Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BESERTA OPERASINYA
Siswa akan mudah memahami konsep yang disampaikan jika menggunakan daerah
geometris yang dapat dipisahkan menjadi ―bagian-bagian pecah‖ yang dikehendaki dengan
jalan melipat.
Dari hasil melipat bangunan geometri, siswa dapat dibawa untuk mengenal konsep
pecahan , , , dan sebagainya. Selanjutnya siswa dapat diajak untuk mengenal dan
memahami relasi sama, relasi tidak sama, relasi lebih besar, dan relasi lebih kecil. Relasi-
relasi itu dapat dijelaskan dengan membandingkan luas daerah-luas daerah hasil lipatan
bangun geometri.
jika a × d = b × c.
Bila dua pecahan menyatakan nama bilangan pecahan yang sama, maka
dikatakan dua pecahan itu ekuivalen. Suatu pecahan dinotasikan dengan ; a disebut
cara membacanya seperti contoh-contoh berikut: tiga perempat, lima perdua, dua
perdelapan.
Anak perlu diberi kesempatan untuk memisahkan model-model menjadi
bagian-bagian kongruen, dan guru perlu memilih model-model yang mudah
dipisahkan oleh anak. Anak tidak hanya diberi pengalaman dengan model matematika
1
yang dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian yang kongruen , tetapi juga perlu diberi
pengalaman dengan pemisahan yang tidak kongruen.
sama dalam kesatuan yang utuh. Bila konsep bilangan pecah diperluas dengan
bilangan pecah lebih dari satu alat bantu yang paling sesuai adalah ruas garis
bilangan. Bila luas garis bilangan diperkenalkan untuk menghubungkan konsep
pembagian bilangan cacah dengan bilangan pecah diinterpretasikan pada ruas garis
sebagai dua loncatan mundur.
Guru sebaiknya secara terus menerus memusatkan perhatian murid pada:
1. Hasil bagi dapat dikaitkan dengan jarak masing-masing loncatan.
2. Titik awal loncatan terakhir selalu merupakan nama dari hasil bagi.
Teknik ini dapat digunakan untuk memperkenalkan konsep bilangn pecah
sebagai hasil bagi sembarang dua bilangan cacah, sebagai contoh, anggaplah bahwa
kita ingin mendapatkan hasil bagi 3 dan 4.
Ruas garis bilangan juga sesuai sebagai model untuk bilangan pecah lebih dari
satu.
2
c. Pecahan ekuivalen
Segera setelah memperkenalkan kepada naka konsep bilangan pecah, maka
sebaiknya menstrukturkan keadaan sehingga anak dapat menemukan bahwa setiap
bilangn pecah mempunyai banyak nama
Di dalam memeriksa menggunakan himpunan diskrit, untuk mengetahui
apakah dua nama ekuivalen, kita harus yakin bahwa himpunan diskrit yang sama
dapat dipisahkan menjadi himpunan—himpunan bagian dengan dua nama.
Pada gambar 6.11 dapat dengan mudah kita lihat bahwa merupakan nama
bilangan bilangan pecah yang lebih dari karena dari himpunanya adalah 7 dan
Gambar 6.11
Daerah persegi panjang yang dapat dipisahkan menjadi berbagai bagian pecah
adalah alat yang sangat berguna bagi anak untuk menemukan pecahan-pecahan
ekuivalen.
Alat lain yang bermanfaat untuk membantu anak menemukan pecahan
ekuivalen adalah menggunakan ruas-ruas garis bilangan yang telah dipisahkan serupa
dengan pemisahan daerah persegipanjang.
Bila menggunakan ruas garis bilangan untuk mengembangkan konsep hasil
bagi bilangan cacah, maka dapat memulainya dari pengembangan ide pertanyaan
pembagian yang ekuivalen. Sebagai contoh, kita lihat pada gambar 6.14 pertanyaan-
pertanyaan 12 : 4, 9 : 3, 6 : 2, 3 : 1 yang ekuivalen dan terletak pada ruas garis
bilangan yang berbeda.
12 +4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
9 +3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 +2
0 1 2 3 4 5 6
3 +1
0 1 2 3
Gambar 6. 14
Setelah anak menggunakan ruas garis bilangan untuk menyusun model
matematika bilangan rasional, guru dapat memperluas konsep mereka dengan model
yang mengandung konsep pecahan ekuivalen.
Sering kali menguntungkan dalam memandang pecahan sebagai a × . Bila
memandang sebagai wakil dari a × pada ruas garis-garis bilangan, hal penting
yang perlu dilakukan murid adalah susunan pemisahan dan kemudian pengulang
dari pemisahan . Pecahan yang ditulis dalam bentuk paling sederhana sering lebih
d. Lambang campuran
Ada banyak kejadi dalam urusan atau kegiatan sehari-hari yang melibatkan
hubungan bilangan bulat dan bilangan rasional kurang dari 1. Kejadian-kejadian itu
antara lain ―Tali yang panjangnya 3 , ―Sejumlah 4 juta rupiah‖ dan sebagainya.
4
Cara lain untuk menunjukan bilangan rasional kepada anak bahwa tak terhingga
banyaknya bilangan rasional diantara sebarang dua bilangan rasional adalah disebut teknik
rata-rata. Tunjukan kepada anak bahwa kepada anak bahwa teknik ini selalu dapat
dilakukan. Sebagai contoh, ambil dan . Rata-rata dari dan adalah . Tunjukan bahwa
terletak antara dan (Ingat: dapat diperoleh dari ( + ) dibagi dengan 2 ). Dengan
Sifat ketiga dari himpunan bilangan rasional adalah sifat trikotomi sifat ini adalah: Jika
diberikan bilangan rasional dan maka salah satu dari pernyataan < , = , dan >
adalah benar.
jika .
5
Untuk membantu siswa menemukan sifat pertukaran (komunikatif) dan
pengelompokan (asosiatif) penjumlahan bilangan pecah, diperlukan keterangan yang
lebih mendalam tentang pecahan-pecahan yang ekuivalen.
Langkah pertama adalah pengalaman belajar terstruktur dari kelompok soal yang
memuat sifat-sifat itu. Setelah anak menemukan polanya, pemahaman anak diperkuat
dengan berbagai soal, soal-soal yang memerlukan banyak penyelesaikan diperkenalkan
kemudian, dan soal-soal yang memerlukan satu penyelesaian diterangkan dengan
penyelesaian yang jelas. Langkah akhir dari proses belajar adalah menyampaikan pola
umum sifat pertukaran dan pengolompokan :
.
Hanya diperlukan sedikat soal semacam itu agar anak dapat menarik generalisasi.
Sifat kompensasi pengurangan bilangan pecah, meskipun tidak anda berikan tekanan
khusus, perlu anda tampilkan sebagai bahan penyelidikan bagi anak. Model soal yang
berkaitan dengan sifat kompensasi ini, dalam bentuk proses belajar ditunjukan seperti
gambar 6.25 di bawah:
Bagian akhir dari uraian anda adalah menampilkan konsep matematika yang mempunyai
pola:
6
3. Cara Mengajar Algoritma Penjumlahan
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesiapan anak dalam
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecah. Di antara kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat adalah membilangan dengan menggunakan bilangan pecah. Sebagai contoh,
anda secara berurutan meminta anak untuk membilangan dengan hitungan dua-per-tiga.
Anak pertama penyebut , anak kedua menyebut , anak ke-tiga menyebut , dan
seterusnya. Hentikan membilangan sampai suatu harga tertentu, misalnya dan mintalah
anak berikut untuk menjawab pertanyaan: dua per-tiga lagi sama dengan . . . (anak itu
diharapakan dapat menjawab ulangilah proses ini dengan menghentikan urutan
( )
( )=
Langkah 1.
7
Anak memberi tanda di atas dengan menggunakan kertas atau penggaris berskala
(bagian bawah).
Langkah 2
Menggeser kertas itu ke kiri sehingga tanda strip pada kertas (atas ) berada di atas
skala 0 (kertas bawah). Kemudian ia member tanda strip pada kertas yang bersesuaian
dengan skala .
Langkah 3
Anak itu menggeser kembali tepi kertas ke kanan sehingga tanda strip paling kiri
berada tepat di atas nol. Kemudian anak itu disuruh membaca dan menyebutkan skala
tepat di bawah tanda strip paling kanan.
Berikut ini akan dijelaskan tiga cara mencari penyebut persekutuan terkecil,
8
terkecil yang nantinya mempunyai penerapa langsung dalam mempelajari aljabar.
Contoh yang sederhana adalah sebagai berikut:
pemikiran : 6 difaktorkan menjadi 2 dan 3.
9
6. Cara Mengajar Operasi Pengurangan Pada Bilangan Pecahan
Anak pertama kali diajarkan mencari selisih pecahan yang mempunyai penyebut-
penyebut sama. Gambar 6.30 merupakan dua model manipulasi dalam memperoleh
pengurangan .
Carilah selisih
Model garis bilangan dapat digunakan untuk mencari pengurangan pecahan. Misalnya
untuk mencari selisih dan .
Langkah 1
Anak memberi tanda strip dan 0 pada tepi lurus secarik kertas yang ditempatkan di atas
penggaris berskala.
Langkah 2
Anak menggeser kertas itu ke kiri di atas penggaris berskala sehingga tanda strip tepat
Langkah 3
Anak menempatkan tanda strip 0 (paling kiri ) di atas skala 0. Kemudian ia diminta
mencari bilangan pada garis berskala yang tepat di bawah tanda strip yang di tengah.
Jadi
Mintalah anak untuk menemukan pola tentang bagaimana cara mencari selesih dua
pecahan yang penyebutnya tidak sama. Sekarang marilah kita lihat bagaimana mengajar
pengurangan pecahan campuran.
10
Pengurangan pecahan campuran perlu dipandang sebagai persiapan mengajar notasi
decimal. Notasi tegak pengurangan mempunyai urutan penyampaian seperti pada gambar
6.33 berikut:
23 20 + 3 10 + 12 + 10 + 12 +
-7 - (7 + ) - (7 + ) - (7 + )
10 + 5 +
= 15
Butir 1 dan butir 2 di atas mempunyai akibat dalam mengajar pemecahan masalah
yang berkaitan dengan pemecahan. Butir yang ke-3 digunakan bila kita menggali teknik-
teknik dalam mengajarkan grafik. Hampir sembarang percobaan ilmiah menawarkan banyak
kesempatan dalam mengaitkan pemecahan dengan model matematika. Untuk memupuk
kemampuan anak agar mempunyai kreasi penyelesaian, doronglah anak untuk mencari
banyak cara yang mungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Perhatikan
contoh berikut:
Nana memerluan tujuh potong kertas. Setiap potong berbentuk persegi panjang
dengan panjang 2 cm lebarnya cm. Berapa panjang terpendek dari kertas berbentuk
Dari secarik persegi panjang kertas yang dapat dipotong menjadi 7 bagian jika:
Lebar cm
14 + (7 ) = (7 )+(7 )
7 =5+5+5+2
Di dalam kegiatan penyelesaian masalah, murid perlu didorong agar menjawab dua
pertanyaan berikut:
1) Cara mana yang paling efisien?
2) Dapatkah anda menyebutkan jenis masalah yang berbeda tetapi dapat diselesaikan
dengan cara yang sama
12
C. Metode Mengajar Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecah
tiga per dua kali tujuh per dua sama dengan(adalah) dua puluh satu perempat
perkalian. Merupakan hal yang penting pula bahwa anak memahami bentuk sebagai
1.
2.
Pola baru yang perlu dikenalkan dengan baik oleh adalah sifat kebalikan.
13
Soal dengan satu )
penyelesaian
Dan meminta anak membuat kalimat-kalimat yang benar sesuai dengan distributive.
( ).
14
Gunakan definisi pembagian untuk menunjukan bahwa hasilnya adalah benar. Sifat
kompensasi pembagian pecahan memungkinkan adanya variasi. Berikut ini menunjukkan
dua algoritma yang berbeda untuk menjelaskan sifat kompensasi pembagian
=
=
=
Soal penemuan ( (
Gambar 6.40
15
3. Cara Mengajar Algoritma Perkalian
Tahap awal mengajar algoritma perkalian disarankan untuk menggunakan contoh-
contoh perkalian yang factor-faktornya kurang dari 1. Sebagai contoh, perkalian dan
Sekarang anda bisa melihat bahwa bujursangkar satuan itu dipisahkan dalam 5 baris 3
kolom. Kita mengetahui bahwa daerah 5 baris dan daerah 3 kolom berpotongan menurut 6
daerah persegi panjang. Karena semua persegi panjang dalam bujur sangkar sebanyak 15,
maka dapat dikatakan bahwa:
Soal :
―Pola yang mana yang telah kalian pelajari dan dapat membantu kalian untuk mengganti
nama 1 ?‖
(Pola kebalikan = 1)
16
―Bila kita mengadakan pembagian, kemudian penyebutnya dikalikan dengan suatu
bilangan, maka apa yang kitakerjakan terhadap pembilangan?‖ (kita kalikan pembilang
denga yang sama)
( ):( )=
―Berapakah hasil pembagian dengan bilangan1? (hasilnya sama dengan bilangan yang
dibagi)
Sifat kompensasi
( ):( )
Sifat perkalian
( ):1
Algoritma perkalian
Perkalian
17
(pembagian dengan 1)
(definisi pembagian)
(sifat kebalikan)
(sifat identitas)
(perkalian pecahan)
2+
2 + = 3 hasil kali
Cara lain yang memadai untuk mencari hasil dua pecahan adalah cara penyebut
sekutu. Proses cara bekerjanya penyebut sekutu ini adalah seperti contoh berikut:
18