Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Parameter Lapangan)
Pengantar
Offset
Terjauh
Offset
Terdekat
Group
Interval
Ukuran Sumber
Kedalaman Sumber
Kelipatan Liputan
Laju Pencuplikan
Tapis Potong
Rendah
Hubungan Problem dan Parameter Lapangan
Kdlaman Kualitas Resolusi Slope Ciri-ciri Noise Logistik Spesial
Target Refleksi Data Tercuram Jebakan Khusus Team Proses
Frekuensi Geophone
Panjang Rekaman
Rangkaian
Geophone
Larikan Bentang
Geophonen
Panjang
Lintasan
Arah
Lintasan
Spasi
Lintasan
Offset Terjauh Offset Terdekat
Jarak antara sumber Jarak antara sumber
dengan geophone yang dengan geophone yang
terjauh. terdekat.
Penentuannya Penentuannya
didasarkan atas didasarkan atas
pertimbangan kedalaman pertimbangan kedalaman
target terdalam yang target yang terdangkal
ingin dicapai dengan baik yang masih dikehendaki
pada perekaman. untuk direkam.
IV. Acquisition
Far Offset
Source Near Offset Group Interval Receiver
Charge Depth
Shallow Target
Deepest Target
Land Operation
Group Interval
Jarak antara satu kelompok geophone
terhadap kelompok geophone yang
berikutnya.
Satu group geophone memberikan satu
trace yang merupakan hasil stack atau
superposisi dari beberapa geophone yang
ada dalam kelompok tersebut.
IV. Acquisition
2 3
5 7 4
6
GroupInterval
FoldCoverage xJumlahKanalx100%
2 xJarakSP
Laju Pencuplikan (Sampling Rate)
Laju pencuplikan akan menentukan batas frekuensi maksimum
yang masih dapat direkam dan direkonstruksi dengan benar
sebagai data.
Batas frekuensi maksimum ini disebut frekuensi Nyquist.
Hubungan laju pencuplikan (t ) dengan frekuensi Nyquist ( f q )
dinyatakan oleh persamaan :
1
fq
2t
Frekuensi yang lebih besar dari frekuensi Nyquist akan direkam
dan direkonstruksi menjadi sinyal yang berfrekuensi lebih rendah,
hal ini sering disebut aliasing.
Dalam survey seismik, biasanya sinyal frekuensi tinggi direkam
dengan laju pencuplikan 2 ms atau 1 ms.
Tapis Potong Rendah (Low Cut Filter)