AVES
PENGENALAN ORDO-ORDO KELAS AVES
Disusun oleh :
UKHTI TYAS A.
08 / 267582 / BI / 8171
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERDITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009
1. ORDO SPHECINIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Spheciniformes
Familia : Spheniscidae
Genus : Pygoscelia
b. Gambar
2. ORDO PODICIPEDIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Pedicidiformes
Familia : Podicipedidae
Genus : Aechmophorus
c. Keterangan
Burung Grebes adalah jenis burung yang tersebar di daerah perairan air tawar dan
akan bermigrasi saat musim dingin. Ordo Podicipediformes hanya memiliki satu famili yaitu
Podicipedidae. Burung Grebes terkecil memiliki ukuran 23,5 cm dengan berat 120 gram
sedangkan yang terbesar memiliki ukuran 71 cm dengan berat 1,7 kilogram.
Burung Grebes merupakan burung perenang dan penyelam yang handal. Mereka
memiliki kaki yang terletak jauh di belakang, dapat berlari untuk waktu yang singkat namun
seringkali jatuh.Grebe memiliki sayap yang sempit, dan beberapa spesies dapat terbang rendah.
Dua spesies di Amerika Selatan tidak dapat terbang sama sekali. Mereka merespon bahaya
dengan menyelam daripada terbang. Paruh bervariasi dari pendek dan tebal hingga panjang dan
runcing, tergantung jenis mangsanya, yang berkisar dari serangga air hingga crustacea. Kaki
mereka selalu besar dengan selaput yang menghubungkan bagian depan jari-jari kaki mereka.
Burung ini memiliki bulu yang tidak biasa, sangat padat dan tahan air. Dengan
menekan bulu-bulu terhadap tubuh, grebes dapat mengatur gaya apung mereka. Terkadang
mereka berenang rendah dengan hanya memperlihatkan kepala dan lehernya saja. Paruh
bervariasi dari pendek dan tebal hingga panjang dan runcing, tergantung jenis mangsanya, yang
berkisar dari serangga air hingga crustacea.
Pada musim yang bukan musim kawin, grebes berwarna coklat gelap dan putih.
Ketika musim kawin, mereka memiliki tanda berupa mirip chestnut di kepala mereka, dan
menampilkan ritual tertentu. Grebes muda, khususnya dari genus Podiceps, terkadang
merontokkan bulu-bulu muda mereka bahkan setelah mencapai ukuran dewasa.
3. ORDO PROCELLARIIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Procellariiformes
Familia : Diomedeidai
Genus : Thalassarche
b. Gambar
c. Keterangan
Albatros, dari familia Diomedeidae, adalah burung laut besar dalam ordo
Procellariiformes. Burung ini ditemukan secara luas di Samudra Antartika dan Pasifik Utara.
Burung ini tidak terdapat di Atlantik Utara, tetapi temuan fosil membuktikan bahwa burung ini
dahulu pernah ada di sana. Burung albatros termasuk burung terbang yang paling besar, dan
burung albatros hebat (genus Diomedea) memiliki panjang sayap yang paling besar melebihi
burung lainnya.
Burung albatros sangat efisien di udara, dengan menggunakan teknik melayang
dinamis dan melayang bukit untuk dapat terbang pada jarak yang sangat jauh. Burung ini
memakan cumi-cumi, ikan, dan udang, dengan cara memakan hewan yang terdampar, berburu
di permukaan air, dan menyelam.
4. ORDO FALCONIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Falconiformes
Familia : Accipitridae
Genus : Spizaetus
b. Gambar
5. ORDO GALLIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Familia : Phasianidae
Genus : Pavo
b. Gambar
Gambar 5. Pavo cristatus ( Burung Merak Biru )
c. Keterangan
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus adalah
salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Populasi Merak Biru tersebar di hutan terbuka
dengan padang rumput di India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal dan Bhutan. Merak Biru mempunyai
bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar, panjangnya dapat
mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas
kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil
dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis
hitam dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.
Merak jantan adalah poligami spesies, mempunyai pasangan lebih dari satu. Pada
musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu
penutup ekor dibuka membentuk kipas dengan bintik berbentuk mata berwarna biru. Burung
betina biasanya menetaskan tiga sampai enam butir telur.
Burung merak adalah pemakan biji-bijian, juga pucuk rumput dan dedaunan. Selain
itu burung merak juga memakan aneka serangga dan berbagai jenis hewan kecil seperti cacing,
laba-laba dan kadal kecil.
6. ORDO COLUMBIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Geopelia
b. Gambar
c. Keterangan
7. ORDO PASSERIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Passeriformes
Familia : Sturnidae
Genus : Acridotheres
b. Gambar
c. Keterangan
Burung Jalak yang termasuk famili Sturnidae adalah jenis burung pengicau. Burung
ini berukuran kecil sekitar 20-25 cm, memiliki paruh yang kuat, tajam dan lurus. Berkaki
panjang sebanding dengan tubuhnya. Burung Jalak banyak bersarang di lubang-lubang pohon.
Bersuara ribut, berceloteh keras dan suka meniru suara burung lain. Burung ini suka memakan
semua jenis makanan, biasanya ketika dalam penangkaran makanannya berupa voer, pisang,
kroto, dan serangga kecil.
8. ORDO STRIGIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Strigiformes
Familia : Strigidae
Genus : Ninox
b. Gambar
c. Keterangan
Burung hantu merupakan anggota Ordo Strigiformes yang termasuk jenis burung
buas atau karnivora (pemakan daging), burung hantu juga merupakan hewan malam (nokturnal).
Terdapat 222 spesies burung hantu yang menyebar di seluruh dunia kecuali Antartika, sebagaian
besar Greenland dan beberapa pulau kecil.
Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti
umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang
bengkok tajam seperti paruh elang dan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran
wajah, tampilan "wajah" burung hantu ini demikian mengesankan dan terkadang menyeramkan.
Apalagi leher burung ini demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 180 derajat ke
belakang.
Di dunia barat, burung hantu adalah lambang kebijaksanaan, tidak demikian di
Indonesia, beberapa daerah di Indonesia menganggap bahwa burung hantu sebagai pembawa
pertanda maut. Umumnya burung hantu berbulu burik, kecoklatan atau abu-abu dengan bercak-
bercak hitam dan putih. Ekor burung hantu pendek dengan sayap yang besar dan lebar. Rentang
sayapnya bisa mencapai panjang tiga kali dari tubuhnya.
Kebanyakan jenis burung hantu berburu di malam hari, meski sebagiannya berburu
ketika hari remang-remang di waktu subuh dan sore (krepuskular) dan ada pula beberapa yang
berburu di siang hari. Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur
jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram
dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan
berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi
mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu
wajahnya untuk mengarahkan suara.
Burung hantu berburu aneka binatang seperti serangga, kodok, tikus, dan lain-lain.
Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di antara pelepah daun bangsa palem.
Beberapa jenis juga kerap memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap
atau lubang-lubang yang kosong. Bergantung pada jenisnya, bertelur antara satu hingga empat
butir, kebanyakan berwarna putih atau putih berbercak.
9. ORDO PSITTACIFORMES
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Psittaciformes
Familia : Cacatuidae
Genus : Cacatua
b. Gambar
c. Keterangan
Kakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang memiliki bulu yang indah
dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan
kecerdasan yang cukup bagus, sehingga sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun
binatang atau tempat hiburan lainnya.
Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan; juga
hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak, semak yang pohonnya jarang dan
lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m
(Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m (Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m (Sumba) dan 500+
m (Timor). sedangkan untuk jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested Cockatoo)
biasanya hidup sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di pohon tidur berkelompok
hingga 16 ekor. Umumnya tidak mencolok, kecuali pada saat terbang ke dan dari lokasi pohon
tidur ketika petang dan menjelang fajar. Walaupun terlihat terbang di atas kanopi tapi
kebanyakan terbang di bawah batas kanopi. Mencari makan dengan tenang di kanopi dan
lapisan tengah kanopi dan memiliki sebaran lokal di daerah Seram, Ambon, Haruku dan
Saparua. Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan yang rusak dan hidup
diatas permukaan laut sampai ketinggian 1000 m.
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Apodiformes
Familia : Apodidae
Genus : Apus
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Charadriiformes
Familia : Charadriidae
Genus : Charadrius
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Coraciiformes
Familia : Alcenididae
Genus : Halcyon
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Gruiformes
Familia : Gruidae
Genus : Grus
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Familia : Ciconiidae
Genus : Ciconia
c. Keterangan
Ordo Ciconiiformes terdiri dari berbagai burung besar, berkaki panjang, dan
berparuh besar. Bangau, kuntul, egret, ibis, dan spoonbill masuk ke dalam ordo ini.
Ciconiiformes diketahui ada sejak zaman Eosen akhir.
Burung ini muncul di sebagian besar wilayah hangat. Burung dari ordo ini memiliki
sedikit bulu halus di bagian bawah bulu utamanya yang berguna untuk mengeringkan diri dari
lendir ikan. Bangau tidak memiliki pita suara sehingga tidak ada suara burung dari jenis burung
ini. Gerakan paruh menjadi cara komunikasi yang umum diantara burung-burung tersebut.
Banyak dari spesies ini adalah migratori. Terdapat 19 spesies hidup dari enam genera.
Burung jenis ini umumnya memakan katak, ikan, serangga, kadal, cacing, dan
burung kecil.Sarang mereka seringkali berukuran sangat besar dan bisa dugunakan bertahun-
tahun. Beberapa diketahui berdiameter 2 meter dengan kedalaman 3 meter. Bangau diperkirakan
adalah monogami, namun hanya sebagian yang menganggapnya benar. Mereka mungkin
berganti pasangan setelah migrasi, dan mungkin bermigrasi tanpa pasangan.
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Familia : Picidae
Genus : Sphyrapicus
b. Gambar
c. Keterangan
Familia unggas Picidae mencakup Burung pelatuk, Tukik dan Wrynecks. Anggota
familia ini dapat detemukan di seluruh dunia, kecuali Australia, Madagaskar, dan wilayah kutub
yang beriklim ekstrim. Kebanyakan spesies ini hidup di hutan atau habitat Tanah kayu,
meskipun sedikit spesies yang diketahui hidup di area gurun.
Picidae adalah salah satu dari delapan familia dalam ordo Piciformes. Anggota
dalam ordo Piciformes mencakup, seperti Cirik-Cirik, puffbirds, Takur, Tukan dan Burung
pemandu lebah, sudah secara tradisional berkerabat dengan pelatuk, piculet dan wrynecks.
Burung pelatuk berbadan kunin ini adalah burung pelatuk pemakan getah yang
banyak terdapat didalam pohon.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Cuculiformes
Familia : Cuculidae
Genus : Centropus
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Class : Aves
Ordo : Pelecaniformes
Familia : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Trogoniformes
Familia : Trogonidae
Genus : Trogon
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Caprimulgiformes
Familia : Caprimulgidae
Genus : Caprimulgus
b. Gambar
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia : Anatidae
Genus : Heteronetta