Globalisasi dapat berakibat pada kemiskinanmaupun perbedaan pendapatan yangsemakin
melebar antara negara kaya dan miskin. Pada dasarnya hal ini terjadi karena negara miskin tidak begitu menerapkan berbagai dampak positif yang dibawa oleh globalisasi,sehingga hal ini membuat perkembangan perekonomian di negara miskin tidak maju dengan pesat,hal ini dapat juga disebabkan oleh ketidakmampuan secara fisik untuk mencapai berbagai tujuan yang berdampak positif bagi perkembangan negara tersebut,sehingga ini dapat berdampak negatif bagi pendapatan perkapita dari negara tersebut. 2. Negara industri dapat berkembang dengan baik ditengah globalisasi Hal ini dikarenakan negara yang memiliki idealisme industri lebih mengarahkan proyeksi pembangunannya kepada proyek-priyek pengembangan sektor ekonomi,dan jugamereka lebih mementingkanperkembangan perekonomiannya ketimbang harus mendahulukan nilai-nilai serta norma yang ada dan berlaku di negara tersebut. Pengaruh Pemerintah Dan Komunitas terhadap perkembang tersebut Pemerintah pada dasarnya hanya sebagai fasilitator,sehingga pemerintah lebih menekankan kepada bagaimana mereka bisa memfasilitasi pihak-pihak yang ingin menggunakan berbagai sumber daya yang ada di negara tersebu.Komunitas yang ada dinegara dengan proyeksi perekonomian industri,hanya menjadi pengkritik dari berbagai permasalahan yang muncul akibat adanya globalisasi,hal ini memungkinkan untuk memudahkan penyelesaian permasalahan yang muncul tadi,sehingga arah perkembangannya lebih kepda arah yang positif. 3. Arti penting pertemuan WTO di Seattle terhadap gerakan anti globalisasi Banyak pihak melihat gerakan ini sebagai tanggapan kritis terhadap pengembangan neoliberalisme, yang secara luas dianggap telah dimulai oleh kebijakan Margaret Thatcher dan Ronald Reaganmenuju kapitalisme laissez faire pada tingkat global dengan mengembangkan privatisasi ekonomi negara-negara dan melemahkan peraturan perdagangan dan bisnis. Para penganjur neoliberal berpendapat bahwa peningkatan perdagangan bebas dan pengurangan sektor publik akan membawa manfaat bagi negara-negara miskin dan kepada orang-orang yang miskin di negara- negara kaya. Kebanyakan pendukung anti-globalisasi sangat tidak sependapat, dan menambahkan bahwa kebijakan neoliberal dapat menyebabkan hilangnya kedaulatan lembaga-lembaga demokratis.Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)."Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagaiGerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya. Keputusan dari perundingan WTO tersebut Beberapa tulisan kritis yang berpengaruh telah mengilhami gerakan anti-globalisasi. No Logo, buku karangan wartawan Kanada, Naomi Klein, yang mengkritik praktek produksi perusahaan-perusahaan multinasional dan kehadiran pemasarannya yang didorong oleh merek dimana-mana dalam budaya populer, telah menjadi sebuah "manifesto" dari gerakan ini, menyajikan dalam cara yang sederhana tema-tema yang dengan lebih akurat telah dikembangkan dalam tulisan-tulisan yang lain. Di India, beberapa acuan intelektual dari gerakan ini dapat ditemukan pada tulisan-tulisan Vandhana Shiva, seorang ahli lingkungan hidup dan feminis, yang dalam bukunya Biopiracy mendokumentasikan bagaimana kapital alam masyarakat pribumi dan ecoregion telah diubah ke dalam bentuk-bentuk kapital intelektual, yang kemudian diakui sebagai properti komersial tanpa membagikan manfaat pribadi yang telah diperolehnya dengan asalnya. Penulis Arundhati Roy terkenal dengan aktivitas dan posisi anti-nuklirnya menentang proyek bendungan pembangkit tenaga listrik raksasa di India yang disponsori oleh Bank Dunia. Di Perancis majalah bulanan terkenal Le Monde Diplomatique mendukung perjuangan anti-globalisasi dan sebuah editorial yang dituliso oleh salah seorang direkturnya, Ignacio Ramonet menghasilkan dasar bagi pembentukan ATTAC. Tulisan-tulisan dari Jean Ziegler danImmanuel Wallerstein memberikan rincian mengenai keterbelakangan dan ketergantungan dunia yang dikuasai oleh sistem kapitalis. Tradisi pasifis dan anti- imperialis sudah betul-betul mempengaruhi gerakan ini. Para pengecam kebijakan luar negeri AS seperti Noam Chomsky, dan almarhumah Susan Sontag, serta perusak komputer anti-globalis The Yes Men telah secara luas diterima di dalam gerakan.Beberapa pengamat menyatakan bahwa ketiga elemen kunci dari “skenario Seattle” telah mulai bangkit kembali, dengan merujuk pada “perumusan” yang telah menghasilkan kegagalan Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 di Seattle bulan Desember 1999 yang terkenal itu: - sikap keras kepala dari Uni Eropa dan Amerika Serikat mengenai soal pertanian kembali mengemuka; - negeri-negeri berkembang semakin kesal; - masyarakat sipil telah mulai bergerak. Faktor masyarakat sipil tidak boleh diremehkan begitu saja. Jumlahnya tidak begitu jelas, tapi setidaknya 15 ribu orang dari segenap penjuru dunia mungkin muncul di Cancun. Jumlah ini setara dengan 5% dari total populasi Cancun yang 300 ribu orang itu – bisa saja ini menghasilkan sebuah titik massa-kritis. Pada saat ini hampir 10 ribu petani yang dipimpin oleh kelompok petani Mexico UNORCA dan federasi tani global Via Campesina berencana mengadakan rally ke Convention Centre yang bertempat di lokasi hotel yang dijaga ketat untuk menghantarkan sebuah pesan pada pertemuan tingkat menteri ini. Pesan itu menuntut agar WTO “keluar dari pertanian”. Koalisi lain yang dinamakan “Espacio Mexicano” tengah mempersiapkan satu “Forum Rakyat” yang akan berlangsung seminggu penuh. Forum ini akan berpuncak pada tanggal 13 September dengan sebuah rally yang akan dikoordinasikan dengan demonstrasi-demonstrasi di berbagai kota di seluruh dunia dengan tema “Melawan Globalisasi dan Perang”.
4. Kutukan sumber daya
“Kutukan sumberdaya alam” adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kegagalan negara-negara kaya sumber alam untuk mengambil manfaat dari berkah kekayaan yang mereka miliki. Sebaliknya, banyak negara kaya sumber alam yang lebih miskin dan lebih menderita disbanding negara-negara yang kurang beruntung mendapat kelimpahan yang sama.Gambaran ini terpampang jelas di Afrika. Kongo, Angola dan Sudan diguncang perang saudara, sedangkan Nigeria menderita akibat wabah korupsi, sementara negara- negara yang minim sumber alam dan sama melaratnya seperti Burkina Faso dan Ghana justru bisa hidup damai dan menerapkan pemerintahan demokrasi. Kutukan sumber daya terjadi di Negara yang kaya sumber daya seperti Indonesia dan Nigeria Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa kelimpahan sumber daya alam adalah buruk bagi pembangunan. Dalam konteks ini, pertumbuhan yang cepat di Indonesia selama tahun 1970-an dan 1980-an tampaknya luar biasa. Mengapa Indonesia mampu tumbuh kuat dan apa implikasi pengalaman bagi negara-negara sumber daya lainnya yang melimpah? Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan yang pesat bukan hanya masalah elit kebijakan membuat pilihan rasional kebijakan ekonomi, melainkan tercermin dua faktor fundamental: (i) kemenangan kekuatan sosial politik kontra-revolusioner atas nasionalis radikal dan kekuatan sosial komunis di Indonesia selama 1960-an, dan (ii) strategis negara lokasi Perang Dingin dan kedekatan dengan Jepang. Untuk mengeksploitasi sumberdaya alam, perusahaan-perusahaan migas asing perlu mendapatkan konsesinya lebih dulu. Mereka hanya bias memperolehnya dari rejim yang berkuasa, tapi dalam hal ini rejim-rejim tersebut bukanlah prinsipalnya. Mereka adalah wakil rakyat. Para penguasa mendapatkan imbalan mereka dari perusahaan-perusahaan asing tersebut, bukan dari rakyat yang kepentingannya justru harus mereka lindungi.Dengan sumber kekayaan itu, para penguasa itu memiliki modal yang lebih kuat agar tetap berkuasa dan punya kemampuan finansial besar dalam genggaman, ketimbang para penguasa negara-negara miskin sumber alam. 5. Alasan yang mendasari pemanasan global hanya sebagai isu dan tidak dapat dibuktikan