Anda di halaman 1dari 30

OLEH :

TIKA MIRIANA

KELAS X.I

SMA NEGERI KELEKAR


TAHUN AJARAN 2010/2011
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………… i
Bab I……………………………………………………………………… 1
Bab II……………………………………………………………………. 6
Bab III…………………………………………………………………… 18
Bab IV………………………………………………………………….... 21
BabV…………………………………………………………………….. 22
Bab VI……………………………………………………………………... 24
BabVII…………………………………………………………………… 26
Daftar Pustaka……………………………………………………………… 27
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat dan

karunianya. Sehingga dengan izin tuhan yang maha kuasa kami dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada

Bapak/Ibu guru mata pelajaran Geografi yang telah memberikan bimbingan kepada

kami.

Kami menyadari begitu banyak kekurangan dalam makalah ini. Saran dan keritik dari

semua pihak sangat kami harapkan agar nantinya saran dan keritik tersebut dapat

menjadi acuan bagi kami untuk menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Sekali lagi kami ucapkan terima

kasih kepada tuhan yang maha kuasa dan kepada bapak/ibu guru yang telah

memberikan bimbingan kepada kami. Terima kasih atas perhatiannya. Kepada tuhan

yang maha kuasa kami memohon ampun.

Kelekar, November 2010

Penulis

i
BAB 1

JAGAD RAYA

A. Pengertian

Jagad raya adalah ruangan yang maha luas, yang tak dapat diketahui atau
dibayangkan luasnya. Jagat raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan
memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau sistem-sistem bintang yang jumlahnya
ribuan. Jagat raya kita diperkirakan berumur sekitar 15 miliar tahun.

B. Struktur jagad Raya


Jagad Raya terdiri dari tiga struktur utama yang terdiri dari Materi Tampak, materi
gelap dan energi gelap

 Materi Tampak
Terdiri dari benda-benda angkasa yang menghasilkan cahaya atau memantulkan
cahaya sehingga keberadaaanya dapat kita amati. Materi tampak merupakan materi
yang terdapat sangat sedikit di banding dengan dua materi lainnya. Materi tampak
hanya berkisar 4,5 sampai 5% di alam semesta. Struktur materi tampak adalah sebagai
berikut :
- Galaksi
- Cluster galaksi
- Matahari, bintang, planet, bulan, asteroid, komet, meteor dan benda-benda lain.
- Tata surya
 Materi Gelap (dark Matter)
Terdiri dari benda-benda angkasa yang supermasif, yang runtuh akibat
gravitasinya menjadi sedemikian masifnya tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya
sehingga semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya.
Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat gravitasinya.
Benda itu dinamakan lubang hitam (black hole). Meski tidak kelihatan justru materi
gelap mengisi sebagian besar jagad raya. Menurut yang sekarang bisa diamati meliputi
25% dari materi jagad raya berisi materi gelap. Di pusat galaksi Bima sakti kita terdapat
lubang hitam yang sangat besar
1

 Energi Gelap
70% alam semesta diisi oleh energi gelap, yang terdistribusi merata dan energi
ini pun masih menjadi sebuah misteri yang tak terpecahkan bagi dunia sains. Energi
gelap diperkirakan merupakan energi vakum yang tak terpisahkan dari ruang waktu atau
mungkin bisa juga sesuatu yang jauh lebih eksotik dari itu.

C. Perkembangan Teori Mengenai Jagad Raya

Teori-teori jagad raya telah banyak dikemukakan para ahli astronomi. Teori ini telah
berkembang sepanjang waktu sejalan dengan kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu
pengetahuan manusia. Para ahli astronomi telah banyak mengungkap rahasia alam
semesta, jika manusia melihat ke angkasa seolaholah batas pandang kita berbentuk
setengah lingkaran dikatakan para ahli astronomi “Bola Langit”.

Bola langit adalah suatu ruang (space) yang tak terhingga luasnya dan seolah-olah
berbentuk lingkaran (seperti bola). Jagad  raya adalah alam semesta yang sangat luas
dan tidak terukur, terdiri atas berjuta benda-benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas
atau kelompok nebula, kemudian kabut gas tersebut tersusun menjadi gugusan bintang.
Proses tersebut tidak berlangsung cepat, tetapi terbentuk berjuta-juta tahun lamanya.
Galaksi kita, yaitu Bimasakti, terletak di antara kabut gas tersebut, yang mempunyai
bentuk spiral. Selain itu, terdapat kabut spiral lain yang terkenal yaitu kabut Andromeda
yang letaknya paling dekat dengan Bimasakti.

Galaksi Bimasakti disebut juga Milky Way (Inggris) dan De Melkweg (Belanda),
Astronom yang pernah menyelidiki galaksi ini di antaranya Kapteyn Seeliger, Charlier,
dan Shapley. Jarak dalam galaksi di hitung dalam satuan tahun cahaya. Cahaya yang
dengan kecepatannya mencapai 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan
menempuh jarak sekitrar 9,5 juta km. Berikut beberapa informasi mengenai Bima Sakti.

(1) Inti Galaksi Bimasakti terletak di arah gugusan bintang sagitarius ± 35 juta tahun
cahaya dari matahari. Ini berarti 9,5 juta X 35 juta atau 332,5 triliun km.

(2) Bimasakti berbentuk keping atau roda cakram, dan porosnya sebagai inti sistem.

2
(3) Corak atau struktur spiral dengan massa lebih kurang 100 miliar massa matahari
yang sebagian besar tidak terlihat dalam kabut gelap atau bintang yang hampir padam.

(4) Garis tengah susunan perbintangan 80.000–10.000 tahun cahaya dan tebalnya 3.000
tahun cahaya sampai mencapai 15.000 tahun cahaya di tengahnya.

(5) Matahari berada pada jarak 30.000–35.000 tahun cahaya dari pusat sistem galaksi.

(6) Matahari dengan bintang-bintang lain sebagai sistem lokal dalam ruang matahari
berada.

Kecepatan berputar 450 km/detik dalam waktu 225 juta tahun (kosmis) untuk
sekali berputar lengkap. Benda angkasa lain yang berupa bintang-bintang juga
bertaburan di langit. Bintang memancarkan cahaya dan panas sendiri karena suhu yang
tinggi. Salah satu contoh bintang adalah matahari.

Beberapa teori tentang terjadinya jagad raya adalah sebagai berikut.

a. Teori Jagad Raya Mengembang

Teori ini dikemukakan oleh Hubble, yang menjelaskan bahwa galaksi-galaksi


bergerak saling menjauhi, yang berarti jagat raya mengembang menjadi lebih luas.

b. Teori Ledakan Besar

Teori ini menjelaskan bahwa dahulu kala galaksi-galaksi pernah saling


berdekatan dan berasal dari massa tunggal, kemudian dalam keadaan massa tunggal
jagad raya menyimpan suhu dan energi sangat besar. Besarnya energi dan tingginya
suhu tersebut menimbulkan ledakan besar yang menghancurkan massa tunggal sehingga
terpisah menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya. Salah satu pendukung teori
ini adalah Stephen Hawking, seorang ahli fisika teoritis.

3
c. Teori Keadaan Tetap

Teori ini menjelaskan bahwa materi baru yang berupa hidrogen telah mengisi
ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya. Teori ini dipelopori oleh Fred
Hoyle. Di dalam teori ini dijelaskan pula bahwa jagad raya tetap keadaannya dan akan
selalu tampak sama. Stephen Hawking mengatakan bahwa materi yang mengisi ruang
dan berupa materi baru bersifat memencar sehingga keadaan jagad raya selalu
mengalami perubahan

Berikut beberapa anggapan mengenai jagad raya.

a. Anggapan Antroposentris

Anggapan ini menyatakan bahwa manusia merupakan pusat segalanya.


Anggapan ini muncul sejak manusia primitif. Bangsa Ibrani pada masanya menganggap
langit disangga oleh tiang-tiang raksasa, sedangkan matahari, bulan, dan bintang
melekat di langit serta hujan yang turun melalui jendela-jendela yang berada di langit.
Anggapan ini bermula dari konsep alam semesta bangsa Babylon.

b. Anggapan Geosentris

Anggapan ini menyatakan bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan
pusat segala kekuatan, benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi. Anggapan ini
muncul kira-kira pada abad ke-6sebelum Masehi. Keberadaan anggapan Geosentris
juga didukung oleh beberapa ilmuan, seperti: Plato, Socrates, Aristoteles, Anaximander,
dan Pythagoras.

c. Anggapan Heliosentris
Anggapan ini menyatakan bahwa matahari merupakan pusat jagad raya. Anggapan ini
muncul sejakberkembangnya penelitian yang didukung oleh peralatan yang lebih maju,
demikian pula sifat keingintahuan ilmuwan yang memunculkan gagasangagasan kritis.

Keberadaan anggapan Heliosentris juga didukung oleh beberapa ilmuwan, seperti:


Galileo, Isaac Newton, Nicolaus Copernicus, dan Johanes Kepler.

BAB II
TATA SURYA

Galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, sedangkan matahari kita adalah salah
satu bintang yang berada di dalam Bimasakti. Matahari merupakan pusat dari tata surya.
Matahari mempunyai sejumlah anggota dan membentuk suatu susunan yang disebut
Tata Surya. Jadi, sebuah Tata Surya terdiri dari satu matahari dan semua benda langit
yang beredar mengelilinginya. Tata Surya terdiri atas satu Matahari, dan delapan planet
termasuk planet Bumi, serta benda langit lain yang mengelilinginya.

Untuk membantu pemahaman kita tentang alam semesta, jagad raya, galaksi, dan Tata
Surya serta planet-planet kita, cermatilah gambar perbandingan benda-benda langit.

Di dalam Tata Surya terdapat dua jenis planet berdasarkan letak lintasannya, yaitu
planet dalam dan planet luar. Planet-planet dalam adalah planet-planet yang
lintasannya di antara Bumi dan Matahari, yang terdiri atas Merkurius dan Venus.
Planet-planet luar adalah planet-planet yang lintasannya mengelilingi Matahari lebih
besar daripada jari-jari lintasan Bumi di saat mengelilingi Matahari, yang terdiri atas
Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Beberapa hal penting mengenai
keberadaan planet-planet sebagai berikut.

(1) Cahaya planet merupakan cahaya yang diterima dari Matahari kemudian
dipantulkan kembali, artinya planet tidak mempunyai cahaya sendiri

(2) Planet-planet berkilauan dan tidak berkelap-kelip seperti halnya bintang sejati.
(3) Planet-planet terlihat sebagai keping atau cakram jika dilihat dengan teropong.

(4) Bidang lintasan planet-planet berbentuk elips.

(5) Arah peredaran planet-planet mengelilingi matahari antara satu dengan yang lain
sama.

(6) Kebanyakan planet-planet mempunyai satelit pengiring seperti bulan pada planet
Bumi.

Tata Surya kita memiliki sembilan planet yang diklasifikasikan berdasarkan letak dan
sifat fisiknya. Berdasarkan letaknya planet dalam Tata Surya dibagi atas Planet Inferior
dan Planet Superior, sedangkan berdasarkan sifat fisiknya planet dalam Tata Surya
dibagi atas Planet Teresterial dan Planet Raksasa.

1. Planet Inferior dan Planet Superior

Pembagian ini dikemukakan oleh Copernicus. Planet Inferior adalah planet-


planet yang memiliki orbit lebih kecil daripada orbit Bumi, yaitu: Merkurius, Mars, dan
Venus. Planet Superior adalah planet yang memiliki orbit lebih besar daripada orbit
Bumi, yaitu: Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

2. Planet Teresterial dan Planet Raksasa


Planet Teresterial dan Planet Raksasa disebabkan sifat fisik dari planet. Planet
yang mengitari melalui matahari dikelompokkan atas empat Planet Teresterial dan
empat PlanetRaksasa. Pluto tidak diikutsertakan karena sifat fisiknya yang berbeda.
Pluto merupakan planet terluar yang terdiri atas campuran es dan batuan. Dinamai
Planet Teresterial karena sifat planet itu hampir sama dengan bumi (terra = bumi;
bahasa Latin). Planet-planet ini memiliki gunung, lembah, dan kawah. Planet
Teresterial adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Dinamai Planet Raksasa (Planet Jovian) karena sifat planet ini hampir sama
dengan Jupiter (Jove = Jupiter; bahasa Romawi). Material keempat planet ini sebagian
besar berupa cairan dengar.

Batas antara Planet Teresterial dan Planet Raksasa terdapat Asteroid yang
jumlahnya ribuan.

Planet-planet yang mengelilingi matahari mempunyai ukuran yang berbeda-beda.


Demikian juga jarak dengan matahari dan waktu yang dipergunakan untuk mengelilingi
matahari.

a. Merkurius
Merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari dan juga paling kecil di
antara semua planet. Garis tengah planet ini kurang lebih 4.847 kilometer waktu yang
dipergunakan untuk mengelilingi matahari adalah 88,8 hari dan waktu rotasinya juga
selama 88,8 hari. Jarak Merkurius dengan matahari adalah 57.910.000 km.

b. Venus

Venus adalah planet kedua setelah Merkurius. Planet ini adalah planet yang
paling terang di antara planet yang lain karena jaraknya yang relatif dekat dengan planet
Bumi. Garis tengah planet ini kurang lebih 12.205 kilometer dan besarnya hampir sama
dengan Bumi. Waktu yang diperlukan untuk mengelilingi matahari adalah 224,7 hari
dan waktu rotasinya selama 225 hari atau kurang lebih 7,5 bulan. Jarak Venus dengan
matahari adalah 108.210.000 km.

c. Bumi dan Bulan

Bumi merupakan planet ketiga dalam Tata Surya. Dari sembilan planet yang dikenal
manusia, Planet Bumilah yang banyak dihuni makhluk hidup. Planet Bumi mempunyai
lapisan atmosfer yang di dalamnya banyak mengandung unsur-unsur kimia yang
banyak dibutuhkan oleh makhluk hidup. Jarak bumi dengan matahari oleh para ahli
Astronomi dinamakan satu satuan Astronomi atau sama dengan 159.000 kilometer
(IS·A = 159.000.000 km). Bumi mengelilingi matahari membutuhkan waktu 365 hari 6
jam 9 menit 10 detik, tetapi atas dasar kesepakatan ahli astronomi mengacupada periode
antara pertemuan matahari dengan bintang Aries, yaitu 365hari 5 jam 48 menit 46 detik
atau sama dengan Satu Tahun Tropik. Bumi berputar pada porosnya membutuhkan
waktu 23 jam 56 menit atau sama dengan Satu Hari Bintang. Bumi selalu diikuti Bulan
sebagai satelit bumi selama mengelilingi matahari.

Bulan berotasi dan juga melakukan revolusi mengelilingi Bumi selama 27 3 1 hari
sampai 29 3 1 hari. Peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan sekaligus juga mengelilingi
matahari.

d. Mars
Planet Mars mempunyai garis tengah kurang lebih 6.792 kilometer. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 697 haridengan rotasi selama 24
jam 37 menit. Planet Mars mempunyai sejumlah air dan oksigen demikian juga
pergantian musim, bahkan di sana juga terdapat polar icecaps, yaitu tudung es kutub
yang luasnya tidak selalu tetap. Hal ini menimbulkan dugaan adanya pergantian musim
di sana. Warnanya hijau mendekati kecokelatan sehingga menunjukkan adanya flora
dan daerah gurun. Mars mempunyai dua satelit, yaitu Dcimos (satelit luar) dan Phobos
(satelit dalam). Kedua satelit ini ditemukan oleh Hall pada tahun 1877. Jarak Mars
dengan Matahari adalah 227.940.000 km.

e. Yupiter

Yupiter adalah planet terbesar dalam sistem Tata Surya kita. Diameternya lebih dari
130.000 kilometer, massanya lebih kurang 3 2 massa seluruh anggota Tata Surya yang
di luar matahari. Rotasi Yupiter terhadap matahari paling cepat, yaitu 10 jam sekali
putaran. Planet ini mempunyai keistimewaan, yaitu adanya unsur kimia yang
terkandung di dalam sangat rendah, atmosfernya hampir tidak berotasi (sangat lambat).
Sekalipun berukuran sangat besar kepadatan planet ini sangat rendah karena sebagian
besar terdiri atas unsur-unsur ringan, antara lain 85% Hidrogen dan 15% Helium.
Campuran yang lain sedikit sekali berupa CH4, NH3, dan lainnya. Yupiter mempunyai
banyak satelit, yaitu 14 buah. Penemuan terakhir menunjukkan satelitnya lebih banyak
lagi. Empat dari satelit itu adalah Io, Europa, Ganymade (satelit terbesar hampir sebesar
bumi), dan Calistio. Jarak Yupiter dengan Matahari adalah 778.300.000 kilometer.

f. Saturnus

Planet Saturnus ditemukan pada abad ke-18 setelah planet Uranus. Waktu yang
digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 29–30 tahun, sekali berotasi
memerlukan waktu 387 hari. Saturnus mempunyai atmosfer yang hampir sama dengan
Yupiter, yaitu terdiri atas unsur-unsur amonia.

10

Saturnus mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan planet lain, di antaranya


memiliki cincin, terdiri atas tiga bagian yang konsentris, yaitu bagian dalam, gelang
berbentuk khas (dusky ring), dan bagian luar. Cassini gelang yang paling terang adalah
gelang bagian dalam, dan planet ini memiliki 9 buah satelit.

Tebal cincin Saturnus kurang lebih antara 10 sampai 100 meter saja, unsur-unsurnya
mengandung butiran es dan sangat halus. Lebar cincin sekitar 275.000 kilometer. Planet
ini nomor 3 paling terang di antara ke sembilan planet. Saturnus mempunyai 10 satelit
yang mengelilinginya. Jarak antara Saturnus dan Matahari adalah 1.427.000.000
kilometer.

g. Uranus

Planet Uranus baru ditemukan pada tahun 1781 oleh William Herschel di
Inggris yang semula disangka komet. Mulanya planet ini dinamakan Gregorium Titus
(sebagai penghargaan kepada Raja Georgia III). Akan tetapi, para astronom
menyebutnya Planet Herschel, kemudian oleh Boscho disebut dengan Uranus. Waktu
yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 84 tahun dengan waktu rotasi
369 hari. Planet ini mempunyai dua buah satelit. Garis tengah planet ini 19.750
kilometer. Uranus mempunyai keistimewaan bahwa sumbunya terletak sebidang dengan
bidang revolusinya. Jarak Uranus dengan Matahari adalah 2.863.840.000 kilometer.

h. Neptunus

Planet Neptunus ditemukan oleh Bonvard pada tahun 1821 di Paris, Prancis.
Jika dilihat dari bentuknya Neptunus merupakan saudara kembar Uranus, terutama
besarnya. Radiusnya sekitar 4 kali radius bumi. Garis tengahnya kurang lebih 53.000
kilometer. Waktu yang digunakan untuk mengelilingi matahari kurang lebih 164,79
tahun, sedangkan rotasinya 15 jam. Susunan atmosfernya terdiri atas metana. Planet ini
mempunyai lima satelit. Dari lima satelit ini ada dua satelit besar yang diberi nama
Tritondan Nereid.

11

i. Status Pluto dan Sedna


Pluto bukan lagi merupakan salah satu planet di sistem tata surya kita. Voting
yang dilakukan sekira 424 ahli astronomi dari seluruh dunia menghasilkan keputusan
dramatis sekaligus bersejarah, mencopot status Pluto sebagai planet. Akibatnya, Pluto
yang selama ini dikenal sebagai planet terkecil dan menempati urutan kesembilan-harus
“terpental” dari daftar planet anggota tata surya. Dengan demikian, berdasarkan resolusi
ke-26 IAU, jumlah planet anggota Tata Surya tidak lagi sembilan, melainkan hanya
delapan.

Keputusan ini juga sekaligus mematahkan usulan penambahan tiga anggota baru
Tata Surya, yakni Ceres, Charon, dan 2003 UB313. Ceres adalah asteroid terbesar
dalam sistem Tata Surya, Charon adalah satelit (bulan) mayor Pluto, dan 2003 UB313
adalah objek yang berada di luar wilayah Tata Surya dan disebut sebagai Kuiper Belt
(Sabuk Kuiper). Bersama tiga calon anggota Tata Surya yang tereliminasi inilah Pluto
akan “menjalani” status barunya sebagai dwarf planet alias planet kerdil. Para ahli
astronomi menyepakati definisi planet. Menurut kesepakatan itu, benda angkasa disebut
planet jika memiliki ukuran cukup besar dan berada tetap di garis orbitnya selama
mengitari matahari, serta tidak tumpang tindih dengan planet lain. Menurut para ahli,
garis orbit Pluto tumpang tindih dengan orbit Neptunus, sehingga secara otomatis
(karena ukurannya lebih kecil) Pluto terdiskualifikasi dari klasifikasi planet.

Pada tanggal 15 Maret 2004 astronomer dari Caltech, Gemini Observatory, dan
Yale University mengumumkan penemuan baru benda langit kesembilan dari matahari.
Benda langit ini dinamakan Sedna yang diambil dari nama Dewi Laut di Arctik. Sedna
ini berjarak 90 kali lipat daripada jarak matahari ke bumi, dengan bentuk orbit yang
ekstrem  elips

Sedna adalah sebuah objektrans-Neptunus yang ditemukan oleh Michael E.


Brown (Caltech), Chad Trujillo (Gemini Observatorium), dan David Rabinowitz
(Universitas Yale) pada tanggal 14 November 2003.

12
Pada waktu ditemukan, Sedna merupakan benda langit dalam Tata Surya terjauh
yang pernah diamati pada saat itu. Diameter Sedna sekitar 1.180 sampai 1.800 km
dengan massa 1,7 – 6,1×1021 kg. Perihelion Sedna 76,156 AU sedangkan aphelion-nya
975,056 AU. Sedna membutuhkan waktu 12.000 tahun untuk satu kali mengorbit
matahari.

4. Proses Terjadinya Bumi dan Tata Surya

Hasil pantauan teleskop dari Bumi planet-planet terletak hampir pada satu
bidang datar di sekeliling Matahari, melahirkan perkiraan atau hipotesis atau teori yang
hampir sama tentang terjadinya Tata Surya, yaitu bahwa planet-planet lahir dari
matahari atau kelahiran planet dari ujud yang sama dengan matahari. Bidang datar
tempat planet-planet yang hampir sebidang dengan ekuator matahari memberikan
penjelasan tentang massa asal planet itu telah berputar sejak benda langit itu terbentuk.

Sebagian gas dari matahari yang terlepas dan terus-menerus berputar adalah proses awal
terbentuknya bumi kita. Jadi, Bumi merupakan sebagian gumpalan gas yang berasal
dari matahari. Walaupun terlepas dari gumpalan induk, gumpalan besar tersebut tetap
berputar terus-menerus mengelilingi gumpalan induk yang lebih besar yaitu matahari.

Beberapa gumpalan besar lain yang terlepas dan terpisah dari gumpalan gas
matahari tetap berputar sehingga mengalami proses pendinginan dan menjadi padat.
Beberapa gumpalan yang mendingin dan memadat itu sekarang membentuk
planetplanet yang mengelilingi matahari yaitu: Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Planet terakhir dan terjauh ditemukan melalui rekaman teleskop ruang angkasa Spitzer
yang diluncurkan 23 Agustus 2003, planet tersebut dinamai Sedna. Sebagiangumpalan
tidak hanya terlepas dari planet-panet, tetapi juga bergerak berputar dan mengelilingi
gumpalan induknya (planet). Bulan dan satelit adalah gumpalan yang terlepas dari
planet. Walaupun saat ini Sedna merupakan planet terjauh dari pusat Tata Surya, tidak
tertutup kemungkinan akan ditemukan kembali planet yang lebih jauh dari Sedna.

13
Hal tersebut hanya akan terjadi jika kemampuan teknologi dan ilmu pengetahuan
tentang astronomi selalu dikembangkan keberadaannya. Bumi yang terjadi dari
pendinginan dan pemadatan gas terus-menerus berputar.  Perputaran ini menyebabkan
Bumi bertambah dingin sehingga gas di atas bumi berubah menjadi cairan dan padatan.
Permukaan bumi yang terdiri atas cairan dan padatan merupakan permukaan bumi yang
dapat digunakan sebagai tempat dan habitat hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan
makhluk hidup lain.

Seluruh kejadian di atas memerlukan waktu yang sangat lama. Proses terjadinya Bumi
hingga menjadi tempat hidup manusia dan makhluk hidup lainnya telah terjadi berjuta-
juta tahun lamanya. Bagian inti Bumi merupakan gumpalan materi yang paling berat
massanya, sedangkan kerak Bumi didominasi oleh unsur magnesium dan silikon. Inti
bumi lebih didominasi oleh unsur besi dan nikel.

Untuk mengukur ketebalan lapisan-lapisan penyusun kerak bumi digunakan


gelombang gempa, dan gelombang yang dipantulkan oleh suatu lapisan tertentu sangat
tergantung pada kecepatan gelombang pada lapisan itu. Dengan menggunakan metode
ini perkiraan ketebalan lapisan-lapisan penyusun kerak bumi akan dapat diketahui.

14
Beberapa hipotesis yang menjelaskan proses terjadinya Bumi dan Tata Surya sebagai
berikut.

a. Hipotesis Kabut

Imanuel Kant (1724–1804), seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman,


menjelaskan bahwa hipotesis solar nebula ini merupakan hipotesis yang paling tua dan
paling terkenal mengenai terjadinya Tata Surya. Dijelaskannya pula bahwa matahari,
Bumi, dan planet lain awalnya merupakan satu kesatuan yang berupa gumpalan kabut
yang berputar perlahan-lahan, kemudian inti kabut menjadi gumpalan gas yang
kemudian menjadi matahari, sedangkan bagian kabut di sekelilingnya membentuk
planet-planet dan satelit-satelit.

b. Hipotesis Planetesimal

Teori Planetesimal yang berarti planet kecil dalam penelitian berjudul ”The
Origin of the Earth” atau ”Asal Mula Terjadinya Bumi” telah dikemukakan oleh
Thomas C. Chamberlin, seorang ahli geologi berkebangsaan Amerika Serikat, pada
tahun 1916. Dalam teori ini dikatakan awal pembentukan planet mirip kabut pijar,
karena di dalam kabut itu terdapat material padat yang berhamburan yangdisebut
planetesimal. Setelah itu, sebuah bintang (sama dengan matahari) berpapasan dengan
matahari pada jarak yang tidak jauh sehingga terjadi pasang naik pada permukaan
matahari, dan sebagian massa matahari tertarik ke arah bintang yang mendekat tersebut.

Ketika bintang tersebut menjauh dari matahari sebagian massa matahari jatuh dan
menyatu kembali dengan matahari, tetapi sebagian yang lain berhamburan di angkasa
sekitar matahari membentuk planet-planet kecil yang beredar pada orbit masing-
masing.

c. Hipotesis Pasang Surut Gas

Teori ini berdasarkan hipotesis bahwa pada awal kejadiannya sebuah bintang
yang hampir sama besarnya dengan matahari bergerak bersimpangan dengan matahari,
dan menimbulkan pasang padapermukaan matahari.

15
Pasang tersebut berbentuk menyerupai cerutu yang sangat besar. Bentuk cerutu tersebut
bergerak mengelilingi matahari dan pecah menjadi sejumlah butir-butir tetesan kecil.
Karena perbedaan besarkecilnya butir sehingga massa butir yang lebih besar menarik
massa butir yang lebih kecil, dari proses tersebut membentuk gumpalan yang semakin
besar sebesar planet-planet. Demikian seterusnya sehingga terbentuklah planet dan
satelit yang ada sekarang ini. Teori ini lebih dikenal dengan nama Hipotesis Tidal
James-Jefries yang ditemukan pada tahun 1917 oleh sarjana berkebangsaan Inggris
bernama James Jeans dan Herald Jeffries.

d. Hipotesis Peledakan Bintang

Teori ini menjelaskan adanya sebuah bintang sebagai kawan matahari,


kemudian terjadi evolusi antara matahari dan bintang tersebut. Ada bagian yang
memadat dan terjebak di dalam orbit keliling matahari, sebagian lagi meledak dan bebas
di ruang angkasa. Keberadaan teori ini didukung oleh banyak ahli astronomi yang telah
membuktikan adanya bintang kembar.

16

e. Hipotesis Kuiper
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom bernama Gerard P. Kuiper (1905–
1973). Ia mengatakan bahwa semesta terdiri atas formasi bintangbintang, di mana dua
pusat yang memadat berkembang dalam suatu awan antarbintang dari gas hidden. Pusat
yang satu lebih besar daripada pusat yang lainnya dan kemudian memadat menjadi
bintang tunggal yaitu matahari. Kemudian kabut menyelimuti pusat yang lebih kecil
yang disebabkan oleh adanya gaya tarik dari massa yang lebih besar yang menyebabkan
awan yang lebih kecil menjadi awan yang lebih kecil lagi yang disebut protoplanet.

Jika awan mempunyai ukuran yang sama akan terbentuk bintang ganda yang sering
terjadi di alam semesta. Pada saat matahari memadat, ia akan menjadi begitu panas
sehingga sebagian besar energi radiasi dipancarkan. Energi yang terpancar tersebut
mampu mendorong gasgas yang lebih terang, seperti hidrogen dan helium, dari awan
yang menyelubungi protoplanet-protoplanet yang paling dekat ke matahari.

17
BAB III

MATAHARI

A. Pengertian

Matahari atau juga disebut Surya (dari nama Dewa "Surya" - Dewa Matahari
dalam kepercayaan Hindu) adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata
149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang
sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari
dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.

Ilustrasi struktur dari matahari

Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat
betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata
Surya terkumpul pada matahari.

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber


tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-
masing fotosfer, kromosfer dan korona.

18
Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen
dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu
kehilangan empat juta ton massa setiap saat.

B. Jarak Matahari Dari Bumi

Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil).


Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan
hitungan) menjadi 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-
kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari
menempuh masa delapan menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar
matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan
kebutaan.

c. Suhu

Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000


°C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan
atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur
tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta
derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius.
Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C.
Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan
kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H
Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan
bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi
hidrogen helium sintetis.

C. Perputaran Matahari

Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma,


menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada
wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap
putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas
teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa.

19
Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi
seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa
yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-
violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata
surya.

D. Prominensa

Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa merupakan bagian
matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari,
seringkali berbentuk loop (putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang
angkasa (Stereo A dan Stereo B) yang khusus memantau matahari merekam fenomena
selama 30 jam ini.

Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar


menuju korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah diionisasikan
menjadi sangat panas, dinamakan plasma, yang tidak begitu memperlihatkan
cahayanya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.

Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang


pernah diobservasi terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer -
sekitar 28 kali diameter bumi. Massa di dalam prominensa berisikan material dengan
berat hingga 100 miliar ton.

E. Gerakan Matahari

Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :

 Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan
rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang
kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di
sebelah kiri.
 Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak
diantara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu
mengelilingi pusat galaksi.

20
BAB IV

PLANET

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

 mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;


 mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat
mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai
bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat);
 tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap
deuterium di intinya; dan,
 telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan
orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya
selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya

Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya
Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet
dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu
ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena
planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum
mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit.

Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari,
Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus.Astronomi modern menghapus
Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
Sebelumnya, planet-planet anggota galaksi Bimasakti ada 9, Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26
Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari galaksi Bimasakti
sehingga jumlah planet pada galaksi Bimasakti jumlahnya ada 8.

21
BAB V

BULAN

Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar
ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan
sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.

Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali
diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat
diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan
tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.
Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi
periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-
fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).

Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5
g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi.

Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan oleh
gaya sentrifugal yang timbul dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya
sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi
Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin menjauh dari bumi dengan
kecepatan sekitar 3,8cm/tahun.

Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu
sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan
kala rotasi sama dengan kala revolusinya.

Di bulan terdapat banyak kawah yang disebabkan oleh hantaman komet atau
asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang
menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di
antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6
kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di
Bulan.

22
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati
manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa
milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan
adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi,
diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama
yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan
adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika
Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam
pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.

Asal usul

Asal - usul bulan tidak diketahui secara pasti, tetapi ilmuan menemukan bukti
besar bahwa Bulan berasal dari tubrukan bumi dengan planet kecil yang bernama theira
sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak
dan mengorbit di sekeliling bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada
awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat
dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8
cm per tahunnya.

23
BAB VI

ASTEROID

A. Definisi

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya
terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid
berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma
("ekor") sementara asteroid tidak.

B. Sejarah Perkembangan Penelitian Mengenai Asteroid

Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801
oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.

Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini
penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006,
dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang
cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet
tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini
memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama
yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet
katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes [2].

Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem
tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta. Astéroid terluas dalam
sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua
asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya
memiliki diameter 500 km.

24
Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh
mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan
bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).

Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×10 21 kg[4][5], atau
kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa
0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas
(7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511
Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari
massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun
massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit
yang bernama Dactyl.

25
BAB VII

METEOR dan KOMET

A. Meteor

Meteor merupakan salah satu object atau materi tampak yang ada dalam jagat
raya. Meteor sering di sebut bintang jatuh oleh kebanyakan orang. Ketika jatuh ke
bumi, meteor akan menghasilkan percikan api yang disebabkan oleh gesekan meteor
dengan atmosfer bumi. Meteor yang telah jatuh di bumi di sebut meteorit.

B. Komet

Komet merupakan benda angkasa yang terselubung gas yang bergerak atau
berpindah dengan ekor matahari.

Bagian komet: Kepala komet (koma yang membungkusnya) dan ekor komet. Komet
terdiri atas pecahan benda angkasa, S dan Gas yang membeku.

Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips.


Strukturnya terdiri atas kepala dan ekor komet. Kepala komet mempunyai diameter
lebih dari 6000 km, meliputi inti komet dan selubung gas yang disebut koma,
sedangkan ekor komet dapat mempunyai panjang sampai ribuan kilometer yang arah
membelakangi matahari.

Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat di klasifikasikan


menjadi dua :

1. Komet berekor panjang.

Contohnya : komet halley setiap 76 tahun sekali.

2. Komet berekor pendek.

Contohnya : Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3.5 tahun sekali.

26
]Daftar Pustaka

http://www.id.wikipedia.org

http://www.scrib.com

http://www.harunyahya.com

http://www. e-smartschool.com

P27

Anda mungkin juga menyukai