Anda di halaman 1dari 17

Buletin Agribisnis

Spia “posisani”
Sentra Pelayanan Informasi
Agribisnis Kabupaten Donggala

Edisi iii

AGUSTUS 2006

Pakasampu Sipa Meningkatkan Produktivitas dan Mutu Kakao

DAFTAR RINGKASAN

Hal Edisi III Buletin SPIA “Posisani Kabupaten Donggala kali ini
Pengantar Redaksi 1 menampilkan ruang teknologi pertanian yang mampu meningkatkan
1. Trend Harga 2 produktivitas dan mutu kakao yang dikenal dengan istilah
Pasar PAKASAMPU SIPA atau singkatan dari Pemangkasan, Sanitasi,
Pemupukan, Sarungisasi, Integrasi dan Pasca Panen. Selain itu
2. Ruang Informasi 7 menampilkan Kegiatan Pelatihan 10 orang staf redaksi SPIA
Teknologi Posisani yang mengikuti Pelatihan Internet di Pusdatin Deptan RI,
Pertanian serta Evaluasi kegiatan Dana Tugas Pembantuan serta kegiatan
3. Kegiatan Staf 11 P4MI dengan Judul Dari Bero ke Beras.
Redaksi SPIA Keadaan Harga komoditi pertanian Kabupaten Donggala, khususnya
kelompok beras dalam bulan Juli ini masih stabil dan belum
4. Ruang Kegiatan 13 terpengaruh dengan keadaan kekeringan yang melanda beberapa
Distanak Kab. daerah di Indonesia. Komoditi yang mengalami kenaikan harga
Donggala cukup mencolok adalah cabe merah besar yang mencapai 71,43 %,
yakni dari Rp. 7.000/kg pada minggu I menjadi Rp. 12.000/kg pada
5. Kegiatan P4MI 14 minggu IV. Namun berbeda dengan Bawang merah lokal palu yang
mengalami penurunan 46,15%. Untuk Komoditas minyak goreng
6. Iklan 15 daging dan telur masih dalam harga yang stabil.

Buletin SPIA “POSISANI” diterbitkan setiap bulan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
Kabupaten Donggala. Pengarah : Ir. Andi Djuhardi ; Penanggung Jawab : Ir. Heri Suwarno : Penyunting :
Andi Ruli Djanggola, SE, Ir. Elly Jufriana, MP ; Penyusun : Rahmat Iqbal N, SP,M.Si, Ir. DH.
Kushendrayati, M.Si, Ir. Ishak, MM, Ir. Gagarin, Sugiharto, SP ; Teknisi : Azm, Ino : Alamat Redaksi :
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala Jl. Emy Saelan No. 43 Palu, Telp.
(0451) 481960, Fax : (0451) 488073. Email : spia_posisanidonggala@deptan.go.id,
spia_posisanidonggala@yahoo.co.id.
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

Pengantar Redaksi
berkunjung ke Kelompok tani Pemasaran hasil Pertanian

B uletin SPIA “Posisani”


Kabupaten Donggala pada
setiap edisi ini tetap
Mekar Tani dan keadaan PIP
Lembang di Cibeunying Desa
Cibodas–Lembang. Dan
TA. 2006. Dan serba serbi
dampak program P4MI
dengan judul Dari Bero ke
menampilkan trend harga selanjutnya melakukan Beras.
komoditi pertanian dan peninjauan ke Rumah Terbitan kali ini
merupakan berita tetap, sesuai kemasan kelompok usaha bertepatan dengan bulan
dengan misi dari buletin, yakni “Yans Fruit” dan “Grace” Agustus yang mana pada
menyebarluaskan informasi harga serta melakukan survey harga tanggal 12 Agustus
pasar kepada seluruh masyarakat pasar di Pasar Caringin Kabupaten Donggala genap
dengan tujuan agar dapat Bandung dan diakhiri berusia 54 Tahun dan pada
mengakses harga pasar melalui dengan perjalanan pulang ke tanggal 17 Agustus 2006
media Buletin ini. Jakarta dan mampir di PIP merupakan hari kemerdeka-
Pada Edisi III Agustus Cigombong-Cipanas. Setelah an RI yang ke 61. Untuk itu
2006 kali ini redaktur pelaksana studi banding dihari hari segenap redaksi SPIA
menyajikan ruang teknologi selanjutnya dilakukan “Posisani” menyampaikan
dengan program perkebunan pelatihan di Laboratorium Selamat Ulang tahun ke 54
dalam meningkatkan produkti- Komputer Pesdatin, dengan Kabupaten Donggala dan
vitas dan mutu kakao di materi pengenalan computer Dirgahayu RI yang ke 61.
Kabupaten Donggala dengan
program Pakasampu Sipa, yang
ditampilkan pada cover buletin
pada edisi III .
Untuk materi sajian
kegiatan 10 orang Staf Redaksi
Buletin SPIA “Posisani”
menampilkan sekilas kegiatan
perjalanan Pelatihan Pengelolaan
Informasi Pasar melalui Internet
yang diikuti di Pusdatin Deptan
RI-Jakarta selama 5 hari.
Kegiatan ini merupakan
bentuk perhatian Pihak Pusdatin
Deptan RI dalam meningkatkan
mutu SDM pengelola Informasi
pasar pada khususnya dan
Seluruh staf redaksi SPIA dan internet (Portal Semoga segala langka dan
“Posisani” pada umumnya dalam Agribisnis). niat kita dalam membangun
hal pengetahuan komputer mau- Kegiatan Distanak pertanian Indonesia dapat
pun Internet. Perjalanan Donggala masih melanjutkan berjalan lancar demi
pelatihan pengelolaan informasi tulisan mengenai Alokasi peningkatan kesehjahteraan
pasar ini diawali dengan studi dana Tugas Pembantuan masyarakat pada umumnya
banding di Bandung, yakni di untuk kegiatan Pembinaan dan khususnya petani
Dinas Pertanian Jawa Barat, lalu Pasca Panen pengolahan dan Indonesia.

1
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

Trend Harga Komoditi Pertanian, Peternakan dan Perkebunan


Kabupaten Donggala Bulan Juli 2006

A. Kelompok Beras Demikian pula Kestabilan Harga beras


dengan beras varietas di Kabupaten Donggala sangat
Cimandi mengalami ditentukan oleh ketersediaan

H arga komoditi beras


dibeberapa daerah di
tanah air mengalami
kenaikan yang disebabkan
penurunan harga dari Rp.
4.000/kg pada minggu I
menjadi Rp. 3875/kg pada
minggu IV atau terjadi
stok beras yang mana pada
bulan Juli 2006 masih terjadi
panen dibeberapa wilayah
sentra padi, seperti kecamatan
terjadinya kekeringan dan
bencana alam, yang Grafik 1. Trend Harga Komoditi Kelompok
menyebabkan kerusakan Beras Bulan Juli 2006
sebagian besar areal sawah .
Namun di Kabupaten IR 64 Sinta Nur Buri-buri
Cimandi Superwin Batang Anai
Donggala tidak terjadi lonjakan
4,200
harga terhadap komoditi beras, 4,000
malah sebaliknya terjadi
Rp/kg

3,800
penurunan harga. 3,600
Harga beras di pasar 3,400
Biromaru pada bulan Juli 2006 3,200
cukup stabil dengan harga I II III IV

berkisar antara Rp. 3.625,-.kg Minggu

s/d Rp. 4.000,-/kg. Hal ini


penurunan sebesar Rp. di wilayah Pantai Barat
dapat dilihat pada Grafik 1.
125/kg atau 3,13%. Kabupaten Donggala. Selain
Untuk beras varietas IR
Untuk beras Varietas itu pula masih lancarnya
64 dari minggu I sampai
Sintanur, Superwin, Buri- pemasukan beras dari wilayah
minggu IV mengalami
buri dan Batang anai Parigi Moutong serta dari
penurunan harga sebesar Rp.
mengalami trend tetap, yakni Sulawesi Selatan.
125/kg atau 3,33 %, yakni dari
masig-masing sebesar Rp. Daftar harga beras
Rp. 3750/kg pada minggu I
4.000/kg, Rp.3.750/kg, selang bulan Juli 2006
menjadi Rp. 3625/kg pada
Rp.4.000/kg dan Rp.3.750/kg selengkapnya dapat dilinat
minggu IV.
pada Tabel 1.

Tabel 1. Trend Harga Komoditi Kelompok Beras di Pasar Biromaru Kabupaten


Donggala, pada Bulan Juli 2006

No. Komoditi Satuan Harga Konsumen (Rp.) Harga


Mgu I Mgu II Mgu III Mgu IV Rata-Rata
1 IR 64 Rp/kg 3,750 3,625 3,625 3,625 3,656
2 Sinta Nur Rp/kg 4,000 4,000 4,125 4,000 4,031
3 Buri-buri Rp/kg 3,750 3,750 3,750 3,750 3,750
4 Cimandi Rp/kg 4,000 4,000 3,875 3,875 3,938
5 Superwin Rp/kg 4,000 4,000 4,000 4,000 4,000
6 Batang Anai Rp/kg 3,750 3,750 3,750 3,750 3,750
Rata-rata Rp/kg 3,875 3,854 3,854 3,833 3,854

2
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

B. Kelompok Grafik 2. Trend Harga Komoditi Kelompok


Palawija Bulan Juli 2006
Palawija
Harga komoditi kelompok 10,000 Jagung Kuning
Palawija pada bulan Juli 8,000
(Kering)
Jagung Putih
2006, mengalami trend harga (Kering)

Rp/kg
6,000 Kacang Hijau
yang bervariasi sebagai-mana
4,000 Kacang Merah
terlihat pada grafik 2.
2,000 Kacang Tanah
Untuk komoditi jagung
-
kuning maupun jagung putih I II III IV
Ubi Kayu
mengalami penurunan harga Minggu Ubi Jalar
sebesar Rp. 250/kg atau 16,67
%. Hal ini berbeda dengan yakni dari Rp.2000/kg Rp. 2500/kg atau 50%,
posisi harga pada bulan Juni pada minggu I menjadi Rp. yakni dari Rp.
sebesar Rp. 1500/kg dengan 1785/kg pada minggu IV. Rp.5000/kg menjadi Rp.
trend harga yang tetap. Sedangkan komoditi 7500/kg. Sedangkan
Komoditi palawija kacang hijau, kacang Kacang Tanah mengala-
lainnya yang mengalami trend merah dan kacang tanah mi penurunan harga jika
harga yang menurun adalah selang bulan Juli 2006 dibandingkan dengan
Ubi Kayu dan Ubi Jalar. Ubi mengalami ternd yang posisi harga pada akhir
Kayu mengalami trend harga tetap, yakni masing-masing bulan Juni 2006., yakni
menurun sebesar Rp. 250/kg sebesar Rp. 7500, Rp. 7500 sebesar Rp.625/kg.
atau 14,49% yakni dari harga dan Rp. 8125,-/kg. Namun Untuk lengkap-
Rp. 1725/kg pada minggu I jika di bandingkan dengan nya daftar harga komoditi
menjadi Rp. 1475/kg pada harga pada akhir bulan kelompok Palawija dapat
minggu IV. Sedangkan Ubi Juni terjadi kenaikan dilihat pada tabel 2.
Jalar mengalami penurunan harga pada komoditi
harga Rp. 215/kg atau 10,75%, Kacang merah sebesar

Tabel 2. Trend Harga Komoditi Kelompok Palawija di Pasar Biromaru


Kabupaten Donggala, pada Bulan Juli 2006
No
. Komoditi Satuan Harga Konsumen (Rp.) Harga
Mgu I Mgu II Mgu III Mgu IV Rata-Rata
Jagung Kuning
1 (Kering) Rp/kg 1,500 1,500 1,250 1,250 1,375
2 Jagung Putih (Kering) Rp/kg 1,500 1,500 1,250 1,250 1,375
3 Kacang Hijau Rp/kg 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500
4 Kacang Merah Rp/kg 7,500 7,500 7,500 7,500 7,500
5 Kacang Tanah Rp/kg 8,125 8,125 8,125 8,125 8,125
6 Ubi Kayu Rp/kg 1,725 1,560 1,560 1,475 1,580
7 Ubi Jalar Rp/kg 2,000 1,850 1,850 1,785 1,871

3
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
C. Kelompok Sayur- 7500/kg menjadi Rp.5000/kg kenaikan harga sebesar
pada minggu IV atau turun Rp. 2500/kg atau 33,33%.
mayur sebesar Rp. 2500/kg( Komoditi lainnya
H arga komoditi kelompok
sayur mayur pada bulan
Juli 2006 mengalami trend
33,33%). Sedangkan Buncis
mengalami penurunan harga
yang mengalami kenaikan
adalah tomat dan wortel,
sebesar 16,67% selang masing-masing sebesar
harga yang bervariasi
sebagaimana dilihat pada
Grafik 3. Grafik 3. Trend Harga Komoditi Kelompok Sayur
Untuk komoditi bawang Mayur Bulan Juli 2006
Bawang Merah Bwg Merah Lokal Palu
merah mengalami kenaikan Bawang Putih Cabe Merah Besar
sebesar Rp. 2000/kg atau Cabe Keriting Cabe Rawit
Kol Bulat Kentang
16,67% yakni dari Tomat Buah Wortel
Rp.12.000/kg pada minggu I Buncis Kangkung
Bayam
menjadi Rp.14.000/kg pada 16,000

minggu IV. Namun tidak 14,000

demikian pada Bawang merah 12,000

lokal Palu yang mengalami 10,000


Rp/kg

8,000
penurunan harga yang cukup 6,000

tinggi sebesar Rp.6000/kg atau 4,000

46,15% selang minggu I 2,000

-
sampai minggu IV bulan Juli. I II III IV

Demikian pula Bawang putih Minggu

terjadi penurunan harga


Minggu I sampai Minggu IV. Rp.500 dan Rp. 1000,/kg.
sebesar Rp. 2000/kg yakni dari
Untuk komoditi Cabe Merah Hal serupa terjadi pada
Rp.10.000/kg pada minggu I
Besar pada bulan Juli terjadi kangkung yang naik
menjadi Rp.8.000/kg pada
kenaikan yang cukup sebesar Rp. 600/kg atau
minggu IV.
mencolok sebesar 71,43% 42,86%. Untuk lebih
Kelompok sayuran yang
atau Rp 5.000/kg, yakni dari jelasnya daftar harga
mengalami penurunan harga
Rp.7000/kg pada minggu I komoditi kelompok sayur
terjadi pula pada Cabe keriting
menjadi Rp.12.000/kg pada mayur dapat dilihat pada
dan buncis. Harga cabe
minggu II s/d IV. Demikian tabel 3.
keriting pada minggu I Rp.
pula pada cabe rawit terjadi
Tabel 3. Trend Harga Komoditi Kelompok Sayur Mayur di Pasar Biromaru
Kabupaten Donggala, pada Bulan Juli 2006

No. Komoditi Satuan Harga Konsumen (Rp.) Harga


Mgu I Mgu II Mgu III Mgu IV Rata-Rata
1 Bawang Merah Rp/kg 12,000 14,000 14,000 14,000 13,500
2 Bwg Merah Lokal Palu Rp/kg 13,000 6,000 8,000 7,000 8,500
3 Bawang Putih Rp/kg 10,000 9,000 8,000 8,000 8,750
4 Cabe Merah Besar Rp/kg 7,000 12,000 12,000 12,000 10,750
5 Cabe Keriting Rp/kg 7,500 5,000 5,000 5,000 5,625
6 Cabe Rawit Rp/kg 7,500 10,000 10,000 10,000 9,375
7 Kol Bulat Rp/kg 1,500 2,000 2,500 2,000 2,000
8 Kentang Rp/kg 6,000 6,000 6,000 6,000 6,000
9 Tomat Buah Rp/kg 1,500 2,000 2,000 2,000 1,875
10 Wortel Rp/kg 4,000 4,000 5,000 5,000 4,500
11 Buncis Rp/kg 6,000 5,000 5,000 5,000 5,250
12 Kangkung Rp/kg 1,400 2,000 2,000 2,000 1,850
13 Bayam Rp/kg 2,500 2,500 2,500 2,500 2,500

4
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
D. Kelompok Buah-buahan Rp. 555/kg pada minggu IDan untuk Nenas mengalami
menjadi Rp. 1.175/kg pada
penurunan harga sebesar
Harga komoditi minggu IV. Sedang komoditi
25%, yakni dari Rp.1825/kg
kelompok Buah-buahan selang pisang mengalami penurunan
pada minggu I menjadi Rp.
bulan Juli 2006 menunjukkan harga (26,74%). Namun
1340/kg pada minggu IV.
trend yang Grafik 4. Trend Harga Komoditi Kelompok Buah- Dan pada bulan
bervariasi. Hal Buahan Bulan Juli 2006 Juli sudah
ini dapat dilihat masuk musim
pada grafik 4. 6,000 Pisang rambutan dan
Dimana dari 5,000 Pepaya Langsat dengan
4,000
Rp/kg

enam komoditi 3,000


Mangga harga Rp.
buah-buahan 2,000 Nenas 5000/kg.
yang diiden- 1,000 Rambutan Untuk
- Langsat
tifikasi ternyata I II III IV
lebih jelas
pepaya menga- Minggu
daftar harga
lami kenaikan buah-buahan
harga yang cukup men-colok mangga mengalami kenaikan pada bulan Juni 2006 dapat
dengan kenaikan sebesar Rp. harga sebesar Rp. 105/kg atau dilihat pada tabel 4.
620/kg atau 111,71%, yakni 6,71%.
Tabel 4. Trend Harga Komoditi Kelompok Buah-Buahan di Pasar Biromaru
Kabupaten Donggala, pada Bulan Juli 2006

No. Komoditi Satuan Harga Konsumen (Rp.) Harga


Mgu I Mgu II Mgu III Mgu IV Rata-Rata
1 Pisang Rp/kg 1,365 910 1,000 1,000 1,069
2 Pepaya Rp/kg 555 1,000 1,000 1,175 933
3 Mangga Rp/kg 1,565 1,670 1,670 1,670 1,644
4 Nenas Rp/kg 1,825 1,430 1,160 1,340 1,439
5 Rambutan Rp/kg 4,000 5,000 5,000 5,000 4,750
6 Langsat Rp/kg 4,000 5,000 5,000 5,000 4,750

E. Kelompok Minyak Goreng , Daging, Telur, Terigu, Gula Pasir dan Minyak Tanah
Harga pasar untuk komoditi menunjukkan trend yang tetap, pada minggu IV dengan
Minyak goreng di Kabu-paten yakni daging sapi pada harga harga Rp.6500/kg dan
Donggala selang bulan Juli Rp.40.000,-/ kg, daging ayam minyak tanah Rp.2500/liter.
menunjukkan harga yang potong Rp.20.000/kg dan Dengan demikian harga pada
stabil, dengan harga rata-rata daging ayam kampung Rp. bulan Juli masih sama
Rp. 6875/kg untuk minyak 35.000/kg. Sedangkan telur dengan harga yang terdapat
goreng Bimoli, Rp. 5000/kg ayam kampung pada posisi pada bulan sebelumnya.
untuk minyak goreng pabrik harga Rp. 1000/butir, telur
dan Rp. 8750/kg untuk minyak ayam ras Rp. 600/butir serta
goreng kampung. telur itik Rp.1000/btr.
Sedangkan untuk harga Untuk harga Terigu Rp.
komoditi Daging dan telur 4.000/kg. Sedang gula pasir

5
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

D. Kelompok Komoditi Perkebunan

Harga komoditi tanaman perubahan harga seperti kelapa disebabkan oleh permintaan
perkebunan berdasarkan hasil biji (butir) harga produsen pasar yang cukup besar
survey minggu pertama dan naik Rp.50,- atau naik 10 % , dengan minat konsumen
minggu kedua bulan Juli 2006, demikian pula dengan kemiiri yang sanagt sedikit adapun
masih dapat dikategorikan (kemiri kupas) dengan harga daftar harga pasar komoditi
stabil, walaupun ada beberap jual eceran turun Rp.1000/kg perkebunan dapat dilihat
jenis komoditi yang mengalami atau 8,33 %. Hal ini pada tabel 5.

Tabel 5. Daftar Harga Komoditi Perkebunan pada minggu IV Bulan Juli 2006
No. Nama Komoditi Satuan Harga (Rp.)
Produsen Grosir Eceran
1. Kelapa Biji Butir 550 600 750
2. Kelapa (Kopra) Kg 2.250 2.550 0
3. Kakao (Biji Kering) Kg 11.500 11.000 0
4. Kopi Robusta (Biji Kering) Kg 6.750 7.000 0
5. Lada Putih (asalan) Kg 19.500 20.000 0
6. Minyak Goreng Kelapa Botol 4.550 4.500 4.500
7. Kemiri (Biji) Kg 5.000 5.500 0
8. Kemiri (Kering Kupas) Kg 10.000 10.500 0
9. Gula Pasir Lokal Kg 0 5.880 6.500
10. Gula Merah Kg 3.500 4.000 0
Sumber Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Donggala

Atas Nama Seluruh Redaksi Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”


Kabupaten Donggala

Mengucapkan
Selamat Ulang Tahun ke-54 Kabupaten Donggala, tanggal 12 Agustus 2006

dan

Dirgahayu Republik Indonesia ke-61, tanggal 17 Agustus 2006

Ir. Heri Suwarno


Penanggung Jawab Buletin

6
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
Ruang Informasi Teknologi Pertanian
PAKASAMPU SIPA EFEKTIF MENINGKATKAN
PRODUKTIFITAS DAN MUTU KAKAO
BPTP Sulawesi Tengah

A. PENDAHULUAN umur tanaman kakao di Sulawesi perlu dilakukan metode


tengah banyak telah berumur pengendalian hama yang

K
abupaten Donggala
merupakan kabupaten lebih dari 10 tahun yang efektif, efisien dan ramah
yang mempunyai areal produktifitasnya mulai menurun. lingkungan. Salah satu paket
kakao terluas di Sulawesi Serangan hama Penggerek Buah teknologi yang efektif adalah
Tengah. Namun dalam Kakao atau PBK juga merupakan Pakasampu Sipa
pengembangannya masih masalah yang berat yang (Pemangkasan, Sanitasi,
mengalami hambatan dari segi Pemupukan,
rendahnya produksi kakao yaitu Sarungisasi,
kurang dari 1000 kg/ha/thn. Integrasi dan
Beberapa lokasi perkebunan Pasca Panen).
rakyat hanya dapat mencapai 300 Dalam bahasa
– 600 kg/ha/thn. Angka Kaili,
produktifitas tersebut jauh lebih Pakasampu
rendah bila dibandingkan dengan Sipa diartikan
potensi produksi kakao nasional satu pohon
yang dapat mencapai 2 – 3 tanaman. Dapat
ton/ha/thn. juga diartikan
Salah satu penyebab sebagai satu
rendahnya produktifitas kakao pohon tanaman
rakyat di Kabupaten Donggala yang
antara lain berkaitan dengan terintegrasi dari
teknik produksi yang belum menyebabkan penurunan beberapa system usahatani
intensif, terutama berkaitan produksi mencapai 80 %. menjadi satu, sehingga dapat
dengan penggunaan bahan tanam Mengingat semakin meluasnya meningkatkan produksi dan
yang tidak jelas asal usulnya, penyebaran PBK saat ini maka pendapatan petani.

B. SARUNGISASI

S
istem sarungisasi dapat - Pengungkit yang terbuat dari Cara kerja :
mengurangi kerugian bambu setebal 2 cm yang 1. Masukkan kantong plastic
akibat adanya serangan panjangnya sesuai di ujung paralon satu
hama dan penyakit, yaitu kebutuhan. persatu.
dengan cara menyarungi buah 2. Ikat kantong plastic
kakao yang berukuran 8 – 10 cm. Cara Membuat : tersebut satu persatu
Hal ini untuk mencegah ngenat Pada salat satu ujung pipa disayat secara teratur dengan karet
betina meletakkan telur di atas sepanjang 10 cm dan lebar 2 cm gelang yang dilipat dua.
permukaaan buah kakao. sehingga berbentuk huruf “U”, 3. Susun ikatan plastic
sebagai ruang untuk tersebut secara teratur
Bahan : memudahkan pendorongan karet sepanjang paralon (± 20 –
- Pipa PVC/ Paralon gelang. Pipa dipakai untuk 40 cm).
berdiameter 2 inchi, menyarungi buah dengan kantong 4. Untuk melakukan
panjangnya disesuaikan plastic. penyarungan maka buah
dengan kebutuhan. Kemudian pada salah satu ujung kakao dijolok dengan cara
- Kantong palstik berukuran 30 belahan bambu dibuat berbentuk memasukakan buah kakao
x 15 cm, tebal 0,02 mm. huruf “V” yang berfungsi sebagai yang berukuran selebar
- Karet gelang berdiameter 4 pengungkit (mendorong karet dan diameter paralon sampai
cm dilipat dua. plastic hingga ke pangkal buah). mencapai tangkai buah.
5. Dorong karet pengikat

7
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
plastic dengan menggunakan otomatis buah telah disarungi 7. Kantong plastic dapat
alat pengungkit (bamboo) dan ujung plastic terikat digunakan beberapa kali
sehinga terlepas dari pipa. dengan karet yang terpasang sepanjang belum rapuh/
6. Dengan menarik paralon dari tadi. rusak.
buah tersebut maka secara

C. PEMANGKASAN
Pemangkasan untuk tanaman b. Pemangkasan hujan, dilakukan hanya pada
TBM (Tanaman Belum Pemeliharaan dan Produksi. tanaman yang jumla pentil
Menghasilkan/ tanaman muda) buahnya sangat
dan pemangkasan kurang.
pemeliharaan (produksi) untuk 6. Pemangkasan
tanaman TM (Tanaman pemeliharaan
menghasilkan/ tanaman dilakukan
dewasa). dilakukan tiga kali
a. Pemangkasan bentuk. setahun untuk
1. dilakukan pada tanaman membuang
TBM, tujuannya untuk cabang yang
membentuk kerangka tidak produktif
tanaman yang kuat dan dan tunas air.
seimbang. 7. Pemangkasan
2. Cabang-cabang primer dari tidak dibenarkan
jorget dipelihara tiga yang pada saat
tumbuh kuat dan seimbang. 1. Dilakukan pada tanaman TM, tanaman berbunga lebat atau
Cabang-cabang sekunder bertujuan untuk ketika sebagian besar buah
diatur yang tumbuhnya mempertahankan masih pentil (panjang kurang
seimbang ke semua arah. 2. kerangka yang sudah dari 10 cm).
3. Cabang-cabang sekunder terbentuk sehingga 8. bahan dan alat pangkas
diatur yang tumbuhnya memperoleh
seimbang ke segala arah, distribusi daun yang
cabang sekunder yang merata dan aerasi
tumbuh pada 0-4- cm dari yang baik serta
pangkal jorget dibuang. merangsang
Selanjutnya cabang sekuder pembungaan.
diatur secara zig-zag untuk 3. Cabang yang
memperoleh bentuk dipangkas adalah
kerangka/ frame yang ideal. cabang sakit, cabang
4. kerangka yang sudah baik, cabang
terbentuk dipertahankan terlindung atau
denagn cara memangkas cabang yang
secara ritin ( sekali setiap 4 melindungi, cabang
bulan). Hal ini untuk yang jauh masuk ke
membuang tunas air, dalam tajuk pohon lain. berupa gunting pangkas,
cabang sakit, dan cabang 4. Pemangkasan berat dan sabit bergalah (antel), gergaji
yang terlindung. Apabila pemendekan tajuk dilakukan pangkas yang harus tajam,
dilakukan secara rutin, setahun sekali pada awal serta tangga. Luka bekas
maka akan terhindar dari musim hujan, tujuannya untuk potongan cabang yang
pemotongan cabang yang membatasi tinggi tajuk berdiameter lebih dari 2,5 cm
berdiameter > 2,5 cm. tanaman sekitar 3,5 – 4 m ditutup.
5. Alat pangkas adalah gunting dan merangsang 9. Frekuensi pemangkasan 6-8
pangkas dan sabit bergalah pembungaan. kali per tahun dan tunas air
(antel). 5. Pangkas berat selektif dibuang 2-4 minggu sekali.
dilakukan pada akhir musim

8
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
D. SANITASI
Sanitasi bertujuan untuk buah kakao, ranting dan sebagai pupuk organic bagi
memperoleh kebun kakao bagian kakao yang tidak tanaman kakao.
yang bersih dan sehat. digunakan lagi. Setelah lubang Tumbuhan yang
Kebersihan kebun penuh dengan sampah ditutup tumbuh ditempat yang tidak
berhubungan dikehendaki di sekitar
erat dengan tanaman kakao juga
kondisi kakao dihilangkan dalam kegiatan
dan sanitasi. Tumbuhnya
produktifitasnya. tanaman pengganggu
Sanitasi dapat mempunyai pengaruh yang
dilakukan cukup besar terhadap
dengan membuat produksi kakao apabila tidak
lubang dikendalikan dengan tepat.
pembuangan Teknik sanitasi dengan
(sanitasi) yang menggunakan sabit dan alat-
berada di sekitar alat yang fungsinya sama,
tempat mencabut dengan tangan,
pengupasan menggunakan cangkul atau
buah atau di garpu serta penggunaan alat-
beberapa titik alat mekanis dan herbisida
lokasi kebun. Lubang tersebut lalu dibiarkan selama 3 bulan sangat membantu
mempunyai fungsi menimbun hingga menjadi kompos. terlaksananya sanitasi
semua sisa panen berupa kulit Kompos dapat digunakan

E. PEMUPUKAN
1. Jenis dan dosis pupuk yang 3. Pemupukan sebaiknya 5. Aplikasi pemupukan
digunakan berdasarkan uji sistim piringan atau secara dilakukan dua kalier tahun,
tanah yaitu: Urea, SP36, KCL. tugal bintang enam. yaitu pada awal dan akhir
2. Lokasi penempatan pupuk Penaburan pupuk harus musim hujan masing-masing
adalah melingkari pohon diikuti tindakan penutupan setengah dosis.
dengan jari-jari 50 – 75 cm dengan menggunakan 6. Bahan dan alat yang
dari batang kakao. Sebelum tanah atau seresah. dibutuhkan adalah pupuk,
dilakukan pemupukan 4. Ukuran dosis per pohon cangkul, ember, takaran
dilakukan sanitasi minimal dibuat dengan takaran pupuk, timbangan kecil.
sekitar peringan khusus.

F. INTEGRASI KAMBING KAKAO


Paket teknologi pengusahaan bahn baku pembuatan pupuk meningkatkan
ternak kambing yang bokashi untuk luasan kebun pertambahan bobot
diintegrasikan dengan usaha kakao 1 ha. badan harian yang tinggi
kebun kakao dan hijauan pakan b. Pembuatan Kandang yang diikuti oleh bobot
ternak sebagai berikut : Kandang yang akan dibuat badan akhir yang tinggi.
a. Skala Pemilikan Ternak adalah model panggung agar Pakan yang akan
Kambing lebih mudah mengumpulkan diberikan pada ternak
Skala pemilikan ternak kotoran kambing. Pembuatan kambing (pola introduksi)
kambing untuk layak kandang harus memenuhi dengan komposisi : 60%
diusahakan sebagai syarat teknis agar kambing rumput (rumput alam dan
tambahan pendapatan yang tinggal didalam kandang atau setaria) + 20%
keluarga adalah berkisar 5 – 7 mersa nyaman dan sehat. gamal + 20% kulit buah
ekor. Di samping itu jumlah c. Perbaikan Pakan kakao (KBK).
ternak kambing ini dapat Perbaikan pemberian pakan d. Introduksi Hijauan Pakan
mencukuli kebutuhan kotoran pada ternak kambing Penyediaan pakan
kambing (manure) sebagai diharapkan akan dapat tambahan untuk ternak

9
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
kambing dengan penanaman kambing, sebagai tanaman e. Pembuatan Kompos dari
rumput unggul dan konservasi di kebun kakao dan Kotoran (Feses)
leguminosa di pembuatan kebun bi bit hijauan Kambing.
pekarangan/dekat kandang pakan desa.

G. PANEN DAN PASCA PANEN


Produksi tanaman kakao menyebabkan biji cacat (pecah atau terkena
sepuluh tahun terakhir ini berkecambah. penyakit) harus diolah pada
meningkat cukup tajam, untuk wadah tersendiri. Kulit buah
itu perlu diimbangi dengan b. Buah masak hasil panen dapat dimanfaatkan atau
peningkatan mutu produksi biji sebaiknya diperam dalam ditimbun di dalam tanah. Biji
kakao. keadaan utuh beberapa saat basah dimasukkan ke dalam
Pada era globalisasi atau sebelum dibelah dan diambil karung plastik yang bersih
era perdagangan bebas bijinya. Tujuan pemerapan untuk diolah lebih lanjut.
persaingan akan semakin ketat, adalah untuk mengurangi
sehingga kualitas biji kako akan kandungan lender yang 2. Teknik Pengolahan Biji Kakao
menjadi titik utama. Mutu biji malapisi biji. Pulp sangat
kako dinilai oleh konsumen dari berpengaruh terhadap tingkat Tujuan utama fermentasi
beberapa aspek antara lain kesempurnaan fermentasi dan adalah untuk mematikan biji
kenampakan fisik, kandungan pembentukan asam di dalam sehingga perubahan-
lemak dan citarasa. Hal tersebut biji. Pemeraman dilakukan perubahan di dalam biji akan
selain ditentukan oleh bahan dengan menimbun buah-buah mudah terjadi, seperti warna
tanaman, lebih banyak yang sehat hasil panen sekitar keeping biji, peningkatan aroma
dipengaruhi oleh cara kebun selama kira-kira 3-5 dan rasa, serta untuk
pengolahan yang tepat waktu, hari. Lokasi penimbunan melepaskan pulp. Alat yang
tepat jumlah dan tepat cara. sebaiknya ditempat yang diperlukan dalam fermentasi
1. Teknik Panen Kakao terbuka namun terlindung dari adalah kotak fermentasi yang
panas matahari langsung dan terbuat dari kayu. Sambungan
a. Buah kakao sebaiknya aman dari gangguan ternak antar papan kayu
dipetik tepat matang. dan pencuri. Buah yang terlalu menggunakan sistim pantek
Buah yang matang ditandai masak sebaiknya tidak (pasak). Pengguanaan paku
oleh perubahan fisik warna diperam terlalu lama karena perlu dihindari karena bahan ini
kulitnya yang cukup akan rusak (busuk). tidak tahan asam dan mudah
menyolok, yaitu yang berkarat yang menyebabkan
semula hijau berubah c. Buah kemudian dipecah untuk warna biji kakao menjadi hitam.
menjadi kuning atau yang menghasilkan biji kakao. Dimensi peti disesuaikan
semula merah menjadi Pemecahan buah dilakukan dengan kapasitas produksi.
orange. Pemetikan buah secara hati-hati menggunakan Dinding dan dasar peti
yang terlalu muda akan kayu bulat yang keras. Biji fermentasi diberi sejumlah
menghasilkan biji gepeng, kakao dikeluarkan dari kulit lubang untuk pemasukan udara
sedang jika buah dipetik buah dengan tangan. Kotoran dan penetesan cairan
terlalu tua akan dipisah dari biji yang sehat. fermentasi. Ukuran lubang 10 –
Demikian juga dengan biji 12 mm setiap 5 cm.
Buletin Agribisnis SPIA ”Posisani” Kabupaten Donggala dapat diakses
melalui Internet pada Website :

http://www.portalagribisnis.deptan.go.id
http://www.pfi3p.litbang.deptan.go.id

10
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
Kegiatan Staf Redaksi SPIA

Sepuluh Orang Redaktur Pelaksana Buletin Agribisnis SPIA ”Posisani”


Kabupaten Donggala, belajar Internet di Pusat Data dan Informasi
Departemen Pertanian RI.

P
ada Tanggal 24 s/d 28 Juli 2006, informasi pasar, data PPHP serta teknologi
sebanyak 10 orang Redaktur Pelaksana pertanian dari kabupaten Blora sebanyak 6
SPIA ”Posisani” Kabupaten Donggala orang, Kabupaten Temanggung 8 orang,
mengikuti pelatihan Pengelolaan Sistem Kabupaten Donggala 10 orang, Kabuapaten
Informasi Pasar di Pusat Data dan Informasi Lombok Timur 8 orang, dan Kabupaten Ende
Departemen Pertanian RI, bersama-sama sebanyak 8 orang.
dengan empat kabupaten lainnya yang Pelatihan dimulai dengan kunjungan
termasuk dalam program Peningkatan lapangan di Bandung yang diawali dengan
Pendapatan kunjungan ke
Petani Melalui Kantor Dinas
Inovasi (P4MI) Pertanian
seluruh Propinsi Jawa
Indonesia, Barat . Dalam
dengan jumlah kesempatan ini
keseluruhan Kepala Dinas
sebanyak 40 Pertanian
orang. Propinsi Jabar
Tujuan sangat
kegiatan ini menyambut
adalah untuk baik
melatih tenaga kedatangan
pengelola rombongan ini
(operator) sistem Demo Tayangan Profil Daerah masing-masing melalui dan
Informasi Pasar Internet-Portal Agribisnis di Ruang Rapat Pusdatin menyajikan
dalam beberapa
menggunakan website Portal Agribisnis dengan materi tentang potensi dan kemajuan-
Sistem Informasi Pasar, sehingga (i). kemajuan yang telah diperoleh Pemerintah
mempunyai wawasan baru mengenai Teknologi Propinsi Jabar di bidang Pertanian, khususnya
Informasi dan Komunikasi, (ii) mampu pengembangan Sentra komoditi Sayuran dan
melakukan perekaman dan peremajaan data buah-buahan sekaligus peran PIP di Jawa
informasi pasar dan informasi harga tingkat Barat.
kabupaten secara on-line melalui masing- Kemudian perjalanan dilanjutkan
masing administrator kabupaten yang telah menuju Cibeunying Desa Cibodas Lembang.
ditunjuk dan dilatih pada tahun 2005, (iii). Disini rombongan berkunjung ke Kelompoktani
Mampu melakukan perekaman dan peremajaan ”Mekar Tani Jaya” yang dimotori oleh Pak
data portal agribisnis sesuai kondisi masing- Doyo Mulyo Iskandar yang telah berhasil
masing kabupaten melalui administrator content mengembangan usahanya hingga produksinya
daerah yang telah dilatih dan ditetapkan tahun telah diekspor ke beberapa negara di Asean.
2005, (iv). Mampu melakukan penelusuran data Hal ini dilakukan dengan cara peningkatan
dan informasi pasar tingkat kabupaten secara mutu produksi serta Pengelolaan Pasca Panen
on-line dan informasi potensi daerah masing- yang cukup Modern dan ramah lingkungan.
masing melalui portal agribisnis. Materi lainnya yang disajikan adalah Keadaan
Adapun peserta meliputi petugas yang PIP Lembang oleh Bapak Endang, yang
secara rutin telah menangani data harga, menjelaskan panjang lebar peranan PIP
11
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
selang tahun 1979 hingga 1999. Dan beliau Indonesia, dengan judul Community Training &
berharap PIP akan eksis lagi di tahun-tahun Learning Center, sebagai Sarana Akses
berikutnya, karena sangat membantu dalam Informasi bagi Petani. Kedua Pemateri ini
rangka meningkatkan pendapatan petani. sangat peduli dengan keadaan petani
Setelah mendapat penjelasan peran dan Indonesia melalui kegiatan Teknologi Informasi
fungsi PIP, rombongan langsung menuju ke yang dimilikinya sehingga mampu diakses oleh
Rumah Kemasan Kelompok Usaha ”Yans Fruit petani di desa sasaran dalam rangka
& Vegetables Supplier” dan ”Grace”. Disisni meningkatkan posisi tawar dan pendapatan
peserta sangat antusias melihat berbagai petani.
macam cara pengemasan produk pertanian, Untuk materi ketiga disajikan oleh Bapak
berupa sayuran dari negara Jepang , buah- Muchsin (Konsultan ICT-P4MI) tentang
buahan Strawberi yang telah dikemas dalam rekomendasi infrastruktur untuk unit pelayanan
bentuk segar. informasi pertanian kabupaten. Dan
Setelah itu peserta kembali ke Bandung dan selanjutnya materi terakhir pada hari tersebut
sempat melakukan shoping di Cihampelas yakni analisa informasi pasar, pemantauan dan
Bandung yakni pusat perbelanjaan Produk pengawasan pasar disajikan oleh Ir.
Jeans. Dan pada malam hari perjalanan Muhammad`Saad,MM dan Ir. Burhanudin MM.
dilanjutkan ke Pasar Grosir Caringin Bandung. Untuk dua hari selanjutnya peserta
Disini peserta melakukan praktek wawancara pelatihan di sajikan materi di Laboratorium
kepada pedagang grosir sayuran yang ada di Komputer Pusdatin. Pelatihan diawali dengan
pasar tersebut. Hal ini dilakukan untuk pengenalan komputer dan internet, serta
mengetahui kegiatan yang dilakukan pedagang, membuka portal agribisnis, Homepage/ portal
harga komoditi yang diperjual belikan, volume, dan konsep CMS dan model direktori sekaligus
serta asal dan tujuan pemasaran. cara mengisi content dan membuat artikel
Dari Pasar Caringin Bandung peserta dengan HTML. Dalam labkom juga sempat
melakukan perjalanan pulang ke Jakarta dan disajikan beberapa produk CD Interaktif dari
singgah di Cipanas sekitar pukul 23.00 WIB Pustaka Bogor, kemudian pengenalan sistem
untuk melihat Keadaan PIP Cigombong dan informasi pasar Singosari oleh staf dari Ditjen
Survey ke sub Terminal Agribisnis (STA) pasar PPHP.
Cigombong-Cipanas. Kemudian perjalanan Pada hari terakhir, yakni hari Jum’at,
dilanjutkan ke Jakarta tempat penginapan di peserta melakukan pengisian content pada
Wisma Tani dan tiba sekita pukul 01.00 WIB. Portal Agribisnis Departemen Pertanian
Perjalanan yang melelahkan ini tak terasa oleh berdasarkan potensi dan informasi dari
peserta, karena diselingi beberapa canda tawa masing-masing Kabupaten peserta Pelatihan
dari beberapa peserta yang sangat beragam dan penelusuran informasi harga berdasarkan
dari 5 kabupaten. provinsi , kabupaten dan komoditi unggulan
lainnya. Pada Pukul 15.00 Pelatihan ditutup
Keesokan harinya tepat hari Rabu 26 ketua Panitia atas nama Kapusdatin (Ir.
Juli 2006, pelatihan dilanjutkan di Ruangan M.Tasim Billah,M.Sc) yang didahului dengan
Rapat Pudatin Lantai IV Gedung D Departemen demo tayangan profil masing-masing
Pertanian. Acara didahului dengan Pembukaan kabupaten Blora, Temanggung, Donggala,
oleh Kepala Pusdatin dan dilanjutkan dengan Lombok Timur dan Ende.
penyajian beberapa materi. Demikian laporan hasil pelatihan yang
Materi pertama dibawakan oleh Bapak Zulfikar sempat diikuti dan masih banyak informasi
(Bappenas) dengan materi Peranan Telecenter yang didapatkan dari pengalaman pelatihan
dalam Program P4Mi. Materi kedua disajikan dimaksud yang akan disajikan pada buletin
oleh Ibu Cyntia Iskandar dari PT.Microsoft SPIA ”Posissani” edisi selanjutnya. (Is).
Nama-nama Peserta Pelatihan Pengelolaan Sistem Informasi Pasar dari Kab. Donggala :
Sugiharto, SP; Ir. Ishak, MM; Ir. Gagarin; Ir. Elly Jufriana, MP; Siti Herlina, SP; Risnodianto,
SP; Ratnawati, S.Pt; Taswin, S.Pt (Distanak Donggala) dan Ir. Elly Martha Barmo; Jalil
K.Gugere (Dishutbun Donggala).
12
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

Kegiatan Distanak Kab. Donggala

Alokasi Dana Tugas Pembantuan


Refleksi Kepercayaan Pemerintah Pusat
Kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
(Bagian Kedua)

Pembinaan Pasca Panen, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

D
ana Pembantuan pada Rio Pakava mencapai lebih Potong, di Kecamatan
Kegiatan Pembinaan dari 500 ha. Banawa dan Biromaru.
Pasca Panen 2. Fasilitasi Penerapan
Pengolahan dan Pemasaran Teknologi Pengolahan Hasil Untuk mendukung kegiatan
Hasil Pertanian Kabupaten Pertanian, dengan kegiatan tugas pembantuan, Pemda
Donggala, bertujuan untuk utama pengadaan RMU Kabupaten Donggala telah
memperbaiki mutu produk Double Pass, Mesin Pembuat menyediakan pula dana
olahan pertanian maupun Tepung Beras dan 3 (tiga) pendamping dari APBD
peternakan dengan sasaran unit Power Threser. Kabupaten sesuai
terciptanya Lapangan kerja Peralatan ini akan kesepakatan bahwa Pemda
dibidang pengolahan hasil dialokasikan pada rencana Kabupaten bersedia
pertanian. areal pencetakan sawah di menyediakan minimal 10 %
Pada Tahun anggaran Desa Malino Kecamatan dari alokasi dana Tugas
2006 ini terbagi atas 2 (dua) Balaesang. Pembantuan dari masing-
buah DIPA, yakni Pembinaan 3. Pengembangan Sistem masing kegiatan. Untuk itu
Pasca Panen Pengolahan dan Layanan Informasi dalam tahun anggaran 2006
Pemasaran Hasil Pertanian Agribisnis, dengan kegiatan telah dialokasikan dana
dengan jumlah anggaran Rp. monitoting harga dan pendamping sebanyak Rp.
636.550.000,- yang produksi hortikultura dan 225.000.000,- .
diperuntukkan bagi kegiatan penyusunan statistik PPHP,
: serta dilakukan pelatihan Dana ini diperuntukkan
1. Fasilitasi Perbaikan petugas PIP ke Pusat. dalam mendukung
Sarana Pengolahan Hasil operasional kegiatan Tugas
Hortikultura, yakni Satker kedua yakni Pembinaan pembantuan, dan untuk
pengadaan peralatan Pasca Panen Pengolahan dan pembangunan bangunan
Pengolahan hasil buah- Pemasaran Hasil Peternakan penunjang peralatan RMU
buahan , Vacum Seller, dengan jumlah anggaran Rp. yang akan diadakan.
Packing Vacum , yang 93.150.000,- yang digunakan
akan diperuntukkan pada untuk memfasilitasi perbaikan Dengan demikian dukungan
kelompok tani jeruk di sarana pengolahann hasil pemda Donggala pada
wilayah kecamatan Rio peternakan, yakni pengadaan alat pelaksanaan kegiatan Tugas
Pakava, yang mempunyai pentolan Bakso dan alat perontok Pembantuan untuk program
potensi jeruk melimpah bulu, masing-masing sebanyak 2 PPHP sangat baik (Is)
jika terjadi musim panen. unit, dengan sasaran para (bersambung).
Luas tanaman jeruk yang pengusaha/ pedagang bakso dan
terdapat di Kecamatan pengusaha/ pedagang Ayam

13
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

Kegiatan P4MI
Dari “Bero” ke “Beras”
Latar Belakang
Total Dana yang digunakan untuk kegiatan
Pada Tahun Anggaran 2005, pelaksanaan tersebut sejumlah Rp 282.544.000, terdiri dari
investasi desa P4MI Kabupaten Donggala tersebar di Dana Loan ADB 225.220.000 dan Dana Swadaya
65 Desa. Jenis Investasi yang dibangun meliputi Jalan Masyarakat sebesar Rp. 57.324.000. Pekerjaan
Usahatani, Jembatan, Irigasi Desa, Pasar Desa, Investasi Desa dinyatakan selesai pada Bulan
Konservasi Tanah dan Air, serta pelatihan dan Februari 2006 dan pada awal Maret 2006 telah
Demplot. Beberapa jenis investasi desa di beberapa diresmikan penggunannya oleh Bupati Donggala
desa telah dimanfaatkan oleh Kelompok Tani Sasaran. Bapak H. Adam Arjad Lamarauna.

Pemanfaatan Investasi Desa


Sejak peresmian investasi irigasi oleh
Bupati Donggala, aktivitas usahatani pada lahan
yang telah ”tertidur” selama + 2 tahun itu mulai
giat kembali. Pada saat ujicoba pengaliran air
(running test), para petani pemilik lahan
menyambut dengan sangat antusias. ”Hati kami
berbunga-bunga melihat air mulai memasuki
Kondisi Areal Persawahan Sebelum Investasi areal persawahan, inilah awal dari terwujudnya
mimpi kami selama ini” demikian ungkapan
Desa kegembiraan Ahmad Labide ketua KT
Salah satu diantara sekian banyak yang telah ”Mpasanggani” kepada penulis dalam sebuah
dimanfaatkan adalah Investasi Irigasi Desa di Desa kesempatan. Kegembiraan petani semakin
Limboro, Kecamatan Banawa Selatan yang mayoritas lengkap dengan adanya kepedulian Pemda
petaninya adalah petani padi sawah. Kabupaten Donggala, melalui Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Peternakan yang
2 (Dua) Tahun di Berokan memberikan Bantuan Benih Unggul sebanyak 1,6
ton.
Di Desa Limboro terdapat ± 70 ha lahan
Dalam rangka perbaikan teknologi
persawahan, namun sejak 2 Tahun terakhir diberokan
budidaya bagi anggota Kelompok Tani, BPTP
(tidak diolah) akibat rusaknya sarana irigasi desa.
(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) Propinsi
Sejak saat itu, praktis tidak ada kegiatan budidaya padi
Sulawesi Tengah sebagai pelaksana Komponen 3
di Desa Limboro.
P4MI (Pengembangan Deseminasi dan Inovasi
Para petani hanya mengandalkan penghasilan
Pertanian), melaksanakan kegiatan Gelar
dari hasil panen Kelapa, untuk mengisi waktu sebagian
Teknologi PTT Padi sawah. Sejak awal persiapan
petani memilih menjadi buruh di luar desa.
gelar teknologi pada bulan April 2006 sampai
menjelang panen, partisipasi anggota Kelompok
Program Kegiatan P4MI Tani Sasaran sangat tinggi. Metode ini cukup
Berdasarkan hasil perencanaan partisipatif, bagus karena memungkinkan petani menyerap
petani melalui KID (Komite Investasi Desa) inovasi pertanian melalui proses belajar sambil
mengusulkan Rehab Total Irigasi Desa kepada PIU bekerja (learning by doing).
(Project Implementation Unit) P4MI Kabupaten
Donggala. Kegiatan Rehab yang dilakukan meliputi ”Hati kami berbunga-bunga melihat air
Rehab Mercu Bendung, Pembuatan Saluran Permanen mulai memasuki areal persawahan, inilah
129 meter, dan Saluran Tanah 600 meter. awal dari terwujudnya mimpi kami selama
ini” (ahmad labide)

14
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006
Terwujudnya Sebuah Harapan 2,5% dari hasil panen yang antara lain akan
digunakan untuk dana operasional dan
pemeliharaan investasi.
Seiring dengan pelaksanaan gelar teknologi PTT Kunci Keberhasilan Program
Padi Sawah, petani melakukan penanaman serempak
pada bulan Mei, menggunakan benih bantuan Pemda. Berdasarkan pengamatan dari awal
Hasil kunjungan penulis bersama Tim PIU dan BPTP pelaksanaan kegiatan P4MI di Desa Limboro,
Awal Agustus 2005, pertanaman padi sudah memasuki keberhasilan yang dicapai dipengaruhi oleh
fase pemasakan (menjelang panen). Tim BPTP yang beberapa faktor, atara lain : Usulan Investasi Desa
memfasilitasi pelaksanaan gelar teknologi betul-betul didasarkan pada kebutuhan petani dan
memprediksi hasil demplot yang akan dicapai + 6 ton potensi sumberdaya yang tersedia, Dukungan
GKP/ha (panen demplot direncanakan tanggan 12 petani dan pemerintah desa, baik pada saat
Agustus 2006). pelaksanaan investasi maupun pasca investas
Dukungan dan Kepedulian Pemda, salah
satunya seperti telah diuraikan diatas yakni
pemberian bantuan benih padi unggul,
Keterpaduan antar komponen P4MI, lokasi dan
sasaran pelaksanaan Gelar Teknologi dilaksanakan
pada lokasi dan sasaran Investasi Desa.

Kondisi Irigasi Desa Limboro Setelah


Rehabilitasi Kondisi Areal Persawahan Setelah Investasi
(Menjelang Panen)
Kini, lahan yang semula diberokan, telah muncul
bulir-bulir padi yang sebentar lagi akan menjadi beras Penutup
dan wujud dari sebuah penantian. Dengan asumsi
pencapaian rata-rata produksi petani (diluar demplot) Semua pihak tentu berharap apa yang
+ 5 ton GKP per hektar atau 4,3 ton GKG atau setara dicapai di Desa Limboro, bukan hanya
dengan 2,76 ton beras, rata-rata keuntungan yang berlangsung 1 – 2 musim tanam saja, akan tetapi
diperoleh petani sebesar Rp. 5.642.000/ha/musim dapat berlanjut pada masa-masa yang akan datang.
tanam. Berdasarkan data yang diperoleh dari Ketua Petani berharap pendampingan dan pembinaan
Kelompok Tani, luas areal yang ditanami pada musim instansi terkait dalam rangka peningkatan taraf
tanam ini dan memanfaat aliran air irigasi seluas 50,80 hidup petani terus dilanjutkan. Disisi lain para
ha. Dengan demikian Total nilai keuntungan yang petani pemanfaat diharapkan dapat mewujudkan
diperoleh adalah sebesar Rp. 286.611.000, melebihi kesepakatan mengenai aturan operasional dan
nilai investasi sarana irigasi yang dibangun. pemeliharaan investasi, sehingga ketergantungan
Sebagai wujud rasa syukur atas berfungsinya kepada pemerintah (bantuan) dapat dikurangi.
irigasi desa, para petani pemanfaat telah membuat Semoga apa yang telah dicapai di Desa Limboro,
aturan operasional dan pemeliharaan investasi. Salah dapat dijadikan contoh untuk kegiatan
satu kesepakatan yang dibuat adalah menyisihkan pemberdayaan petani kedepan.(ayub-ruly)

Info Prestasi :
Kelompok Tani yang diketuai Pak. Paimun dari Jono Oge Kec. Biromaru dan UPJA
Karya Madani yang dimenejeri oleh Pak. Rasyid Dari Tongolobibi Kec Sojol sedang
berbenah diri untuk mendapatkan tiket menuju Istana Negara

15
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala
Buletin Agribisnis SPIA “Posisani”
Edisi III, Agustus 2006

Bupati Donggala Wakil Bupati Donggala


Mengucapkan :

&

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan


Kabupaten Donggala

Ir. Andi Djuhardi


Kadis

KONSULTAN

UD. PRIMA TANI


Hi. Syafrudin
Direktur

16
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Donggala

Anda mungkin juga menyukai