1.Introduction
Capital : Tokyo
-House of Representatives
-House of Councillors
Ethnic : Japanese
Languages : Japanese
Population : 127,288,420
AREA : 377,944 km2
Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau
utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu.
Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau
di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung
tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk
Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak
di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah
prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur
sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari
30 juta orang.
Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar
Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu,
sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-
anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri.
Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah
pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Sebagai negara maju di bidang ekonomi Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor
dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan
kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan
APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan
moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri,
Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara
pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup
yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup
tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju
di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
2.History
Jepang terbagi dalam 4 zaman :
1. Prasejarah
Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,
kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup
pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan
tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek
moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.
Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi
baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan teknik pembuatan
perkakas dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-migran dari Cina atau Korea.
Dalam sejarah Cina, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah klasik,
Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode Kofun pada
sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Menurut
Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu
adalah Yamataikoku.
2. Zaman Klasik
Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad
ke-6 Masehi, saat sistem tulisan Cina, agama Buddha, dan kebudayaan Cina lainnya
dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di Semenanjung Korea.
Pada tahun 784, Kaisar Kammu memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō, dan berada di
sana hanya selama 10 tahun. Setelah itu, ibu kota dipindahkan kembali ke Heian-kyō
(kini Kyoto). Kepindahan ibu kota ke Heian-kyō mengawali periode Heian yang
merupakan masa keemasan kebudayaan klasik asli Jepang, terutama di bidang seni, puisi
dan sastra Jepang. Hikayat Genji karya Murasaki Shikibu dan lirik lagu kebangsaan
Jepang Kimi ga Yo berasal dari periode Heian.
3. Zaman Pertengahan
Abad pertengahan di Jepang merupakan zaman feodalisme yang ditandai oleh perebutan
kekuasaan antarkelompok penguasa yang terdiri dari ksatria yang disebut samurai. Pada
tahun 1185, setelah menghancurkan klan Taira yang merupakan klan saingan klan
Minamoto, Minamoto no Yoritomo diangkat sebagai shogun, dan menjadikannya
pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan Kaisar. Pemerintahan militer yang
didirikan Minamoto no Yoritomo disebut Keshogunan Kamakura karena pusat
pemerintahan berada di Kamakura (di sebelah selatan Yokohama masa kini). Setelah
wafatnya Yoritomo, klan Hōjō membantu keshogunan sebagai shikken, yakni semacam
adipati bagi para shogun. Keshogunan Kamakura berhasil menahan serangan Mongol
dari wilayah Cina kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun secara politik
terbilang stabil, Keshogunan Kamakura akhirnya digulingkan oleh Kaisar Go-Daigo yang
memulihkan kekuasaan di tangan kaisar. Kaisar Go-
Daigo akhirnya digulingkan Ashikaga Takauji pada
1336.[18] Keshogunan Ashikaga gagal membendung
kekuatan penguasa militer dan tuan tanah feodal
(daimyo) dan pecah perang saudara pada tahun 1467
(Perang Ōnin) yang mengawali masa satu abad yang
diwarnai peperangan antarfaksi yang disebut masa
negeri-negeri saling berperang atau periode Sengoku.[19]
4. Zaman Modern
Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan
Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat
melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-
negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan
politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan
mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah
Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar
(Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang
mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang
mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk
Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji
mengubah Kekaisaran Jepang menjadi
negara industri modern dan sekaligus
kekuatan militer dunia yang menimbulkan
konflik militer ketika berusaha
memperluas pengaruh teritorial di Asia.
Setelah mengalahkan Cina dalam Perang
Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang
Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan,
separuh dari Sakhalin, dan Korea.[22]
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-bayangi
bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang
berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan
wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan menduduki
Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-
Bangsa setelah mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun
1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan
bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun
1941[23]
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang Sino-Jepang
Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika
Serikat[24] Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika
Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan
Belanda. Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah
kampanye militer yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah
yang dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis
terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom
di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada
15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang).[25]
Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang.
Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan
Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang hancur
akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari negara-
negara Asia yang pernah diduduki Jepang.[26] Pengadilan Militer Internasional untuk
Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan
dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah
melakukan kejahatan perang.
Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru. Berdasarkan
konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan
mengutamakan praktik demokrasi liberal. Pendudukan AS terhadap Jepang secara resmi
berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya Perjanjian San Francisco.[27]
Walaupun demikian, pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di
Jepang, khususnya di Okinawa. Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi
menerima Jepang sebagai anggota pada tahun 1956.
Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan
menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia, dengan
rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 10% per tahun selama empat
dekade. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an
setelah jatuhnya ekonomi gelembung
3.Geography
Jepang memiliki lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua
Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan,
Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan
Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-
hutan, dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman. Daerah yang curam berbahaya
untuk dihuni karena risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan
hujan lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang
termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia
Gempa bumi berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang
karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa bumi
yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa kali
tsunami. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chūetsu
2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995. Keadaan geografi menyebabkan Jepang
memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai
daerah tujuan wisata.
Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan dengan pembagian empat musim yang jelas.
Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan
wilayah bagian selatan. Pada musim dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami
musim salju, namun sebaliknya wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga
dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim
dingin, dan sebaliknya pada musim panas.
Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang
dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju
banyak turun ketika musim dingin.
Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju
yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan
Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi
akibat fenomena angin fohn.
Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata
musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari
dan siang hari juga sangat mencolok.
Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku
menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim
sedang.
Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang
sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu
lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.
Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu
beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim
panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering
terjadi.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007.
Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim hujan
bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian
besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama
enam minggu. Taifun sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah
tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering
membawa hujan yang sangat lebat
North (Russia), East (Laut jepang), West ( Samudra Pacific ), South (Laut Cina Selatan/Taiwan)
BASIC JEPANG
Kelompok etnik : 98,5% Jepang, 0,5% Korea, 0,4% Cina, 0,6% lain-
[2]
lain
Kode telepon : 81
4.Politik dan Pemerintahan
Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Jepang yang mulai berlaku pada tahun 1947, didasarkan
pada tiga prinsip : kedaulatan rakyat, hormat terhadap hak-hak asasi manusia, dan penolakan
perang. Konstitusi juga menetapkan kemandirian tiga badan pemerintahan - badan legislatif (Diet
atau Parlemen), badan eksekutif (kabinet), dan badan yudikatif (pengadilan).
Diet, yaitu parlemen nasional Jepang, adalah badan tertinggi dari kekuasaan negara, dan satu-
satunya badan negara pembuat undang-undang dari negara. Diet terdiri dari Majelis Rendah
dengan 480 kursi dan Majelis Tinggi dengan 242 kursi. Semua rakyat Jepang dapat memberikan
suaranya dalam pemilihan setelah mencapai usia 20 tahun.
Jepang menganut sistem pemerintahan parlementer seperti Inggris dan Kanada. Berbeda dengan
rakyat Amerika atau Prancis, rakyat Jepang tidak memilih presiden secara langsung. Para
anggota Diet memilih perdana menteri dari antara mereka sendiri. Perdana menteri membentuk
dan memimpin kabinet menteri negara. Kabinet, dalam menjalankan kekuasaan eksekutif,
bertanggung-jawab terhadap Diet.
Kekuasaan yudikatif terletak di tangan Mahkamah Agung dan pengadilan-pengadilan yang lebih
rendah, seperti pengadilan tinggi, pengadilan distrik, dan pengadilan sumir. Mahkamah Agung
terdiri dari Ketua Mahkamah Agung, dan 14 Hakim lainnya, semuanya ditunjuk oleh kabinet.
Kebanyakan kasus ditangani oleh pengadilan distrik yang bersangkutan. Juga ada pengadilan
sumir, yang menangani kasus seperti pelanggaran lalu-lintas, dll.
Di Jepang terdapat 47 pemerintah daerah tingkat prefektur (semacam propinsi) dan lebih dari
3300 pemerintah daerah pada tingkat bawah. Tanggung-jawab mereka meliputi : pengadaan
pendidikan, kesejahteraan, dan pelayanan lain serta pembangunan dan pemeliharaan prasarana,
termasuk utilitas. Dengan berbagai kegiatan administratif yang dilakukannya, terjadi kontak erat
antara mereka dan penduduk setempat. Para kepala pemerintahan daerah serta anggota parlemen
daerah dipilih oleh rakyat setempat melalui pemilihan.