kita adalah saksi dari episode
Akhir Zaman itu. Danau Tiberias itu sudah
mencapai level terendah sepanjang sejarah. Tahukah
engkau apa episode yang menunggu bila danau itu
mengering ? Kapan engkau akan bangun Ya Muslim,
Ya Ummatul Wahidah !
Oh Al Aqsha, betapa mulianya dirimu. Bouraq
ditambatkan di tembokmu. Rasulmu naik hingga
langit ketujuh dari batu yang ada di halamanmu.
Baitul Ma’mur tegak lurus berada di atasmu.
Seluruh Nabi dan Rasul shalat di hamparanmu
dengan Rasul junjunganmu sebagai imamnya.
Engkau menjadi saksi perintah shalat diturunkan
sebagai tiang agama umat harapanmu. Engkau pula
yang kelak akan menjadi saksi betapa Kalimat
ALLAH itu akan menang jua.
Bumi Al Quds selalu menjadi bumi ujian. Dan ia juga
menjadi ujian bagi Kaum Muslimin, siapa di antara
mereka yang termasuk dalam kelompok yang
dijanjikan Rasulullah SAW. Kelompok yang selalu
ada hingga akhir zaman untuk memerangi mereka
yang berusaha memadamkan Cahaya ALLAH.
Wahai muslim, ketimbang engkau sibukkan diri
dengan rencana membangun rumah duniamu,
kenapa tidak dari sekarang engkau rencanakan dan
tetapkan kapan kakimu akan menginjak Bumi Al
Quds dan menegakkan Bendera Tauhid itu di sana ?
“Kalau hal itu merupakan harta dunia yang mudah
dan perjalanan yang dekat, niscaya mereka
mengikutimu. Namun tempat yang dituju itu sangat
jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah
dengan nama ALLAH, “Jikalau kami sanggup,
niscaya kami berangkat bersama-sama kamu.”
Mereka membinasakan diri sendiri. ALLAH
mengetahui sesungguhnya mereka benar-benar
orang yang berdusta. “ (Q.S. At Taubah 42)
“Maka bersabarlah kamu. Sesungguhnya janji
ALLAH adalah benar dan sekali-kali janganlah
orang-orang yang tidak meyakini itu
menggelisahkan kamu. “ (Q.S. Ar Ruum 60)
Sumber : Adioecoep.wordpress.com
 

Anda mungkin juga menyukai