Anda di halaman 1dari 5

INTI ATOM

Dalam konsep Fisika modern, atom terdiri atas inti atom (nucleus) yang dikelilingi oleh
sejumlah elektron yang bermuatan negatif. Terdiri atas beberapa proton yang bermuatan listrik
positif dan beberapa neutron yang netral tak bermuatan listrik.

Partikel-partikel bermuatan positif yang menyusun inti yang disebut dengan Proton.
Menurut Millikan dan Thomson,massa electron sangatlah kecil,sehingga massa proton hanya
sedikit lebih kecil dari massa atom hidrogen.

Proton
Proton terletak di dalam nucleus mempunyai massa atom 1 sma, selain mempunyai
muatan listrik positif. Dalam Fisika Nuklir diberi lambing “p”. Satu sma (satuan massa atom)
setara dengan 1,66 x 10 gram. Jadi Massa p = 1,66 x 10 gram.

Neutron
Neutron juga terletak dalam nucleus dan mempunyai massa yang hampir sama dengan proton,
yaitu 1 sma = 1,66 x 10 gram. Neutron sering disingkan dengan lambng “n” dan tidak
bermuatan.

Dengan demikian, inti atom terdiri dari sejumlah proton dan sejumlah neutron tak bermuatan.
Proton dan neutron sebagai penyusun inti atom (nucleus) disebut sebagai nucleon.

Atom yang bermuatan positif menjadi fokus Rutherford untuk dikaji. Eksperimen yang
dilakukan Rutherford adalah menembakan partikel alpha pada sebuah lempeng tipis dari emas,
dengan partikel alpha. Hasil pengamatan Rutherford adalah partikel alpha yang ditembakan ada
yang diteruskan, dan ada yang dibelokkan. Dari eksperimen ini diketahui bahwa masih ada ruang
kosong didalam atom, dan ada partikel yang bermuatan positif dan negatif.
Dari hasil ini, selanjutnya Rutherford mengajukan model atom dan dinyatakan bahwa; atom
terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang
bermuatan negatif.

Elektron bergerak mengelilingi inti dengan lintasan yang berbentuk lingkaran atau elips, lihat
Gambar 3.9.

Teori Rutherford banyak mendapat sanggahan, jika elektron bergerak mengelilingi inti,
maka elektron akan melepaskan atau memancarkan energi sehingga energi yang dimiliki
elektron lama-kelamaan akan berkurang dan menyebabkab lintasannya makin lama semakin
kecil dan suatu saat elektron akan jatuh ke dalam inti. Teori Rutherford tidak dapat menjelaskan
fenomena ini. Sehingga kelemahan ini akan dijelaskan oleh model atom Bohr berikut ini.
Model atom bohr

Pada dasarnya teori ini merupakan perbaikan dari teori atom Rutherford, sehingga juga
sering disebut teori atom rutherfird-bohr. Teori ini berpendapat sebagai berikut :

1. Atom terdiri dari atom ( kecil dan padat ) yang bermuatan positif, electron-elektron yang
bermuatan negative bergerak mengelilingi inti atom dan banyak terdapat ruang
kosong.seperti sususan tata surya kita.

2. Electron mengorbit dalam jarak tertentu terhadap inti atom dan sesuai dengan tingkat-
tingkat energinya.

3. Selama mengorbit tetap,electron tidak akan menyerah maupun memancarkan energy.

4. Electron dapat berpindah dari satu orbital ke orbital lain yang disertai pemancaran atau
penyerapan energy.

Jumlah energy yang diserap atau dipancarkan dalam suatu perpindahan electron adalah :

E=hf

E=h.c/λ

Ket:h=konstanta planck

=6,6X10-34 j.s

f=frekuensi

c=kecepatan cahaya

λ =panjang gelombang

Apakah inti atom mengandung electron ?


Tidak, electron hanya berpindah dari satu orbital ke orbital lain dengan kata lain electron
hanya bergerak mengelilingi lintasannya saja dan tidak akan jatuh padi inti atom.

ENERGI IKAT INTI ATOM

Adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan inti atom menjadi partikel-partikel
pembentuknya ( proton dan neutron ). Energi yang setara dengan hilangnya massa untuk
suatu nuklida tertentu disebut energi ikat inti.Sedangkan menurut Einstein, energi ikat inti
adalah selisih antara massa inti dengan massa penyusun inti yang diubah menjadi energi.

Apabila kita memiliki isotop dengan jumlah proton sebanyak Z dan sejumlah neutron
sebanyak (A - Z), maka menurut perhitungan, massa inti seharusnya sebesar [Zmp + (A –
Z)mn - mi] dengan mp dan mn masing-masing adalah massa proton dan massa neutron,
sedangkan mi adalah massa inti atom. Akan tetapi berdasarkan hasil pengukuran denagn
spektrometer massa diperoleh bahwa massa inti lebih kecil dari jumlah massa partikel
pembentuk inti. Berdasarkan hokum kesetaran massa-energi Einstein, berkurangnyya massa
inti atom, yang disebut defek massa, karena diubah menjadi energy ikat. Defek massa dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:

∆m = [Zmp + (A – Z)mn - mi] …..(1 – 1)

Energi ikat inti dapat dihitung berdasarkan hokum kesetaraan massa-energi Einstein,
yaitu:

E = ∆mc2 .….(1 – 2)

Dengan c adalah kecepatan cahaya (c = 3 x 108 m/s). Untuk keperluan praktis biasanya
defek massa (∆m) dinyatakan dalam satuan sma dan energi (E) dalam satuan MeV dengan
kesetaraan 1 sma = 931,5 MeV. Oleh karena itu, persamaan (1 – 2) dapat ditulis menjadi:

E = ∆m x 931,5 Mev/sma …..(1 – 3)

Anda mungkin juga menyukai